Sementara itu Nura berada di Red resto dan kafe, tanganya sangat cekatan meracik menu yang akan dijadikan menu andalah di Red resto.“Jadi ini semua menu yang akan menjadi menu andalan kita?”tanya Salma“Iya, Bu Salma, minggu depan kita perdana pembukaan,aku harap pengunjug ramai, dan akan menjadikan Red resto dan kefe langganan mereka,”balas Nura“Apa kau juga sudah mulai mempromosikan Red Kafe di media sosial?”“Sudah Bu Salma, lihatlah.”Nura meraih ponsel, dan memperlihatkannya pada Salma“Nura memperlihatkan aksinya di depan kamera, penampilan sederhana,tapi terkesan dengan elegan, gaya bicara yang enak didengar menjadi daya tariknya sendiri“Nah , begitu dong, kamu sangat percaya diri sekali, dan penampilanmu semakin enak dipandang.“Ini semua berkat dukungan Bu Salma.”“Lihat hanya dalam waktu kurang dari sebulan, kamu sudah mendapatkan folower ribuan, ini sangat hebat Nura, kamu semakin dikenal publik,”puji SalmaSalma memeluk Nura, ia sangat bahagia karena Nura sekarang menjad
“Kak Raja, minggu depan akan ada grand opening Red Resto dan kafe, bisakah Kak Raja datang diacara itu,”pinta Nura ragu“Aku tidak bisa datang, jangan berharap kita seperti pasangan lainnya,”timpal Raja“Oke, baiklah.”Terdengar nada bicara Nura berat dan kecewa.Setelah puas mengisi perutnya dengan masakan Nura yang selalu mengugah selera itu, Raja bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar, sekilas Nura melihat bekas lipstik di kemeja bagian punggung yang dikenakan Raja.“Kak Raja, tunggu!”suara Nura menghentikan langkah Raja“Ada apa?”Raja menoleh kearah Nura“Lepas kemajamu,”suruh Nura tegas“Apa sih”Nura meraih kancing kemeja Raja, dan melepasnya dengan cepat menyisakan dada bidang dihadapanya, lalu Nura memperlihatkan noda lipstik di kemeja Raja.“Lipstik siapa ini?”tanya Nura“Lipstik, ceweklah,”jawab Raja santai“Apa Ka Raja berselingkuh?”cerca Nura“Itu ‘kan yang kau harapkan, supaya aku membayar denda atas kesepakatan kita,”Raja merebut kembali kemejanya lalu melangka
Venesa beranjak meninggalkan kafe, ia kesal dan memilih pergi. Sedangkan Axel dan Nura masih berdansa, demikian juga Raja dan Fara. Lalu Axel, mempunyai inisiatif untuk bertukar pasangan.“Raja, ayo kita bertukar pasangan,”suruh AxelDengan kesal, Raja, melepaskan tanganya dari pingang Fara, dan beralih meraih tangan Nura.Lalu Axel pun meraih tangan Fara dan menjauh dari Raja.“Ini lebih baik ‘kan? Biarkan pasangan suami istri itu menikmati romantisnya malam ini,”ucap pelan Axel pada Fara“Bagus sekali rencanamu, kenapa kamu tidak berusaha mendapatkan Nura, kita bisa bekerja sama, untuk menghancurkan pernikahan mereka,”balas Fara“Sayang sekali Fara, kita tidak sejalan, justru aku ingin membantu Nura untuk mendapatkan cinta Raja,”sahut AxelSeketika Fara menghentikan gerakan kakinya, dan tersenyum kearah Axel.”Oh...jadi kamu mau melawanku Axel.”“Bukan melawan, tapi membuatmu sadar, jika tindakanmu itu salah,”jawab Axel“Aku tidak peduli,”balas Fara memilih menghentikan dansanya dan
