Share

Bab 12

Author: Russel
Begitu Fadly mengucapkan perkataan itu, ekspresi Felicia sontak berubah. Sebab, adiknya bisa menebak rencananya dengan jelas.

Namun, Afkar malah terkekeh-kekeh dan berkata, "Katanya anak orang kaya biasanya sangat beretika. Dilihat dari kondisinya sekarang, sepertinya nggak semuanya begitu. Feli, begini cara adikmu bicara sama kakak iparnya?"

Bukan hanya tidak melepaskan pelukannya dari tubuh Felicia, Afkar bahkan semakin mempererat pelukannya. Seketika, wangi Felicia yang semerbak membuat hatinya bergetar.

Felicia merintih pelan dan tangannya mencubit pinggang Afkar di belakang. Namun, ekspresinya malah tampak tersipu. Dia tidak menyangka bahwa Afkar bahkan tidak gentar menghadapi Fadly yang telah berhasil membongkar kedok mereka.

Orang ini benar-benar berbeda dengan dua orang sebelumnya. Keberanian ini saja sudah jauh melebihi dua orang pengecut itu. Tidak ada wanita yang akan tertarik pada pria yang selalu tunduk dan patuh. Meskipun Felicia tidak akan tersentuh hanya karena tindakan ini, diam-diam penilaiannya terhadap Afkar telah semakin membaik.

Mendengar hal ini, ekspresi Fadly menjadi muram. Pria simpanan ini malah mengatakannya tidak beretika dan bahkan memprovokasinya dengan memeluk kakaknya lebih erat?

"Kamu kakak ipar siapa? Kutembak kamu sampai mati!" Sambil berkata demikian, Fadly mengeluarkan pistolnya dan mengarahkannya pada Afkar.

Siapa Fadly ini? Dia adalah generasi ketiga dari anggota inti Keluarga Safira dan bos besar dunia mafia di Kota Nubes!

Plak!

"Fadly! Kamu ngapain? Kutegaskan sekali lagi, dia ini kakak iparmu, suamiku! Kamu mau bunuh suamiku?" Felicia melayangkan sebuah tamparan kepada Fadly. Fadly yang ditampar kakaknya langsung terdiam dan memelototi kakaknya.

Kakaknya menamparnya demi seorang pria simpanan?

"Cepat simpan pistolmu! Minta maaf sama kakak iparmu!" bentak Felicia sambil melambaikan tangannya.

Fadly meringkuk sedikit, lalu menyimpan kembali pistolnya dengan patuh. Kata orang, mendisiplinkan adik harus dimulai sejak dini. Felicia melakukan hal ini dengan sangat baik.

Sejak kecil sampai dewasa, Fadly selalu diberi pelajaran oleh kakaknya. Hingga saat ini, dia masih sangat takut terhadap kakaknya, bahkan melebihi orang tuanya sendiri. Oleh karena itu, saat kakaknya mulai marah, Fadly juga tidak berani bersikap keterlaluan.

Namun, menyuruh Fadly minta maaf adalah hal yang mustahil. Pada saat ini, Afkar menyeringai saat menyadari betapa dominannya Felicia. Dia jadi semakin mengenal Felicia lebih dalam lagi.

Melihat Fadly yang menutupi pipinya, Afkar tiba-tiba merasa dirinya tidak terlalu buruk saat diusir Felicia kemarin. Wanita ini benar-benar kejam!

"Kak, kamu menamparku demi orang luar?" kata Fadly dengan sedih. Sambil berkata demikian, dia memelototi Afkar dengan tatapan mematikan. Sekarang dia mulai curiga apakah kakaknya telah terpikat oleh pria ini?

"Nggak usah pelototin aku. Jangan bilang aku nggak mengingatkanmu, kamu mungkin akan kehilangan banyak uang hari ini. Klubmu ini akan bermasalah, berhati-hatilah!" ujar Afkar memperingatkan.

