Share

Bab 127

Penulis: Russel
Suara Afkar terdengar sangat dingin dan dipenuhi niat membunuh. Saat ini, dia sudah tiba di depan lift dan tinggal melangkah masuk.

Farel masih termangu di tempatnya. Ekspresinya terus berubah sejak tadi. Pada akhirnya dia bergegas kembali ke ruang privat.

"Farel, apa yang terjadi?" tanya Bayu.

Farel pun ragu-ragu sejenak sebelum memberi tahu kebenarannya. Setelah mendengarnya, ekspresi semua orang berubah drastis. Mereka tampak cemas dan panik.

"Turuti saja perintah Pak Afkar. Kita nggak boleh bertindak gegabah karena hal ini menyangkut keselamatan putrinya," ucap Bayu setelah merenung sejenak.

....

Di sisi lain, di gedung medis wilayah militer, Daru sedang membaca hasil tes yang baru keluar. Dia bertanya kepada dokter militer di sampingnya, "Obat ini nggak ada masalah?"

Dokter militer itu menggeleng dan berseru dengan takjub, "Tentu saja nggak ada!"

"Dokter Anies, kamu yakin nggak ada zat berbahaya dalam obat ini? Khasiatnya terlalu hebat. Apa mungkin karena ditambahkan zat terlarang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 128

    "Gimana mungkin?"Ekspresi Anies tampak serius saat berkata, "Selain Krim Penghilang Bekas Luka dan Penghitam Rambut Safira Farma, masih ada Obat Luka dan Cahaya Hidup yang bisa mengobati leukemia. Harganya pun sangat merakyat.""Dengan khasiat yang begitu luar biasa, ditambah dengan harga yang merakyat, wajar kalau obat ini begitu laris. Setahuku, harga Cahaya Hidup yang diborong Fajar cuma 600 ribu per kotak. Sepertinya Safira Farma sama sekali nggak ambil untung.""Harga Obat Luka juga sama murahnya. Cuma 200 ribu per botol. Jujur saja, aku nggak pernah tahu ada perusahaan obat yang begitu baik hati. Justru aneh kalau obat seperti ini nggak laku."Begitu mendengarnya, Daru dan Gwen tampak terkejut. Apa? Obat Cahaya Hidup hanya seharga 600 ribu? Bukankah ini terlalu murah? Obat yang dikembangkan Afkar ini benar-benar untuk mengobati para penderita leukemia. Obat Luka Safira Farma juga hanya 200 ribu. Mereka jelas bukan mencari keuntungan!Daru tak kuasa menggeleng dan tersenyum getir

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 129

    "Marcel, kamu harus bertahan!" seru Kenzo yang berdiri di pinggir ranjang dengan cemas."Sial .... Aku nggak nyangka aku bakal mati di sini ...," gumam Marcel dengan lemas. Bibirnya pucat pasi. Luka di paha dan bahunya terus mengeluarkan darah. Tidak ada obat yang bisa menghentikan pendarahannya.Saat ini, ponsel Kenzo berdering. Dia menjawabnya dan bertanya dengan cemas, "Naufal, ada apa?""Hari ini aku ketemu Afkar! Aku harus beri tahu kalian, jangan pernah mengusiknya lagi!" jelas Naufal dengan suara serak."Aku sudah tahu! Aku nggak punya waktu untuk ngobrol sekarang! Marcel sekarat!" sahut Kenzo dengan panik."Ada apa?" Naufal tidak tahu apa yang terjadi.Saat ini, Gwen yang mengikuti ayahnya masuk tiba-tiba teringat pada sesuatu. "Ayah, obat Afkar! Coba obat dari Afkar!"Begitu mendengarnya, Daru sontak bergidik. Dia buru-buru mengeluarkan Obat Luka Safira Farma dari sakunya.Daru sudah pernah menggunakannya, juga melakukan berbagai eksperimen dengan obat ini. Jadi, obatnya hanya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 130

    Setelah Afkar meninggalkan Sriburasa, dia langsung berlari kencang ke Vila Sankarra. Dia tidak mengemudikan mobilnya.Vila Sankarra adalah vila besar yang didirikan oleh Aldo. Lokasinya terletak di pinggiran timur Kota Nubes. Untuk ke sana, harus melewati area perkotaan Kota Nubes.Dengan kemampuan Afkar, berlari akan lebih cepat daripada berkemudi di area perkotaan yang macet. Nyawa Shafa dalam bahaya. Dia harus tiba di Vila Sankarra secepat mungkin.Fisik Afkar yang kuat memungkinkannya berlari secepat mobil sport. Terdengar pula deru angin yang kuat. Afkar tidak tahu bahwa putrinya belum jatuh ke tangan Aldo.Di jalan yang terpencil, Hitar yang berada di dalam Land Cruiser baru saja mengakhiri panggilan, sebelum mobilnya ditabrak kuat.Seketika, Land Cruiser berputar. Setelah mobil berhenti, Fadly dan bawahannya pun keluar dan menuju ke arah Freya serta Shafa.Ada pun para bawahan di mobil lain, mereka langsung mendekati Land Cruiser yang terbalik itu, lalu menarik dua orang dari da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 131

