Share

Bab 238

Author: Russel
Renhad memberi tahu orang-orang bagaimana cara dia melewati krisis itu, bagaimana Afkar dan Felicia mencari masalah dengannya.

"Huh! Entah gimana pecundang itu bersekongkol dengan Sutopo. Mereka sepakat untuk nggak memasok bahan obat kepada Safira Farma lagi. Konyolnya, saat Pak Khaliq ingin menjadi supplier, pecundang itu bilang ada masalah dengan bahan obatnya! Jahat sekali!"

Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang memandang ke arah Harun sekeluarga. Tatapan mereka dipenuhi ejekan dan kebencian.

Sebagian besar orang di sini tidak memiliki saham di Safira Farma. Namun, sebagai anggota Keluarga Safira, mereka mendapat dividen. Besar kecilnya dividen tentu berkaitan dengan keuntungan yang didapat perusahaan. Jika Felicia dan Afkar mencari masalah dengan Renhad, itu berarti mereka merugikan seluruh Keluarga Safira.

"Mereka pantas diusir dari Keluarga Safira!"

"Enak sekali masih bisa duduk di luar! Mereka seharusnya diusir dari sini!"

Begitu melihatnya, Erlin pun tersenyum puas. Renhad
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 239

    "Si ... situasi macam apa ini?" Harun tidak memahami apa yang terjadi.Fadly menatap Felicia dan Afkar, lalu bertanya, "Kak, kalian menyuap Harris?"Harris sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan Safira Farma. Fadly tidak menyangka Harris akan menyulitkan Erlin dan Renhad seperti ini."Afkar pernah bilang bahan obat yang dibeli Paman Renhad bermasalah. Harris datang pasti karena masalah ini," ujar Felicia dengan ekspresi dingin.Saat ini, Erlin berkata dengan wajah masam, "Kamu harus bisa membuktikan ucapanmu. Atas dasar apa kamu bilang Safira Farma pakai bahan obat berkualitas buruk? Kalau nggak ada bukti, itu berarti kamu memfitnah kami. Kamu bisa dituntut!"Seluruh Keluarga Safira memelototi Harris dengan kesal."Benar! Mana mungkin obat Safira Farma bermasalah?""Obat-obat itu begitu laris. Kamu mau bilang orang yang beli bodoh?""Pak Harris, apa Felicia dan Afkar menyogokmu? Makanya, kamu datang cari masalah?""Dasar rendahan!"Semua orang sibuk menyalahkan Felicia sekeluarga. Sa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 240

    "Aku sudah memperingatkan Paman Renhad sejak awal. Aku bilang semua bahan obat yang didapatkannya dari Pak Khaliq berkualitas buruk dan sudah direndam dengan zat kimia. Siapa suruh mereka nggak percaya? Makanya, obat-obat yang diproduksi nggak sesuai standar dan para agen meminta pertanggungjawabannya," jelas Afkar dengan tenang.Sesudah mendengarnya, Gauri tertawa. Dia mencebik dan bertanya, "Terus, kenapa mereka baru datang sekarang? Pasti kamu yang mengatur semua ini, 'kan?""Hehe." Afkar terkekeh-kekeh dan tidak mengaku ataupun membantah.Kekesalan pada ekspresi Gauri akhirnya mereda. Dia melirik Afkar, lalu tersenyum sambil berkata, "Dasar, kamu ini licik juga."Fadly mengacungkan jempolnya kepada Afkar. "Kak, luar biasa! Fajar agen dari provinsi lain. Kalian punya hubungan dekat? Dia mau menuruti instruksimu?"Afkar terkekeh-kekeh, lalu menggeleng. "Nggak kok. Tapi, kalau dihadapkan dengan keuntungan, mereka tentu tahu harus berdiri di pihak mana."Saat berikutnya, datang lagi be

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 241

    Fajar mendengus. "Kalian mau menyelesaikan masalah ini, 'kan? Oke. Berdasarkan kontrak, kalau kualitas produk bermasalah, kalian harus bayar ganti rugi sebesar 10 kali lipat. Pesananku belum termasuk banyak kok, cuma 3 triliun. Berarti kalian harus membayarku 30 triliun?""Pesananku 4 triliun, berarti kompensasinya 40 triliun!""Pesananku 1 triliun, berarti kompensasinya 10 triliun! Kalian sanggup bayar?""Pesananku 2 triliun ...."Para agen sibuk berteriak untuk meminta kompensasi. Sebelumnya, mereka menambah pesanan. Pertama karena produk memang laris manis. Kedua karena Renhad menaikkan harga produk secara gila-gilaan, tetapi kuantitas dikurangi. Hal ini membuat mereka terpaksa memborong banyak.Ketika mendengar nominal yang disebutkan oleh para agen itu, Renhad tidak tahu harus bagaimana bereaksi. Erlin bahkan langsung terjatuh. Pesanan yang membuat mereka berbangga diri ini malah menjadi bumerang."I ... ini namanya pemerasan! Gimana bisa kalian minta ganti rugi sebanyak itu? Kena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 242

