Share

Bab 329

Penulis: Russel
Pukul sembilan malam, Afkar tiba di Hotel Royal. Hotel ini milik Fadly dan bukan bagian dari aset Keluarga Safira.

Fadly datang bersama dua orang kepercayaannya, yaitu Jarel dan Elang, yang sudah menunggu di depan.

"Kak Afkar!"

"Pak Afkar!"

Begitu melihat Afkar, mereka langsung serentak menyapa.

"Gimana hotel ini? Suka nggak?" tanya Fadly yang menghampiri dan merangkul bahu Afkar.

"Bagus, cukup bagus." Afkar mengangguk.

"Kalau begitu, hotel ini untukmu! Mulai sekarang, kamu pemiliknya!" Fadly tertawa dan mengayunkan tangannya.

Afkar tampak terkejut. "Untukku? Aku nggak mau! Aku nggak punya waktu untuk mengelolanya dan aku juga nggak bisa."

"Memangnya aku menyuruhmu mengelolanya sendiri? Untuk apa ada manajer di sini? Kamu cuma perlu duduk dan menunggu uang mengalir!"

"Aku nggak mau tahu! Kamu harus terima! Kalau nggak ... aku akan bilang ke kakakku kamu diam-diam pergi ke tempat pijat!" ucap Fadly dengan tegas.

"Dasar berengsek! Kenapa kamu jadi jahat begini?" maki Afkar sambil tertawa
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 330

    Wanita ini bernama Verica. Dia juga teman sekelas Afkar saat SMA. Sejak dulu, dia memandang rendah Afkar. Atau lebih tepatnya, sebagian besar teman sekelas saat itu meremehkan Afkar.Saat berusia 18 tahun, orang tua Afkar menghilang sehingga sumber keuangan terputus. Untuk membiayai sekolah dan hidupnya, Afkar menjadi pesuruh mereka. Bahkan celana dalam, sepatu kotor, dan kaus kaki beberapa siswa laki-laki pun dicuci olehnya. Hal ini membuat banyak teman sekelas memandang Afkar dengan sebelah mata.Namun, hal ini tidak berlaku untuk Wulan. Saat itu, Wulan tidak merendahkan Afkar dan malah sering membelikannya makanan. Itu sebabnya, ada rumor yang mengatakan Wanda tertarik pada Afkar.Namun, Afkar sangat minder saat itu. Meskipun diam-diam menaksir Wulan, dia sama sekali tidak berani menunjukkannya."Mungkin Jatmiko lupa! Afkar, kita teman sekelas, ikut saja. Sudah lama sekali kita nggak bertemu. Lagian, jarang-jarang bisa kumpul begini!" ajak Wulan dengan antusias. Tatapannya yang inda

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 331

    "Nggak apa-apa! Aku tentu harus ikut reuni yang diadakan oleh Jatmiko," ucap Afkar sambil menggeleng dan tersenyum.Ketika mendengar itu, Verica tertawa terbahak-bahak. "Ada apa, Afkar? Kamu juga ingin cari muka sama Jatmiko karena dia semakin sukses ya? Pintar juga kamu. Kalau nanti kamu bisa buat Jatmiko senang, mungkin kamu bisa jadi petugas kebersihan di perusahaannya. Lagian, dulu kamu sering kerja kayak gitu. Pasti jago, 'kan? Hahaha ...."Verica berkata dengan nada mengejek dan pada akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tertawa."Hehe, ya. Aku juga ingin lihat seberapa hebat Jatmiko sekarang! Tapi, lihat dari gayamu, sepertinya kamu nggak jauh beda ya? Apa kamu sudah menyenangkannya sampai di tempat tidur?" Afkar mengangguk dan tersenyum.Begitu mendengarnya, Verica langsung marah dan malu. "Persetan kamu! Afkar, sudah beberapa tahun kita nggak bertemu, kenapa pikiranmu jadi jorok begini?"Dalam hati, Verica menggeram, 'Kamu cuma sampah, tapi mau cari muka sama Jatmiko? Mau men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 332

