Beranda / Romansa / Beautiful Sin / Bab 49 Pengejaran Berujung Kenikmatan

Share

Bab 49 Pengejaran Berujung Kenikmatan

Penulis: athena_vivian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Lexi, Yuri serta beberapa pengawalnya mengejar taksi yang membawa Tania pergi entah ke mana. Aksi bak Fast and Furious pun ditunjukkan mereka di jalanan kota Moskow yang sedang ramai kala itu. Yuri yang berada tepat di belakang taksi Tania sempat hampir mendekati taksi itu. Namun, sang supir taksi berhasil mengecoh mereka dan melajukan kendaraannya dengan kencang kembali. Lexi yang tak jauh berada di belakang Yuri langsung melajukan mobilnya dengan kencang dan menyalip mobil van yang dikendarai Yuri beserta pengawal Lexi.

"T--Tuan Muda!!" ucap salah satu pengawal pribadi Lexi membelalakkan matanya.

Yuri menoleh ke arah samping kanan mobil van. Dan benar saja! Lexi, dengan wajah sangar tampannya mengejar taksi itu tanpa melihat samping kiri dan kanan! Tatapannya hanya terfokus pada taksi warna merah putih berpola bak papan catur yang tengah melaju kencang di depannya. Dengan tarikan gas yang dalam, Lexi menyalip mobil van yang ditumpangi Yuri serta pengawalnya.

"Turunkan kecepatan!" perintah Yuri tiba-tiba.

"A--apa, Nona?"

"Turunkan kecepatan! Apa kau tak dengar!?" melotot Yuri menatap anak buahnya.

"Tapi kenapa kita harus menurunkan kecepatan, Nona? Bukankah Tuan Lexi ada di depan kita?" tanya anak buahnya yang lain.

"Ikuti saja perintahku dan jangan banyak tanya!" sahut Yuri dengan suara dalamnya.

KRITTTT!!!!

Tanpa pikir panjang, Lexi memblokade taksi yang ditumpangi Tania dengan tiba-tiba! Sang supir taksi yang terkejut dengan kemunculan mobil sedan hitam yang membarikade jalannya, membuat sang sopir taksi itu hampir saja kehilangan keseimbangan dan membuat Tania celaka. 

" Shitttt!! What a crazy car driver!!!!!" umpat sopir taksi itu mengerem mendadak dan membanting mobilnya ke kanan.

"Ouch!!!" Tania mengerang kesakitan karena kepalanya terbentur jendela mobil dengan cukup kencang.

"Shitttt!" umpat sopir taksi itu lagi. "Mam, are you alright?" sopir taksi melihat Tania yang sedang mengusap-usap kepalanya yang tampak kesakitan.

"I'm good. What's matter?" tanya Tania mengejapkan sebelah matanya.

"A crazy driver car appeared in front of us suddenly, Mam."

"What?" Tania yang penasaran dengan mobil sedan hitam itupun segera turun keluar dari taksi dan memeriksa sedan tersebut.

Perlahan Tania mendekati mobil itu dan menempelkan wajahnya ke jendela hitam pekat sedan tersebut dan tiba-tiba .....

"Kena kau!" sebuah tangan kekar langsung menjepit dan memegang kepala Tania kencang!

"Ouch! Lepas! Lepaskan aku!" erang Tania menahan sakit karena rambutnya ditarik dengan kuat.

"Sudah kukatakan padamu, kalau aku bukan pria yang hanya mengumbar kata-kata! Dan sekarang ... apa kau percaya padaku, Nona Nathania Diandra Wijaya?" seringai Lexi menjepit kepala Tania dengan jendela mobilnya.

"Hey, Mr! Let go off my passenger!" teriak supir taksi mendekati Lexi dan berusaha menyelamatkan Tania.

DOR! DOR! DOR!

Muntahan peluru diberikan Lexi pada sang supir taksi tersebut! Kontan, sang supir berlari masuk ke dalam mobilnya dan meninggalkan Tania yang sedang tertangkap oleh serigala.

