Share

Bab 391

Author: Russel
"Liontin itu sama ayahku, aku bahkan nggak bisa menemukannya! Apa yang harus kulakukan? Ada cara lain nggak?" tanya Afkar dengan suara rendah.

Jika ini memang kutukan dan jika liontin berbentuk naga itu efektif, semua sudah terlambat karena Afkar telah menyerapnya!

Tebersit kilatan dingin pada tatapan Sahira setelah mendengar jawaban itu. Sebenarnya, dia sudah lama curiga bahwa Afkar tidak mengatakan yang sebenarnya. Makanya, dia ingin mencoba untuk mengecoh Afkar agar menyerahkan liontin itu kepada putrinya.

Namun, Afkar malah memberi jawaban seperti itu. Sepertinya, liontin itu memang ada di tangan ayahnya?

Sahira tampaknya sudah tidak tertarik untuk berbicara lebih lanjut dengan Afkar. Dia menggeleng sambil menyahut, "Nggak ada! Kecuali ...."

"Kecuali apa?" tanya Afkar dengan cemas.

Sahira menatap Afkar. Tatapannya dipenuhi dengan ejekan dan sindiran. "Kecuali, kamu mencari Keluarga Rajendra dan minta Kepala Keluarga menghapus kutukan itu untuk putrimu! Tapi, ini bisa dibilang musta
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 392

    Afkar menunjukkan ekspresi kecewa. "Baiklah, tolong bantu aku perhatikan soal itu.""Baik!" Mateo mengiakan.Setelah Mateo pergi, Afkar menerima telepon dari nomor tak dikenal. Dia ragu-ragu sesaat sebelum menjawab panggilan. "Siapa ini?"Di ujung telepon, terdengar suara serak dan lemah. "Aku nenek Felicia.""Oh? Bu Erlin?" Afkar termangu sejenak. Dia sudah tahu Erlin pasti akan menghubunginya. Sekarang pun terbukti."Benar! Afkar, apa kata-katamu masih berlaku?" tanya Erlin dengan suara serak."Yang mana?" Afkar pura-pura tidak tahu.Setelah hening sejenak, terdengar suara rendah di ujung telepon. "Aku mau hidup! Aku nggak mau mati!""Hehe, aku mengerti! Aku akan segera ke sana." Afkar tersenyum, lalu mengakhiri panggilan.Pagi hari itu saat Afkar bertemu dengan Erlin, dia melihat wanita tua itu sudah tampak sangat lemah. Sepertinya, dia bisa meninggal kapan saja.Afkar tahu ini karena usia Erlin yang sudah lanjut, ditambah dengan organ tubuh yang hampir tidak berfungsi lagi. Meskipu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 393

    Dengan demikian, Erlin membuat pengumuman. Pukul 8 malam ini, rapat akan diadakan. Seluruh anggota Keluarga Safira harus hadir! Bahkan, keluarga Harun yang diusir juga menerima undangan.Gauri awalnya tidak ingin ikut serta, tetapi Harun memberitahunya tentang ucapan Afkar hari itu. Makanya, Gauri langsung menyetujuinya."Kembali ke Keluarga Safira? Bahkan membuatmu jadi kepala keluarga? Afkar benaran bicara begitu?""Oke! Aku pasti pergi! Aku yakin menantuku nggak bakal membuatku kecewa!" seru Gauri dengan penuh semangat.Harun hanya bisa mengerlingkan matanya. Jelas-jelas Gauri sangat menentang kehadiran Afkar sejak awal, tetapi sekarang .... Apa ini bisa dibilang ibu mertua semakin menyukai menantunya?"Pergi saja. Kita harus menjenguk Ibu. Hais ...."Harun mengangguk, teringat pada kali terakhir melihat ibunya. Penampilan ibunya menjadi sangat lemas. Dia merasa sedih memikirkannya.Harun tidak pernah berpikir untuk menjadi kepala keluarga selanjutnya. Dia hanya ingin kembali ke kel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 394

    Mendengar ucapan itu, Renhad merenung sejenak. Kemudian, dia mengangguk perlahan. "Kamu benar! Masalah ini harus dikubur dengan baik! Dokter Jovian tahu terlalu banyak! Dia harus dihabisi!"Usai berbicara, Renhad mendengus dan menghubungi seseorang. "Bunuh Dokter Jovian! Cari pembunuh bayaran untuk melakukannya! Kamu jangan turun tangan supaya identitas kita nggak ketahuan!"....Sore hari itu, di Klinik Jofit.Jovian sering berada di kliniknya akhir-akhir ini. Sesekali, dia memeriksa pasien. Saat ini, dia sedang berada di kamar lantai atas dengan seorang dokter wanita yang berada di atas tubuhnya dan memberinya pijatan.Dokter wanita ini disebut sebagai murid Jovian. Namun, faktanya mereka memiliki hubungan yang kotor.Tiba-tiba, terdengar ejekan seseorang. "Hehe, Dokter Jovian benar-benar pintar menikmati hidup ya!"Jovian yang sedang berbaring pun terperanjat, begitu juga dokter wanita di atasnya. Entah sejak kapan, muncul seseorang di kamar ini. Keduanya malah tidak menyadari apa p