Fadly tertawa sinis mendengar hal ini. "Aku kehilangan banyak uang? Anak muda, jangan menakut-nakutiku dengan omong kosongmu itu!"

Setelah berkata demikian, dia menoleh pada Felicia. "Kak, dari mana kamu dapat penipu seperti ini? Sejak kapan kasinoku ini nggak untung besar? Kehilangan banyak uang? Konyol sekali!"

"Semua koneksi di klub ini sudah diatur dan keamanan di tempat ini dijaga oleh ahli. Tempat ini akan bermasalah? Hah ...."

Bam! Bam! Bam!

Sebelum Fadly menyelesaikan ucapannya, pintu ruang istirahatnya digedor oleh seseorang.

"Masuk!" teriak Fadly sambil mengusap wajahnya.

"Kak Fadly, gawat! Aldo membawa ahli judi untuk mengacau! Kita ... sudah rugi 400 miliar!" lapor bawahannya dengan ekspresi serius.

Fadly langsung tertegun mendengar laporan tersebut dan ekspresinya menjadi muram. Bukan hanya karena kerugian yang dialami kasinonya, tetapi juga karena peringatan Afkar tadi. Ternyata benar-benar terjadi masalah!

"Biar kulihat dulu!" Fadly melirik "kakak iparnya" sekilas, lalu bergegas keluar dari ruangan. Sementara itu, Felicia menatap Afka dengan intens, seakan-akan hendak menebak isi pikiran pria ini.

Kenapa pria ini bisa tahu kasino adiknya akan dalam masalah? Padahal, sejak makan siang sampai sekarang, Afkar selalu bersamanya! Seketika, Felicia tiba-tiba merasa penasaran pada Afkar.

"Kenapa menatapku seperti itu? Ayo, kita lihat sama-sama," ujar Afkar sambil tersenyum. Dia merinding karena dipelototi Felicia.

....

Di dalam kasino yang megah.

Ahli judi yang bertugas menjaga tempat itu menyeka keringat dingin yang membasahi dahinya. Ekspresinya terlihat sangat buruk. Lagi-lagi dia kalah! Kali ini, dia kalah 100 miliar sekaligus. Dia adalah ahli judi paling tangguh di Klub Golden, tetapi dia malah terus-menerus kalah di tangan lawannya.

Lawannya memiliki sepasang mata yang sayu. Sejak duduk di meja judi, sekujur tubuhnya memancarkan aura yang dingin dan tenang. Dia adalah ahli judi yang diundang oleh Aldo dari Austronesia. Dia memiliki julukan yang membuat semua orang ketakutan mendengarnya, si Ular Tua!

Di samping Ular Tua, seorang pria dengan bekas luka di wajahnya berdiri dengan tangan terlipat di dada. Dia menonton semua ini dengan ekspresi penuh kemenangan! Pria ini adalah tangan kanan Aldo, si Codet!

"Hahaha, Pak Fadly sudah datang ya?"

Melihat Fadly masuk ke kasino dengan membawa para bawahannya, Codet langsung tertawa terbahak-bahak.

"Kukira siapa yang datang, ternyata Codet ya? Tumben kamu datang ke kasinoku ini untuk main?" tanya Fadly dengan senyuman tipis.

"Kata Pak Aldo, kasino Pak Fadly ini bagus sekali. Wanita di sini juga cantik-cantik, makanya aku datang untuk melihat-lihat!" Codet menyeringai sambil berdecak. "Hanya saja, kenapa nggak ada ahli di kasino ini ya? Temanku nggak puas main di sini. Hanya main asal-asalan saja sudah menang 600 miliar. Hahaha ...."

Sindiran dari lawannya membuat Fadly menggertakkan gigi. Ingin sekali rasanya dia mencabik-cabik pria ini. Hanya saja, meski berasal dari dunia mafia, pebisnis tetap tidak boleh bertindak gegabah menghadapi tamu.