Maya dan Fardian lalu menyuruh Siti untuk mengambil siakt gigi yang baru.“Mas..kita sudah tak bisa menunggu lagi, sebelum Rendra meracuni Raja, lebih baik kita katakan yang sebenarnya,”suruh MayaFardian menghela napas panjang, lalu dengan serius menatap Maya.”Baiklah Maya, aku telah siap memberitahukan Raja, jika aku bukan ayah kandungnya,”jawab Fardian“Pagi ini, kita harus bertemu Raja,”pinta MayaFardian mengangguk, beberapa menit kemudian, Fardian dan Maya sudah berada di lantai bawah bersiap akan menemui Raja.“Bi Siti, apa Vanesa belum bangun?”“Non Vanesa, semalam pergi dengan Non Nura, dan sampai saat ini belum pulang,”jawab Siti“Apa, Vanesa menginap di apartemen Raja? Aku akan meneleponnya.”Maya lalu meraih ponsel, dan menghubungi ponsel Vanesa, tapi ponsel Vanesa tidak aktif.“Ponsel Vanesa tidak aktif, aku akan menelopon Nura,”ucap Maya beralih menekan nomor Nura“Hallo Nura, apa Vanesa bersamamu?”“Tidak Mamah, “jawab Nura“Lalu kemana Vanesa , semalam ia tidak ada di r
Ambar duduk di kursi dan meraih ponselnya.“Hallo Parto, apa polisi sedang sibuk mencari Vanesa?”“Iya Nyonya, saya telah melakukan apa yang Anda perintahkan.”“Bagus, kamu memang pegawaiku yang paling setia, aku masih bisa membayarmu, semua uangku aku simpan hanya untuk membalas dendamku pada Rika dan Maya juga Fardian,”jawab Ambar tersenyum sinis.Ambar meletakan kembali ponselnya, ia tampak berpikir keras, tentang apa yang akan dilakukannya pada Vanesa.Tubuh rentanya tak menahanya untuk melakukan balas dendam, baginya keluar dari penjara adalah hal yang sangat ditunggunya untuk melancarkan aksinya.Sinar mentari menyapa kembali, Raja sudah ada dibalik stir mobilnya, ia berencana ke klinik laboratorium mengambil hasil DNA, setelah kemarin sempat tertunda.Sesampainya di sana, ia langsung menemui staf dan diterimanya lembaran hasil test DNA, dengan segera Raja, membukanya.“Apa maksudnya ini?”“Anda memiliki hubungan darah dengan Maya, tapi tidak memilki hubungan darah dengan Fardi
Ambar membuka pintu yang dibalik jeruji, ia melihat Vanesa dalam kondisi masih menangis dan ketakutan.“Mulailah terbisa tinggal di sini, aku masih lama akan menahanmu,”ucap Ambar sambil menaruh sebotol air mineral dan sepotong roti.“Aku bisa sakit dan mungkin mati, jika kamu memperlakukanku seperti ini,”jawab Vanesa“Baguslah, aku akan membuang mayatmu ke sungai, seperti halya dengan mobilmu, kamu tahu, jika sekarang semua orang mengangapmu, jatuh ke sungai, karena kecelakaan,”lalu tawa Ambar terdengar.“Apa salah kedua orang tuaku, hingga kamu sekejam ini memperlakukanku!”bentak Vanesa“Hai, hemat energimu, jangan membentakku,”sarkas AmbarLalu Ambar menutup kembali pintu dengan kasar.Brak!Vanesa yang menahan lapar sejak pagi, tak bisa menolak roti dan air yang ada di lantai kamarnya, ia pun meraihnya dan memakan serta meminumnya.Ambar tertawa puas, usaha untuk menghancurkan Maya dan Fardian telah tercapai.“Aku tidak peduli jika harus masuk penjara lagi, yang penting aku sudah
Fara duduk di sofa, ia menatap lekat Rendra.“Jadi kamu anak Arnia, dari mana kamu tahu, jika aku pemilik clup malam ini?”“Tidak penting dari mana aku tahu, ibuku adalah pengagummu, jadi ia tahu kemana Om Rendra sembunyi,”jawab Fara“Ha...ha... Aku tidak sembunyi, aku hanya menyembunyikan diri dari orang masa laluku, Arnia memang pintar, ia tahu posisiku.”“Bagaimanapun ibuku pernah mencintai Om Rendra, sampai saat ini mungkin cinta itu masih ada,”ungkap Fara“Bohong, ibumu bahkan berselingkuh dan membohongiku,”tukas Rendra kesal“Ibu melakukan itu supaya tidak berpisah dengan Om Rendra,”dalih FaraRendra membalas dengan senyuman sinis, ia mengingat kebersamaanya dengan Arnia.“Kamu tahu, hal yang aku sesali di dunia ini adalah berselingkuh dengan Arnia, hingga pernikahanku dengan Maya hancur,”jawab Rendra“Atas nama kedua orangtauku, aku minta maaf.”“Apa yang kamu inginkan dariku, tidak mungkin kamu datang menemuiku hanya untuk minta maaf ‘kan?”“Betul Om, aku ke sini karena ingi