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 395

    Meskipun terkejut, Jovian sama sekali tidak ingin mengakuinya. Dia terkekeh-kekeh, lalu menyahut dengan nada tidak bersalah, "Pak Afkar, imajinasimu kaya sekali. Tapi, itu cuma spekulasimu. Kamu nggak punya bukti apa pun.""Resepku juga nggak terdapat daging angsa kering. Ini semua cuma khayalanmu. Kalau nggak ada urusan lain, silakan pergi dari sini. Kalau nggak, aku akan lapor polisi karena kamu masuk tanpa izin.""Nggak mau ngaku ya?" Afkar tersenyum dingin sambil mengamati Jovian. "Kamu pernah mikir nggak? Apa yang akan dilakukan Renhad sekeluarga kepadamu setelah Bu Erlin meninggal?""Ini adalah masalah yang nggak boleh sampai bocor. Sementara itu, yang kamu tahu terlalu banyak. Kira-kira, apa mereka akan membiarkanmu hidup setelah Bu Erlin meninggal?"Setelah mendengarnya, tatapan Jovian menjadi tajam. Namun, dia tetap tersenyum. "Aku nggak tahu apa yang kamu bicarakan. Aku nggak pernah membantu keluarga Renhad mencelakai siapa pun. Semua itu cuma imajinasimu.""Kamu tahu sendiri

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 396

    Bam! Saat ini, sebuah sosok tiba-tiba muncul di depan mobil mereka dan mengadang para pembunuh itu!"Af ... Afkar?" Jovian memandang orang di depan dengan ekspresi terkejut sekaligus senang."Afkar! Tolong aku! Kumohon ...." Jovian menurunkan jendela dan buru-buru berseru, "Aku janji akan menjadi saksi! Renhad sialan! Dia ingin membunuhku!"Afkar menoleh melirik sekilas, lalu berkata dengan suara rendah, "Kamu sendiri yang bilang ya!""Tenang saja! Musuh dari musuh adalah teman! Renhad ingin membunuhku, jadi aku akan membantumu!" ucap Jovian dengan penuh percaya diri."Ya, ya! Kami pasti akan menjadi saksi untuk kalian!" Murid Jovian juga ikut bersuara.Saat ini, para pembunuh itu menatap Afkar dengan galak. Pria yang memimpin berkata, "Bocah, kalau nggak mau mati, cepat minggir! Jangan ikut campur urusan orang!""Maaf sekali, mereka berguna untukku. Aku juga ingin kasih kamu peringatan. Kalau nggak ingin mati, cepat minggir!" ujar Afkar sambil menggeleng dengan ekspresi datar."Sialan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 397

    "Nggak akan! Sekalipun nyaliku besar, aku nggak akan berani macam-macam," sahut Jovian dengan ekspresi khawatir dan cemas sambil menggeleng."Sebaiknya begitu. Jam 8 malam ini, Keluarga Safira akan mengadakan pertemuan keluarga. Pastikan kamu hadir," pesan Afkar. Dia mendengus, lalu menepuk bahu murid Jovian. Usai berbicara, dia pun pergi.Setelah Afkar menjauh, mata murid itu berkilat. "Guru, kita benaran mau membantunya bersaksi? Gimana kalau kita kabur sekarang? Kita bisa kembali ke Magizta. Dengan kekuatan kita di sana, aku yakin dia nggak akan berani mengejar sampai ke sana. Kalaupun dia pergi, mungkin dia yang akan mati."Jovian tersenyum dingin. "Kamu mau kabur? Kenapa harus kabur? Aku punya rencana sendiri."Usai berbicara, kilatan licik dan jahat muncul di mata Jovian.Menyesal? Afkar masih terlalu muda di mata Jovian. Jovian sama sekali tidak takut dengan ancamannya. Nanti, dia akan membuat Afkar dan Renhad sama-sama terkejut! Mereka akan berselisih, sementara dia akan mendap

