Share

Bab 128

Penulis: Russel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 18:00:00
"Gimana mungkin?"

Ekspresi Anies tampak serius saat berkata, "Selain Krim Penghilang Bekas Luka dan Penghitam Rambut Safira Farma, masih ada Obat Luka dan Cahaya Hidup yang bisa mengobati leukemia. Harganya pun sangat merakyat."

"Dengan khasiat yang begitu luar biasa, ditambah dengan harga yang merakyat, wajar kalau obat ini begitu laris. Setahuku, harga Cahaya Hidup yang diborong Fajar cuma 600 ribu per kotak. Sepertinya Safira Farma sama sekali nggak ambil untung."

"Harga Obat Luka juga sama murahnya. Cuma 200 ribu per botol. Jujur saja, aku nggak pernah tahu ada perusahaan obat yang begitu baik hati. Justru aneh kalau obat seperti ini nggak laku."

Begitu mendengarnya, Daru dan Gwen tampak terkejut. Apa? Obat Cahaya Hidup hanya seharga 600 ribu? Bukankah ini terlalu murah? Obat yang dikembangkan Afkar ini benar-benar untuk mengobati para penderita leukemia. Obat Luka Safira Farma juga hanya 200 ribu. Mereka jelas bukan mencari keuntungan!

Daru tak kuasa menggeleng dan tersenyum getir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 129

    "Marcel, kamu harus bertahan!" seru Kenzo yang berdiri di pinggir ranjang dengan cemas."Sial .... Aku nggak nyangka aku bakal mati di sini ...," gumam Marcel dengan lemas. Bibirnya pucat pasi. Luka di paha dan bahunya terus mengeluarkan darah. Tidak ada obat yang bisa menghentikan pendarahannya.Saat ini, ponsel Kenzo berdering. Dia menjawabnya dan bertanya dengan cemas, "Naufal, ada apa?""Hari ini aku ketemu Afkar! Aku harus beri tahu kalian, jangan pernah mengusiknya lagi!" jelas Naufal dengan suara serak."Aku sudah tahu! Aku nggak punya waktu untuk ngobrol sekarang! Marcel sekarat!" sahut Kenzo dengan panik."Ada apa?" Naufal tidak tahu apa yang terjadi.Saat ini, Gwen yang mengikuti ayahnya masuk tiba-tiba teringat pada sesuatu. "Ayah, obat Afkar! Coba obat dari Afkar!"Begitu mendengarnya, Daru sontak bergidik. Dia buru-buru mengeluarkan Obat Luka Safira Farma dari sakunya.Daru sudah pernah menggunakannya, juga melakukan berbagai eksperimen dengan obat ini. Jadi, obatnya hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 130

    Setelah Afkar meninggalkan Sriburasa, dia langsung berlari kencang ke Vila Sankarra. Dia tidak mengemudikan mobilnya.Vila Sankarra adalah vila besar yang didirikan oleh Aldo. Lokasinya terletak di pinggiran timur Kota Nubes. Untuk ke sana, harus melewati area perkotaan Kota Nubes.Dengan kemampuan Afkar, berlari akan lebih cepat daripada berkemudi di area perkotaan yang macet. Nyawa Shafa dalam bahaya. Dia harus tiba di Vila Sankarra secepat mungkin.Fisik Afkar yang kuat memungkinkannya berlari secepat mobil sport. Terdengar pula deru angin yang kuat. Afkar tidak tahu bahwa putrinya belum jatuh ke tangan Aldo.Di jalan yang terpencil, Hitar yang berada di dalam Land Cruiser baru saja mengakhiri panggilan, sebelum mobilnya ditabrak kuat.Seketika, Land Cruiser berputar. Setelah mobil berhenti, Fadly dan bawahannya pun keluar dan menuju ke arah Freya serta Shafa.Ada pun para bawahan di mobil lain, mereka langsung mendekati Land Cruiser yang terbalik itu, lalu menarik dua orang dari da