"Apa maumu, Lexi?" tanya Tania menyipitkan tajam matanya.

"Masuk ke dalam mobil dan turuti apa kataku!" Lexi kali ini benar-benar seperti seseorang yang berbeda! Aura yang dia keluarkan seperti Hades yang baru saja keluar dari neraka.

"Jika aku menolak??" tantang Tania.

"Percayalah, kau tak mau dan tak 'kan senang jika kau menolak permintaanku," Lexi mulai menyeringai sinis dan tambah menjepit kepala Tania.

"Oke! Oke! I'll go with you!" ucap Tania mulai tersiksa.

Tak lama, mereka berdua pergi ke sebuah villa megah, bertuliskan huruf Cyrillic yang tak bisa dimengerti oleh Tania, bangunan megah berwarna putih itu sangat besar dan menyerupai istana, namun terlihat dingin, gelap dan sunyi.

"Tempat apa ini? Kenapa begitu gelap?" tanya Tania sedikit takut.

"Kenapa? Apa kau takut? Ini adalah villa milik keluarga Hendrikova. Aku lahir di sini," ucap Lexi tersenyum seraya memandang bangunan bergaya baroque tersebut.

"Kau ... lahir di sini?" Tania sedikit heran.

"Hnnn, aku lahir di sini. Sebelum pindah ke Jerman selama beberapa tahun," sahutnya.

Tania menatap bangunan di depannya dengan pandangan takjub dan terpukau, sesekali netra coklat elangnya menatap ke arah Lexi yang berubah 180 derajat, jauh dari kesan beringas seperti yang ia tunjukkan tadi.

"Ayo!!" ajak Lexi.

"Ke mana?" 

"Apa kau mau tidur di luar dengan cuaca dingin dan auman serigala?" papar Lexi kemudian mengulurkan tangannya dan menggenggam erat tangan Tania.

Di dalam bangunan megah itu, Tania disuguhkan berbagai macam lukisan, kebanyakan lukisan beraliran Rennaisance dan Romantisme. Batu-batu granit berwarna putih mengkilap di halaman villa megah itu membuat mata Tania tak bisa menolak untuk tak menatapnya, diterpa sinar bulan dan terang bintang membuat batu-batu granit itu seperti hiasan abadi sepanjang zaman.

"Kau menyukainya?" Lexi tiba-tiba berbisik di telinga Tania dengan lembut.

Terkejut! Tania berkata, "A--apa yang kau lakukan?" netranya beradu pandang dengan netra pemilik hijau Pegunungan Altai itu.

Lengan kekar Lexi tanpa permisi dan basa-basi melingkar di pinggang ramping Tania. Memeluknya! Mendekapnya dengan erat bagai serigala yang sedang menyantap daging merah yang masih segar!

"Le--Lexi! Apa yang kau lakukan!?" Tania berusaha melepaskn lengan kekar itu, namun usahanya hanyalah berbua sia-sia. Semakin Tania meronta, semakin Lexi mengencangkan dekapannya.

"Le--Lexi, a--ku tak bisa bernapas." Tania semakin dekat dengan wajah sang serigala dan perlahan tapi pasti Lexi mengecup manis pipi sang kelinci lucunya di bawah sinar bulan yang sedang purnama dan di antara kilauan batu granit. 

Tania membelalakkan matanya. Menatap dengan dalam netra Lexi. Mata hijau itu menatap Tania seksi, dalam namun penuh kesedihan. Entah mengapa Tania tak bisa menahan air matanya yang tiba-tiba mengalir membasahi pipi putihnya.

"Kau menangis, Tania?" tanya Lexi tiba-tiba.

"Ah, ma--maaf." Tania ingin segera menghapusnya, namun Lexi segera menghapus air mata Tania dengan ... lidahnya.

"Tania semakin terkejut! Lidah Lexi yang panjang sangat terasa panas di wajah Tania, tak hanya lidah! Bibirnya pun mulai beraksi bergerak liar mulai dari pipi, dahi, hidung kemudian bibir Tania. 