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 398

    "Pak Sandy, hari ini kamu harus menegakkan keadilan dan menangkap penjahat!" ujar Renhad.Pria paruh baya bertubuh gemuk yang berdiri di samping pun mengangguk. "Tenang saja, Pak Renhad. Asalkan bukti jelas, aku akan memberikan keadilan kepada Bu Erlin dan Keluarga Safira. Pelaku akan mendapat hukuman yang pantas."Saat ini, orang-orang mulai mengamati Sandy dan beberapa petugas berseragam itu. Ternyata Keluarga Renhad telah membuat persiapan matang. Mereka sampai memanggil polisi kemari."Keluarga Kak Harun sudah datang!" Saat ini, paman keempat yang memandang ke arah pintu tiba-tiba berteriak."Mereka sudah datang!""Mereka masih berani datang?""Mungkin mereka nggak tahu apa yang menunggu mereka hari ini."Semua orang mengedarkan tatapan dingin dan kesal. Mereka menatap Harun sekeluarga seperti menatap penjahat.Segera, orang-orang membuka jalan. Ketika merasakan suasana yang menegangkan ini, Gauri, Felicia, dan Fadly merasa agak gugup. Hanya Afkar yang tersenyum santai dan bersikap

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 399

    "Aku dari Kantor Polisi Blok Utara Kota Nubes, Sandy. Sebaiknya akui semua perbuatanmu!" tegur Sandy dengan dingin. Ekspresinya terlihat tegas dan berwibawa.Afkar menggeleng. "Aku nggak melakukan apa-apa kok. Apa yang harus kuakui?"Renhad mendengus, lalu menunjuk pelayan wanita itu sambil memegang bukti. "Afkar, bukti dan saksi sudah lengkap. Nggak ada gunanya kamu membantah. Asal kamu tahu, kamu nggak akan bisa mengelak dari tuduhan ini.""Kamu baru mengobati Ibu beberapa hari, tapi Ibu sudah sekarat dibuatmu. Kalau aku membawa Ibu menjalani pemeriksaan, pasti akan ditemukan banyak kandungan arsenik di dalam tubuhnya. Ini ulahmu!"Viola berkata dengan geram, "Afkar, kami punya saksi dan bukti. Kamu nggak akan bisa lolos. Apa kami perlu membawa Nenek melakukan pemeriksaan untuk membuktikannya?""Semuanya, kalian lihat sendiri hari itu. Afkar yang menangani pengobatan Ibu. Sekarang Ibu jadi begini. Siapa yang harus bertanggung jawab?" seru Jesslyn.Semua orang pun mengangguk dan meman

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 825

    Soal kemampuan memasak, Afkar memang tidak berani mengaku dirinya jago. Namun kalau hanya menyiapkan satu meja penuh hidangan rumahan, itu sudah jadi keahliannya. Hal itu semudah membalikkan telapak tangan.Saat itu, Felicia juga sedang mengenakan celemek. Dia berdiri di dapur dan membantu Afkar menyiapkan masakan. Sejak terakhir kali mencicipi "masakan ajaib" buatan presdir cantik ini, Afkar sama sekali tidak berani membiarkan dia turun tangan di dapur lagi.Pada saat ini, Felicia sedang mencuci dan memilah sayuran. Entah apa yang sedang dipikirkan wanita itu."Afkar, menurutmu kenapa ada orang yang bisa sampai seegois dan sekejam itu? Demi menyelamatkan nyawanya sendiri, dia bahkan bisa tega mengorbankan anak dan cucu kandungnya sendiri. Orang seperti itu bahkan adalah ... nenekku sendiri." Suara presdir cantik itu terdengar agak berat, serta mengandung perasaan sedih, getir, dan juga sinis.Afkar yang sedang menumis sayur sempat berhenti sejenak, lalu membalas sambil terkekeh, "Itul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 824

    Ekspresi Erlin terlihat sangat muram saat berujar, "Terjadi masalah di saat seperti ini. Kalau bukan Fad yang melakukannya, siapa lagi?"Renhad bertanya sambil menarik sudut bibirnya, "Memangnya Fadly punya kemampuan sebesar itu?""Kalaupun dia sendiri nggak bisa, bukankah dia masih punya Afkar si gigolo itu? Jangan-jangan ... masalah ini ada hubungannya sama si gigolo itu?" Mata Viola berkilat-kilat saat berbicara demikian.Raut wajah Erlin penuh ketakutan dan cemas. Suaranya pun bergetar ketika berbicara, "Nggak peduli apa yang terjadi, yang penting kita harus pikirkan dulu langkah selanjutnya. Dari cara Guntur bereaksi tadi, sepertinya ... dia benar-benar mau menghabisi kita semua sampai tuntas! Gimana ini? Kita harus gimana ya?"Renhad juga sama. Wajahnya pucat, bahkan tubuhnya kelihatan gemetar hebat. Di sisi lain Viola pun terlihat ketakutan. Wajah wanita itu pucat pasi, seolah-olah sebentar lagi Guntur akan muncul di depan pintu rumah mereka dengan membawa gerombolan pembunuh da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 823

