Share

Bab 435

Author: Russel
Pertarungan antara ahli berlangsung sangat cepat!

Setengah menit kemudian ....

Mateo tergeletak di tanah, darah mengucur deras dari mulutnya. Dia memandang Karno dengan tatapan penuh kemarahan dan ketidakrelaan.

"Nggak kusangka, setelah turun gunung, kemampuan Kak Mateo ternyata meningkat. Sayang sekali, masih belum cukup!"

"Kenapa kamu bela Afkar? Apa hubunganmu sama dia? Sungguh nggak terduga ...."

Karno menatap Mateo yang terluka parah dengan senyum mengejek. Dia tak menyangka Mateo yang tertahan di puncak tingkat gulita tahap akhir selama bertahun-tahun, kini berhasil mencapai tahap awal tingkat revolusi.

Namun, dibandingkan dirinya yang sudah berada di puncak tingkat revolusi dan hampir menjadi tingkat semi-master, kemampuan Mateo jelas masih jauh di bawahnya.

"Dasar bajingan!"

"Selama aku masih bernapas ... aku nggak akan membiarkanmu masuk!" teriak Mateo dengan gigi terkatup, meskipun tubuhnya gemetar dan kesakitan. Dengan susah payah, dia kembali berdiri, mengadang Karno dan Ka
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 436

    "Siapa kamu?" tanya Afkar dengan terkejut."Kamu nggak perlu tahu siapa aku! Yang perlu kamu tahu adalah anakmu ada di tanganku. Kalau nggak ingin dia mati, beri tahu aku di mana kamu sekarang!" Suara di seberang telepon terdengar dingin dan penuh ancaman.Kemudian, dengan nada memerintah, orang itu melanjutkan, "Anak kecil, katakan sesuatu pada ayahmu!"Namun, setelah perintah itu, telepon di seberang tetap sunyi. Afkar mulai curiga. Namun tiba-tiba, suara orang itu terdengar lagi dengan penuh amarah. "Sialan, nggak mau bicara ya?"Setelah itu, Afkar mendengar suara erangan yang kecil, seperti suara Shafa yang menahan rasa sakit tetapi tetap berusaha tidak bersuara. Dalam sekejap, mata Afkar memerah dan hatinya terasa sakit.Meskipun masih kecil, Shafa sudah sangat mengerti situasi. Dia tahu bahwa orang jahat itu ingin menyerang ayahnya, jadi dia sengaja menahan suara untuk melindungi Afkar.Dengan penuh kemarahan dan kekhawatiran, Afkar berteriak ke telepon, "Berhenti, bajingan! Jang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 437

    Mendengar pertanyaan Afkar, Naufal berpikir sejenak lalu berkata, "Aku tahu soal itu! Kabarnya, ayah Noah, Pak Arwan, punya seorang wanita simpanan di luar, dan dari hubungan itu lahir seorang anak haram!""Entah kenapa, Noah sangat peduli soal adik tirinya ini, sampai memperlakukannya seperti anak sendiri. Dulu, ada seorang anak konglomerat dari empat keluarga besar lainnya yang mengejek adik tirinya ini, dan Noah langsung mematahkan kakinya! Waktu itu masalahnya cukup heboh.""Kabarnya, Keluarga Sanjaya harus mengeluarkan banyak uang untuk meredam masalah itu. Tapi dari situ terlihat jelas, betapa protektifnya Noah terhadap adiknya."Naufal berhenti sejenak sebelum melanjutkan, "Dalam keluarga besar seperti mereka, persaingan dan intrik itu biasa. Bahkan antar saudara kandung pun jarang yang benar-benar akur.""Banyak orang nggak tahu kenapa Noah begitu peduli pada adik tirinya. Tapi, beberapa anggota dekat Keluarga Sanjaya tahu alasan sebenarnya. Karena Noah punya masalah fisik.""N

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 438

    Setelah pintu kamar terbuka, suara jeritan seorang wanita langsung terdengar. Selingkuhan Arwan meringkuk di balik selimut sambil memeluk seorang bocah lelaki berusia sekitar empat atau lima tahun. Ibu dan anak itu menatap pria yang menerobos masuk dengan wajah penuh ketakutan."Kamu ... kamu mau apa?" tanya wanita itu dengan suara gemetar.Afkar hanya mendengus dingin tanpa menjawab. Dalam sekejap, Afkar bergerak maju dan menebaskan tangannya ke tengkuk wanita itu untuk membuatnya pingsan.Bocah kecil itu menatap Afkar dengan wajah penuh ketakutan dan hendak menangis keras. Namun, Afkar buru-buru menekan bagian belakang kepalanya dan membuat anak itu langsung tak sadarkan diri."Jangan salahkan aku! Salahkan saja kakakmu!" ujar Afkar dengan nada dingin.Setelah itu, dia memeriksa sekeliling kamar dan menemukan kunci mobil.Sambil menggendong bocah kecil itu, dia keluar dari vila dan naik ke sebuah mobil Mercedes-Benz merah, lalu melaju dengan kecepatan tinggi.Dalam perjalanan, Afkar

