Share

Bab 119

Penulis: Russel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-14 18:00:00
Heru tertawa terbahak-bahak. "Afkar, biar kuperkenalkan dulu. Ini Pak Johan dari Grup Akasa. Istrinya menderita leukemia akut dan nggak bisa ditolong lagi."

"Untungnya, kamu memberiku beberapa sampel obat untuk leukemia. Aku pun memberikannya kepada Pak Johan. Siapa sangka, istrinya berhasil bertahan hidup, bahkan kondisinya nggak pernah sestabil ini."

Afkar pun memahami apa yang terjadi. Dia bertanya dengan terkejut, "Kamu Pak Johan, orang terkaya di Provinsi Jimbo?"

Pantas saja, Afkar merasa orang ini agak familier. Dia memang tidak pernah bertemu Johan, tetapi sering melihatnya di televisi.

"Orang terkaya apanya? Aku nggak sehebat itu. Pak Afkar, kamu penyelamat kami. Sebagai bentuk balas budi, aku akan memberimu saham Grup Akasa sebesar 20%. Tolong diterima." Usai berbicara, Johan menyerahkan surat pengalihan saham kepada Afkar.

Sebagai orang terkaya di Provinsi Jimbo, Johan berbeda dengan para orang kaya yang memiliki latar belakang. Dia memulai semuanya dari nol. Istrinya juga me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 120

    Izora juga menyadari dirinya salah bicara. Afkar awalnya tidak mengungkit apa-apa. Namun, perkataan Izora malah memancingnya.Afkar bisa memanfaatkan topik pembicaraan ini untuk mengadu kepada Bayu bahwa para anak muda ini menghinanya barusan.Izora seketika ingin menangis. Dia hampir menampar mulutnya yang sulit dijaga ini. Bayu bukan orang yang bisa disinggungnya. Menghina tamu VIP Bayu akan membuat keluarganya bernasib sial.Selain itu, keluarganya punya bisnis batu giok dan perhiasan. Mereka sering berbisnis dengan Grup Akasa. Bisa dibilang bisnis mereka mengandalkan Grup Akasa.Sementara itu, pria di depan mereka adalah Johan, orang terkaya di Provinsi Jimbo. Johan jelas-jelas menyebut bahwa Afkar adalah penyelamatnya, bahkan ingin memberikannya saham. Bisa dilihat betapa Johan menghargai Afkar.Itu artinya, Izora juga telah menyinggung Johan. Bisnis keluarganya mungkin akan terpengaruh. Jika Johan marah, Grup Akasa mungkin akan memutuskan semua kerja sama dengan mereka.Ada pun t

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 121

    Meskipun memaki demikian, Karen sama sekali tidak merasa kesal. Dia justru merasa bangga dan senang.Ini karena Karen merasa sangat berterima kasih pada Afkar dan punya kesan baik padanya.Karen baru berlatih Sutra Hati Foniks selama seminggu lebih, tetapi kekuatannya telah menerobos tingkat gulita. Bulu tubuh yang membuatnya merasa malu pun berangsur hilang. Kulitnya menjadi makin mulus.Hari ini, Karen pun memberanikan diri memakai terusan. Dia terlihat sangat menawan. Sudah lama Karen tidak menampilkan pesona wanitanya dengan percaya diri."Uhuk, uhuk." Saat ini, Bayu terbatuk dan memperkenalkan, "Afkar, kuperkenalkan dulu. Ini cucuku, Aruna. Kalian sama-sama masih muda. Pasti cocok kalau ngobrol."Heru yang berdiri di samping mencebik. Dia tahu Bayu merasa iri melihat kedekatan Afkar dengan Karen.Aruna menggigit bibirnya, lalu maju selangkah untuk menjulurkan tangan kepada Afkar. "Pak Afkar, salam kenal.""Salam kenal." Keduanya berjabat tangan, lalu segera melepaskan tangan. Bayu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 122

    Saat ini, Aruna, Izora, Naufal, dan lainnya ingin sekali maju untuk menahan Jackson. Sudah syukur Afkar tidak mencari masalah dengan mereka, tetapi Jackson membuat onar lagi.Apa pria ini bodoh? Sebelum berkoar-koar, apa dia tidak bisa melihat situasi di depan mata? Dia tidak bisa melihat Afkar duduk bersama mereka di sini?"Kak Farel, kamu ...." Jackson ditampar hingga terdorong beberapa langkah. Sambil memegang pipinya, dia tampak sangat bingung."Buka matamu lebar-lebar! Pak Afkar adalah tamu terhormat Kakek! Pasti kamu telah menyinggung Pak Afkar tadi, 'kan?" Ekspresi Farel tampak galak. Dia meraih kerah baju Jackson.Dari hasutan Jackson tadi, Farel bisa membayangkan bagaimana sikap Jackson terhadap Afkar."Huh!" Bayu mendengus, lalu menatap Aruna, Izora, dan lainnya. Sejak awal, dia sudah merasakan ada yang terjadi di antara Afkar dan para anak orang kaya ini.Hanya saja, Afkar menutupi semuanya dan Bayu tidak mengusutnya. Kini, Jackson malah memaki dan mengancam Afkar. Bagaimana