    Di saat seperti ini, mana mungkin Guntur masih berani dengan santainya pergi ke Kota Nubes dan menantang bahaya?Markas utama organisasi mereka sudah dihancurkan dan ini jelas-jelas berkaitan dengan Fadly. Entah itu Fadly yang memerintahkan orang atau ada pihak lain yang punya relasi dengannya yang melakukannya. Bagaimanapun, kekuatan di balik kejadian ini benar-benar mengerikan.Meskipun Guntur merasa percaya diri karena dirinya adalah seorang pesilat tingkat master, dia sama sekali tidak berani bertindak sembarangan lagi. Jalan menuju Kota Nubes jelas sudah tidak mungkin dilanjutkan sekarang.Meskipun begitu, rasa kesal di hati Guntur tidak mungkin bisa ditelan mentah-mentah begitu saja. Di saat pikirannya masih dipenuhi amarah, tiba-tiba ponselnya kembali berdering. Saat dia melirik layar, ternyata yang menelepon adalah Erlin.Begitu diangkat, suara lawan bicara terdengar ramah dan penuh penjilatan. Erlin bertanya padanya, "Gimana, Pak Guntur? Kamu sudah sampai di Kota Nubes belum?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 822

    Mendengar kabar itu, Guntur benar-benar tidak bisa percaya. Apa-apaan ini? Markas utama organisasi mereka di Provinsi Jimbo dihancurkan orang? Sialan! Mana mungkin itu terjadi?Posisi markas utama Organisasi NC sangat tersembunyi. Sekalipun lokasi mereka ketahuan, markas utama itu tidak mungkin bisa dihancurkan dengan mudah meskipun seluruh pasukan bersenjata dikerahkan.Bagaimanapun di dalam markas utama, berkumpul begitu banyak ahli kelas atas. Hanya untuk level ahli tingkat revolusi saja, ada puluhan orang. Belum lagi anak buah biasa yang semuanya membawa senjata api.Bagaimanapun, Organisasi NC adalah kelompok kriminal sungguhan. Lantas, siapa yang mampu menghancurkan markas utama?"Benaran, Kak Guntur! Beritanya sudah tersebar kok. Pabrik narkoba kita meledak! Aku sendiri juga nyaris nggak bisa kabur. Aku hampir mati terjebak dalam ledakan itu!" Suara anak buah kepercayaannya di seberang telepon terdengar hampir menangis. Dia sepertinya masih panik dan ketakutan.Mendengar ucapan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 821

    "Dilaporkan, sebuah pabrik kimia di pinggiran selatan kota kita telah meledak! Berdasarkan sisa-sisa bahan baku yang ditemukan di lokasi, pabrik kimia ini sebenarnya merupakan tempat produksi narkoba milik sebuah kelompok kriminal.""Ledakan ini menyebabkan banyak korban tewas dan luka-luka. Diduga ledakan dipicu oleh kelalaian saat proses produksi narkoba! Tapi ada juga yang menduga, ini adalah aksi balas dendam di antara kelompok-kelompok kejahatan ...."Berbagai laporan berita terdengar di mana-mana. Sementara itu, di sisi lain. Setelah bantu mengobati mertuanya, Afkar pun segera mengajaknya pulang.Sebenarnya, kondisi fisik Harun tidak mengalami cedera serius. Jadi setelah mendapat pengobatan dari Afkar menggunakan energi naga, keadaannya pun sudah jauh membaik.Namun dalam hati Afkar, masih ada sedikit rasa kecewa. Sebab, Guntur bersama Kobra dan yang lainnya sudah lebih dulu meninggalkan markas utama dan menuju Kota Nubes. Kalau saja mereka belum pergi ....Bagaimanapun, keselama