    Setelah masuk dan melihat pemandangan ini, Wulan tidak bisa menahan diri untuk mengerutkan dahinya. Dia merasa reuni ini sudah berubah menjadi ajang pamer kekayaan, perbandingan, dan mencari koneksi."Eh, primadona kita sudah datang?" Saat ini, seseorang melihat Wulan dan langsung berteriak.Mata Jatmiko langsung berbinar-binar. Dia menarik tangannya dari tubuh Bilqis dan menghampiri Wulan. "Wulan, akhirnya kamu datang juga! Aku rindu sekali sama kamu!"Ketika mendengar kalimat ambigu itu, Wulan tersenyum tanpa merespons.Saat ini, seseorang melihat Afkar. "Eh? Bukannya itu Afkar? Sekarang dia kerja apa?"Begitu mendengarnya, semua orang langsung memandang ke arah Afkar yang berdiri di belakang Wulan. Ekspresi semua orang tampak berbeda-beda. Dulu, Afkar dikenal sebagai anak miskin di kelasnya sehingga semua orang ingat padanya."Nggak kerja," jawab Afkar dengan wajah datar."Nggak kerja? Berarti pengangguran dong?""Aku punya kaus kaki. Kamu bantu cuci saja. Aku kasih 200 ribu, gimana

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 333

    Afkar menatap Jerry dengan dingin. Kini, dia akhirnya tahu seperti apa wajah asli dari orang yang dulunya disebutnya sebagai sahabat!Ketika mendengar ejekan di sekelilingnya, Afkar tetap tidak menunjukkan ekspresi, seolah-olah dia sama sekali tidak terlibat dalam hal ini."Kenapa kalian jahat sekali? Masa mengolok-olok penderitaan orang lain?" Hanya Wulan yang benar-benar membela Afkar.Afkar menariknya sedikit, lalu menggeleng untuk memberi isyarat bahwa tidak perlu berbicara terlalu banyak dengan orang-orang ini.Kini, sudut pandang Afkar berbeda dari orang-orang yang ada di ruangan ini. Seekor naga yang terbang tinggi di langit, tidak akan peduli dengan semut-semut di tanah yang menyebutnya diri sendiri sebagai serangga besar."Sudah cukup tertawanya? Kalau sudah, silakan pergi!" ucap Afkar dengan dingin. Suara Afkar tidak keras, tetapi bisa didengar jelas oleh setiap orang di ruangan itu.Setelah dia mengatakan itu, tawa ejekan kembali terdengar."Pergi? Aku nggak salah dengar? Pe

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 334

    Setelah mendengarnya, Jatmiko tertegun sejenak. Kemudian, dia membanting gelasnya hingga anggurnya terjatuh ke lantai."Sialan! Berani sekali kamu sok hebat di sini! Kalau kamu masih nggak mau pergi, jilat sepatuku sampai bersih! Setelah itu, aku bakal traktir kamu makan sebagai teman sekelasmu!""Ayo! Dulu waktu sekolah, kamu 'kan paling jago cuci kaos kaki dan sepatu! Itu 'kan keahlianmu! Hahaha!""Kalau performamu bagus, aku juga bisa kasih kamu pekerjaan lho!"Ucapan ini sontak membuat semua orang tertawa terbahak-bahak. Wulan tidak tahan lagi. Dia lantas membentak Jatmiko, "Jatmiko, jangan keterlaluan ya!"Kemudian, Wulan meraih tangan Afkar. "Afkar, kita pergi dari sini! Nggak ada gunanya ikut reuni seperti ini!"Ketika melihat situasi ini, tatapan Jatmiko menjadi sangat suram dan dipenuhi kecemburuan. Sepertinya yang dikatakan Verica benar. Wulan punya perasaan kepada Afkar si miskin ini."Mau ke mana? Cepat, tahan bocah miskin ini! Aku mau pakai wajahnya buat lap sepatu!" Hari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 335

    "Sialan! Afkar, kamu benaran sudah gila! Kamu kira kamu sudah bisa menentang siapa saja karena punya sedikit uang? Riwayatmu akan tamat! Beraninya kamu menyerang Jatmiko!" pekik Jerry sambil memegang wajahnya.Orang lain juga merasa Afkar akan mendapat masalah besar kali ini. Siapa suruh dia bertindak gegabah seperti ini?"Dasar pecundang! Kamu nggak punya otak ya? Kamu nggak pikirin konsekuensinya dulu?" bentak Bilqis."Sekarang kamu merasa puas karena menampar Jatmiko. Tapi, nanti kamu bakal dihabisi oleh keluarganya!" ujar Verica dengan dingin."Sebentar lagi kakak sepupu Jatmiko juga akan sampai. Ajal si miskin ini sudah dekat!" ejek seorang wanita.Meskipun begitu, tidak ada satu pun yang berani menghentikan saat Afkar terus menampar Jatmiko. Bagaimanapun, Afkar terlihat sangat mengerikan!Hanya Wulan yang meraih lengan Afkar dan membujuk, "Sudahlah, jangan sampai dia kenapa-napa. Kamu nggak bisa mengusik keluarganya. Cepat pergi dari sini sebelum terlambat.""Nggak apa-apa," sahu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 336