Kuluman liar dan beringas bibir sang serigala membuat pikiran Tania serasa kosong dan terhipnotis! Lidah Lexi yang bermain di dalam mulut Tania seakan memaksa Tania untuk 'melayani' permintaan sang majikan. Liar ... ganas ... brutal! Itulah yang sedang dimainkan Lexi sekarang! Tanpa membuang waktu, jari jemari Lexi mulai meraba tubuh Tania yang molek nan seksi, tangannya bermain di selipan antara kaos dan pengait dada yang Tania kenakan. Seakan pasrah, tak ada reaksi atau aksi penolakan dari Tania. Justru sebaliknya, tampaknya kini Tania tengah menikmati kepuasan puncaknya bersama sang serigala Tanah Lenin.

"Ah ..." suara desahan nan seksi meluncur dari bibir mungil nan merekah Tania.

Lexi yang telah berpindah area, menemukan G-spot milik Tania. Dengan segera, ia melumat habis Tania tanpa harus membawanya ke ranjang. Di bawah sinar bulan purnama, akhirnya Tania harus tunduk dan mengakui kejantanan Lexi yang perkasa. Lexi pun tampak terkejut ketika ia melihat noda merah seperti darah keluar dari organ intim Tania. Sakit dan nikmat! Itulah yang saat ini Tania rasakan.

"Tania, ini ... apa kau masih ..." Lexi menjeda sejenak 'pencoblosannya' dan melihat noda merah menempel di batang keperkasaannya.

Tania menutup wajahnya. Dengan pelan, Lexi membuka kedua tangan Tania dan meminta ia berkata jujur.

"Itu ... aku sebenarnya ..." Tania masih enggan mengatakannya.

"Tania, katakan padaku. Ada apa?" Lexi mulai mengusap wajah Tania lembut.

"Aku sedang dalam masa suburku dan kau malah ..." lagi-lagi Tania menutup wajahnya karena malu.

Lexi sedikit terkejut dan tanpa Tania sadari, wajah garang Lexi bak serigala itu langsung memerah karena melihat tingkah lucu kelinci buruannya itu dan juga malu karena ini pertama kalinya dia melakukan hubungan intim dengan seorang wanita yang lupa masa suburnya.

Bab terkait

  • Beautiful Sin   Bab 50 Bangkai yang Akhirnya Tercium Juga

    Kediaman Keluarga Wijaya"Ini sarapannya, Pa." Daniella, sang istri Niko Wijaya tengah menghidangkan nasi goreng sosis kesukaan sang suami."Aku tak makan di rumah, Sayang. Ada rapat mendadak yang harus aku hadiri pagi ini." Sahut Niko Wijaya terburu-buru dan langsung segera pergi meninggalkan kediamannya begitu mencium mesra kening sang istri.Ting ... ting ... ting ...Sebuah bunyi tanda pesan masuk pada ponsel Daniella terdengar jelas di atas meja makan yang tampak penuh dengan masakan, walau hanya untuk sebuah sarapan pagi. Dengan kilat, Daniella membuka pesan yang ia terima di ponselnya itu dan ...DUARRRRR ...!!!Bagai tersambar petir di siang bolong, tubuh dan kakinya seketika langsung lemas dan gontai melihat sebuah foto yang dikirimkan oleh seseorang yang tiada bernama melalui WhatssApp-nya. Foto yang jelas memperlihatkan Andre dan seorang wanita tinggi dan cantik yang wajahnya ditutupi kacamata besar dan menggandeng lengan Andre dengan m

