Mobilnya melaju kencang menembus jalanan, sampai di tempat sepi, tiba-tiba segerombolan geng montor menghadang mobil Fardian, lalu mulai merusak mobil, Fardian sudah menduga siapa dalang dari teror yang ia dapatkan.“Pasti ini orang –orang Rendra,”Fardian meraih ponsel, dan melaporkannya pada polisiSetelah bunyi sirene mobil terdengar, barulah para geng montor melarikan diri.Setelah memberi keterangan pada Polisi, barulah Fardian melanjutkan perjalanannya , dengan kondisi mobil yang rusak.Maya yang sedari tadi menunggu kedatangan Fardian terkejut melihat kondisi mobil yang rusak.“Mas...apa yang terjadi?”“Aku baik –baik saja, ini ulah dari orang suruhan Rendra, kita memang perlu waspada, kali ini Rendra terang-terangan akan menghancurkanku, lewat Raja,”jelas Fardian sambil berjalan menuju kamar“Raja, saat ini demam, gejala trauma kambuh, pasti ia berada di klup malam, dan melihat banyak orang memegang pemantik.”Maya bercerita tentang kondisi Raja“Tapi aku rasa Raja, belum menem
Sementara itu Nura berada di Red resto dan kafe, tanganya sangat cekatan meracik menu yang akan dijadikan menu andalah di Red resto.“Jadi ini semua menu yang akan menjadi menu andalan kita?”tanya Salma“Iya, Bu Salma, minggu depan kita perdana pembukaan,aku harap pengunjug ramai, dan akan menjadikan Red resto dan kefe langganan mereka,”balas Nura“Apa kau juga sudah mulai mempromosikan Red Kafe di media sosial?”“Sudah Bu Salma, lihatlah.”Nura meraih ponsel, dan memperlihatkannya pada Salma“Nura memperlihatkan aksinya di depan kamera, penampilan sederhana,tapi terkesan dengan elegan, gaya bicara yang enak didengar menjadi daya tariknya sendiri“Nah , begitu dong, kamu sangat percaya diri sekali, dan penampilanmu semakin enak dipandang.“Ini semua berkat dukungan Bu Salma.”“Lihat hanya dalam waktu kurang dari sebulan, kamu sudah mendapatkan folower ribuan, ini sangat hebat Nura, kamu semakin dikenal publik,”puji SalmaSalma memeluk Nura, ia sangat bahagia karena Nura sekarang menjad
“Kak Raja, minggu depan akan ada grand opening Red Resto dan kafe, bisakah Kak Raja datang diacara itu,”pinta Nura ragu“Aku tidak bisa datang, jangan berharap kita seperti pasangan lainnya,”timpal Raja“Oke, baiklah.”Terdengar nada bicara Nura berat dan kecewa.Setelah puas mengisi perutnya dengan masakan Nura yang selalu mengugah selera itu, Raja bangkit dari duduknya dan melangkah menuju kamar, sekilas Nura melihat bekas lipstik di kemeja bagian punggung yang dikenakan Raja.“Kak Raja, tunggu!”suara Nura menghentikan langkah Raja“Ada apa?”Raja menoleh kearah Nura“Lepas kemajamu,”suruh Nura tegas“Apa sih”Nura meraih kancing kemeja Raja, dan melepasnya dengan cepat menyisakan dada bidang dihadapanya, lalu Nura memperlihatkan noda lipstik di kemeja Raja.“Lipstik siapa ini?”tanya Nura“Lipstik, ceweklah,”jawab Raja santai“Apa Ka Raja berselingkuh?”cerca Nura“Itu ‘kan yang kau harapkan, supaya aku membayar denda atas kesepakatan kita,”Raja merebut kembali kemejanya lalu melangka
