Share

Bab 242

Penulis: Russel
"Benar, kami mau Bu Felicia yang mengelola Safira Farma lagi!"

"Kalau nggak ada Bu Felicia dan Pak Afkar, kami pasti sudah celaka!"

"Di mana Bu Felicia dan Pak Afkar? Kenapa aku nggak melihat mereka?"

"Ya! Usir Renhad dari Safira Farma!"

Renhad mencengkeram dadanya karena merasa sesak. Untung saja, dia masih kuat. Jika tidak, dia mungkin sudah menemui ajalnya.

Wajah Erlin sangat merah. Jika bukan karena ada yang memapahnya, dia mungkin tidak bisa berdiri lagi sekarang.

Di sisi lain, Gauri terkesiap mendengar ucapan para agen itu. "Serius? Para agen itu minta Feli jadi penanggung jawab perusahaan balik?"

Ekspresi Harun seketika menjadi senang. Dia merasa sangat puas dengan hasil ini.

"Gimana, Ibu? Seru nggak dramanya?" tanya Afkar yang tersenyum menyipitkan mata.

"Seru sekali!"

"Puas, 'kan?"

"Puas! Lihat wajah nenek dan paman kalian! Lucu sekali!" Gauri tersenyum lebar. Segala kebencian dan kekesalan sirna.

"Ya sudah. Kalau begitu, kita pergi dari sini," ujar Afkar.

Gauri dan Harun kebi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 243

    Malam harinya, Afkar dan lainnya kembali ke Kompleks Graha. Di sini ada banyak kamar sehingga mereka tidak perlu takut tidak punya tempat untuk tidur.Selesai makan, ponsel Felicia berdering. Gauri pun bertanya, "Siapa?""Paman Renhad." Usai berbicara, Felicia mengangkat telepon. Dia bertanya dengan nada datar, "Halo, ada apa?""Kalian semua di mana? Cepat pulang!" Perintah Renhad dengan galak."Kenapa kita harus pulang? Kalau ada urusan, datang saja ke rumahku." Kemudian, Felicia langsung mengakhiri panggilan."Halo? Halo? Sialan!" Renhad kesal hingga membanting ponselnya."Apa yang dikatakan jalang itu?" tanya Jesslyn."Dia langsung menutup telepon. Dia suruh aku ke rumahnya kalau mau bicara. Sial, kurang ajar sekali!" Renhad menggertakkan giginya."Memang kurang ajar! Dia kira dia sudah hebat? Ayah, gimana sekarang? Masa kita harus memohon kepada mereka?" tanya Viola dengan ekspresi enggan."Bisa apa lagi? Memangnya mau masuk penjara?" tanya Renhad balik dengan ekspresi masam.Memoh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 244

    "Kamu nggak berhak bicara di sini! Tutup mulutmu!" sergah Viola sambil menunjuk Afkar dengan murka.Plak! Felicia sontak melayangkan tamparan ke wajah Viola. "Viola, dengar baik-baik! Mulai sekarang, setiap kali kamu memarahi suamiku, aku akan menamparmu!"Aura kuat yang ditunjukkan Felicia membuat Viola tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisa memegang pipinya sambil memelototi Felicia dengan tatapan penuh kebencian. "Ka ... kamu ...."Sayangnya, Viola tidak berani membalas tamparan Felicia untuk sekarang. Bagaimanapun, mereka sekeluarga membutuhkan bantuan Felicia."Feli, kita ini keluarga. Apa perlu ribut sampai seperti ini? Nenekmu menyuruhku membawa kalian pulang. Kita saling mengalah ya! Aku bakal menyerahkan Safira Farma kepadamu. Bukankah ini kabar baik?" Renhad menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.Felicia terkekeh-kekeh. "Hehe. Sekarang kalian baru tahu harus saling mengalah? Sebaiknya kalian pergi deh! Kalian lupa gimana kalian mengusir kami dan merampas saham kam

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 245

    Gauri memang merasa senang, tetapi juga merasa agak cemas. "Feli, kamu mau nenekmu minta maaf? Apa ini mungkin? Gengsinya sangat tinggi!"Begitu mendengarnya, Harun sontak mengernyit. "Serius? Feli, ini agak keterlaluan. Dia nenekmu!"Felicia menggigit bibirnya sebelum berucap, "Keterlaluan? Saat aku dipaksa menikah dengan Noah, apa Nenek nggak keterlaluan? Dia juga terus ingkar janji. Dia mengusir kita, bahkan merebut semua saham kita!""Kemudian, dia mengadakan pesta syukuran untuk Paman Renhad dan mengundang kita untuk dipermalukan. Apa semua ini nggak keterlaluan?"Kalimat Felicia ini langsung membuat Harun tidak bisa berkata-kata. Harun membuka mulutnya dan akhirnya hanya mengembuskan napas panjang."Tenang saja, nenekmu pasti akan datang. Justru dia datang karena gengsinya tinggi. Coba pikirkan, datang kemari atau masuk penjara lebih memalukan?" ujar Afkar.Setelah mendengarnya, orang-orang masih tidak yakin. Bagaimanapun, Erlin sudah terlalu lama memegang kuasa. Semua orang meng