    Jerry tercengang! Bilqis tampak tidak percaya! Verica ternganga ....Ternyata yang dikatakan Afkar memang benar? Hotel ini memang benar miliknya? Selain itu, kakak sepupu Jatmiko yang katanya sangat terkenal di dunia hitam adalah bawahan Afkar? Ini sungguh mengejutkan!Saat ini, Kenil tersenyum minta maaf kepada Afkar. "Apa yang sebenarnya dilakukan adik sepupuku? Beri tahu saja aku. Aku akan memberinya pelajaran.""Hehe, adik sepupumu terlalu ramah. Dia ingin aku mencicipi rasa minuman di sepatunya," sahut Afkar dengan dingin sambil melepaskan rambut Jatmiko."Minuman di sepatunya?" Kenil termangu sejenak sebelum akhirnya memahami apa yang terjadi. Seketika, sudut matanya berkedut.Saat berikutnya, Kenil langsung menyerbu ke arah Jatmiko. Dia mengambil botol anggur di atas meja, lalu menghantam kepala Jatmiko dengan keras."Kamu ini cari mati! Akan kuhabisi kamu! Jatmiko, kamu rasa kamu bisa mengendalikan seluruh Kota Nubes cuma karena punya sedikit uang?""Ayahmu cuma punya beberapa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 337

    Ketika ketiga orang itu berharap mereka bisa lolos, mereka malah dipanggil Afkar. Bilqis, Verica, dan Jerry pun memucat dan gemetaran."Afkar ... tadi aku cuma bercanda. Kita 'kan teman sekelas. Kamu nggak mungkin menganggap serius perkataanku, 'kan?" ucap Verica dengan terbata-bata."Afkar, sejak awal aku sudah tahu kamu yang akan paling sukses. Sekarang terbukti, 'kan? Bagaimanapun ... aku pernah jadi gurumu ...." Bilqis memaksakan senyuman sambil membujuk Afkar.Orang-orang yang suka menjilat dan membedakan orang berdasarkan status sosial, paling cepat berubah di situasi seperti ini. Bagaimanapun, mereka ketakutan setengah mati dipanggil Afkar."Kalian ... cepat bantu aku bicara!" ujar Bilqis dengan panik. Air matanya hampir berlinang.Sayangnya, tidak ada yang berani berbicara. Bagaimanapun, mereka tidak ingin terlibat. Semuanya fokus melarikan diri.Wajah Bilqis menjadi pucat melihatnya. Tatapannya saat tertuju kepada Afkar pun dipenuhi rasa takut dan cemas."Afkar, aku gurumu. Ka

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 484

    "Aku nggak percaya ini! Ah! Ah!" Scorpion berteriak dengan tidak puas, lalu menggunakan belati di tangannya untuk menusuk bagian perut dan area lemah lainnya secara gila-gilaan.Bahkan sampai akhirnya, belati di tangannya sudah melengkung dan tumpul, tetapi tetap tidak berhasil membuat Afkar berdarah."Membunuhku saja nggak bisa, masih mau jadi penjahat?" tanya Afkar dengan nada mengejek.Saat ini, Scorpion benar-benar tercengang! Wira dan Denny juga menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu! Bahkan, Wulan menatap Afkar seperti sedang melihat makhluk aneh!Rasa khawatir dan bersalah yang sebelumnya terlihat di wajahnya perlahan menghilang. Wulan merasa lega di dalam hati."Bocah, sebenarnya siapa kamu ini?" Denny menggerakkan wajahnya yang agak kaku, bertanya dengan penuh keraguan."Aku akan bilang sekali lagi, lepaskan Wulan, maka aku akan mengampuni kalian. Kalau nggak, hari akan menjadi hari kematian kalian!" seru Afkar dengan suara dingin dan menakutkan.Mendengar ini, Denny mence