Lawannya ini bukan datang untuk beradu senjata, melainkan hanya mencari masalah dengan cara berjudi. Jadi, Fadly hanya bisa membalasnya di meja judi.

Dengan ekspresi muram, Fadly mendengus dingin dan bertanya pada penjaga kasino, "Sudah kalah berapa?"

"Bos, 560 miliar," jawab penjaga itu sambil menelan ludah dengan gugup.

Mendengar nominal ini, sudut mata Fadly langsung berkedut. Ternyata kasinonya sudah kalah hampir 600 miliar? Ternyata dia benar-benar ... rugi besar!

Di meja judi, tumpukan cip di depan Ular Tua telah menggunung, sedangkan ahli judi dari pihak Fadly telah kehabisan cip. Keringat dingin terus mengucur dari dahinya. Jelas sekali, dia merasa sangat tertekan saat ini!

"Pak Fadly, temanku masih belum puas. Nggak mungkin kamu menghentikannya sekarang, 'kan? Gimana kalau tambahkan cip untuk bawahanmu?" ejek Codet.

Terlihat jelas bahwa Codet tidak berniat untuk berhenti meski telah memenangkan hampir 600 miliar. Seketika, ekspresi Fadly semakin masam. Namun, karena dia telah membuka kasino ini untuk berbisnis, Fadly tidak bisa melarang tamu bermain hanya karena mereka menang.

Kalau tidak, bisnis kasinonya akan segera berakhir. Masa tamu hanya boleh kalah dan tidak boleh menang? Jika rumor itu menyebar, siapa lagi yang berani datang untuk bermain?

"Minggir, biar aku saja!" Pada saat itu, ahli judi Fadly didorong ke samping.

Fadly tertegun sejenak dan melihat bahwa Afkar telah duduk di seberang Ular Tua.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (34)
goodnovel comment avatar
Syahrul Parsan
next, cukup asyiiik
goodnovel comment avatar
John Tolla
makin seru ceriteranya
goodnovel comment avatar
Efendi Wachid
mantap lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 13

    Semua orang tidak menyangka bahwa Afkar akan mendorong bawahan Fadly dan duduk di seberang Ular Tua. Ahli judi itu menoleh pada Fadly untuk meminta persetujuannya. Fadly juga tidak tahu apa yang hendak dilakukan Afkar, sehingga dia menoleh pada kakaknya.Namun, Felicia juga memandang Afkar dengan tatapan yang sama bingungnya dengan Afkar."Hehe, ganti orang lagi ya?" ejek Codet."Nak, kamu mau main denganku?" tanya Ular Tua sambil mengangkat alisnya."Kalau nggak, untuk apa aku duduk di sini?" Afkar mengangguk, lalu berkata pada Fadly, "Adik Ipar, cip!""Adik ipar?" Mendengar panggilan Afkar terhadap Fadly, Codet tertegun sejenak. Kemudian, dia tertawa terbahak-bahak, "Bu Felicia ganti tunangan lagi ya?"Dengan wajah muram, Fadly berjalan ke sisi Afkar dan bertanya dengan nada dingin, "Apa yang kamu lakukan? Kamu bisa judi?"Sialan, jangan-jangan pria simpanan ini sengaja mau memerasnya?"Berikan saja cipnya!" jawab Afkar sambil tersenyum. Apakah Afkar bisa berjudi? Sebenarnya tidak bi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 14