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 439

    Saat itu, Noah dan David sedang berada di sebuah vila sambil menatap layar laptop dengan senyuman keji. Di layar, terlihat Felicia yang diikat erat di atas tempat tidur dan tidak bisa bergerak sama sekali. Wajah cantiknya dipenuhi amarah dan kebencian."Noah, dasar bajingan! Apa yang kamu inginkan? Lepaskan aku sekarang!"Aku bersumpah, kalau kamu berani menyentuhku, Afkar akan membunuhmu saat dia kembali!" Felicia berteriak dengan nada dingin dan penuh kebencian.Mendengar ucapannya, Noah tertawa mengejek, sementara David memandang dengan senyuman penuh penghinaan. Noah membawa laptop itu ke dekat Felicia dan meletakkannya di samping kepalanya."Masih berharap pada pria itu? Lihat sendiri, hahaha .... Lihatlah si Afkar itu. Betapa menyedihkan dan nggak berdayanya dia sekarang!"Noah meraih rambut Felicia dengan kasar, lalu menundukkan kepalanya ke arah layar sambil berkata dengan nada penuh kebencian, "Perempuan jalang! Afkar sudah tamat! Anaknya ada di tangan anak buahku. Aku bisa me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 440

    "Hah? Aku bilang potong urat kakimu dulu, apa kamu nggak dengar? Atau kamu mau anakmu mati?" ujar Karta dengan dingin dan tatapannya penuh ancaman.Afkar hanya mendengus rendah, lalu dengan gerakan tegas, dia mengangkat bocah laki-laki yang dibawanya dan memperlihatkan wajahnya kepada Karta, Karno, dan anak buah mereka.Wajah penuh ejekan dan kekejaman di muka Karta seketika membeku. Tatapannya langsung berubah menjadi bingung dan penuh keterkejutan."Ini ... ini ...." Dia menatap bocah itu dengan mata terbelalak."Nggak kenal?" ujar Afkar dengan suara dingin. Sambil berbicara, dia mengangkat bocah itu lebih tinggi, memperlihatkan wajahnya ke arah kamera pengawas."Kalau kamu nggak kenal, apakah bosmu juga nggak kenal?" lanjut Afkar dengan nada menekan.Dari cara Karta menyebut "bos" sebelumnya, Afkar sudah yakin siapa dalang di balik semua ini.Di sisi lain, Noah yang sedang memantau melalui layar laptop, langsung berubah pucat ketika wajah bocah itu muncul di layar."Shawn!"Afkar me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 441

    Setelah menerima perintah dari Noah, Karta berkata dengan nada dingin kepada Afkar, "Afkar, kita tukar sandera. Kami akan lepaskan anakmu dan kamu lepaskan Shawn. Bagaimana?"Mendengar itu, Afkar tertawa sinis. "Kamu juga tahu aturan jangan melibatkan keluarga? Baik, kita tukar sandera. Tapi lepaskan anakku dulu!""Kamu dulu yang lepaskan Shawn!" seru Karta dengan alis berkerut."Aku bilang, lepaskan anakku dulu!" ujar Afkar dengan nada tak terbantahkan.Saat itu, Shawn yang digendong oleh Afkar kembali menangis dan menjerit ketakutan.Sebaliknya, Shafa yang berada di tangan Karta, tidak lagi mengeluarkan suara. Dia hanya menatap ayahnya dengan mata yang penuh harapan, meskipun wajahnya masih menyiratkan ketakutan dan kecemasan.Meskipun usianya baru lima tahun, Shafa yang pernah menghadapi penyakit serius dan melihat perceraian orang tuanya, sudah lebih dewasa dari anak-anak seumurannya. Gadis kecil itu tahu bahwa sekarang dia harus kuat untuk membantu ayahnya."Lepaskan gadis kecil i