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 483

    "Haha ... memuaskan sekali!" Saat ini, Wira tertawa puas.Denny yang masih memegang Wulan pun tersenyum dingin dan berkata, "Lebih baik kamu nggak bergerak atau aku akan langsung bunuh gadis ini!"Afkar menarik napas panjang dengan tatapan dingin. Sejujurnya, tamparan yang diberikan oleh Scorpion tadi sama sekali tidak terasa sakit.Scorpion hanya ahli tingkat eksplisit tahap akhir, mana mungkin bisa membuat Afkar kesakitan! Namun, masalahnya bukan tentang rasa sakit, melainkan penghinaan!Namun, karena Wulan sedang berada di tangan Keluarga Widjaja, bahkan dengan pistol yang diarahkan ke kepalanya, Afkar tidak berani bergerak sembarangan saat ini.Meskipun merasa kesal karena ditampar, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keselamatan Wulan!Plak! Plak! Tidak lama kemudian, Scorpion melayangkan dua tamparan keras lagi ke wajah Afkar dengan ekspresi penuh kebencian dan kepuasan.Tadi dia dipukul sampai terlempar oleh Afkar hingga memuntahkan darah, kini dia merasa puas kare

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 482

    Wajah Scorpion menampilkan senyuman bengis.Klang! Saat berikutnya, Afkar menggerakkan tangannya dengan ringan, membuat pisau yang berada di tangan Scorpion terlempar dan terjatuh!Telapak tangan Scorpion yang menggenggam pisau langsung robek dan berdarah. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui tangannya, membuatnya mati rasa seketika!Wajah Scorpion sontak berubah drastis, menampilkan ekspresi penuh ketakutan. Dalam situasi itu, tidak ada waktu baginya untuk mundur. Segera, dia mengerahkan Teknik Jubah Besi.Bam! Suara dentuman terdengar, lalu tubuh Scorpion terlempar akibat tendangan Afkar. Setelah jatuh ke tanah, dia memuntahkan darah dan berdiri dengan goyah!Afkar mengangkat alis, matanya memancarkan keterkejutan. Meskipun tendangan tadi dilakukan dengan santai, kekuatannya cukup besar. Seharusnya, lawannya setidaknya mengalami luka parah atau bahkan kehilangan nyawa. Namun, orang ini masih mampu berdiri?Sepertinya, pria ini adalah seorang petarung yang berfokus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 481

    Tentu saja, Arwan tidak akan memberi tahu Denny terlalu banyak, apalagi mengatakan dia datang untuk meminta maaf kepada seseorang. Hal itu hanya akan merendahkan martabatnya. Dia hanya memberi tahu Denny, dia datang untuk memberikan hadiah kepada seseorang!"Oh? Mau kasih orang hadiah ya? Laki-laki atau perempuan, Pak?" tanya Denny yang cukup terkejut."Laki-laki, kenapa? Apa aku perlu melaporkan siapa orangnya kepadamu?" balas Arwan dengan nada tidak ramah."Bukan, bukan begitu! Hehe!" Denny terkekeh-kekeh dengan canggung. Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi terkejut tebersit di wajahnya, lalu berubah menjadi bersemangat."Ayah, ada apa?" Wira yang melihat ekspresi ayahnya yang berubah-ubah lantas bertanya dengan bingung.Denny tersenyum dan menyahut, "Kamu tahu nggak, ternyata Pak Arwan datang untuk memberi hadiah kepada seseorang!""Kamu percaya itu? Dengan status Pak Arwan, dia sampai repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi seseorang hadiah. Orang itu ... pasti tokoh yang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 480