    Klik! Suara yang pelan ini terkesan begitu keras dalam ruangan yang hening. Semua orang tersentak mendengarnya. Afkar akhirnya menutup silinder pistolnya. Di dalamnya berisi lima peluru dan hanya ada satu slot yang kosong!"Jangan bilang aku curang, coba kamu periksa dulu!" Dengan mata tertutup kain hitam, Afkar meletakkan pistol di atas meja judi dan mendorongnya ke arah Ular Tua.Ular Tua saling bertukar pandang dengan Codet, kemudian mengambil pistol itu dan memeriksanya. Ternyata benar, tidak ada masalah! Setelah memeriksanya, pistol itu dikembalikan kepada Afkar. Dengan mata tertutup, Afkar kembali memutar silinder dengan tangannya."Anak muda, ini bukan judi. Ini murni bunuh diri!" seru Ular Tua sambil menelan ludah. Suaranya terdengar serak dan tidak setenang sebelumnya lagi. Menurutnya, tindakan Afkar ini tidak ada bedanya dengan bunuh diri!Dalam perjudian, selalu ada peluang untuk menang. Namun sekarang, Ular Tua merasa Afkar pasti akan mati."Kamu sendiri yang menyuruhku men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 15

    Setelah keluar dari Klub Golden, Felicia masih terus menggandeng lengan Afkar. Dia terlihat seperti gadis kecil yang sedang dalam masa kasmaran. Pada saat ini, Fadly tidak lagi berpikir bahwa Afkar hanyalah alat yang dipilih oleh kakaknya, melainkan khawatir apakah kakaknya yang telah ditipu.Bahkan orang yang kuat dan sombong seperti kakaknya ini sekalipun, mungkin kecerdasannya bisa menurun saat sedang mabuk cinta. Penampilan Afkar hari ini membuat Fadly merasa bahwa orang ini agak berbahaya!"Selidiki dia! Cari tahu semua latar belakang orang itu!" perintah Fadly."Baik, Bos!"Di sisi lain, senyum manis Felicia langsung menghilang setelah masuk ke dalam Ferrari, digantikan dengan ekspresi sedingin es."Afkar, sebaiknya kamu bersikap lebih patuh lain kali. Kalau kamu berani bertindak kurang ajar lagi padaku, aku sendiri yang akan membunuhmu sebelum Noah!"Sikap Afkar yang menarik Felicia ke pangkuannya tadi jelas membuat Felicia marah. Baginya, Afkar masih tetap hanya seorang alat ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 16

    "Akan kuhabisi semua pria yang kamu cari!" pekik seorang pria sambil membanting semua benda di ruangan itu hingga hancur. Pria itu adalah Tuan Muda Keluarga Sanjaya, Noah. Dia telah bertekad untuk mendapatkan Felicia!Sebenarnya, meskipun telah mendapatkan Felicia, Noah tetap tidak bisa melakukan apa pun. Pasalnya, dia memiliki kekurangan secara fisik sejak kecil. Namun justru karena alasan itu, hal ini membuat kepribadiannya menjadi temperamental dan memiliki hasrat yang mendominasi!....Dua hari kemudian, Afkar naik taksi dan tiba di sebuah kawasan rumah lama yang sederhana. Kawasan ini adalah tempat rumah kontrakannya. Demi membiayai pengobatan Shafa, Afkar telah menjual rumahnya yang dulu dan kini hanya bisa menyewa tempat tinggal.Saat ini, Afkar tak kuasa menahan senyuman yang merekah di wajahnya! Kondisi Shafa sudah benar-benar stabil dan akhirnya dia bisa keluar dari rumah sakit. Hari ini, Afkar pulang lebih awal untuk membereskan rumah agar bisa menciptakan suasana yang hanga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 17

    Setelah terakhir kali kondisi Shafa memburuk dan harus dirawat di rumah sakit, Afkar telah mengemas beberapa barang keperluan sehari-hari dan tetap tinggal di rumah sakit untuk menemani putrinya. Tak disangka setelah beberapa lama tidak pulang, pemilik rumah ternyata mengusirnya tanpa pemberitahuan sebelumnya sama sekali?Kenapa Afkar harus pergi? Dia sudah membayar uang sewanya, jadi dia masih berhak untuk tinggal di sana. Hanya karena pemilik rumah meremehkannya dan berpikir bahwa dia tidak punya uang untuk memperpanjang sewa, mereka ingin mengusirnya lebih awal?Afkar memang telah mendapatkan peluang, tetapi peluang itu belum bisa menghasilkan uang. Waktu itu, Felicia hanya membayar biaya rumah sakit untuk Shafa. Dia tidak membayar Afkar untuk kebutuhan lainnya.Oleh karena itu, saat ini Afkar masih tidak punya uang untuk mencari tempat tinggal lain. Selain itu, Shafa masih menunggu untuk pulang. Betapa sedih dan kecewanya Shafa kalau dia sampai tahu mereka telah diusir?"Nggak mau