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 820

    "Fadly sudah nyerah, mau gimana lagi?"​ Seorang pria berjanggut yang sedang memainkan pisau kecil di tangannya, berkata sambil tersenyum dingin.​"Sial, kita disuruh jaga di sini, bosan sekali! Memangnya dia bisa kabur?"​ Pria botak itu tertawa sinis.​Orang lain juga mencebik. "Sebenarnya perlu nggak sih kita jaga begini? Ini 'kan markas, siapa yang berani datang selamatin dia?"​"Iya! Aku sampai berkarat di sini!"​"Nggak bisa, kita harus cari hiburan!"​ Pria berjanggut itu berkata sambil menatap Harun dengan niat buruk.​Pria botak itu juga menyeringai, menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh permainan. "Kalau begitu, kita lanjutkan? Yang penting dia nggak cacat. Lagian, siapa yang tahu kapan dia dipukuli, 'kan?"​Mendengar itu, beberapa orang tertawa kecil.​ Harun yang terikat di sana menunjukkan ekspresi marah dan takut.​ Mungkin dia ingin memaki mereka, tetapi karena mulutnya disumpal kain, dia hanya bisa mengeluarkan suara yang tidak jelas.​Namun, pada saat itu, suara dingin da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 819

    Guntur mencibir dengan penuh penghinaan."Ya! Ya! Terima kasih banyak, Pak Guntur. Kalau nanti Organisasi NC benar-benar masuk ke Kota Nubes, keluarga kami tentu sangat berharap bisa bekerja sama dengan kalian," ucap Erlin dengan ramah, mencoba menunjukkan sikap bersahabat.Guntur hanya tertawa dingin dan langsung menutup telepon, malas membuang waktu dengan si nenek tua.Di sisi lain!Melihat panggilan sudah berakhir, raut wajah Erlin berubah. Dia menarik napas panjang, lalu sorot matanya menjadi kelam.Tentu saja dia tahu Guntur memandang rendah dirinya. Hal ini membuat Erlin yang sudah berkuasa seumur hidup merasa terhina dan marah.Sejak kapan dia pernah diperlakukan seperti ini? Namun, yang terpenting adalah nyawanya selamat. Harga diri bisa dikesampingkan."Nek ... gimana? Fadly sudah nyerah belum?" tanya Viola yang berada di sampingnya. Renhad juga menatap dengan penuh harap, menantikan jawaban.Erlin tersenyum dan mengangguk. "Tentu saja dia nyerah. Pak Guntur sendiri bilang, s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 818

    "Pak Fadly, ini aku, Guntur! Aku akan datang bersama anak buahku buat menyambutmu. Tapi, ayahmu nggak mungkin kubawa, takutnya kamu main curang lagi. Tenang saja, di markas besar sini banyak ahli. Mereka pasti bisa menjamin keselamatan Harun.""Nanti setelah pertemuan selesai dan kamu bekerja sama dengan baik, aku janji kamu bisa ketemu lagi sama ayahmu!" Nada suara Guntur terdengar penuh percaya diri dan mendominasi.Fadly menarik napas dalam-dalam dan menjawab, "Oke! Semoga kamu bisa pegang omonganmu.""Itu sudah pasti! Kalau kamu sudah jadi saudara kami, masa aku tega bohongin kamu? Hahaha ...." Guntur tertawa, pikirannya sudah memperhitungkan segalanya dengan cermat.Dengan datang sendiri ke pertemuan yang diselenggarakan oleh Fadly, dia bisa menunjukkan eksistensinya di depan kekuatan besar di Kota Nubes. Bahkan, dia bisa sekaligus menggertak kelompok Farel dan lainnya.Sementara itu, Harun tetap ditinggal di markas besar, jadi Guntur tidak perlu takut Fadly akan berbuat macam-mac

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 817

    "Pak Fadly, gimana? Hehehe .... Masih belum mau menyerah? Organisasi NC paling menjunjung tinggi kepercayaan, kamu tenang saja.""Kalau kami sudah janji nggak bakal bunuh ayahmu sebelum malam ini, berarti dia tetap akan hidup sampai malam ini. Tapi ya ... kasih dia sedikit hiburan nggak apa-apa, 'kan?""Sebenarnya, kamu nunda-nunda buat apa sih? Hasilnya juga sama saja, 'kan? Kamu harus tunggu sampai akhir banget baru mau kompromi? Biar ayahmu makin menderita?" Suara Kobra di telepon terdengar sinis."Oke! Oke! Aku setuju! Aku setuju bawa semua anggotaku gabung ke Organisasi NC! Jangan sentuh ayahku lagi, paham?" Fadly akhirnya tidak tahan melihat Harun terus disiksa. Dia berteriak keras di telepon.Mendengar itu, Gauri yang ada di samping hanya bisa terus menghapus air matanya, tidak sanggup berkata-kata. Felicia pun tidak lagi menahan Fadly."Hehe, begitu dong dari tadi. Kapan kamu mau adakan pertemuan bawah tanah? Cepat kasih tahu!" Kobra terkekeh-kekeh, suaranya penuh kepuasan.Fa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status