    Orang ini merupakan seorang ahli tingkat eksplisit tahap akhir. Setelah diselamatkan oleh Denny, dia mengabdikan diri untuknya, khususnya membantu mereka melakukan pekerjaan kotor.Seperti menculik orang, bagi Scorpion, ini sudah seperti pekerjaan rutin yang mudah dilakukan!"Wira, seleramu memang bagus. Hahaha ...." Denny tertawa sinis."Tentu saja! Gimana, Ayah? Kalau kita kasih gadis ini kepada Pak Arwan, dia pasti puas, 'kan?" Wira menyeringai."Puas! Pasti puas! Mana ada pria yang bisa menolak wanita secantik ini! Luar biasa ...," sahut Denny sambil tersenyum lebar.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arwan. Karena akan datang ke Kota Nubes, Arwan sebelumnya telah menghubungi Denny dan meminta bantuannya untuk mengatur tempat tinggal.Makanya, Denny merasa inilah kesempatan emasnya untuk mendekati tokoh inti Keluarga Sanjaya. Dengan segala cara, dia akan berusaha menyenangkan Arwan agar dapat meraih dukungan darinya."Pak Arwan, sudah sampai mana? Aku sudah meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 479

    Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?""Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."Di sisi lain, Afkar mena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 478

    "Afkar, aku ibu Wulan! Kamu masih ingat, 'kan?"Afkar tertegun sejenak, lalu buru-buru membalas, "Bibi? Ingat! Tentu saja aku masih ingat! Ada apa, Bibi?"Meskipun Sumi sebelumnya sempat terlihat agak materialistis, Afkar tetap berbicara dengan sopan karena dia adalah ibu Wulan.Sumi ragu sejenak, lalu bertanya dengan nada hati-hati, "Afkar, apa Wulan sedang bersamamu?""Hah?" Afkar keheranan untuk sesaat, lalu menyahut dengan gugup, "Nggak ada, Bibi! Hari ini aku sama sekali nggak bertemu Wulan.""Ke mana Wulan pergi ya? Biasanya jam segini dia sudah pulang. Dia nggak pernah pulang terlalu malam. Tadi aku pikir dia sama kamu! Teleponnya nggak bisa dihubungi lagi. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"Nada bicara Sumi menjadi semakin khawatir."Nggak bisa dihubungi ya?" Afkar mengernyit, hatinya juga mulai merasa cemas."Ya! Kamu tahu sendiri kondisi kesehatanku sebelumnya kurang baik, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan Wulan. Setelah pulang kerja, dia selalu langsung pulang. Kalaup

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 477

    "Pak Arwan? Pak Arwan yang mana?" Wira termangu sejenak, lalu segera menyadari sesuatu, "Jangan-jangan yang dari Keluarga Sanjaya itu?"Keluarga Sanjaya adalah salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Di Provinsi Jimbo, mereka memiliki pengaruh yang besar.Sementara itu, keluarga mereka, Keluarga Widjaja, hanya keluarga kelas dua di Kota Nubes. Mereka berada di bawah perlindungan Keluarga Sanjaya selama ini.Tentu saja, bagi Keluarga Sanjaya, Keluarga Widjaja tak ada bedanya dengan bawahan kecil mereka. Selama ini, segala urusan bisnis yang mereka jalani hanya melibatkan orang-orang di sekitar Keluarga Sanjaya."Benar, Pak Arwan dari Keluarga Sanjaya di ibu kota provinsi! Dia putra sulung Keluarga Sanjaya! Biasanya kita nggak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota inti keluarga mereka. Kali ini adalah kesempatan besar!""Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan membangun hubungan dengan Pak Arwan, masa depan kita akan semakin terjamin!" ujar Den

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 476

    Mengenai kedua anggota Keluarga Samoa yang terluka, Afkar tidak terlalu khawatir. Tentu saja, bukan karena dia benar-benar merasa dirinya bisa menggertak mereka, tetapi karena memiliki kepercayaan diri lain di dalam hatinya.Seperti kata pepatah, dunia dipenuhi oleh orang-orang yang mencari keuntungan. Seperti para agen besar farmasi yang sebelumnya bekerja sama dengan Fajar, hanya karena Afkar meluncurkan obat baru dan mereka melihat potensi dari Afkar, mereka akhirnya bekerja sama dengannya.Kali ini juga sama! Selama dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Keluarga Samoa, mereka tentu tidak akan mempermasalahkan insiden hari ini, bahkan mungkin mereka akan duduk bersama dan berbicara dengannya dengan baik-baik.....Di King's Brew."Pak Wira!""Pak Wira sudah datang!"Para karyawan di departemen penjualan langsung menyapa Wira dengan nada menyanjung saat melihatnya datang.Wira mengangguk dengan gaya yang sangat berwibawa, lalu menatap Wulan. "Wulan, gimana pekerjaan se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status