Share

Bab 231

Author: Russel
"Jangan! Tolong hentikan!" Rido berlutut di lantai, menangis dan memohon.

Dia menyaksikan anak buah Codet menghancurkan semua rak, meja kasir, dan seluruh isi apotek. Wajahnya penuh penyesalan dan dalam hatinya dia merasa ingin mati. Kalau tahu begini, kenapa dia harus ikut campur urusan orang lain? Padahal dia tidak punya dendam apa pun dengan Afkar.

Sementara itu, Afkar menoleh ke arah Harris dan berkata dengan suara datar, "Pak Harris, ikut aku sebentar."

Harris terkejut, tubuhnya gemetaran, tapi dia tidak berani melawan. Tanpa berkata apa-apa, dia mengikuti Afkar keluar dari apotek dengan wajah ketakutan.

"Pak Afkar, ada yang bisa kubantu?" tanya Harris dengan gemetaran.

"Siapa saja yang sudah menerima pengiriman obat-obatan yang bermasalah itu?" tanya Afkar dengan nada dingin.

"Pak Afkar, tenang saja. Apotek Rejuvenasi adalah yang pertama! Saya belum sempat mengirim ke apotek atau rumah sakit lain," jawab Harris sambil mengusap keringat dingin di dahinya. Dalam hatinya, dia merasa
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 232

    "Bu, tenang saja! Masalah sudah selesai. Seorang pedagang grosir bahan baku dari Kota Magizta datang sendiri menawarkan kerja sama. Mereka tahu produk kita laku keras di pasaran. Sekarang produksi sudah kembali berjalan lancar dan kloter baru sudah dikirimkan! Hahaha ...."Mendengar hal itu, wajah Erlin langsung berbinar. "Oh? Kenapa kamu nggak bilang lebih awal?""Bu, aku nggak mau membuatmu terlalu khawatir. Percayalah, selama perusahaan ditangani sama Renhad, Ibu cuma perlu duduk santai dan menghitung keuntungan!" ujar Jesslyn dengan senyum penuh keyakinan."Benar, Nenek! Kalau perusahaan terus berkembang seperti ini, Nenek pasti akan jadi wanita terkaya di Kota Nubes, bahkan di seluruh provinsi!" tambah Viola, mencoba menyenangkan hati Erlin."Bagus! Bagus sekali! Kalau begitu, Keluarga Safira pasti akan keluar dari Kota Nubes dan menjadi salah satu keluarga terkemuka di provinsi ini!" Erlin akhirnya merasa lega setelah tertekan beberapa hari."Tentu saja! Oh ya, Bu, kamu pasti bel

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 233

    Malam itu, Afkar dan Felicia meninggalkan pabrik bersama-sama untuk menjemput Shafa di taman kanak-kanak.Meskipun Jarel dan Elang, anak buah Fadly, selalu menjaga Shafa di tempat yang tidak terlihat, Afkar selalu lebih memilih untuk menjemput putrinya sendiri jika dia punya waktu. Awalnya, mereka berencana makan malam bersama di luar.Namun, baru saja meninggalkan taman kanak-kanak, Felicia menerima telepon dari Gauri yang mengundang mereka makan malam di rumah dan mengatakan ada hal yang ingin dibicarakan.Akhirnya, Afkar mengantar Shafa pulang ke Vila Emperor lebih dulu. Dia meminta pengasuh Manda untuk menjaga Shafa, serta menyiapkan makan malam untuknya. Setelah itu, Afkar dan Felicia pergi ke rumah Harun dan Gauri.Afkar sempat mempertimbangkan untuk membawa Shafa, tetapi dia mengurungkan niatnya. Harun dan Gauri masih belum sepenuhnya menerima dirinya. Jika mereka mengucapkan sesuatu yang tidak pantas di depan Shafa, Afkar tidak ingin putrinya terluka oleh kata-kata tersebut.Ke

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 234

    Renhad yang merebut hasil kerja keras Felicia dan Afkar, sekarang bahkan ingin mengadakan pesta syukuran dan memaksa keluarga Felicia hadir? Betapa tidak adilnya dunia ini!"Kamu ngomong apaan? Nenek memanggil semua anggota Keluarga Safira untuk menghadiri pesta. Bukankah wajar kalau kita juga hadir?" tegur Harun."Bukankah dia sudah mengusir kita dari keluarga? Kenapa sekarang malah memanggil kita? Apa hubungannya pesta syukuran itu sama kita?" balas Fadly dengan nada tidak puas."Itu artinya Nenek masih menganggap kita bagian dari keluarga! Ini mungkin sinyal bahwa dia mau kita kembali ke keluarga utama. Semua itu cuma masalah emosi sesaat! Nenek sedang memberi kita kesempatan untuk berdamai, paham?" Harun mengetuk meja dengan tegas."Jangan terlalu naif, Harun! Menurutku, ibumu nggak punya niat baik. Aku juga setuju bahwa kita nggak perlu datang. Felicia dan Fadly juga nggak mau pergi, jadi anggap ini keputusan terakhir kita. Sudahlah, makan saja!" potong Gauri sambil melirik Harun.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 235