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 442

    Kejadian hari ini membuat Afkar menyadari bahwa dia tidak bisa selamanya melindungi Shafa dan menciptakan ilusi bahwa dunia ini sepenuhnya "indah" dan tanpa bahaya.Mungkin, sejak lahir, Shafa sudah ditakdirkan untuk menghadapi banyak cobaan. Kutukan yang ada di tubuhnya mungkin akan kambuh di masa depan.Sebagai ayahnya, Afkar tidak hanya harus berjuang untuk menyembuhkan kutukan itu, tetapi juga untuk membalas dendam atas kematian orang tuanya. Cepat atau lambat, dia akan menghadapi Keluarga Rajendra Kuno yang sangat kuat.Meskipun tekadnya sudah bulat, Afkar tahu bahwa hasil dari pertempuran ini sulit diprediksi. Shafa pada akhirnya harus menghadapi kenyataan dunia, bahkan mungkin menghadapi kematian lagi.Karena itu, meskipun hatinya dipenuhi rasa pedih dan kasih sayang, Afkar memutuskan bahwa mulai sekarang, Shafa harus memahami kerasnya dunia dan belajar untuk menjadi kuat.Shafa mengusap air matanya dan mengangguk kecil. "Iya, Shafa nggak takut! Papa, semangat ya, habisi semua o

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 443

    Bum! Bum! Bum!Pemandangan yang terjadi selanjutnya benar-benar membuat semua orang tercengang.Dengan satu tangan memeluk Shafa, Afkar menggunakan tangan satunya untuk meraih lengan Karno. Seolah Karno hanyalah sebuah karung tua, Afkar terus-menerus menghantam tubuhnya ke tanah.Brak! Brak!Tubuh Karno terpental dan menghantam lantai dengan keras berkali-kali sehingga menciptakan suara gemuruh yang menggema di seluruh gudang. Karta dan anak buahnya hanya bisa menatap dengan terkejut.Di layar pengawasan, Noah dan David juga terdiam dengan tidak percaya. Felicia yang sebelumnya menatap layar dengan penuh ketegangan, akhirnya menghela napas lega. Dia menoleh ke arah Noah dengan senyum mengejek."Jadi, ini yang kamu ingin aku lihat? Bagaimana anak buahmu mati dengan sangat memalukan?" Felicia berkata dengan nada sinis, giginya menggigit bibir bawah dengan kemarahan yang tertahan.Noah berbalik dengan wajah yang memerah karena amarah. "Nggak mungkin! Ini nggak mungkin! Bagaimana bisa sepe

Pinakabagong kabanata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 596

    Bam! Pukulan yang dihantamkan oleh Afkar mengandung amarah yang tak terbatas, langsung menghantam dada Hantu Senyap secara brutal.Seperti kata pepatah, siapa yang menabur angin akan menuai badai! Jika Hantu Senyap tidak menggunakan serangan jiwa yang keji dan licik, mungkin dia tidak akan mati secepat ini.Namun, karena jiwanya terkena efek serangan balik, dia kehilangan hampir semua kekuatannya untuk melawan.Dalam sekejap, pukulan Afkar mengenai tubuhnya. Tubuh tua itu terlempar bak karung bekas, melayang jauh di udara.Dadanya remuk, jantung dan paru-parunya hancur. Seorang ahli tingkat pembentukan inti mati seketika di tempat.Tepat pada saat itu, mata Afkar menangkap bayangan samar yang melayang keluar dari tubuh yang sudah hancur itu. Itu adalah jiwa Hantu Senyap. Jiwa itu melayang cepat, berusaha melarikan diri!Mata Afkar sedikit menyipit. Dia mendengus dan membentak, "Kamu nggak layak jadi manusia ataupun jadi arwah! Hancurlah!"Saat berikutnya, Afkar langsung menggunakan tek

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 595

    Permukaan pusat energi Hantu Senyap memang telah mengeras menjadi bentuk padat, tetapi di dalamnya masih berupa energi cair. Akan tetapi, pusat energi Afkar berbeda. Makin mendekati inti dari pusat energinya, kepadatannya justru makin tinggi.Itu berarti, saat Afkar menembus ke tingkat pembentukan inti, dia akan mulai membentuk intinya dari dalam ke luar. Sementara itu, Hantu Senyap membentuk intinya dari luar ke dalam.Jelas sekali, inti yang terbentuk dari dalam ke luar akan jauh lebih solid dan kuat setelah prosesnya selesai. Inilah yang disebut sebagai pembangunan fondasi sempurna.Hantu Senyap menyaksikan sendiri bagaimana Afkar yang berada di puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi mampu menekan dirinya yang berada di tingkat pembentukan inti. Dia pun menyadari kemungkinan tersebut."Omong kosong! Pokoknya aku akan menghabisimu!" geram Afkar. Tatapannya menyala penuh semangat tempur."Kamu pikir, kamu bisa membunuhku? Mimpi!" Hantu Senyap meludah darah ke lantai, sementara