Mobil yang di kendarai Axel, meluncur ke jalanan menuju ke kediaman Maya, hanya perlu waktu lima belas menit mereka sampai di sebuah rumah minimalis yang di tempati Maya dan Fardian lebih dari 20 tahun itu. Rumah kaca tempat studi lukis Maya juga masih terawat dengan baik, walau aktivitas melukis Maya berkurang, karena kesibukannya sebagai CEO RSC, sesekali wanta itu masih melukis di waktu senggangnya.Kedatangan Axel dan Nura membuat Maya terkejut, apa lagi mereka membawa pria asing ke rumahnya.“Nura, Axel, ada apa dan siapa pria muda itu?”tanya Maya pelan sambil matanya menatap ke arah pria yang berdiri di depan mobil.Lalu Axel menceritakan kedatanganya dan menceritakan tentang Anwar.“Apa pria itu dapat dipercaya?”tanya Maya“Aku yakin Tante, Anwar berkata apa adanya, dan coba Tante pikir lagi, apa yang dikatakannya masuk akal, ‘kan?Polisi memang tidak mempercayai perkataanya, karena semua barang yang tertinggal di mobil adalah milik Vanesa, dan tidak ada tanda-tanda ada orang
Raja semakin serius mendengarkan penuturan Nura, ditatapnya wanita yang kini duduk di tepi ranjang dengan wajah serius.“Arnia, wanita yang menjadi penyebab perceraian Mamah Maya dan Ayah Rendra?”tanya Raja untuk memastikan pernyatatan Nura“Benar Ka Raja. Aku curiga dari awal, pada Fara, saat tak sengaja mendengar percakapannya di ponsel, dengan ibunya dan pagi tadi aku mendatangi sebuah hotel, yang aku duga milik orang tua Fara, dan kebetulan wanita yang bernama Arnia ada di sana dan menyebut nama Fara, lalu aku mengambil gambarnya dan bertanya pada Bu Salma.”“Coba lihat, aku ingin lihat fotonya,”pinta Raja“Aku akan mengirimkan ke ponsel Kak Raja,”jawab Nura lalu meraih ponsel, dan mengirimkan foto Arnia pada Raja.“Pantas saja Fara tidak pernah menceritakan tentang kedua orang tuanya,”Gumam Raja kesal sambil menatap foto Arnia.“Kak Raja lebih baik istirahat, besok kita bicarakan lagi hal ini,”suruh Nura“Kamu benar, dan terima kasih Nura, jika kamu tidak datang tepat waktu, pas
“Jangan beritahu ini pada Raja, aku rasa belum saatnya,”saran Salma“Tapi Bu Salma aku takut jika Fara mengelabuhi Kak Raja, apalagi saat ini kita berada di Bali, dan Fara masih saja mengikuti Kak Raja,”sahut Nura“Tapi kita ‘kan belum punya bukti, jika Fara dan Arnia berniat buruk , jika kamu mengatakan pada Raja, tanpa bukti kebusukan mereka, maka hanya akan menjadi boomerang bagimu.”Nura sesaat berpikir, hati kecilnya masih khawatir , tapi apa yang dikatakan Salma juga ada benarnya.“Lalu apa yang akan kita lakukan?”“Aku akan pikirkan Nura, sekarang kita makan dulu, siang tadi aku belum sempat makan,”ajak SalmaSementara itu di tempat lain disebuah rumah, Arnia dan Fara sedang berbincang serius.“Fara, ini kesempatanmu untuk mendekati Raja, jebaklah dia, setelah itu kalian bisa menikah, walau menikah siri, yang penting menikah, sampai Nura dan Raja, bercerai barulah menikah secara hukum!”perintah Arnia“Itu masalahnya Mah, Raja sekarang selalu mengajak Nura , dia mengatakan akan