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 18

    Freya tertawa terbahak-bahak sembari melihat Afkar dengan kejam, "Siapa yang suami istri denganmu? Memangnya kamu pantas? Kalau mau salahkan, salahkan saja dirimu yang miskin dan sok hebat! Pecundang sepertimu memang seharusnya diinjak-injak!""Sialan, aku lagi bicara denganmu! Cepat berlutut!" teriak Gundul dengan beringas saat melihat Afkar tidak memedulikannya."Maaf, kakiku bermasalah. Nggak bisa dibengkokkan!" balas Afkar dengan ekspresi datar."Berengsek! Kalau begitu, akan kuobati kakimu hari ini! Kenapa diam saja? Cepat lumpuhkan dia!" teriak Kak Gundul dengan marah. Detik berikutnya, bawahan Gundul langsung menyerbu ke arah Afkar."Haha ... siapa suruh kamu nggak mau pergi? Kali ini aku nggak usah turun tangan, sudah ada yang habisin pecundang ini duluan," timpal Intan dengan gembira setelah melihat kejadian ini.Namun di detik berikutnya, terjadi adegan yang membuat semua orang terperangah.Bum! Bum! Bum!Dengan sekali tinjuan, Afkar menghantam salah seorang preman hingga tul

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 19

    Setelah Barra membawa orangnya masuk, dia langsung tertegun melihat pemandangan di dalam halaman itu. Setelah itu, dia bergidik saat menoleh pada Afkar.Pada saat ini, Rafai dan Freya yang hendak melarikan diri tiba-tiba menghentikan langkahnya, begitu juga dengan Intan.Sebab, mereka mendengar teriakan si Gundul. Ternyata yang datang itu adalah teman si Gundul? Selain itu, didengar dari panggilannya, jelas sekali orang ini bahkan lebih hebat daripada si Gundul."Kak Barra, kebetulan sekali kamu datang. Bocah ini sudah melukai banyak sekali bawahan kita. Dia benar-benar kejam! Kamu harus membelaku dan semua bawahan kita!" Setelah berkata demikian, si Gundul berpaling pada Afkar.Ekspresinya yang tadinya ketakutan, kini berubah menjadi bangga dan beringas. "Nak, jangan kira kamu sudah hebat sekali. Kemampuanmu nggak ada apa-apanya di hadapan Kak Barra!""Kak Barra ini ahli bela diri sungguhan! Dengan kekuasaannya saja dia bisa menghancurkanmu! Kekuasaanku nggak bisa dibandingkan dengan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 20

    Situasi macam apa ini? Bagaimana bisa penyokongnya Gundul begitu menghormati seorang pria miskin? Ketika melihat nasib Gundul yang menyedihkan, Freya dan Rafai pun menjadi takut."Pak Afkar, mereka ...." Barra tidak yakin apa yang ingin dilakukan kedua orang itu, jadi tidak berani bertindak gegabah."Suruh mereka pergi," ujar Afkar dengan dingin. Sebelumnya dia masih menaruh harapan kepada Freya, tetapi sekarang tidak lagi. Hanya saja, Freya adalah ibunya Shafa sehingga dia tidak mungkin menyakitinya."Ya, ya. Kami akan pergi." Rafai merasa sangat lega. Dia segera menarik Freya yang masih menatap Afkar lekat-lekat."Pak, waktu itu kamu telah menolong majikanku. Karena buru-buru ke rumah sakit, kami jadi nggak sempat berterima kasih padamu. Majikanku mengundangmu ke rumah untuk berterima kasih. Apa kamu punya waktu?""Kalau kamu sibuk hari ini, kita bisa cari hari lain. Semua tergantung padamu," ucap Barra dengan sopan. Bos mafia di Kota Nubes sekaligus orang kepercayaan Farel malah ber