  • Beautiful Sin   Bab 51 Prahara Keluarga Wijaya

    Kediaman Keluarga Wijaya"Aku ingin kau cerai dengan Tania!" ucap Daniella menyipitkan tajam matanya."A--apa? Ma?? Cerai? Mama ingin aku cerai dari Tania?" Andre membelalakkan matanya terkejut."Ya! CERAI! Tak sudi aku punya menantu binal macam kau!!" Daniella tak lagi mampu menahan emosi dan kesalnya."Mama salah paham. Tolong dengarkan aku dulu, Ma. Andre bisa jelaskan semuanya, tolong dengarkan penjelasan Andre, Ma ..." pinta Andre sambil meraih tangan Daniella.PLAK!!Daniella menampik tangan Andre dengan keras hingga meninggalkan warna merah pada tangan putih sang dosen."Aku ... Daniella Wijaya sampai kapanpun tak akan pernah mau mengakuimu lagi sebagai MENANTU DI KELUARGA WIJAYA! SILAKAN PERGI DARI SINI DAN RUMAH TANIA! JANGAN SEKALIPUN KAU BERANI MENGINJAKKAN KAKI DI RUMAH INI ATAU TANIA ... JIKA TIDAK ..." Daniella membungkuk dan mendekatkan wajahnyake arah Andre."J--jika tidak ..." getar suara Andre."Aku tidak jamin

  • Beautiful Sin   Bab 52 Dendam Eva Laika

    Kediaman Keluarga MedyedevPRANGPRANGPRANGSuara barang pecah belah yang dibanting dengan keras dari ruang makan keluarga Medyedev membuat para asisten rumah tangga di keluarga milyuner itu menjadi takut, panik namun juga khawatir dengan keadaan nona mereka, Eva Laika. Tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekati ruang makan yang saat ini hampur seperti ruang sampah! Piring dan gelas yang dipecahkan oleh nona besar mereka membuat serpihan-serpihan dari barang pecah belah tersebut berhamburan memenuhi ruang makan."No--Nona Besar, sadarlah ... sadarlah Nona Besar, jangan menyakiti diri sendiri," ucap kepala asisten rumah tangga Hendrikova."DIAM! DIAM SEMUANYA! JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR!" teriak Eva dengan wajah lusuh, gaun yang tak lagi rapi dan terlihat mahal serta rambut yang acak-acakan."Aku salah apa, Lexi? Kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Kenapa kau tak pernah melihat ketulusanku mencintaimu!!!" teriak Eva

  • Beautiful Sin   Bab 53 Pengintaian

    Eva memberikan sebuah amplop coklat yang berisi foto Tania pada seorang pria pembunuh berdarah dingin yang telah lama bekerja untuk keluarga Hendrikova. Pria itu dengan senyum dinginnya kemudian berkata, "Anda ingin saya menghabisi nyawa wamita cantik ini?""Kenapa? Masalah?"tanya Eva dengan dingin."Tidak. Tapi menurutku sayang sekali jika dia harus dihabisi! Setidaknya, biarkan aku 'bermain' sebentar dengannya." Seringai pria yang lebih mirip orang Asia itu."Whatever! You can have her after that ... kill her!!" ucap Eva dengan netra tajam."Ok, no problem." Sahut sang pri itu menganggukkan kepalanya."Aku berikan padamu informasi di dalamnya tentang 'paket' mu. Aku ingin semuanya berjalan alami, tak ada jejak, tak ada cacat! Apa kau mengerti!?""Tenang saja, Nona Eva. Bukankah Anda juga tahu sudah berapa lama saya mengabdi untuk keluarga Medyedev ""Bukan urusanku! Dan sebaiknya segera kau kerjakan apa yang aku perintahkan!" E