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 246

    Saat ini, Afkar menggenggam tangan Felicia dengan erat. Felicia merasa jauh lebih tenang. Dia kembali menatap Erlin.Seketika, tekanan dan ketidakadilan yang diberikan Erlin padanya selama ini membanjiri benaknya. Felicia bertanya, "Nenek, kamu nggak merasa bersalah sedikit pun?""Huh! Kenapa harus merasa bersalah?" tanya Erlin balik dengan galak."Felicia, kamu kurang ajar sekali. Nenekmu sudah datang. Kamu masih belum puas? Kamu masih belum mau balik ke Safira Farma dan membantu mengatasi para agen itu?" tanya Renhad dengan murung. Karena ada Erlin di sini, dia merasa lebih percaya diri."Ya! Cepat kasih jawaban!""Apa kamu mau nenekmu berlutut dan memohon kepadamu? Felicia, kamu bisa disambar petir lho!"Jesslyn dan Viola juga bersuara untuk mendesak Felicia. Mereka berbicara seolah-olah Felicia adalah pendosa besar di sini.Felicia tidak menghiraukan mereka dan hanya menatap Erlin. Sorot matanya terlihat kecewa. Akan tetapi, dia segera terlihat dingin kembali, seolah-olah telah men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 247

    "Besok, kamu datang ke perusahaan untuk menyelesaikan prosedur pengalihan saham! Semoga kamu nggak takut karma!" Erlin menggertakkan giginya sambil menunjuk Felicia dengan murka.Kemudian, Erlin menatap Afkar dengan tatapan suram. "Pecundang, pasti kamu dalang di balik semua ini! Kamu sangat ambisius. Kamu pasti ingin memanfaatkan cucuku untuk menguasai aset Keluarga Safira, 'kan?"Afkar menyunggingkan senyuman, lalu membalas, "Kamu berpikir terlalu jauh. Asal kamu tahu, aku nggak tertarik dengan aset Keluarga Safira."Afkar merasa lucu mendengar ucapan Erlin. Asal tahu saja, dia bahkan menolak 20% saham yang ditawarkan oleh Johan kepadanya. Aset Keluarga Safira masih tidak ada apa-apanya di mata Afkar."Hahahaha .... Sombong sekali! Uhuk! Uhuk, uhuk!" Erlin terbatuk setelah tertawa terbahak-bahak. Dia menutup mulutnya dengan sapu tangan. Terlihat noda darah di atasnya. Bisa dilihat bahwa Erlin terlalu emosional."Ibu, kamu baik-baik saja?" Harun bergegas maju untuk memapah Erlin.Namu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 248

    Afkar teringat bahwa istri Johan juga mengidap penyakit leukemia, jadi dia ingin membantu.Begitu mendapat kabar ini, Johan pun merasa sangat terharu. Hari itu juga, dia menyuruh putranya membawa istrinya kemari.Ketika mereka tiba di Kota Nubes, waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Afkar menyuruh Jarel dan Elang membantu menjemput Shafa hari ini. Kemudian, dia pergi ke rumah Johan."Sayang, Cello, ini Dokter Afkar yang kuceritakan." Johan langsung memperkenalkan Afkar kepada istri dan putranya.Istri Johan punya paras yang cantik. Sayangnya, rambutnya rontok banyak. Dia juga terlihat sangat lesu. Sementara itu, Cello sangat berbakat dan rupawan."Dokter Afkar, untung saja ada obat darimu. Kalau nggak, aku pasti sudah mati," ucap Tessa dengan penuh rasa syukur sambil membungkuk memberi hormat.Cello juga segera memberi hormat. Kemudian, dia bertanya dengan penuh penantian, "Pak Afkar, kudengar kamu bisa mengobati penyakit ibuku? Apa itu benar?""Ya, kemungkinan sembuhnya 80%." Afkar t

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 249

    "Oh ya, kalau bisa, bawa istrimu juga. Kita makan bersama," usul Alvin."Oke, aku tanya dia nanti," balas Afkar. Felicia sangat sibuk belakangan ini. Afkar tidak yakin Felicia punya waktu luang."Kalau begitu, Ruang Privat Damon Sriburasa nomor 6. Aku sudah pesan tempat. Jangan lupa datang ya! Jangan beri tahu orang tuaku juga! Hehe." Usai berpesan, Alvin mematikan panggilan.Afkar mengiakan, lalu berpamitan dengan Johan sekeluarga. Karena Alvin merahasiakan hal ini dari keluarganya, berarti dia juga tidak ingin Johan tahu. Jadi, Afkar tidak memberi tahu apa-apa.Kemudian, Afkar menelepon Felicia untuk menanyakan pendapatnya. Setelah Felicia menyetujuinya, Afkar pun membawanya ke Sriburasa.Begitu keduanya turun dari mobil, mereka melihat seorang wanita yang merias diri dengan sangat cantik. Wanita itu merangkul lengan seorang bule bertubuh tinggi.Ketika melihat Felicia, wanita itu tampak terkejut. "Feli? Kamu Felicia, 'kan?"Yola melambaikan tangan pada Felicia dengan ramah. Dia bera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 250

    "Di Yanura, nggak semua orang berpendidikan tinggi. Lagian, kamu sangat hebat. Kamu menguasai banyak bahasa."Kemudian, Yola berbicara kepada Felicia dengan nada menginstruksi, "Feli, lain kali atur gaya berpakaian suamimu supaya terlihat lebih keren. Memangnya kamu nggak malu jalan sama dia kalau penampilannya begini?"Bisa dilihat bahwa Yola memandang rendah Afkar. Yola memang cantik, bahkan dia dan Felicia sama-sama primadona kampus saat itu.Ketika kuliah, Yola memperkenalkan banyak pemuda kaya Magizta kepada Felicia. Dia ingin mengenal orang kaya yang sebenarnya melalui Felicia.Sayangnya, Felicia tidak tertarik pada mereka semua. Hal ini membuat semua usaha Yola sia-sia. Itu sebabnya, dia hanya bisa tertawa dalam hati melihat Felicia menikah dengan pria seperti Afkar.Afkar hanya menatap Yola dengan ekspresi datar. Ketika merasakan hinaan Yola, amarahnya mulai tersulut. Hanya saja, dia berusaha menahan diri karena Yola adalah teman Felicia. Lagi pula, mereka tidak akan makan bers

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status