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 123

    Saat berikutnya, Farel melambaikan tangannya untuk menginstruksi bawahannya maju."Jangan! Jangan .... Aku sudah tahu aku salah! Aku menyesali perbuatanku! Aku nggak akan mengulanginya lagi!" Seiring terdengarnya teriakan histeris, kedua kaki Jackson pun dipatahkan. Kemudian, dia diseret keluar.Bayu tersenyum minta maaf, lalu mempersilakan orang-orang untuk duduk lagi. Kemudian, dia berkata kepada Afkar, "Afkar, dasar kamu ini. Kamu malah memaafkannya begitu saja."Bayu makin mengagumi Afkar. Bukan hanya punya kemampuan medis yang hebat, tetapi Afkar juga sangat murah hati. Jarang sekali ada pemuda seperti Afkar."Ya! Cuma pemuda seperti Pak Afkar yang bisa memproduksi obat sehebat Cahaya Hidup. Berkat Pak Afkar, banyak penderita leukemia yang sembuh. Aku akan bersulang untukmu!" puji Johan. Heru dan Bian juga menatap Afkar dengan tatapan penuh kekaguman."Nggak sehebat yang kalian bilang." Afkar merasa agak malu. Dia mengangkat gelasnya untuk bersulang dengan semua orang.Setelah sua

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 124

    Saat ini, Freya membawa Shafa ke mobil. Dia tidak tahu ada dua pasang mata yang sedang mengawasinya."Kak Fad, Shafa dibawa pergi. Apa kita harus menghentikan orang itu?" tanya Jarel yang menelepon Fadly."Siapa orangnya?" Suara Fadly terdengar agak gugup. Jelas sekali, dia merasa cemas."Mantan istri Pak Afkar. Namanya Freya," timpal Jarel.Begitu mendengar nama Freya, Fadly merasa agak lega. "Ibu Shafa?"Namun, Fadly pernah menyelidiki tentang Afkar. Dia tahu Freya bukan wanita baik-baik. Fadly mendengus dan bertanya, "Ngapain dia bawa Shafa?""Kami juga nggak tahu. Gimana, Kak? Kita harus ikuti mereka nggak?" tanya Jarel.Fadly berpikir sejenak sebelum menginstruksi, "Ikuti dia! Freya bukan wanita baik-baik. Dia sangat kejam. Dia nggak mungkin datang tanpa alasan. Kalian ikuti dia dulu, lalu beri tahu aku lokasinya. Aku bakal ke sana."Kini, Fadly sangat menjaga Shafa. Dia langsung ingin turun tangan, padahal bisa dibilang ini bukan masalah besar. Shafa adalah putri kakak iparnya, j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 125

    Di dalam mobil Land Rover, Fadly duduk di jok belakang. Di depannya adalah Jarel dan Elang."Bos, lihat. Sepertinya itu mobil bawahan Aldo," ujar Elang sambil memicingkan mata."Buset dah! Ibu macam apa Freya ini? Dia mau menyerahkan putrinya pada Aldo?" Ekspresi Fadly tampak suram.Usai berbicara, Fadly menyadari sesuatu. "Gawat! Targetnya pasti Kak Afkar. Dasar rendahan. Beraninya dia memanfaatkan anaknya sendiri!"Afkar pernah menyerang Rico. Bahkan, Afkar menendang King Kong, bawahan Aldo, hingga mati di rumah lama Keluarga Safira.Kini, Freya membawa Shafa dan bawahan Aldo juga ada di tempat ini. Setelah memikirkannya, Fadly tahu ada rencana besar yang menakutkan di balik semua ini."Kak Fad, gimana?" tanya Jarel."Bisa apa lagi? Tentu saja serang mereka! Tabrak mobil mereka!" bentak Fadly dengan dingin dan galak.Saat berikutnya, seiring terdengarnya deru mesin mobil, sebuah Land Rover sontak menyambar dari pinggir jalan.Bam! Land Rover itu menabrak Land Cruiser dari samping. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 126