duduk di depanya sambil menyesep kopi.“Irfan, kekasih Arnia?”Salma meastikanya karena ia ragu.“Betul sekali, dan gara-gara dirimu rencanaku dan Arnia berantakan,”jawab Irfan sambil tersenyum sinis“Maksudmu?”“Jangan berlagak bodoh, kamu ‘kan yang mencuri rekaman vidio kebersamaanku dengan Arnia dan memberikannya pada Maya? Apa sekarang kamu masih menjadi kaki tangan Maya?”tanya Irfan“Aku sudah tidak lagi menjadi sekertaris Maya,”sahut Salma“Oh baguslah, aku kira kamu masih bekerja dengan Maya. Tapi kamu semakin cantik Salma, tidak kusangka aku akan bertemu denganmu setelah 20 tahun berlalu, aku masih ingat bagaimana rasanya menikmati tubuhmu,”bisik IrfanPernyataan Irfan seketika membuat darah Salma mendidih.”Apa maksudmu?”tanya Salma ragu“Sayang sekali, malam di vila itu aku tidak merekam, waktu menikmati tubuhmu yang tak sadarkan diri, tapi tanda lahir di pungungmu sungguh membuatku terpesona,”jelas Irfan dengan nada pelan tapi terdengar jelas di telinga SalmaSalma terdiam, h
Nura mengerjabkan matanya, tak percaya dengan jawaban Raja.“Kak Raja..mau datang ke konser orkestra musik bersamaku?”“Iya, juga bersama Fara, lihat aku juga mendapat undangan dari Fara,”jawab RajaKebahagiaan Nura seketika menghilang bagai tertiup angin malam, wajah berserinya tiba-tiba muram. “Cepatlah bersiap-siap, aku akan menungumu di loby,”’suruh RajaNura hanya terdiam sambil menuju kamar mandi, ia sudah tak bersemangat lagi untuk datang ke orkestra musik, tapi ia juga tak mau jika Raja berduaan dengan Fara.“Aku tak akan biarkan Kak Raja berduaan dengan Fara,”gerutu Nura menatap wajahnya di cermin sambil menampakan wajah kesalnya.Nura keluar dari kamar mandi, lalu membuka travel bagnya,ia bingung harus memakai baju apa, pasalnya ia hanya membawa baju casual, rasanya tidak cocok jika dipakai dalam acara orkestra musik klasik yang romantis.Nura melamun manatap pakaian yang tertata rapi di travel bag, ditengah kebingungannya, suara ketukan pintu membuatnya mengalihkan tatap
“Pak Rendra mengenal Fara?”tanya NuraRendra menjadi salah tingkah, “Iya , Fara adalah putri temanku, jadi aku mengenalnya,”dalih Rendra“Oh...kenapa, Fara tidak bilang jika mengenal ayah, apa makssudnya menyembunyikan ini,”Raja tampak heran“Ah sudahlah , jangan kamu pikirkan, sekarang aku ingin menikmati menu hidangan yang terlihat enak ini,”jawab Rendra mengalihkan pembicaraan tentang Fara.Ketiganya mulai menyuap menu makan malam, sambil berbincang ringan, sesekali tawa terdengar, Rendra sudah terasa akrap dengan Raja dan Nura, seperti layaknya keluarga.“Aku tak menyangka, akhirnya bisa merasakan berkumpul dengan keluarga setelah puluhan tahun lamanya aku hidup sendiri, dan saat ini aku merasa bahagia, bisa makan malam bersama kalian,”ucap Rendra sebelum berpamitan pergi“Lain kali makan malam lah bersama kami lagi,”tawar Raja“Baik Raja, terima kasih atas undangan makan malamnya, dan masakanmu sungguh luar biasa Nura,”puji Rendra“Terima kasih PakRendra,”jawab Nura sambil mel
Nura tersenyum bahagia, ia merasa sudah bisa mengambil hati Raja. Kini wanita muda itu duduk sendiri di sofa mulai mengingat perkataan Raja, untuk mencari kedua orang tuanya, entah mengapa keinginan itu tiba-tiba muncul, berkali-kali Nura menghempaskan keinginanya, tapi perkataan Raja, membuatnya ingin mengatahui siapa ibu yang tega meletakannya di pintu panti asuhan dan apa alasannya.Beberapa hari berlalu sejak meninggalnya Rika dan Ambar. Sedangkan Vanesa, sudah dibawa kembali ke pusat rehabilitasi untuk pengobatan. Maya dan Fardian lebih fokus pada kesehatan Vanesa.“Mas...aku rasa sudah saatnya untuk menyerahkan SRC pada Raja, beberapa bulan ini kinerjanya cukup baik,”ucap Maya“Aku setuju, Raja sudah cukup siap menjadi CEO, bagaimana proyek RSC di Bali, apa sebaiknya kita serahkan semuanya pada Raja, aku rasa dia mampu,”ucap Fardian“Aku belum membicarakan ini, minggu depan rencananya proyek pembangunan akan segera dimulai, aku akan bicara dengan Raja.”“Sebaiknya Raja, selesaik