    "Benar, kami mau Bu Felicia yang mengelola Safira Farma lagi!""Kalau nggak ada Bu Felicia dan Pak Afkar, kami pasti sudah celaka!""Di mana Bu Felicia dan Pak Afkar? Kenapa aku nggak melihat mereka?""Ya! Usir Renhad dari Safira Farma!"Renhad mencengkeram dadanya karena merasa sesak. Untung saja, dia masih kuat. Jika tidak, dia mungkin sudah menemui ajalnya.Wajah Erlin sangat merah. Jika bukan karena ada yang memapahnya, dia mungkin tidak bisa berdiri lagi sekarang.Di sisi lain, Gauri terkesiap mendengar ucapan para agen itu. "Serius? Para agen itu minta Feli jadi penanggung jawab perusahaan balik?"Ekspresi Harun seketika menjadi senang. Dia merasa sangat puas dengan hasil ini."Gimana, Ibu? Seru nggak dramanya?" tanya Afkar yang tersenyum menyipitkan mata."Seru sekali!""Puas, 'kan?""Puas! Lihat wajah nenek dan paman kalian! Lucu sekali!" Gauri tersenyum lebar. Segala kebencian dan kekesalan sirna."Ya sudah. Kalau begitu, kita pergi dari sini," ujar Afkar.Gauri dan Harun kebi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 243

    Malam harinya, Afkar dan lainnya kembali ke Kompleks Graha. Di sini ada banyak kamar sehingga mereka tidak perlu takut tidak punya tempat untuk tidur.Selesai makan, ponsel Felicia berdering. Gauri pun bertanya, "Siapa?""Paman Renhad." Usai berbicara, Felicia mengangkat telepon. Dia bertanya dengan nada datar, "Halo, ada apa?""Kalian semua di mana? Cepat pulang!" Perintah Renhad dengan galak."Kenapa kita harus pulang? Kalau ada urusan, datang saja ke rumahku." Kemudian, Felicia langsung mengakhiri panggilan."Halo? Halo? Sialan!" Renhad kesal hingga membanting ponselnya."Apa yang dikatakan jalang itu?" tanya Jesslyn."Dia langsung menutup telepon. Dia suruh aku ke rumahnya kalau mau bicara. Sial, kurang ajar sekali!" Renhad menggertakkan giginya."Memang kurang ajar! Dia kira dia sudah hebat? Ayah, gimana sekarang? Masa kita harus memohon kepada mereka?" tanya Viola dengan ekspresi enggan."Bisa apa lagi? Memangnya mau masuk penjara?" tanya Renhad balik dengan ekspresi masam.Memoh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 244

    "Kamu nggak berhak bicara di sini! Tutup mulutmu!" sergah Viola sambil menunjuk Afkar dengan murka.Plak! Felicia sontak melayangkan tamparan ke wajah Viola. "Viola, dengar baik-baik! Mulai sekarang, setiap kali kamu memarahi suamiku, aku akan menamparmu!"Aura kuat yang ditunjukkan Felicia membuat Viola tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa memegang pipinya sambil memelototi Felicia dengan tatapan penuh kebencian. "Ka ... kamu ...."Sayangnya, Viola tidak berani membalas tamparan Felicia untuk sekarang. Bagaimanapun, mereka sekeluarga membutuhkan bantuan Felicia."Feli, kita ini keluarga. Apa perlu ribut sampai seperti ini? Nenekmu menyuruhku membawa kalian pulang. Kita saling mengalah ya! Aku bakal menyerahkan Safira Farma kepadamu. Bukankah ini kabar baik?" Renhad menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.Felicia terkekeh-kekeh. "Hehe. Sekarang kalian baru tahu harus saling mengalah? Sebaiknya kalian pergi deh! Kalian lupa gimana kalian mengusir kami dan merampas saham kam

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 245

    Gauri memang merasa senang, tetapi juga merasa agak cemas. "Feli, kamu mau nenekmu minta maaf? Apa ini mungkin? Gengsinya sangat tinggi!"Begitu mendengarnya, Harun sontak mengernyit. "Serius? Feli, ini agak keterlaluan. Dia nenekmu!"Felicia menggigit bibirnya sebelum berucap, "Keterlaluan? Saat aku dipaksa menikah dengan Noah, apa Nenek nggak keterlaluan? Dia juga terus ingkar janji. Dia mengusir kita, bahkan merebut semua saham kita!""Kemudian, dia mengadakan pesta syukuran untuk Paman Renhad dan mengundang kita untuk dipermalukan. Apa semua ini nggak keterlaluan?"Kalimat Felicia ini langsung membuat Harun tidak bisa berkata-kata. Harun membuka mulutnya dan akhirnya hanya mengembuskan napas panjang."Tenang saja, nenekmu pasti akan datang. Justru dia datang karena gengsinya tinggi. Coba pikirkan, datang kemari atau masuk penjara lebih memalukan?" ujar Afkar.Setelah mendengarnya, orang-orang masih tidak yakin. Bagaimanapun, Erlin sudah terlalu lama memegang kuasa. Semua orang meng

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 246

    Saat ini, Afkar menggenggam tangan Felicia dengan erat. Felicia merasa jauh lebih tenang. Dia kembali menatap Erlin.Seketika, tekanan dan ketidakadilan yang diberikan Erlin padanya selama ini membanjiri benaknya. Felicia bertanya, "Nenek, kamu nggak merasa bersalah sedikit pun?""Huh! Kenapa harus merasa bersalah?" tanya Erlin balik dengan galak."Felicia, kamu kurang ajar sekali. Nenekmu sudah datang. Kamu masih belum puas? Kamu masih belum mau balik ke Safira Farma dan membantu mengatasi para agen itu?" tanya Renhad dengan murung. Karena ada Erlin di sini, dia merasa lebih percaya diri."Ya! Cepat kasih jawaban!""Apa kamu mau nenekmu berlutut dan memohon kepadamu? Felicia, kamu bisa disambar petir lho!"Jesslyn dan Viola juga bersuara untuk mendesak Felicia. Mereka berbicara seolah-olah Felicia adalah pendosa besar di sini.Felicia tidak menghiraukan mereka dan hanya menatap Erlin. Sorot matanya terlihat kecewa. Akan tetapi, dia segera terlihat dingin kembali, seolah-olah telah men

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status