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 773

    Adapun untuk peserta yang tidak berhasil masuk peringkat lima besar, tidak ada hadiah tambahan yang disediakan.Saat ini, Rose berdiri di sebelah Afkar. Dia diam-diam bergumam, "Pokoknya aku harus masuk peringkat tiga besar! Aku harus bergabung dengan Sekte Langga!"Sebagai seorang gadis genius dari Keluarga Samoa, Rose sangat memahami situasinya. Walaupun dalam turnamen kali ini keluarganya berhasil mempertahankan status sebagai keluarga bangsawan, tidak ada jaminan bahwa keberuntungan itu akan terus berlangsung di Turnamen Chartreuse mendatang.Terutama jika suatu saat nanti Turnamen Chartreuse diselenggarakan oleh Keluarga Pakusa dari dunia misterius, Keluarga Samoa bisa berada dalam bahaya besar.Namun kalau dirinya berhasil masuk Sekte Langga dan menjadi murid resmi, itu berarti Keluarga Samoa bisa berlindung di bawah naungan sekte dunia misterius ini.Dengan begitu, baik Keluarga Pakusa dari dunia misterius maupun Keluarga Pakusa dari dunia seni bela diri kuno biasa, mereka pasti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 772

    Pada pukul 8 pagi, semua orang yang seharusnya hadir sudah berkumpul. Saat ini di atas panggung utama, Zinia bersama perwakilan-perwakilan dari berbagai organisasi dunia misterius yang menjadi juri, sudah berdiri rapi di tempatnya.Di samping Zinia, juga berdiri seorang wanita anggun dan memikat luar biasa. Dia tak lain adalah ketua muda cantik dari Sekte Langga, Arisa.Hari ini, Arisa mengenakan pakaian tempur yang pas badan. Di punggungnya, ada sebilah pedang panjang. Seluruh tubuhnya memancarkan aura yang tajam dan tegas."Dalam uji coba peringkat individu hari ini, Arisa dari sekte kami juga akan ikut serta. Tapi selama nggak terlalu mendesak, dia nggak akan mengancam nyawa peserta lain." Zinia menyampaikan pengumuman itu dengan tenang.Begitu mendengar ini, raut wajah para peserta uji coba hari ini perlahan berubah menjadi agak tegang. Terutama Lukas dari Sekte Pedang Emas dan Felix dari Keluarga Saloka. Wajah mereka langsung terlihat kurang senang.Keduanya memiliki kekuatan di t

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 771

    Meskipun tempat ini dipenuhi oleh energi spiritual yang padat, semalaman penuh ini, Afkar tetap belum bisa menembus puncak tahap akhir tingkat pembangunan fondasi. Dia hanya merasa seperti terjebak di titik itu dan tidak bisa maju sedikit pun.Meski sudah hampir sepenuhnya mengeras dan berubah menjadi bentuk padat, pusat energi yang berada di perut bagian bawahnya tetap saja belum bisa mencapai bentuk sempurna.Secara sederhana, tingkat kepadatan energi spiritual yang berhasil diserap Afkar belum cukup memenuhi syarat. Ibarat ingin menancapkan paku ke dalam sebatang pohon besar, tetapi malah menabrak benjolan keras di dalam kayunya.Kalau tenaga tidak cukup, mau dipukul 1.000 kali pun paku itu tidak akan masuk. Satu-satunya cara adalah menghantamnya dengan kekuatan besar dalam satu kali pukulan, baru kemungkinan bisa menembus benjolan itu."Huft ...." Saat merasakan cahaya matahari pagi mulai menyinari tubuhnya, Afkar akhirnya membuka mata lalu diam-diam menghela napas.Afkar bergumam