    Dalam sekilas pandang, tempat itu terlihat persis seperti istana pribadi. Inilah tempat tinggal Aldo yang dikenal sebagai Vila Tigardo.Afkar tiba di sana dalam waktu kurang dari 20 menit. Setelah para bawahan Aldo memastikan bahwa dia datang sendirian, mereka langsung membawanya masuk seolah-olah dia adalah seorang tahanan.Di halaman luas yang tertata rapi, Aldo duduk di atas panggung tinggi. Rico, Pembantai Berdarah, dan beberapa petarung terbaik berdiri di belakangnya.Di kedua sisi panggung, ada dua barisan para bawahan dengan pakaian serba hitam. Wajah mereka terlihat  garang dan penuh wibawa.Saat melihat Afkar dibawa masuk, Aldo berkomentar sambil menyeringai sinis, "Eh, kamu benar-benar berani datang sendirian!"Di bawah panggung, Afkar menjawab dengan dingin, "Kenapa nggak berani?" Sambil melihat sekeliling, dia bertanya dengan suara tegas, "Di mana anakku?"Rico berseru dengan nada penuh kebencian, "Berlututlah dan minta maaf, lalu putuskan urat tangan dan kakimu sendiri. Ka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 132

    Saat melihat Aldo menelepon, mata Afkar menunjukkan sedikit kegugupan. Dia memperhatikan setiap gerak-geriknya. Bagaimanapun, ini menyangkut keselamatan Shafa. Afkar sama sekali tidak bisa menenangkan diri."Hitar, apa yang terjadi? Kenapa kamu belum balik?" tanya Aldo dengan nada kesal.Namun, yang terdengar di ujung telepon bukan suara Hitar. Orang itu bertanya dengan nada dingin, "Aldo?"Ekspresi Aldo sontak berubah. Dia bertanya karena bingung, "Hmm? Siapa kamu?"Di sisi lain, Fadly menjawab dengan penuh amarah, "Aku Fadly. Aldo, selama ini aku menghormatimu sebagai senior dan menyapamu dengan sebutan Pak Aldo. Tapi, kamu malah beraninya mengusik Kak Afkar dan keponakanku!""Memangnya kenapa?" tanya Aldo sambil tersenyum dingin.Fadly bertanya dengan khawatir, "Kak Afkar ada di tempatmu?"Setelah berhasil menyelamatkan Shafa, Fadly sudah mencoba untuk menghubungi Afkar. Namun, ponselnya tidak dapat dihubungi. Fadly tidak tahu bahwa ponsel Afkar terjatuh di tengah jalan saat bergega

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 133

    Para anak buah Aldo yang berbaris rapi dalam balutan pakaian hitam segera menghunuskan senjata mereka. Mereka menatap Afkar dengan tatapan keji.Bersamaan dengan itu, muncul lebih banyak anggota geng Aldo dari segala penjuru vila. Masing-masing dari mereka memegang senjata tajam. Semua orang terlihat ganas dan kejam.Dalam sekejap, tempat itu sudah dipenuhi ratusan orang. Sekilas, itu terlihat seperti lautan hitam yang mengepung Afkar di tengah-tengah.Bahkan, para petarung andalan di belakang Aldo mulai bergerak maju dan memancarkan aura berbahaya. Walaupun kekuatan mereka tidak sekuat King Kong, mereka semua adalah petarung ahli."Afkar, kamu mungkin mampu mengalahkan King Kong. Tapi, orang sebanyak ini pasti bisa mengalahkanmu dengan mudah. Hari ini, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup!" ucap Aldo sambil tersenyum dingin."Bajingan, aku mau kamu mati. Matilah! Haha ...." Situasi ini bahkan membuat Rico tertawa terbahak-bahak.Aldo berucap, "Lihat baik-baik, inilah keku

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 134

    Tentu saja Aldo mengenali Daru. Di dunia hitam, mereka memang bisa bertindak sewenang-wenang.Namun, mereka tetap harus tahu siapa yang bisa mereka lawan dan siapa yang tidak boleh mereka usik agar bisa bertahan lama.Sebagai sosok penting garnisun Kota Nubes, Daru jelas berada dalam daftar orang yang tidak boleh diusik.Saat melihat Daru memimpin pasukan untuk menyerbu ke dalam vila pribadinya tadi, Aldo benar-benar ketakutan.Segera setelah itu, Aldo sontak merasa lega ketika melihat Daru menyingkirkan orang-orang di sekeliling dan berjalan cepat ke arah Afkar.Rupanya bukan dirinya yang menjadi sasaran Daru, melainkan ... Afkar. Aldo memang tidak pernah menyinggung Daru juga sebelumnya."Dik Afkar, kamu baik-baik saja? Nggak terluka, 'kan?" tanya Daru dengan penuh perhatian.Afkar pun terlihat bingung. Dia sudah siap untuk bertarung, tetapi tiba-tiba Daru malah datang dengan membawa pasukan garnisun."Pak Daru, kenapa kamu datang?" tanya Afkar dengan tenang.Mendengar Afkar memanggi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 135

    Aldo seharusnya masih bisa terus berkuasa dan menikmati kemewahan. Di sisi lain, Rico hanya bisa menutupi wajahnya dan terdiam. Dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun."Jongkok! Angkat tangan di kepala!" Pada saat itu, beberapa prajurit mendekati Aldo dan Rico sambil menodongkan senjata ke kepala mereka.Aldo yang barusan masih bersikap arogan, kini akhirnya terpaksa patuh. Dia berjongkok sambil mengangkat tangan ke kepala.Daru menoleh, lalu berujar dengan nada cemas, "Dik Afkar, sekarang sudah beres. Apa kamu bisa ikut ke garnisun? Banyak prajurit yang terluka akibat serangan musuh. Nyawa mereka dalam bahaya. Kami sangat membutuhkan bantuanmu!"Afkar pun menaikkan alisnya. Dia akhirnya mengerti maksud kedatangan Daru. Pantas saja dia turun tangan sendiri untuk membantunya menghadapi Aldo. Ternyata dia ingin meminta bantuannya."Maaf, sekarang aku nggak punya waktu," tolak Afkar dengan dingin.Meskipun orang-orang Aldo tidak berhasil menyakiti dirinya, Afkar masih belum melihat

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status