Venesa beranjak meninggalkan kafe, ia kesal dan memilih pergi. Sedangkan Axel dan Nura masih berdansa, demikian juga Raja dan Fara. Lalu Axel, mempunyai inisiatif untuk bertukar pasangan.“Raja, ayo kita bertukar pasangan,”suruh AxelDengan kesal, Raja, melepaskan tanganya dari pingang Fara, dan beralih meraih tangan Nura.Lalu Axel pun meraih tangan Fara dan menjauh dari Raja.“Ini lebih baik ‘kan? Biarkan pasangan suami istri itu menikmati romantisnya malam ini,”ucap pelan Axel pada Fara“Bagus sekali rencanamu, kenapa kamu tidak berusaha mendapatkan Nura, kita bisa bekerja sama, untuk menghancurkan pernikahan mereka,”balas Fara“Sayang sekali Fara, kita tidak sejalan, justru aku ingin membantu Nura untuk mendapatkan cinta Raja,”sahut AxelSeketika Fara menghentikan gerakan kakinya, dan tersenyum kearah Axel.”Oh...jadi kamu mau melawanku Axel.”“Bukan melawan, tapi membuatmu sadar, jika tindakanmu itu salah,”jawab Axel“Aku tidak peduli,”balas Fara memilih menghentikan dansanya dan
Maya dan Fardian lalu menyuruh Siti untuk mengambil siakt gigi yang baru.“Mas..kita sudah tak bisa menunggu lagi, sebelum Rendra meracuni Raja, lebih baik kita katakan yang sebenarnya,”suruh MayaFardian menghela napas panjang, lalu dengan serius menatap Maya.”Baiklah Maya, aku telah siap memberitahukan Raja, jika aku bukan ayah kandungnya,”jawab Fardian“Pagi ini, kita harus bertemu Raja,”pinta MayaFardian mengangguk, beberapa menit kemudian, Fardian dan Maya sudah berada di lantai bawah bersiap akan menemui Raja.“Bi Siti, apa Vanesa belum bangun?”“Non Vanesa, semalam pergi dengan Non Nura, dan sampai saat ini belum pulang,”jawab Siti“Apa, Vanesa menginap di apartemen Raja? Aku akan meneleponnya.”Maya lalu meraih ponsel, dan menghubungi ponsel Vanesa, tapi ponsel Vanesa tidak aktif.“Ponsel Vanesa tidak aktif, aku akan menelopon Nura,”ucap Maya beralih menekan nomor Nura“Hallo Nura, apa Vanesa bersamamu?”“Tidak Mamah, “jawab Nura“Lalu kemana Vanesa , semalam ia tidak ada di r
Ambar duduk di kursi dan meraih ponselnya.“Hallo Parto, apa polisi sedang sibuk mencari Vanesa?”“Iya Nyonya, saya telah melakukan apa yang Anda perintahkan.”“Bagus, kamu memang pegawaiku yang paling setia, aku masih bisa membayarmu, semua uangku aku simpan hanya untuk membalas dendamku pada Rika dan Maya juga Fardian,”jawab Ambar tersenyum sinis.Ambar meletakan kembali ponselnya, ia tampak berpikir keras, tentang apa yang akan dilakukannya pada Vanesa.Tubuh rentanya tak menahanya untuk melakukan balas dendam, baginya keluar dari penjara adalah hal yang sangat ditunggunya untuk melancarkan aksinya.Sinar mentari menyapa kembali, Raja sudah ada dibalik stir mobilnya, ia berencana ke klinik laboratorium mengambil hasil DNA, setelah kemarin sempat tertunda.Sesampainya di sana, ia langsung menemui staf dan diterimanya lembaran hasil test DNA, dengan segera Raja, membukanya.“Apa maksudnya ini?”“Anda memiliki hubungan darah dengan Maya, tapi tidak memilki hubungan darah dengan Fardi