Keduanya terdiam didalam mobil, Rendra sangat kecewa dan sedih.“Kamu adalah penyebab kematian kedua nenekmu, kamu diam-diam menghianatiku,”cerca Rendra.“Pak Rendra juga berbohong padaku. Malam itu waktu aku bertanya apakah Anda terlibat dalam penculikan Vanesa? Anda berbohong, oleh karena itu malam itu aku memeriksa kamera dasbord dan menyalin rekaman kamera dasbord,”jawab Raja“Hemmm...”helaan napas kesal keluar dari bibir Rendra.“Aku tidak menghianatimu, aku hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan damai, tapi ternyata Bu Ambar memilih jalanya sendiri,”lanjut RajaRendra melajukan mobilnya dengan sangat kencang“Aku bisa mengakhiri ini semua dengan sangat damai Raja, jika itu yang kamu mau,”ucap Rendra dengan nada pelan dan tegas.“Apa Pak Rendra akan bertindak konyol, seperti Bu Ambar?”Mobil semakin cepat melaju seakan Rendra sudah tidak peduli akan hidupnya. Tapi tiba-tiba ia menghentikan mobilnya, lalu menangis menengelamkan kepalanya di stir.“Pak Rendra, aku tidak akan me
Kini ia menatap rekaman yang sangat jelas, terekam wajah Ambar dan Rendra yang membicarakan tentang obat terlarang, dan jelas juga merekam di mana mobil itu melaju menuju kota Bogor, dan berada di perkampungan yang terpencil.‘Aku harus menemui Bu Ambar, ‘batin RajaSementara itu Rendra tersenyum sinis, setelah berhasil menghancurkan rekaman kamera dasbornya, ia tak menyadari jika Raja, telah menyalin rekaman itu.Di dalam klup malamya, Rendra meneguk minuman beralkohol, disampingnya Fara juga terlihat meraih gelas berkaki yang sudah terisi wiskhy.“Om Rendra, sepertinya Raja tidak terpegaruh dengan provokasiku,”ujar Fara“Tenanglah, aku sendiri yang akan memikirkan caranya, jika dengan cara halus tidak bisa, aku akan memaksanya meninggalkan Fardian dan Maya serta Nura,”jawab Rendra.Semua gerak –gerik Fara bersama Rendra dipotret oleh Axel, yang malam itu mengunjungi R Night Clup. Axel, sangat penasaran dengan Rendra yang ternyata adalah putra tunggal Bu Ambar. Detektif sewaan Fard
Nura sedikit bahagia, karena Raja memberi perhatian. Pria itu lalu keluar kamar. Nura tesenyum kecil, dan berharap perhatian kecil yang Raja berikan suatu saat berubah menjadi cinta.Beberapa hari berlalu, Nura sudah sembuh, wanita muda itu kembali beraktivitas di dapur, aneka memu masakan rumahan sudah tersedia diatas meja, siap memanjakan lidah Raja, yang beberapa hari ini selalu memesan makanan lewat aplikasi online.“Aku akan menjenguk Vanesa, apa kamu mau ikut?”tanya Raja“Iya Kak, aku sudah kangen Vanesa, ini sudah satu minggu ia rehabilitasi, mudah-mudahan keadaanya membaik,”jawab NuraKeduanya lalu menikmati makan siang, tiba-tiba terdengar suara bel pintu . Nura menghentikan suapannya dan berjalan ke arah pintu .Ceklek!” Bu Salma,”sapa Nura seraya tersenyum bahagia“Apa kamu sudah sembuh?”“Sudah Bu Salma, kebetulan kami sedang makan sinag, mari sekalian makan siang,”tawar NuraSalma mengangguk dan menerima ajakan makan siang. Kini wanita itu duduk di kursi dan mulai menik