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 131

    Dalam sekilas pandang, tempat itu terlihat persis seperti istana pribadi. Inilah tempat tinggal Aldo yang dikenal sebagai Vila Tigardo.Afkar tiba di sana dalam waktu kurang dari 20 menit. Setelah para bawahan Aldo memastikan bahwa dia datang sendirian, mereka langsung membawanya masuk seolah-olah dia adalah seorang tahanan.Di halaman luas yang tertata rapi, Aldo duduk di atas panggung tinggi. Rico, Pembantai Berdarah, dan beberapa petarung terbaik berdiri di belakangnya.Di kedua sisi panggung, ada dua barisan para bawahan dengan pakaian serba hitam. Wajah mereka terlihat  garang dan penuh wibawa.Saat melihat Afkar dibawa masuk, Aldo berkomentar sambil menyeringai sinis, "Eh, kamu benar-benar berani datang sendirian!"Di bawah panggung, Afkar menjawab dengan dingin, "Kenapa nggak berani?" Sambil melihat sekeliling, dia bertanya dengan suara tegas, "Di mana anakku?"Rico berseru dengan nada penuh kebencian, "Berlututlah dan minta maaf, lalu putuskan urat tangan dan kakimu sendiri. Ka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 132

    Saat melihat Aldo menelepon, mata Afkar menunjukkan sedikit kegugupan. Dia memperhatikan setiap gerak-geriknya. Bagaimanapun, ini menyangkut keselamatan Shafa. Afkar sama sekali tidak bisa menenangkan diri."Hitar, apa yang terjadi? Kenapa kamu belum balik?" tanya Aldo dengan nada kesal.Namun, yang terdengar di ujung telepon bukan suara Hitar. Orang itu bertanya dengan nada dingin, "Aldo?"Ekspresi Aldo sontak berubah. Dia bertanya karena bingung, "Hmm? Siapa kamu?"Di sisi lain, Fadly menjawab dengan penuh amarah, "Aku Fadly. Aldo, selama ini aku menghormatimu sebagai senior dan menyapamu dengan sebutan Pak Aldo. Tapi, kamu malah beraninya mengusik Kak Afkar dan keponakanku!""Memangnya kenapa?" tanya Aldo sambil tersenyum dingin.Fadly bertanya dengan khawatir, "Kak Afkar ada di tempatmu?"Setelah berhasil menyelamatkan Shafa, Fadly sudah mencoba untuk menghubungi Afkar. Namun, ponselnya tidak dapat dihubungi. Fadly tidak tahu bahwa ponsel Afkar terjatuh di tengah jalan saat bergega

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-17
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 133

    Para anak buah Aldo yang berbaris rapi dalam balutan pakaian hitam segera menghunuskan senjata mereka. Mereka menatap Afkar dengan tatapan keji.Bersamaan dengan itu, muncul lebih banyak anggota geng Aldo dari segala penjuru vila. Masing-masing dari mereka memegang senjata tajam. Semua orang terlihat ganas dan kejam.Dalam sekejap, tempat itu sudah dipenuhi ratusan orang. Sekilas, itu terlihat seperti lautan hitam yang mengepung Afkar di tengah-tengah.Bahkan, para petarung andalan di belakang Aldo mulai bergerak maju dan memancarkan aura berbahaya. Walaupun kekuatan mereka tidak sekuat King Kong, mereka semua adalah petarung ahli."Afkar, kamu mungkin mampu mengalahkan King Kong. Tapi, orang sebanyak ini pasti bisa mengalahkanmu dengan mudah. Hari ini, kamu nggak akan bisa keluar dari sini hidup-hidup!" ucap Aldo sambil tersenyum dingin."Bajingan, aku mau kamu mati. Matilah! Haha ...." Situasi ini bahkan membuat Rico tertawa terbahak-bahak.Aldo berucap, "Lihat baik-baik, inilah keku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 134

    Tentu saja Aldo mengenali Daru. Di dunia hitam, mereka memang bisa bertindak sewenang-wenang.Namun, mereka tetap harus tahu siapa yang bisa mereka lawan dan siapa yang tidak boleh mereka usik agar bisa bertahan lama.Sebagai sosok penting garnisun Kota Nubes, Daru jelas berada dalam daftar orang yang tidak boleh diusik.Saat melihat Daru memimpin pasukan untuk menyerbu ke dalam vila pribadinya tadi, Aldo benar-benar ketakutan.Segera setelah itu, Aldo sontak merasa lega ketika melihat Daru menyingkirkan orang-orang di sekeliling dan berjalan cepat ke arah Afkar.Rupanya bukan dirinya yang menjadi sasaran Daru, melainkan ... Afkar. Aldo memang tidak pernah menyinggung Daru juga sebelumnya."Dik Afkar, kamu baik-baik saja? Nggak terluka, 'kan?" tanya Daru dengan penuh perhatian.Afkar pun terlihat bingung. Dia sudah siap untuk bertarung, tetapi tiba-tiba Daru malah datang dengan membawa pasukan garnisun."Pak Daru, kenapa kamu datang?" tanya Afkar dengan tenang.Mendengar Afkar memanggi