    Kebetulan, Farel sedang berdiri di samping Afkar. Dia sempat melirik layar ponsel Afkar dan mengenali nomor telepon di atasnya. "Rico?" gumam Farel dengan dingin.Nada bicara Afkar terdengar tajam. "Rico, apa maumu?"Pemuda ini pernah datang ke rumah lama Keluarga Safira dan dibuat ketakutan oleh Afkar hingga melarikan diri. Sekarang, Rico malah meneleponnya lagi?"Afkar, apa kamu tahu putrimu lagi di mana?" tanya Rico dengan misterius.Begitu mendengarnya, hati Afkar menegang. Dia buru-buru bertanya balik, "Apa maksudmu?""Maksudku? Putrimu ada di tanganku. Kalau kamu ingin putrimu baik-baik saja, segera datang ke Vila Sankarra. Ingat, kamu cuma boleh datang sendiri!""Kalau kami melihatmu membawa orang lain, kujamin putrimu akan mati!" ancam Rico dengan penuh kebencian.Mereka pernah menyelidiki dan mendapat informasi bahwa Afkar paling menyayangi putrinya. Jadi, mereka tidak perlu khawatir Afkar tidak akan datang.Setelah mematikan panggilan, ekspresi Afkar menjadi sangat suram. Sor

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 127

    Suara Afkar terdengar sangat dingin dan dipenuhi niat membunuh. Saat ini, dia sudah tiba di depan lift dan tinggal melangkah masuk.Farel masih termangu di tempatnya. Ekspresinya terus berubah sejak tadi. Pada akhirnya dia bergegas kembali ke ruang privat."Farel, apa yang terjadi?" tanya Bayu.Farel pun ragu-ragu sejenak sebelum memberi tahu kebenarannya. Setelah mendengarnya, ekspresi semua orang berubah drastis. Mereka tampak cemas dan panik."Turuti saja perintah Pak Afkar. Kita nggak boleh bertindak gegabah karena hal ini menyangkut keselamatan putrinya," ucap Bayu setelah merenung sejenak.....Di sisi lain, di gedung medis wilayah militer, Daru sedang membaca hasil tes yang baru keluar. Dia bertanya kepada dokter militer di sampingnya, "Obat ini nggak ada masalah?"Dokter militer itu menggeleng dan berseru dengan takjub, "Tentu saja nggak ada!""Dokter Anies, kamu yakin nggak ada zat berbahaya dalam obat ini? Khasiatnya terlalu hebat. Apa mungkin karena ditambahkan zat terlarang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-16

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 288

    Menikah ... dengan pria ini? Pada saat itu, hati Felicia terasa kacau. Namun, ketika dia menoleh ke arah Afkar yang berdiri di sampingnya, entah kenapa hatinya tiba-tiba menjadi tenang. Bayangan pangeran berkuda yang dulu dia impikan perlahan mulai menyatu dengan sosok pria di hadapannya ini."Nggak apa-apa! Ayo, kita masuk untuk milih gaun pengantin!" Dengan senyuman lembut di wajahnya, mata Felicia tampak sedikit merah dengan kilau yang hampir tak terlihat.Pada momen itu, hati Afkar terasa seperti tertusuk sesuatu. Dia terpana. Dalam sekejap, Felicia terlihat begitu memesona hingga membuatnya tenggelam dalam keindahan tersebut.Namun, momen hangat itu mendadak pecah oleh suara nyaring yang tak diundang. "Wah, kak Felicia? Bawa cowok ini untuk milih gaun pengantin, ya?"Mendengar suara itu, Felicia dan Afkar langsung mengernyitkan dahi. Ekspresi keduanya memancarkan kejengkelan."Ya. Kami akan menikah. Bukankah aku baru saja mendapatkan perusahaan farmasi? Ayah dan ibuku bilang ini s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 287

    Afkar langsung mengenali dokumen itu! Bukankah ini perjanjian pernikahan palsu yang pernah ditandatangani Felicia bersamanya? Namun kenapa sekarang ... dia malah merobeknya?"Eh, maksudmu apa? Apa kamu merasa aku melayanimu kurang baik dan ingin mengakhiri ini semua?" Afkar mengernyitkan dahi. Wajahnya tampak rumit, tidak mengerti kenapa mendadak perjanjian itu disobek."Dasar bodoh!" Felicia mendelik sebal, lalu berkata dengan nada dingin, "Luangkan waktumu sore ini. Kita pergi beli pakaian pernikahan dan perhiasan.""Eh ...." Afkar terpana lagi. Namun setelah menyadari maksudnya, senyum tipis langsung muncul di wajahnya. "Oh, jadi maksudnya mau meresmikan aku, ya?"Wajah Felicia yang cantik memerah seketika, rona merah merayap hingga ke pipinya. "Jangan sok tahu! Siapa juga yang mau meresmikanmu?! Itu cuma kemauan ayah dan ibuku. Ini cuma untuk membuat mereka senang!"Afkar tertawa kecil, lalu berkata santai, "Oke, oke. Kalau begitu, kita harus melakukannya dengan serius, 'kan?""Ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 286