Ambar membuka pintu yang dibalik jeruji, ia melihat Vanesa dalam kondisi masih menangis dan ketakutan.“Mulailah terbisa tinggal di sini, aku masih lama akan menahanmu,”ucap Ambar sambil menaruh sebotol air mineral dan sepotong roti.“Aku bisa sakit dan mungkin mati, jika kamu memperlakukanku seperti ini,”jawab Vanesa“Baguslah, aku akan membuang mayatmu ke sungai, seperti halya dengan mobilmu, kamu tahu, jika sekarang semua orang mengangapmu, jatuh ke sungai, karena kecelakaan,”lalu tawa Ambar terdengar.“Apa salah kedua orang tuaku, hingga kamu sekejam ini memperlakukanku!”bentak Vanesa“Hai, hemat energimu, jangan membentakku,”sarkas AmbarLalu Ambar menutup kembali pintu dengan kasar.Brak!Vanesa yang menahan lapar sejak pagi, tak bisa menolak roti dan air yang ada di lantai kamarnya, ia pun meraihnya dan memakan serta meminumnya.Ambar tertawa puas, usaha untuk menghancurkan Maya dan Fardian telah tercapai.“Aku tidak peduli jika harus masuk penjara lagi, yang penting aku sudah
Fara duduk di sofa, ia menatap lekat Rendra.“Jadi kamu anak Arnia, dari mana kamu tahu, jika aku pemilik clup malam ini?”“Tidak penting dari mana aku tahu, ibuku adalah pengagummu, jadi ia tahu kemana Om Rendra sembunyi,”jawab Fara“Ha...ha... Aku tidak sembunyi, aku hanya menyembunyikan diri dari orang masa laluku, Arnia memang pintar, ia tahu posisiku.”“Bagaimanapun ibuku pernah mencintai Om Rendra, sampai saat ini mungkin cinta itu masih ada,”ungkap Fara“Bohong, ibumu bahkan berselingkuh dan membohongiku,”tukas Rendra kesal“Ibu melakukan itu supaya tidak berpisah dengan Om Rendra,”dalih FaraRendra membalas dengan senyuman sinis, ia mengingat kebersamaanya dengan Arnia.“Kamu tahu, hal yang aku sesali di dunia ini adalah berselingkuh dengan Arnia, hingga pernikahanku dengan Maya hancur,”jawab Rendra“Atas nama kedua orangtauku, aku minta maaf.”“Apa yang kamu inginkan dariku, tidak mungkin kamu datang menemuiku hanya untuk minta maaf ‘kan?”“Betul Om, aku ke sini karena ingi
Kini ia menatap rekaman yang sangat jelas, terekam wajah Ambar dan Rendra yang membicarakan tentang obat terlarang, dan jelas juga merekam di mana mobil itu melaju menuju kota Bogor, dan berada di perkampungan yang terpencil.‘Aku harus menemui Bu Ambar, ‘batin RajaSementara itu Rendra tersenyum sinis, setelah berhasil menghancurkan rekaman kamera dasbornya, ia tak menyadari jika Raja, telah menyalin rekaman itu.Di dalam klup malamya, Rendra meneguk minuman beralkohol, disampingnya Fara juga terlihat meraih gelas berkaki yang sudah terisi wiskhy.“Om Rendra, sepertinya Raja tidak terpegaruh dengan provokasiku,”ujar Fara“Tenanglah, aku sendiri yang akan memikirkan caranya, jika dengan cara halus tidak bisa, aku akan memaksanya meninggalkan Fardian dan Maya serta Nura,”jawab Rendra.Semua gerak –gerik Fara bersama Rendra dipotret oleh Axel, yang malam itu mengunjungi R Night Clup. Axel, sangat penasaran dengan Rendra yang ternyata adalah putra tunggal Bu Ambar. Detektif sewaan Fard
