แชร์

Bab 230

ผู้เขียน: Russel
"Kumohon belas kasihanmu. Orang yang nggak tahu nggak boleh disalahkan ....," kata Codet dengan suara penuh ketakutan sambil membenturkan kepalanya ke lantai.

Meski Afkar belum mengatakan atau melakukan apa pun, Codet sudah memohon ampun dengan panik. Dalam hati Codet diliputi rasa takut yang luar biasa. Dia tidak bisa melupakan kejadian di restoran hotpot waktu itu, ketika dia masuk dan menemukan mayat-mayat bergelimpangan, sementara Afkar dengan santai membersihkan darah dari tangannya.

Yang paling menyeramkan lagi adalah, bos besar mereka meninggal beberapa hari kemudian di penjara. Kematian mereka disebut akibat serangan jantung mendadak, tetapi tidak ada yang percaya itu murni kebetulan. Meski tanpa bukti, semua orang tahu apa penyebab sebenarnya.

"Lihat saja bagaimana penampilanmu," ujar Afkar dengan suara dingin sambil melirik sekilas ke arah Godric dan Lona.

Dengan gemetar, Codet berbalik ke arah Godric dan Lona. Matanya memancarkan niat membunuh yang dingin. Godric dan Lona la
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 231

    "Jangan! Tolong hentikan!" Rido berlutut di lantai, menangis dan memohon.Dia menyaksikan anak buah Codet menghancurkan semua rak, meja kasir, dan seluruh isi apotek. Wajahnya penuh penyesalan dan dalam hatinya dia merasa ingin mati. Kalau tahu begini, kenapa dia harus ikut campur urusan orang lain? Padahal dia tidak punya dendam apa pun dengan Afkar.Sementara itu, Afkar menoleh ke arah Harris dan berkata dengan suara datar, "Pak Harris, ikut aku sebentar."Harris terkejut, tubuhnya gemetaran, tapi dia tidak berani melawan. Tanpa berkata apa-apa, dia mengikuti Afkar keluar dari apotek dengan wajah ketakutan."Pak Afkar, ada yang bisa kubantu?" tanya Harris dengan gemetaran."Siapa saja yang sudah menerima pengiriman obat-obatan yang bermasalah itu?" tanya Afkar dengan nada dingin."Pak Afkar, tenang saja. Apotek Rejuvenasi adalah yang pertama! Saya belum sempat mengirim ke apotek atau rumah sakit lain," jawab Harris sambil mengusap keringat dingin di dahinya. Dalam hatinya, dia merasa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 232

    "Bu, tenang saja! Masalah sudah selesai. Seorang pedagang grosir bahan baku dari Kota Magizta datang sendiri menawarkan kerja sama. Mereka tahu produk kita laku keras di pasaran. Sekarang produksi sudah kembali berjalan lancar dan kloter baru sudah dikirimkan! Hahaha ...."Mendengar hal itu, wajah Erlin langsung berbinar. "Oh? Kenapa kamu nggak bilang lebih awal?""Bu, aku nggak mau membuatmu terlalu khawatir. Percayalah, selama perusahaan ditangani sama Renhad, Ibu cuma perlu duduk santai dan menghitung keuntungan!" ujar Jesslyn dengan senyum penuh keyakinan."Benar, Nenek! Kalau perusahaan terus berkembang seperti ini, Nenek pasti akan jadi wanita terkaya di Kota Nubes, bahkan di seluruh provinsi!" tambah Viola, mencoba menyenangkan hati Erlin."Bagus! Bagus sekali! Kalau begitu, Keluarga Safira pasti akan keluar dari Kota Nubes dan menjadi salah satu keluarga terkemuka di provinsi ini!" Erlin akhirnya merasa lega setelah tertekan beberapa hari."Tentu saja! Oh ya, Bu, kamu pasti bel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 233

    Malam itu, Afkar dan Felicia meninggalkan pabrik bersama-sama untuk menjemput Shafa di taman kanak-kanak.Meskipun Jarel dan Elang, anak buah Fadly, selalu menjaga Shafa di tempat yang tidak terlihat, Afkar selalu lebih memilih untuk menjemput putrinya sendiri jika dia punya waktu. Awalnya, mereka berencana makan malam bersama di luar.Namun, baru saja meninggalkan taman kanak-kanak, Felicia menerima telepon dari Gauri yang mengundang mereka makan malam di rumah dan mengatakan ada hal yang ingin dibicarakan.Akhirnya, Afkar mengantar Shafa pulang ke Vila Emperor lebih dulu. Dia meminta pengasuh Manda untuk menjaga Shafa, serta menyiapkan makan malam untuknya. Setelah itu, Afkar dan Felicia pergi ke rumah Harun dan Gauri.Afkar sempat mempertimbangkan untuk membawa Shafa, tetapi dia mengurungkan niatnya. Harun dan Gauri masih belum sepenuhnya menerima dirinya. Jika mereka mengucapkan sesuatu yang tidak pantas di depan Shafa, Afkar tidak ingin putrinya terluka oleh kata-kata tersebut.Ke