    Sahira akhirnya melepaskan tangannya dari leher Afkar, kemudian langsung naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu. Afkar berdiri di sana, tampak seperti pria yang terbuai sambil menatap mobil Sahira yang menghilang di kejauhan.Namun, begitu dia berbalik, ekspresinya langsung berubah dingin.Pada saat ini, Sahira mengira Afkar sudah sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Namun, dia tidak menyadari bahwa racun pengikat jiwa yang dimasukkannya telah terblokir oleh energi naga dalam tubuh Afkar.Afkar sebenarnya bisa memusnahkan racun itu, tetapi dia ragu sejenak. "Sahira, kuharap kamu benar-benar bisa menemukan orang tuaku. Kalau itu benar terjadi, aku nggak tahu harus bagaimana membalas budimu.""Cari liontin naga? Apa kamu tahu rahasia liontin itu ... atau bahkan identitasku? Mengembalikan kerabatku? Entah kenapa, aku sama sekali nggak percaya."....Malam harinya.Afkar keluar dari vila dan duduk bersila di puncak gunung yang sunyi tanpa penghuni. Di depannya, giok spiritual mengamba

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 285

    Tidak heran Alvin dulu bisa tergila-gila pada Sahira, sampai-sampai tak mau mendengar nasihat orang tuanya. Saat ini, Afkar menatap Sahira dengan tatapan penuh ketertarikan dan keinginan yang tak bisa ditutupiDengan wajah terpesona, dia mengangguk seperti orang bodoh dan berkata, "Cantik ...."Sahira tersenyum manis, tetapi di dalam hatinya dia mendengus dingin. 'Dasar pecundang! Berani-beraninya kamu menggagalkan urusanku berkali-kali, tapi pada akhirnya tetap jatuh dalam genggamanku.''Kali ini, racun pengikat jiwa yang kuberikan padamu jauh lebih kuat dibandingkan racun cinta yang kupakai pada Alvin dulu. Meskipun kamu punya kemampuan, kali ini kamu nggak akan bisa lepas dari kendaliku.'"Kamu suka aku nggak?" Sahira berbisik lembut, tubuhnya yang lentur kini menggantung di leher Afkar, suaranya seperti alunan melodi yang memabukkan."Tentu saja suka ... sangat suka," jawab Afkar. Tatapan matanya kosong seperti terbius."Kalau begitu, aku mau tanya beberapa hal padamu. Kamu harus j

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 284

    Fadly sempat tertegun sejenak. Dari tatapan mata Afkar, dia merasakan sesuatu yang berbahaya.....Di sebuah jalan pegunungan yang sunyi, Sahira mengemudikan mobil off-road-nya dengan kecepatan stabil. Pada saat ini, dia sudah keluar dari wilayah kekuasaan Keluarga Samoa.Namun, tiba-tiba matanya yang penuh pesona melirik ke kaca spion, dan senyum penuh arti muncul di wajahnya. Dengan cepat, dia memutar kemudi dan berbelok menuju sebuah jalan kecil yang lebih terpencil.Tak lama kemudian, sebuah sosok yang tegap tiba-tiba muncul di tengah jalan dan menghentikan laju mobil. Sahira menghentikan mobil dan turun, ekspresinya tampak sedikit heran dan curiga. "Kamu mau apa?" tanyanya.Wajah Afkar terlihat dingin, lalu dia berkata dengan suara berat, "Rampok!"Sahira tercengang sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak, suara tawanya manis namun menggoda."Merampok? Wah, Afkar… kamu humoris juga, ya. Jadi kamu mau merampok apa nih? Uang atau ... kehormatanku?"Wanita ini sepertinya memiliki da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 283