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 135

    Aldo seharusnya masih bisa terus berkuasa dan menikmati kemewahan. Di sisi lain, Rico hanya bisa menutupi wajahnya dan terdiam. Dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun."Jongkok! Angkat tangan di kepala!" Pada saat itu, beberapa prajurit mendekati Aldo dan Rico sambil menodongkan senjata ke kepala mereka.Aldo yang barusan masih bersikap arogan, kini akhirnya terpaksa patuh. Dia berjongkok sambil mengangkat tangan ke kepala.Daru menoleh, lalu berujar dengan nada cemas, "Dik Afkar, sekarang sudah beres. Apa kamu bisa ikut ke garnisun? Banyak prajurit yang terluka akibat serangan musuh. Nyawa mereka dalam bahaya. Kami sangat membutuhkan bantuanmu!"Afkar pun menaikkan alisnya. Dia akhirnya mengerti maksud kedatangan Daru. Pantas saja dia turun tangan sendiri untuk membantunya menghadapi Aldo. Ternyata dia ingin meminta bantuannya."Maaf, sekarang aku nggak punya waktu," tolak Afkar dengan dingin.Meskipun orang-orang Aldo tidak berhasil menyakiti dirinya, Afkar masih belum melihat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 136

    Ketika Daru melihat ada seorang ahli yang mencoba menyerang Afkar, dia segera menahan serangan itu. Namun, dia justru merasa senang di dalam hatinya.Terlebih lagi, ketika menyadari bahwa lawannya adalah seorang ahli tingkat revolusi, Daru berpura-pura terkejut dan berteriak.Maksud tersembunyinya adalah untuk memberi tahu Afkar bahwa ada seorang ahli tingkat revolusi yang datang untuk membunuhnya.Kalau Daru tidak bantu menahannya, Afkar pasti sudah mati. Dengan begitu, dia pasti tidak akan tega menolak menyelamatkan para prajurit yang terluka lagi.Setelah itu, terjadi pertempuran hebat antara dua ahli tingkat revolusi di dalam Vila Tigardo. Suara pukulan dan tendangan terus terdengar tanpa henti saat Daru dan Pembantai Berdarah saling menyerang.Setiap kali mereka beradu jurus, tanah di sekitar mereka terinjak dengan kekuatan yang sangat besar hingga meninggalkan jejak kaki dalam yang retak seperti jaring laba-laba."Itu ... kekuatan ahli tingkat revolusi? Luar biasa sekali!""Ahli

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-18

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 288

    Menikah ... dengan pria ini? Pada saat itu, hati Felicia terasa kacau. Namun, ketika dia menoleh ke arah Afkar yang berdiri di sampingnya, entah kenapa hatinya tiba-tiba menjadi tenang. Bayangan pangeran berkuda yang dulu dia impikan perlahan mulai menyatu dengan sosok pria di hadapannya ini."Nggak apa-apa! Ayo, kita masuk untuk milih gaun pengantin!" Dengan senyuman lembut di wajahnya, mata Felicia tampak sedikit merah dengan kilau yang hampir tak terlihat.Pada momen itu, hati Afkar terasa seperti tertusuk sesuatu. Dia terpana. Dalam sekejap, Felicia terlihat begitu memesona hingga membuatnya tenggelam dalam keindahan tersebut.Namun, momen hangat itu mendadak pecah oleh suara nyaring yang tak diundang. "Wah, kak Felicia? Bawa cowok ini untuk milih gaun pengantin, ya?"Mendengar suara itu, Felicia dan Afkar langsung mengernyitkan dahi. Ekspresi keduanya memancarkan kejengkelan."Ya. Kami akan menikah. Bukankah aku baru saja mendapatkan perusahaan farmasi? Ayah dan ibuku bilang ini s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 287

    Afkar langsung mengenali dokumen itu! Bukankah ini perjanjian pernikahan palsu yang pernah ditandatangani Felicia bersamanya? Namun kenapa sekarang ... dia malah merobeknya?"Eh, maksudmu apa? Apa kamu merasa aku melayanimu kurang baik dan ingin mengakhiri ini semua?" Afkar mengernyitkan dahi. Wajahnya tampak rumit, tidak mengerti kenapa mendadak perjanjian itu disobek."Dasar bodoh!" Felicia mendelik sebal, lalu berkata dengan nada dingin, "Luangkan waktumu sore ini. Kita pergi beli pakaian pernikahan dan perhiasan.""Eh ...." Afkar terpana lagi. Namun setelah menyadari maksudnya, senyum tipis langsung muncul di wajahnya. "Oh, jadi maksudnya mau meresmikan aku, ya?"Wajah Felicia yang cantik memerah seketika, rona merah merayap hingga ke pipinya. "Jangan sok tahu! Siapa juga yang mau meresmikanmu?! Itu cuma kemauan ayah dan ibuku. Ini cuma untuk membuat mereka senang!"Afkar tertawa kecil, lalu berkata santai, "Oke, oke. Kalau begitu, kita harus melakukannya dengan serius, 'kan?""Ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 286