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 594

    Afkar tertawa terbahak-bahak, lalu menerjang ke arah Hantu Senyap dengan penuh semangat tempur. Pada saat ini, tidak ada lagi rasa takut dalam dirinya. Dia ingin melampiaskan semua perasaan terhina yang sebelumnya dirasakannya saat ditindas oleh Hantu Senyap."Eh, jangan sombong!" Ekspresi Hantu Senyap berubah garang saat berucap demikian. Energi dalam tubuhnya bergejolak, darahnya mendidih, dan aura merah pekat meledak keluar dari tubuhnya. Kali ini, dia mengerahkan seluruh kekuatannya tanpa menahan sedikit pun untuk menghadapi Afkar.Buk, buk, buk ....Pertarungan antara dua kekuatan berbeda tingkat pun pecah dalam sekejap. Suara bentrokan antara mereka bergema tiada henti, seperti guntur yang terus mengguncang langit.Di bawah gedung stasiun TV, semua orang yang menyaksikan dari kejauhan menunjukkan ekspresi penuh keraguan dan kebingungan.Harun bertanya dengan cemas, "Apakah itu Afkar yang sedang bertarung?"Fadly berseru dengan serius, "Kak Afkar, bagiku kamu adalah yang terkuat!

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 593

    Afkar merasa agak bingung. Lawannya jelas memiliki tingkat kultivasi yang lebih tinggi darinya. Secara logika, seharusnya dia tidak bisa menghindar dengan begitu mudah."Papa, semangat!""Afkar, hati-hati!"Dari kejauhan, Shafa dan Felicia yang menyaksikan pertarungan sangat cemas dengan Afkar. Dari sudut pandang mereka, Afkar terus-menerus mundur dan menghindari serangan Hantu Senyap, seolah-olah berada dalam posisi terdesak. Tanpa sadar, keduanya pun mulai khawatir.Mendengar suara mereka, mata Hantu Senyap berkilat. Sebuah ide tiba-tiba muncul di benaknya. Kerutan di wajahnya menjadi makin dalam, lalu senyuman keji mulai terbentuk.Hantu Senyap mencela, "Dasar pengecut! Kali ini, biar kulihat kamu bisa sembunyi ke mana!"Alih-alih melanjutkan serangannya ke Afkar, Hantu Senyap tiba-tiba berbalik dan memelesat menuju Felicia dan Shafa.Melihat ini, ekspresi Afkar berubah drastis. Dalam sekejap, dia mengerahkan seluruh kecepatannya dan bergegas untuk mengadang Hantu Senyap."Hehe! Ter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 592

    Felicia tidak ragu sedikit pun. Dia segera menggendong Shafa dan berlari menjauh dari Afkar serta Hantu Senyap secepat mungkin.Felicia tahu bahwa saat ini, baik dirinya maupun Shafa tidak bisa membantu Afkar sama sekali. Tidak menambah beban baginya sudah merupakan bantuan terbesar yang bisa mereka berikan.Hantu Senyap bertanya sambil tersenyum dingin, "Eh, sepertinya lukamu sudah hampir sembuh ya?"Tadi, Afkar sempat melepaskan energi internal yang cukup kuat untuk menghancurkan peralatan siaran langsung. Tindakan itu cukup mengejutkannya.Padahal saat terakhir kali mereka bertarung, Hantu Senyap sudah menghancurkan meridian Afkar dan membuatnya nyaris mati dengan hanya sisa satu tarikan napas. Meskipun tidak mati, pemuda itu seharusnya sudah menjadi cacat.Tidak disangka, hari ini Afkar masih bisa mengeluarkan serangan jarak jauh dengan energi internalnya."Omong kosong! Itu cuma seperti digigit nyamuk, memangnya bisa terasa gatal berhari-hari?" balas Afkar sambil mencibir dengan s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 591