    "David benar-benar luar biasa, ikut lelang sampai muntah darah! Salut! Salut!" kata Fadly dengan nada penuh cemoohan dan tawa bahagia saat melihat itu.Afkar hanya terkekeh kecil dan berjalan pergi bersama Fadly. Mereka menuju ruang tamu prasmanan yang sudah disiapkan oleh Keluarga Samoa untuk menikmati makanan ringan, sebelum mengikuti sesi lelang siang.Meskipun Afkar tidak mendapatkan giok spiritual, dia tetap penasaran ingin melihat apakah ada barang berharga lain yang layak untuk dimenangkan."David! David, kamu baik-baik saja, 'kan?!" Si selebritas panik melihat David memuntahkan darah."Pergi sana!" David mendorongnya dengan kasar, wajahnya masih merah padam dan penuh amarah sambil menatap ke arah Afkar dan Fadly yang pergi."Afkar sialan! Kita lihat saja nanti! Aku bersumpah kamu akan mati tragis!"Dalam sekejap, David berbalik menatap pengurus Keluarga Samoa dengan tajam. "Gimana dia bisa mendapatkan jimat itu? Apa kalian tahu?"Pengurus itu sempat ragu, tetapi mengingat David

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 282

    David tertawa terbahak-bahak. Di sampingnya, Fadly yang melihat wajah puas David tak bisa menahan diri lagi dan langsung tergelak. "Dasar tolol! Bikin aku ngakak saja ...."Mendengar itu, wajah David langsung menggelap. "Fadly, tolong jaga sikapmu!" katanya dengan nada tajam.Fadly malah tertawa lebih keras lagi. Orang ini berkoar-koar tak ada habisnya, tapi malah menyuruh orang lain menjaga sikap .... Lucu sekali!Pada saat ini, seorang pengurus dari Keluarga Samoa tiba-tiba keluar dari ruangan tempat transaksi sebelumnya dan berlari mengejar Afkar. "Pak Afkar, mohon tunggu sebentar!"Begitu menyusulnya, pengurus itu menyerahkan sebuah kartu emas berkilauan dengan huruf besar "Samoa" di atasnya."Pak Afkar, ini adalah Kartu VIP Emas dari Keluarga Samoa untuk Anda! Ke depannya, kalau Anda mengikuti lelang kami, biaya penyelesaian transaksi akan dipotong sebesar 3%! Hanya tamu dengan total transaksi lebih dari 800 miliar yang berhak mendapatkan perlakuan khusus ini," ujar pengurus itu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 281

    Melihat ekspresi Afkar seolah-olah telah membuat keputusan besar dan mengumpulkan keberanian untuk mengajukan tawaran, wajah Fadly berkedut beberapa kali. Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Fadly jelas mengetahuinya.Jimat Pencabut Nyawa ini adalah barang titipan Afkar sendiri! Sungguh licik!Kakak ipar ini benar-benar menjebak orang tiada ampun! Kalau bukan menjebak Sahira, ya pasti menjebak David!"840 miliar!" Seperti yang diduga, melihat Afkar mengajukan tawaran, Sahira kembali mengangkat papan tawaran."860 miliar! Bu Sahira, jangan terlalu berlebihan!" seru Afkar dengan menggertakkan gigi."880 miliar! Kalau nggak punya kemampuan, tutup saja mulutmu!" ejek Sahira dengan dingin."Baiklah, kamu menang!" Bibir Afkar tampak gemetar "marah". Suaranya seolah-olah dipenuhi rasa tidak rela, marah, dan frustrasi.Pada saat ini, David menelan ludah dan wajahnya tampak muram. Melihat Afkar yang duduk kembali, lalu melihat Sahira ... Afkar benar-benar tidak mengajukan tawaran lagi? Serius?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 280

    Makanya, Sahira menyerah begitu saja melihat David ikut menawar."Eh? Dia juga mau beli? Menarik sekali." Afkar terkejut melihat David menawar harga. Seketika, dia menyunggingkan senyuman misterius. 'Mau beli jimatku ya? Boleh saja! Naikkan dulu harganya!'"Tujuh ratus miliar!" Afkar yang sudah duduk tiba-tiba bangkit kembali.David pun tercengang. Dia mengira dirinya sudah menang, tetapi Afkar tiba-tiba menawar lagi."Tujuh ratus dua puluh miliar!" Begitu Afkar kembali, Sahira juga menawar lagi.David mengedipkan matanya beberapa kali. Pada akhirnya, dia menelepon Noah. "Pak, aku di acara lelang Keluarga Samoa. Ada jimat yang katanya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap. Aku ingin mendapatkannya."Terdengar suara rendah Noah dari ujung telepon. "Jimatnya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap? Serius?"David menganalisis, "Seharusnya benar. Afkar dan seorang wanita sedang menawar secara gila-gilaan. Harganya sudah men

DMCA.com Protection Status