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 770

    Di Vila Emperor.Felicia, Fadly, dan Gauri sedang duduk di ruang tamu dengan ekspresi serius dan tegang. Wajah cantik Felicia terlihat menyimpan sedikit rasa bersalah. Ucapan terakhir dari Erlin tadi membuatnya teringat sesuatu.Pantas saja nama Organisasi NC terasa tidak asing di telinganya. Waktu itu saat mereka ditangkap oleh David, Shafa menggunakan Jimat Pencabut Nyawa untuk menghabisi seorang pesilat tingkat revolusi.Orang itu sepertinya mengaku berasal dari Organisasi NC. Dengan kata lain, semua kekacauan ini memang berawal dari keluarga kecilnya sendiri?Saat itulah, ponsel Fadly bergetar. Begitu melihat pesan yang masuk, ekspresinya langsung berubah menjadi marah.Fadly memberi tahu, "Kak, kamu nggak perlu merasa bersalah. Ini bukan salahmu. Aku sudah menyuruh orang untuk menyelidikinya.""Sekarang, semuanya sudah jelas. Dulu, Paman Renhad pernah bersekongkol sama orang dari Organisasi NC dan berencana untuk meledakkan pabrik barumu. Tapi, malah pabriknya sendiri yang meledak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 769

    "Jadi, cukup sampai di sini saja. Kalian boleh pergi!" Nada bicara Erlin terdengar dingin dan tak terbantahkan.Gauri langsung menunjukkan ekspresi penuh amarah. Dia menunjuk ke arah Erlin dengan emosi yang sedikit tak terbendung, lalu membentak, "Nenek Lampir, sebenarnya kamu ini maunya apa? Sebenarnya apa tujuanmu memancing Harun ke sini? Di mana dia? Di mana Harun? Serahkan dia padaku sekarang juga!"Erlin membentak dengan dingin, "Kurang ajar! Gauri, kamu masih punya rasa hormat pada orang tua nggak? Aku bilang, Harun nggak datang ke sini! Aku nggak lihat dia! Kalau dia nyasar di jalan atau terjadi sesuatu padanya, itu bukan urusanku!"Nada suara Erlin begitu dingin. Tatapan matanya mulai berubah mengancam saat memandang ke arah Fadly. Dia menunjuk ke arah para anak buah yang dibawa cucunya itu, lalu bertanya, "Fad, kamu ini mau ngajak perang sama keluarga sendiri ya?""Aku nggak bermaksud begitu. Kami cuma mau cari ayahku!" jawab Fadly."Kalau nggak ada maksud begitu, suruh orang-

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 768

    Felicia sempat ragu sejenak, lalu berpesan beberapa hal pada Shafa. Dia memintanya untuk diam di rumah dan menunggu dengan patuh sebelum akhirnya pergi keluar.Shafa memiliki Jimat Pencabut Nyawa pemberian Afkar, jadi kini dia juga mempunyai sedikit kemampuan untuk menjaga dirinya sendiri.Ditambah lagi, tingkat keamanan di Vila Emperor juga sangat tinggi sehingga Felicia merasa tak perlu terlalu khawatir. Yang lebih Felicia cemaskan sekarang adalah keselamatan ayahnya. Dua puluh menit kemudian, di depan rumah Keluarga Safira.Beberapa mobil SUV berhenti. Bersama beberapa orang kepercayaannya, Fadly tiba dengan tergesa-gesa bersama Gauri.Pada saat yang sama, sebuah Maserati juga datang. Felicia pun tiba dalam kondisi terburu-buru. Begitu melihat putrinya, Gauri langsung bertanya, "Feli, kamu juga datang? Di mana Afkar?""Afkar ada urusan. Dia lagi keluar kota selama beberapa hari," jawab Felicia singkat, lalu menoleh ke Fadly. Dia bertanya, "Fad, sekarang gimana?"Fadly menggertakkan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 767