  • Beautiful Sin   Bab 54 Penculikan

    "Kurasa ini bukan jalan menuju kediaman Lexi. Sebenarnya kita mau ke mana?" Tania mulai curiga dengan sang pria tersebut yang terlihat menyeringai dari balik spion mobilnya."Kita akan sampai Nona sebentar lagi." Ucap pria tersebut kemudian tak lama membelokkan mobil yang mereka kendarai ke sebuah gudang gelap dan sunyi."T--tempat apa ini? Siapa kau sebenarnya?" Tania mulai ketakutan."Silakan berteriak! Tak ada satu pun yang akan mendengar atau menolongmu, hahahha." Pria itu menodongkan senjata api tepat di wajah Tania dan memaksa Tania turun dari mobilnya."Cepat jalan!" ucap pria itu mendorong kasar tubuh Tania."Siapa yang menyuruhmu? Apa Nyonya Besar yang memintamu melakukan ini?" tanya Tania seraya berjalan masuk ke gudang itu dan memgangkat tangannya."Nyonya Besar? Hahahha, nanti Anda tahu sendiri siapa yang telah menunggu Anda di dalam."Seorang wanita mengenakan long-coat warna coklat gelap, sepatu boots, serta kacamata hita

  • Beautiful Sin   Bab 55 Pertemuan Kembali

    Sheremetyevo Int. AirportAndre langsung terbang ke negeri Beruang Merah saat dirinya dikirimi foto-foto mesra Tania dan Lexi. Tanpa membuang waktu, dia segera menaiki taksi bandara dan pergi ke Museum Hermitage, tempat Lexi bekerja. Rasa cemas, khawatir dan takut menyelimuti relung hati pria bermata seksi itu. Sesekali dia melihat ponselnya dan ingin mencoba menghubungi Tania namun berkali-kali pula ia urung melakukannya."Thank you, Sir." Ucap Andre turun dari taksi yang membawanya.Matanya menyeloroh melihat bangunan indah itu masih sama dengan yang ia lihat ketika beberapa bulan yang lalu Andre datang pertama kali ke tempat itu. Dengan langkah cepat, ia masuk ke dalam museum itu dan memutar balik netra dan retinanya, menyeloroh, meringsek ke semua sudut ruangan Museum Hermitage, namun tak jua membuahkan hasil. Putus asa, Andre menanyakan keberadaan Lexi dengan salah satu petugas keamana tempat itu dan begitu terkejutnya Andre ketika ia mengetahui bahwa Lexi seb

  • Beautiful Sin   Bab 56 Kerja Sama

    Kedatangan Andre ke kantor Lexi membuatnya terkejut sekaligus kesal. Dengan memasang senyum penuh kepalsuan, Lexi tersenyum selayaknya tuan rumah yang menyambut kedatangan tamu."Silakan duduk, Tuan Andre." Lexi membuka tangannya dan mempersilakan Andre duduk di kursi yang ada di depannya."Cukup basa basimu, Tuann Richard Lexi! Di mana Tania?" Andre mulai tersulut emosi."Apa? Tania? Apa maksud Anda, Tuan Andre?"Andre yang sedang panas langsung memberikan pukulan keras di wajah Lexi hingga ia tersungkur jatuh di karpet ruangannya."Kutanya sekali lagi, di mana kau sembunyikan Tania!? Apa kau masih mengelak juga, hah! Laki-laki keparat! Berapa banyak hal lagi yang akan kau bohongi soal identitasmu pada Tania, hah!" Andre menarik kerah Lexi yang tersungkur dan berteriak padanya."Get off your dirty hands of me! Aku tak perlu menjawab pertanyaanmu, Tuan Andre! Dan Tania, kenapa Anda masih peduli padanya? Bukankah kalian akan bercerai?"

  • Beautiful Sin   Bab 57 Awal dan Akhir Pertemuan

    "Hentikan!" suara lantang seorang wanita terdengar dari dalam kediaman Medyedev.Netra Andre membelalak ketika mengetahui siapa wanita yang baru saja mengeluarkan suara lantang itu. "Kau, E-Eva?""Hahahaha, akhirnya kau datang juga Andre. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah menerima paket cantik yang kukirim untukmu?" seringai Eva dengan cibiran."Wanita brengsek! Apa yang kau inginkan? Bukankah sudah cukup kau dengan menghancurkan Lexi, kenapa kau seret Tania ke dalam masalah pribadimu?" Andre tak dapat melihat Eva dengan tatapan datar. Netra laki-laki itu terus saja menyipitkan mata tajamnya ke arah wanita bergaun pengantin di depannya."Kau salah! Justru karena istri bodohmu itu yang berani-beraninya menggoda dan mengambil Lexi dariku! Harusnya aku yang bersama dengan Lexi dan bukan dia! Aku yang seharusnya menyandang kekasihnya dan bukan istrimu!" teriak Eva."A--apa? Kekasih?" Andre terperangah."Hahahah, suami macam apa yang tak mengetahu