    Sahira akhirnya melepaskan tangannya dari leher Afkar, kemudian langsung naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu. Afkar berdiri di sana, tampak seperti pria yang terbuai sambil menatap mobil Sahira yang menghilang di kejauhan.Namun, begitu dia berbalik, ekspresinya langsung berubah dingin.Pada saat ini, Sahira mengira Afkar sudah sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Namun, dia tidak menyadari bahwa racun pengikat jiwa yang dimasukkannya telah terblokir oleh energi naga dalam tubuh Afkar.Afkar sebenarnya bisa memusnahkan racun itu, tetapi dia ragu sejenak. "Sahira, kuharap kamu benar-benar bisa menemukan orang tuaku. Kalau itu benar terjadi, aku nggak tahu harus bagaimana membalas budimu.""Cari liontin naga? Apa kamu tahu rahasia liontin itu ... atau bahkan identitasku? Mengembalikan kerabatku? Entah kenapa, aku sama sekali nggak percaya."....Malam harinya.Afkar keluar dari vila dan duduk bersila di puncak gunung yang sunyi tanpa penghuni. Di depannya, giok spiritual mengamba

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 285

    Tidak heran Alvin dulu bisa tergila-gila pada Sahira, sampai-sampai tak mau mendengar nasihat orang tuanya. Saat ini, Afkar menatap Sahira dengan tatapan penuh ketertarikan dan keinginan yang tak bisa ditutupiDengan wajah terpesona, dia mengangguk seperti orang bodoh dan berkata, "Cantik ...."Sahira tersenyum manis, tetapi di dalam hatinya dia mendengus dingin. 'Dasar pecundang! Berani-beraninya kamu menggagalkan urusanku berkali-kali, tapi pada akhirnya tetap jatuh dalam genggamanku.''Kali ini, racun pengikat jiwa yang kuberikan padamu jauh lebih kuat dibandingkan racun cinta yang kupakai pada Alvin dulu. Meskipun kamu punya kemampuan, kali ini kamu nggak akan bisa lepas dari kendaliku.'"Kamu suka aku nggak?" Sahira berbisik lembut, tubuhnya yang lentur kini menggantung di leher Afkar, suaranya seperti alunan melodi yang memabukkan."Tentu saja suka ... sangat suka," jawab Afkar. Tatapan matanya kosong seperti terbius."Kalau begitu, aku mau tanya beberapa hal padamu. Kamu harus j

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 284

    Fadly sempat tertegun sejenak. Dari tatapan mata Afkar, dia merasakan sesuatu yang berbahaya.....Di sebuah jalan pegunungan yang sunyi, Sahira mengemudikan mobil off-road-nya dengan kecepatan stabil. Pada saat ini, dia sudah keluar dari wilayah kekuasaan Keluarga Samoa.Namun, tiba-tiba matanya yang penuh pesona melirik ke kaca spion, dan senyum penuh arti muncul di wajahnya. Dengan cepat, dia memutar kemudi dan berbelok menuju sebuah jalan kecil yang lebih terpencil.Tak lama kemudian, sebuah sosok yang tegap tiba-tiba muncul di tengah jalan dan menghentikan laju mobil. Sahira menghentikan mobil dan turun, ekspresinya tampak sedikit heran dan curiga. "Kamu mau apa?" tanyanya.Wajah Afkar terlihat dingin, lalu dia berkata dengan suara berat, "Rampok!"Sahira tercengang sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak, suara tawanya manis namun menggoda."Merampok? Wah, Afkar… kamu humoris juga, ya. Jadi kamu mau merampok apa nih? Uang atau ... kehormatanku?"Wanita ini sepertinya memiliki da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 283