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 234

    Renhad yang merebut hasil kerja keras Felicia dan Afkar, sekarang bahkan ingin mengadakan pesta syukuran dan memaksa keluarga Felicia hadir? Betapa tidak adilnya dunia ini!"Kamu ngomong apaan? Nenek memanggil semua anggota Keluarga Safira untuk menghadiri pesta. Bukankah wajar kalau kita juga hadir?" tegur Harun."Bukankah dia sudah mengusir kita dari keluarga? Kenapa sekarang malah memanggil kita? Apa hubungannya pesta syukuran itu sama kita?" balas Fadly dengan nada tidak puas."Itu artinya Nenek masih menganggap kita bagian dari keluarga! Ini mungkin sinyal bahwa dia mau kita kembali ke keluarga utama. Semua itu cuma masalah emosi sesaat! Nenek sedang memberi kita kesempatan untuk berdamai, paham?" Harun mengetuk meja dengan tegas."Jangan terlalu naif, Harun! Menurutku, ibumu nggak punya niat baik. Aku juga setuju bahwa kita nggak perlu datang. Felicia dan Fadly juga nggak mau pergi, jadi anggap ini keputusan terakhir kita. Sudahlah, makan saja!" potong Gauri sambil melirik Harun.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 235

    Satu malam kemudian di lantai atas Hotel Fajar milik Keluarga Safira, pesta syukuran pun dimulai.Seluruh anggota Keluarga Safira, baik yang merupakan keluarga utama maupun cabang, termasuk para penjaga, pelayan, dan keluarga mereka, semuanya hadir. Di aula besar yang berada di lantai atas, hampir seratus meja disiapkan, dengan jumlah tamu yang mencapai ribuan orang.Erlin duduk di meja utama yang terletak di tengah aula bersama keluarga Renhad. Selain itu, ada juga paman ketiga, keempat, dan bibi kecil Felicia. Namun, berbeda dengan Jesslyn dan Viola yang duduk di meja utama, keluarga paman ketiga dan keempat ditempatkan di meja lain yang berada di dekatnya.Meskipun masih berada di area utama, penempatan ini jelas menunjukkan bahwa status keluarga Renhad sekarang sudah jauh di atas mereka."Kak Renhad, kamu benar-benar membuat perusahaan farmasi ini berkembang pesat! Ke depannya, kamu harus bawa kesuksesan untuk keluarga kita!" ujar Paman Ketiga dengan penuh pujian."Benar, Kak Renha

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 236

    "Duduk di luar sana! Kalian sekeluarga nggak berhak duduk di aula pesta!" jelas Erlin.Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi Harun pun berubah drastis. Rasa haru yang ada di wajahnya sontak digantikan oleh keterkejutan dan kemarahan.Gauri murka hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Ekspresi Felicia dan Fadly juga sama-sama masam.Apa? Menyuruh mereka duduk di luar? Itu adalah tempat untuk para pelayan dan pengawal! Jelas sekali, ini adalah penghinaan bagi mereka!"Hahaha, cerdas sekali. Kalian sudah diusir dari Keluarga Safira. Ibu sudah berbelaskasihan karena masih mengundang kalian ke pesta syukuran. Kalian seharusnya merasa terhormat karena masih bisa duduk di luar," ejek Renhad."Benar. Lagian, kalian cocok duduk bersama para bawahan. Begini baru sesuai dengan status kalian. Hehehe ...." Viola juga tertawa.Di sisi lain, semua anggota Keluarga Safira menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda dan sibuk bergosip."Ternyata keluarga Harun merosot sampai seperti ini.""Hais ... yang harus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 237

    Setelah dibujuk Afkar dan Felicia, Gauri pun memaksakan diri untuk di luar. Amarah masih berkecamuk dalam hatinya.Saat merasakan tatapan para keluarga cabang, pelayan, dan pengawal yang dipenuhi ejekan, Felicia dan lainnya pun menjadi sangat murung. Harun sekalipun tidak bisa bersikap tenang seperti biasa. Ketika menatap Erlin, tatapannya dipenuhi kekecewaan dan kebencian.Harun bersumpah dalam hati, 'Aku sudah salah sangka. Ibuku bukan ingin mengajak kami baikan. Keluarga macam apa ini? Aku sendiri yang berharap terlalu tinggi. Istri dan anakku benar. Hais ....'"Afkar, kalau kamu nggak membantu kami mendapatkan kehormatan kami kembali, jangan harap kamu dan Felicia bisa mengadakan pesta nikah. Selain itu, aku nggak mau mengakuimu menantuku! Huh!" Setelah duduk, Gauri berkaca-kaca dan berkata dengan kesal."Tenang saja. Aku jamin sebentar lagi, Nenek dan Paman bakal memohon kepada kalian. Pokoknya kalian jangan cepat luluh nanti," hibur Afkar sambil tersenyum.Begitu mendengarnya, Ga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 238

    Renhad memberi tahu orang-orang bagaimana cara dia melewati krisis itu, bagaimana Afkar dan Felicia mencari masalah dengannya."Huh! Entah gimana pecundang itu bersekongkol dengan Sutopo. Mereka sepakat untuk nggak memasok bahan obat kepada Safira Farma lagi. Konyolnya, saat Pak Khaliq ingin menjadi supplier, pecundang itu bilang ada masalah dengan bahan obatnya! Jahat sekali!"Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang memandang ke arah Harun sekeluarga. Tatapan mereka dipenuhi ejekan dan kebencian.Sebagian besar orang di sini tidak memiliki saham di Safira Farma. Namun, sebagai anggota Keluarga Safira, mereka mendapat dividen. Besar kecilnya dividen tentu berkaitan dengan keuntungan yang didapat perusahaan. Jika Felicia dan Afkar mencari masalah dengan Renhad, itu berarti mereka merugikan seluruh Keluarga Safira."Mereka pantas diusir dari Keluarga Safira!""Enak sekali masih bisa duduk di luar! Mereka seharusnya diusir dari sini!"Begitu melihatnya, Erlin pun tersenyum puas. Renhad

บทล่าสุด

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status