Bab terbaru

  • Beautiful Sin   Bab 60 Sebuah Kenangan

    Tania yang tak tahan lagi menunggu Lexi terlalu lama di kamar yang sunyi memutuskan untuk segera mencari laki-laki itu. Derap langkah yang dibuat sepelan mungkin dan netra yang was-was membuat detak jantung Tania memompa adrenalin yang kuat dan kencang, bak olahraga ekstrem. Tak lama tepat di depan netranya, siluet seorang wanita bergaun pengantin dan pria berjas abu-abu serta pria yang sedang duduk membelakanginya tampak di depannya. Sambil berdetak dan berdegup kencang, Tania memberanikan diri mendekati ketiga siluet itu dan ternyata ...."Lexi!!" serunya bersuara sedikit kencang.Tak pelak, Eva yang sedang bicara dengan Lexi dalam keadaan emosi mengalihkan netranya pada Tania yang berdiri tak jauh di belakang Lexi, dan ....DORRRRR!!DORRRRR!!DORRRRR!!"Ahhhh!!" Tania teriak kencang karena tembakan proyektil yang dilepaskan Eva tepat mengenai lukisan yang ada di sebelah Tania! Membuat Tania membelalakkan netranya bulat dan lebar!"TANIA!

  • Beautiful Sin   Bab 59 Salam Perpisahan

    Villa Keluarga HendrikovaDi sudut salah satu ruangan yang remang hampir gelap, Tania dan Lexi tengah bersembunyi dari kejaran Eva dan ayahnya, Joni Pedrova Medyedev. Emosi yang tengah di puncak, membuat Eva dan sang ayah kalap dan membabi buta menghancurkan isi dari villa milik keturunan Dinasti Romanov tersebut."Aku takut, Lexi!" Tania sembunyi di dada bidang milik Lexi yang lebar."Jangan takut, aku di sini. Aku akan selalu melindungimu." Ucap Lexi mengecup kening Tania mesra."Tapi, kau dan Eva dulu ..." Tania ragu dengan ucapannya."Dulu ya dulu! Sekarang ya sekarang! Aku bukan orang yang memandang ke belakang, apa yang ada di hadapanku sekarang, itulah yang akan kupikirkan!" tegas pemilik netra hijau Altai itu menatap Tania."Aku hanya ..." Tania membenamkan kepalanya dalam pelukan dekapan hangat sang serigala."Ssssttt, jangan berisik! Kau tetaplah di sini, aku akan pergi menemui mereka." Ucap Lexi mendorong lembut tubuh kelinci yang

  • Beautiful Sin   Bab 58 Senyum Terakhir

    "Kau tak punya hak untuk bicara seperti itu, Lexi!"Seorang wanita turun dari jeep hitam tak jauh dari mereka. "A--Anda," Tania terkejut karena Maria, sang ibunda Lexi ada di sana. "Bantu Nona Eva!" perintah Maria pada pengawalnya."Mama? Kenapa Mama ada di sini?" tanya Lexi yang tampaknya tak terkejut."Tak usah basa basi Lexi!" Maria menyipitkan tajam matanya ke arah Tania yang masih berada di dekapan Lexi dan seorang pria yang tersungkur di tanah"Siapa kau?" tanya Maria pada Andre."Saya suami sah dari wanita yang sedang berada di pelukan anak Anda. Namaku Andre." Jelasnya sambil membersihkan noda darah di mulutnya."Jadi kau suami Nona Tania? Bawa dia pergi dari sini! Putraku akan menikah dengan wanita ini!" Maria menunjuk Eva."Memang itulah yang akan saya lakukan, Nyonya. Tapi putra Anda ..." Andre kemudian berdiri dan menatap netra Lexi tajam. "Putra Anda telah menjadi parasit dalam pernikahan kami!""Tutup mulutmu! Kau t