    Satu malam kemudian di lantai atas Hotel Fajar milik Keluarga Safira, pesta syukuran pun dimulai.Seluruh anggota Keluarga Safira, baik yang merupakan keluarga utama maupun cabang, termasuk para penjaga, pelayan, dan keluarga mereka, semuanya hadir. Di aula besar yang berada di lantai atas, hampir seratus meja disiapkan, dengan jumlah tamu yang mencapai ribuan orang.Erlin duduk di meja utama yang terletak di tengah aula bersama keluarga Renhad. Selain itu, ada juga paman ketiga, keempat, dan bibi kecil Felicia. Namun, berbeda dengan Jesslyn dan Viola yang duduk di meja utama, keluarga paman ketiga dan keempat ditempatkan di meja lain yang berada di dekatnya.Meskipun masih berada di area utama, penempatan ini jelas menunjukkan bahwa status keluarga Renhad sekarang sudah jauh di atas mereka."Kak Renhad, kamu benar-benar membuat perusahaan farmasi ini berkembang pesat! Ke depannya, kamu harus bawa kesuksesan untuk keluarga kita!" ujar Paman Ketiga dengan penuh pujian."Benar, Kak Renha

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 236

    "Duduk di luar sana! Kalian sekeluarga nggak berhak duduk di aula pesta!" jelas Erlin.Begitu ucapan ini dilontarkan, ekspresi Harun pun berubah drastis. Rasa haru yang ada di wajahnya sontak digantikan oleh keterkejutan dan kemarahan.Gauri murka hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Ekspresi Felicia dan Fadly juga sama-sama masam.Apa? Menyuruh mereka duduk di luar? Itu adalah tempat untuk para pelayan dan pengawal! Jelas sekali, ini adalah penghinaan bagi mereka!"Hahaha, cerdas sekali. Kalian sudah diusir dari Keluarga Safira. Ibu sudah berbelaskasihan karena masih mengundang kalian ke pesta syukuran. Kalian seharusnya merasa terhormat karena masih bisa duduk di luar," ejek Renhad."Benar. Lagian, kalian cocok duduk bersama para bawahan. Begini baru sesuai dengan status kalian. Hehehe ...." Viola juga tertawa.Di sisi lain, semua anggota Keluarga Safira menunjukkan ekspresi yang berbeda-beda dan sibuk bergosip."Ternyata keluarga Harun merosot sampai seperti ini.""Hais ... yang harus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 237

    Setelah dibujuk Afkar dan Felicia, Gauri pun memaksakan diri untuk di luar. Amarah masih berkecamuk dalam hatinya.Saat merasakan tatapan para keluarga cabang, pelayan, dan pengawal yang dipenuhi ejekan, Felicia dan lainnya pun menjadi sangat murung. Harun sekalipun tidak bisa bersikap tenang seperti biasa. Ketika menatap Erlin, tatapannya dipenuhi kekecewaan dan kebencian.Harun bersumpah dalam hati, 'Aku sudah salah sangka. Ibuku bukan ingin mengajak kami baikan. Keluarga macam apa ini? Aku sendiri yang berharap terlalu tinggi. Istri dan anakku benar. Hais ....'"Afkar, kalau kamu nggak membantu kami mendapatkan kehormatan kami kembali, jangan harap kamu dan Felicia bisa mengadakan pesta nikah. Selain itu, aku nggak mau mengakuimu menantuku! Huh!" Setelah duduk, Gauri berkaca-kaca dan berkata dengan kesal."Tenang saja. Aku jamin sebentar lagi, Nenek dan Paman bakal memohon kepada kalian. Pokoknya kalian jangan cepat luluh nanti," hibur Afkar sambil tersenyum.Begitu mendengarnya, Ga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 238

    Renhad memberi tahu orang-orang bagaimana cara dia melewati krisis itu, bagaimana Afkar dan Felicia mencari masalah dengannya."Huh! Entah gimana pecundang itu bersekongkol dengan Sutopo. Mereka sepakat untuk nggak memasok bahan obat kepada Safira Farma lagi. Konyolnya, saat Pak Khaliq ingin menjadi supplier, pecundang itu bilang ada masalah dengan bahan obatnya! Jahat sekali!"Begitu ucapan ini dilontarkan, semua orang memandang ke arah Harun sekeluarga. Tatapan mereka dipenuhi ejekan dan kebencian.Sebagian besar orang di sini tidak memiliki saham di Safira Farma. Namun, sebagai anggota Keluarga Safira, mereka mendapat dividen. Besar kecilnya dividen tentu berkaitan dengan keuntungan yang didapat perusahaan. Jika Felicia dan Afkar mencari masalah dengan Renhad, itu berarti mereka merugikan seluruh Keluarga Safira."Mereka pantas diusir dari Keluarga Safira!""Enak sekali masih bisa duduk di luar! Mereka seharusnya diusir dari sini!"Begitu melihatnya, Erlin pun tersenyum puas. Renhad

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 239

    "Si ... situasi macam apa ini?" Harun tidak memahami apa yang terjadi.Fadly menatap Felicia dan Afkar, lalu bertanya, "Kak, kalian menyuap Harris?"Harris sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan Safira Farma. Fadly tidak menyangka Harris akan menyulitkan Erlin dan Renhad seperti ini."Afkar pernah bilang bahan obat yang dibeli Paman Renhad bermasalah. Harris datang pasti karena masalah ini," ujar Felicia dengan ekspresi dingin.Saat ini, Erlin berkata dengan wajah masam, "Kamu harus bisa membuktikan ucapanmu. Atas dasar apa kamu bilang Safira Farma pakai bahan obat berkualitas buruk? Kalau nggak ada bukti, itu berarti kamu memfitnah kami. Kamu bisa dituntut!"Seluruh Keluarga Safira memelototi Harris dengan kesal."Benar! Mana mungkin obat Safira Farma bermasalah?""Obat-obat itu begitu laris. Kamu mau bilang orang yang beli bodoh?""Pak Harris, apa Felicia dan Afkar menyogokmu? Makanya, kamu datang cari masalah?""Dasar rendahan!"Semua orang sibuk menyalahkan Felicia sekeluarga. Sa

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status