    "Semoga saja begitu ...," ucap Renhad. Masalahnya, sekarang mereka juga tidak memiliki pilihan lain.Sementara itu, di sisi lain. Setelah berhasil kabur dari Hotel Safira, Fadly merasa hatinya benar-benar dipenuhi oleh amarah dan rasa tidak percaya. Dia sungguh tidak menyangka, Erlin benar-benar tega ingin mencelakai cucunya sendiri.Fadly memang belum tahu pasti apa tujuan Jonas mencoba menangkapnya, tetapi dia yakin itu jelas bukan untuk hal baik.Sambil menyetir, tiba-tiba Fadly teringat sesuatu dan segera menelepon ibunya. Sebelumnya saat Erlin mengundangnya, dia secara khusus berpesan agar Fadly tidak memberi tahu orang tua dan kakaknya.Kini setelah mengingat itu, Fadly langsung curiga. Jangan-jangan, Erlin juga ingin mencelakai orang tua dan kakaknya.Begitu telepon tersambung, Fadly langsung bertanya tanpa basa-basi. Nada suaranya terdengar agak tergesa ketika bertanya, "Bu, kalian lagi di mana?"Di ujung sana, Gauri menjawab dengan nada agak kesal, "Ibu ada di rumah. Ayahmu pe

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 766

    Setelah melihat Harun sudah pingsan di lantai, Kobra menoleh dan berucap sambil menyeringai dingin ke arah Erlin, "Tua Bangka, untung kamu nggak berani main-main sama kami. Kalau begitu, kapan Fadly akan dikirim ke sini? Biar sekalian kubawa pulang. Hahaha ...."Erlin melirik jam sebentar, lalu memberi isyarat mata kepada Renhad. Anaknya itu langsung menghubungi Jonas lewat telepon.Renhad bertanya, "Jonas, gimana keadaan di sana?"Saat itu di dalam Hotel Safira, tangan kanan Jonas sedikit gemetar. Dengan ekspresi penuh ketidakrelaan, dia hanya bisa menatap Fadly yang sudah kabur keluar dari ruang VIP.Jonas membalas, "Pak Renhad, aku gagal. Fadly ternyata sudah menjadi ahli tingkat gulita. Aku nggak berhasil menangkapnya."Sebenarnya, Jonas juga seorang ahli tingkat gulita. Namun kalau soal kemampuan, dia memang masih lebih unggul daripada Fadly.Bagaimanapun Jonas naik tingkat dari latihan keras tahap demi tahap, sedangkan Fadly baru mencapai tingkat gulita belum lama ini. Itu sebabn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 765

    "Maafkan aku, Pak Fadly! Demi keselamatan Bu Erlin dan Pak Renhad, aku terpaksa menyulitkanmu!" Usai berkata demikian, Jonas tiba-tiba melancarkan serangan. Kelima jarinya mencengkeram ke arah bahu Fadly. Dia berniat untuk menangkap dan menahan Fadly.Raut wajah Fadly langsung berubah. Begitu melihat gerakan itu, dia segera mengayunkan tinjunya untuk melawan.Bunyi benturan yang dalam terdengar saat tinju dan cakar saling beradu, disusul dengan suara nyaring tulang jari yang patah.Kemudian, Jonas berteriak kesakitan. Ekspresinya langsung berubah penuh rasa sakit dan terkejut. Dia mundur beberapa langkah secara refleks.Sebenarnya serangan Jonas tadi bukan bermaksud untuk mencelakai Fadly hingga kehilangan nyawa, melainkan hanya untuk menangkap dan menahannya saja.Ditambah lagi bagi Jonas, Fadly hanyalah orang biasa. Jadi, dia hanya mengerahkan 20% kekuatannya. Menurutnya, itu sudah cukup untuk mengendalikan Fadly.Namun tidak disangka, pukulan spontan Fadly tadi ternyata sangat kuat

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status