  • Beautiful Sin   Bab 57 Awal dan Akhir Pertemuan

    "Hentikan!" suara lantang seorang wanita terdengar dari dalam kediaman Medyedev.Netra Andre membelalak ketika mengetahui siapa wanita yang baru saja mengeluarkan suara lantang itu. "Kau, E-Eva?""Hahahaha, akhirnya kau datang juga Andre. Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah menerima paket cantik yang kukirim untukmu?" seringai Eva dengan cibiran."Wanita brengsek! Apa yang kau inginkan? Bukankah sudah cukup kau dengan menghancurkan Lexi, kenapa kau seret Tania ke dalam masalah pribadimu?" Andre tak dapat melihat Eva dengan tatapan datar. Netra laki-laki itu terus saja menyipitkan mata tajamnya ke arah wanita bergaun pengantin di depannya."Kau salah! Justru karena istri bodohmu itu yang berani-beraninya menggoda dan mengambil Lexi dariku! Harusnya aku yang bersama dengan Lexi dan bukan dia! Aku yang seharusnya menyandang kekasihnya dan bukan istrimu!" teriak Eva."A--apa? Kekasih?" Andre terperangah."Hahahah, suami macam apa yang tak mengetahu

  • Beautiful Sin   Bab 56 Kerja Sama

    Kedatangan Andre ke kantor Lexi membuatnya terkejut sekaligus kesal. Dengan memasang senyum penuh kepalsuan, Lexi tersenyum selayaknya tuan rumah yang menyambut kedatangan tamu."Silakan duduk, Tuan Andre." Lexi membuka tangannya dan mempersilakan Andre duduk di kursi yang ada di depannya."Cukup basa basimu, Tuann Richard Lexi! Di mana Tania?" Andre mulai tersulut emosi."Apa? Tania? Apa maksud Anda, Tuan Andre?"Andre yang sedang panas langsung memberikan pukulan keras di wajah Lexi hingga ia tersungkur jatuh di karpet ruangannya."Kutanya sekali lagi, di mana kau sembunyikan Tania!? Apa kau masih mengelak juga, hah! Laki-laki keparat! Berapa banyak hal lagi yang akan kau bohongi soal identitasmu pada Tania, hah!" Andre menarik kerah Lexi yang tersungkur dan berteriak padanya."Get off your dirty hands of me! Aku tak perlu menjawab pertanyaanmu, Tuan Andre! Dan Tania, kenapa Anda masih peduli padanya? Bukankah kalian akan bercerai?"

  • Beautiful Sin   Bab 55 Pertemuan Kembali

    Sheremetyevo Int. AirportAndre langsung terbang ke negeri Beruang Merah saat dirinya dikirimi foto-foto mesra Tania dan Lexi. Tanpa membuang waktu, dia segera menaiki taksi bandara dan pergi ke Museum Hermitage, tempat Lexi bekerja. Rasa cemas, khawatir dan takut menyelimuti relung hati pria bermata seksi itu. Sesekali dia melihat ponselnya dan ingin mencoba menghubungi Tania namun berkali-kali pula ia urung melakukannya."Thank you, Sir." Ucap Andre turun dari taksi yang membawanya.Matanya menyeloroh melihat bangunan indah itu masih sama dengan yang ia lihat ketika beberapa bulan yang lalu Andre datang pertama kali ke tempat itu. Dengan langkah cepat, ia masuk ke dalam museum itu dan memutar balik netra dan retinanya, menyeloroh, meringsek ke semua sudut ruangan Museum Hermitage, namun tak jua membuahkan hasil. Putus asa, Andre menanyakan keberadaan Lexi dengan salah satu petugas keamana tempat itu dan begitu terkejutnya Andre ketika ia mengetahui bahwa Lexi seb