    "David benar-benar luar biasa, ikut lelang sampai muntah darah! Salut! Salut!" kata Fadly dengan nada penuh cemoohan dan tawa bahagia saat melihat itu.Afkar hanya terkekeh kecil dan berjalan pergi bersama Fadly. Mereka menuju ruang tamu prasmanan yang sudah disiapkan oleh Keluarga Samoa untuk menikmati makanan ringan, sebelum mengikuti sesi lelang siang.Meskipun Afkar tidak mendapatkan giok spiritual, dia tetap penasaran ingin melihat apakah ada barang berharga lain yang layak untuk dimenangkan."David! David, kamu baik-baik saja, 'kan?!" Si selebritas panik melihat David memuntahkan darah."Pergi sana!" David mendorongnya dengan kasar, wajahnya masih merah padam dan penuh amarah sambil menatap ke arah Afkar dan Fadly yang pergi."Afkar sialan! Kita lihat saja nanti! Aku bersumpah kamu akan mati tragis!"Dalam sekejap, David berbalik menatap pengurus Keluarga Samoa dengan tajam. "Gimana dia bisa mendapatkan jimat itu? Apa kalian tahu?"Pengurus itu sempat ragu, tetapi mengingat David

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 282

    David tertawa terbahak-bahak. Di sampingnya, Fadly yang melihat wajah puas David tak bisa menahan diri lagi dan langsung tergelak. "Dasar tolol! Bikin aku ngakak saja ...."Mendengar itu, wajah David langsung menggelap. "Fadly, tolong jaga sikapmu!" katanya dengan nada tajam.Fadly malah tertawa lebih keras lagi. Orang ini berkoar-koar tak ada habisnya, tapi malah menyuruh orang lain menjaga sikap .... Lucu sekali!Pada saat ini, seorang pengurus dari Keluarga Samoa tiba-tiba keluar dari ruangan tempat transaksi sebelumnya dan berlari mengejar Afkar. "Pak Afkar, mohon tunggu sebentar!"Begitu menyusulnya, pengurus itu menyerahkan sebuah kartu emas berkilauan dengan huruf besar "Samoa" di atasnya."Pak Afkar, ini adalah Kartu VIP Emas dari Keluarga Samoa untuk Anda! Ke depannya, kalau Anda mengikuti lelang kami, biaya penyelesaian transaksi akan dipotong sebesar 3%! Hanya tamu dengan total transaksi lebih dari 800 miliar yang berhak mendapatkan perlakuan khusus ini," ujar pengurus itu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 281

    Melihat ekspresi Afkar seolah-olah telah membuat keputusan besar dan mengumpulkan keberanian untuk mengajukan tawaran, wajah Fadly berkedut beberapa kali. Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Fadly jelas mengetahuinya.Jimat Pencabut Nyawa ini adalah barang titipan Afkar sendiri! Sungguh licik!Kakak ipar ini benar-benar menjebak orang tiada ampun! Kalau bukan menjebak Sahira, ya pasti menjebak David!"840 miliar!" Seperti yang diduga, melihat Afkar mengajukan tawaran, Sahira kembali mengangkat papan tawaran."860 miliar! Bu Sahira, jangan terlalu berlebihan!" seru Afkar dengan menggertakkan gigi."880 miliar! Kalau nggak punya kemampuan, tutup saja mulutmu!" ejek Sahira dengan dingin."Baiklah, kamu menang!" Bibir Afkar tampak gemetar "marah". Suaranya seolah-olah dipenuhi rasa tidak rela, marah, dan frustrasi.Pada saat ini, David menelan ludah dan wajahnya tampak muram. Melihat Afkar yang duduk kembali, lalu melihat Sahira ... Afkar benar-benar tidak mengajukan tawaran lagi? Serius?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 280

    Makanya, Sahira menyerah begitu saja melihat David ikut menawar."Eh? Dia juga mau beli? Menarik sekali." Afkar terkejut melihat David menawar harga. Seketika, dia menyunggingkan senyuman misterius. 'Mau beli jimatku ya? Boleh saja! Naikkan dulu harganya!'"Tujuh ratus miliar!" Afkar yang sudah duduk tiba-tiba bangkit kembali.David pun tercengang. Dia mengira dirinya sudah menang, tetapi Afkar tiba-tiba menawar lagi."Tujuh ratus dua puluh miliar!" Begitu Afkar kembali, Sahira juga menawar lagi.David mengedipkan matanya beberapa kali. Pada akhirnya, dia menelepon Noah. "Pak, aku di acara lelang Keluarga Samoa. Ada jimat yang katanya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap. Aku ingin mendapatkannya."Terdengar suara rendah Noah dari ujung telepon. "Jimatnya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap? Serius?"David menganalisis, "Seharusnya benar. Afkar dan seorang wanita sedang menawar secara gila-gilaan. Harganya sudah men

DMCA.com Protection Status