    Baik menangkap Felicia dan Shafa maupun memaksa stasiun TV untuk menyiarkan siaran langsung, tujuan Hantu Senyap sebenarnya hanya satu, yaitu memaksa Afkar muncul. Nasib orang lain sama sekali tidak penting baginya, tentu saja kecuali Felicia dan Shafa.Hantu Senyap sudah memutuskan, setelah membunuh Afkar, dia juga akan membunuh istri dan anaknya. Dengan begitu, muridnya akan memiliki teman di alam baka.Di bawah gedung, serta di layar-layar yang tersebar di berbagai sudut Kota Nubes, tiba-tiba semuanya berubah menjadi hitam.Setelah Afkar menghentikan siaran langsung dan juga helikopter yang sebelumnya mengambil gambar pergi, situasi di atap gedung kini tak lagi bisa disaksikan oleh siapa pun.Saat ini, semua orang tidak tahu apa yang terjadi di atas sana. Hanya satu hal yang mereka sadari, yaitu orang yang ditunggu-tunggu pria berjubah merah akhirnya muncul.Di bawah gedung, Viola mencibir sebelum mengejek dengan puas, "Ck, ck .... Afkar pasti takut matinya terlalu menyedihkan, maka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 590

    Melihat Afkar akhirnya muncul di siaran langsung, reaksi orang-orang di sekitar gedung bervariasi. Ada yang bersemangat, lega, cemas, dan bahkan ada yang bersorak dalam hati.Gauri berkata dengan penuh haru, "Afkar akhirnya muncul! Sudah kuduga, dia pasti nggak akan meninggalkan Feli dan Shafa begitu saja!"Sementara itu, Harun terlihat khawatir. Tadi, Viola dan yang lainnya mengatakan bahwa Afkar sudah dilumpuhkan oleh pria berjubah merah itu. Jika Afkar dipaksa untuk muncul, takutnya ....Di sisi lain saat melihat Afkar benar-benar muncul, Viola dan kelompoknya terkejut. Namun, ekspresi mereka segera berubah menjadi penuh antisipasi dan kegembiraan.Renhad berucap dengan nada dingin, "Afkar masih saja muncul! Kali ini, dia pasti akan mati!""Afkar, hari ini kamu pasti akan mati dengan sangat mengenaskan! Hahaha ...," ujar Yola sambil tertawa keji.Qaila dan Reno juga ikut mencibir, seolah mereka sudah bisa membayangkan Afkar berubah menjadi mayat dan dilemparkan dari atap oleh Hantu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 589

    Senjata api biasa sama sekali tidak mampu melukai Hantu Senyap. Satu-satunya kemungkinan untuk membunuhnya adalah dengan menghantamnya langsung menggunakan rudal.Namun, ini adalah area perkotaan. Di sekitar Hantu Senyap, masih ada banyak sandera. Meskipun helikopter tempur dilengkapi dengan rudal, mana mungkin mereka bisa menggunakannya di tengah kota yang padat penduduk?Dalam situasi seperti ini, bahkan Daru dan Waldo pun merasa tak berdaya. Mereka sudah kehabisan cara. Di sisi lain, wajah Harun, Gauri, dan Fadly dipenuhi kecemasan dan keputusasaan.Namun di tengah situasi genting ini, beberapa orang justru senang melihat penderitaan orang lain. Renhad, Viola, Victor, Yola, Qaila, dan Reno menunjukkan ekspresi puas.Ketika semua orang terjebak dalam kebingungan, suara Hantu Senyap kembali bergema di seluruh area. Kali ini, dengan nada mengejek yang sangat jelas.Hantu Senyap memberi tahu, "Wahai para petinggi dari departemen penegak hukum dan militer, kenapa kalian harus bersusah pa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 588

    Gedung TV adalah bangunan tertinggi di sekitar kawasan itu, di mana menjulang puluhan meter ke udara. Di atasnya, beberapa helikopter tempur berputar-putar mengawasi situasi dengan siaga penuh.Di dalam helikopter, beberapa penembak jitu terbaik sudah mengarahkan bidikan mereka ke arah atap, tepat pada sosok Hantu Senyap yang duduk di sana.Mereka telah menerima perintah dari Daru, yaitu tembak dan bunuh target begitu ada kesempatan. Namun bagi para penembak jitu, mereka merasa tak perlu menunggu kesempatan lagi.Target mereka sama sekali tidak bersembunyi ataupun mencari perlindungan, bahkan tidak menyandera siapa pun sebagai tameng. Dari posisi mereka, kepala pria itu bisa ditembak kapan pun."Mungkin ini pertama kalinya dia melakukan aksi kriminal? Sama sekali nggak punya pengalaman menghadapi penembak jitu. Gampang sekali menembaknya," gumam salah satu penembak jitu dengan nada meremehkan. Tanpa ragu, dia langsung menarik pelatuk.Dor!Suara tembakan menggema di udara. Peluru memel

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status