  • Beautiful Sin   Bab 54 Penculikan

    "Kurasa ini bukan jalan menuju kediaman Lexi. Sebenarnya kita mau ke mana?" Tania mulai curiga dengan sang pria tersebut yang terlihat menyeringai dari balik spion mobilnya."Kita akan sampai Nona sebentar lagi." Ucap pria tersebut kemudian tak lama membelokkan mobil yang mereka kendarai ke sebuah gudang gelap dan sunyi."T--tempat apa ini? Siapa kau sebenarnya?" Tania mulai ketakutan."Silakan berteriak! Tak ada satu pun yang akan mendengar atau menolongmu, hahahha." Pria itu menodongkan senjata api tepat di wajah Tania dan memaksa Tania turun dari mobilnya."Cepat jalan!" ucap pria itu mendorong kasar tubuh Tania."Siapa yang menyuruhmu? Apa Nyonya Besar yang memintamu melakukan ini?" tanya Tania seraya berjalan masuk ke gudang itu dan memgangkat tangannya."Nyonya Besar? Hahahha, nanti Anda tahu sendiri siapa yang telah menunggu Anda di dalam."Seorang wanita mengenakan long-coat warna coklat gelap, sepatu boots, serta kacamata hita

  • Beautiful Sin   Bab 53 Pengintaian

    Eva memberikan sebuah amplop coklat yang berisi foto Tania pada seorang pria pembunuh berdarah dingin yang telah lama bekerja untuk keluarga Hendrikova. Pria itu dengan senyum dinginnya kemudian berkata, "Anda ingin saya menghabisi nyawa wamita cantik ini?""Kenapa? Masalah?"tanya Eva dengan dingin."Tidak. Tapi menurutku sayang sekali jika dia harus dihabisi! Setidaknya, biarkan aku 'bermain' sebentar dengannya." Seringai pria yang lebih mirip orang Asia itu."Whatever! You can have her after that ... kill her!!" ucap Eva dengan netra tajam."Ok, no problem." Sahut sang pri itu menganggukkan kepalanya."Aku berikan padamu informasi di dalamnya tentang 'paket' mu. Aku ingin semuanya berjalan alami, tak ada jejak, tak ada cacat! Apa kau mengerti!?""Tenang saja, Nona Eva. Bukankah Anda juga tahu sudah berapa lama saya mengabdi untuk keluarga Medyedev ""Bukan urusanku! Dan sebaiknya segera kau kerjakan apa yang aku perintahkan!" E

  • Beautiful Sin   Bab 52 Dendam Eva Laika

    Kediaman Keluarga MedyedevPRANGPRANGPRANGSuara barang pecah belah yang dibanting dengan keras dari ruang makan keluarga Medyedev membuat para asisten rumah tangga di keluarga milyuner itu menjadi takut, panik namun juga khawatir dengan keadaan nona mereka, Eva Laika. Tak ada satu pun dari mereka yang berani mendekati ruang makan yang saat ini hampur seperti ruang sampah! Piring dan gelas yang dipecahkan oleh nona besar mereka membuat serpihan-serpihan dari barang pecah belah tersebut berhamburan memenuhi ruang makan."No--Nona Besar, sadarlah ... sadarlah Nona Besar, jangan menyakiti diri sendiri," ucap kepala asisten rumah tangga Hendrikova."DIAM! DIAM SEMUANYA! JANGAN ADA YANG IKUT CAMPUR!" teriak Eva dengan wajah lusuh, gaun yang tak lagi rapi dan terlihat mahal serta rambut yang acak-acakan."Aku salah apa, Lexi? Kenapa kau perlakukan aku seperti ini? Kenapa kau tak pernah melihat ketulusanku mencintaimu!!!" teriak Eva

DMCA.com Protection Status