Nura sedikit bahagia, karena Raja memberi perhatian. Pria itu lalu keluar kamar. Nura tesenyum kecil, dan berharap perhatian kecil yang Raja berikan suatu saat berubah menjadi cinta.Beberapa hari berlalu, Nura sudah sembuh, wanita muda itu kembali beraktivitas di dapur, aneka memu masakan rumahan sudah tersedia diatas meja, siap memanjakan lidah Raja, yang beberapa hari ini selalu memesan makanan lewat aplikasi online.“Aku akan menjenguk Vanesa, apa kamu mau ikut?”tanya Raja“Iya Kak, aku sudah kangen Vanesa, ini sudah satu minggu ia rehabilitasi, mudah-mudahan keadaanya membaik,”jawab NuraKeduanya lalu menikmati makan siang, tiba-tiba terdengar suara bel pintu . Nura menghentikan suapannya dan berjalan ke arah pintu .Ceklek!” Bu Salma,”sapa Nura seraya tersenyum bahagia“Apa kamu sudah sembuh?”“Sudah Bu Salma, kebetulan kami sedang makan sinag, mari sekalian makan siang,”tawar NuraSalma mengangguk dan menerima ajakan makan siang. Kini wanita itu duduk di kursi dan mulai menik
Rendra menatap serius wajah putra kandungnya itu, lalu tertuntuk sedih.“Bertahun lamanya aku menantikan dirimu untuk menyebutku ‘ayah’, tapi saat ini kamu sudah tahu kebenarannya, dan kita masih seperti orang asing.”Rendra tidak menjawab pertanyaan Raja.“Jangan mengalihkan pembicaraan , saat ini diriku berdiri sebagai Raja, anak dari Maya dan Fardian, saudara lelaki Vanesa, jadi jawab pertanyaanku!”tegas Raja.“Aku tidak terlibat dalam penculikan Vanesa, bahkan aku tidak tahu siapa yang penculiknya,”dalih RendraTarikan napas lega terdengar dari bibir Raja.”Pelakuanya adalah Ambar yang katanya nenek kandungku, “balas Raja.“Ibuku memang memiliki dendam pada Maya, Fardian dan Rika, tapi aku tidak terlibat,”jawab Rendra dengan tegas.“Apa Pak Rendra tahu kemana Bu Ambar melarikan diri?”“Raja, seandainya kamu tahu, apa kamu akan menyerahkan nenekmu sendiri pada polisi?”Pertanyaan Rendra bagai buah simalakama, seakan Raja tak bisa memilih.“Raja, aku sarankan padamu, tidak usah mecam
“Raja, lebih baik aku tidak ikut ke rumah sakit, karena di sana ada Tante Maya dan Om Fardian, turunkan aku disni saja, biar aku naik taksi,”pinta Fara“Baiklah.“Fara turun dari mobil Raja, lalu Raja kembali melanjutkan perjalananya menuju rumah sakit dimana Vanesa dirawat, sesampainya di sana, Raja melihat Maya dan Fardian saling menggenggam tangan dengan wajah sedih dan cemas.“Mah, bagaimana keadaan Vanesa?”tanya Raja pelan“Raja, kamu sudah di sini, siapa yang memberitahukanmu?”tanya Maya“Apa itu penting, apa seharusnya aku tidak boleh tahu hal ini,”cerca Raja kecewa.“Bukan seperti itu Raja,”sahut Maya terlihat bingung harus mengatakan apa pada putranya itu.“Raja, kita bicarakan hal ini setelah Vanesa membaik, sekarang lebih baik kamu temani Nura , dia juga terluka dan dirawat di sini,”suruh Fardian“Nura terluka, bagaimana bisa terjadi?”“Nura membantu kami menemukan Vanesa,”jawab MayaHelaan napas kesal terdengar dari bibir Raja. “Kalian sangat keterlaluan, jadi hanya aku y
Nura menaiki taksi, walau tubuhnya masih terasa lemah, taksi yang ditumpanginya menuju Red kafe , kafe milik Salma, yang masih ditunda grand openingnya itu dijadikan tempat pertemuan Nura dan Axel.“Hai Nur, selamat pagi, kamu terlambat,”ucap Axel, ketika melihat Nura masuk“Maaf Kak Axel, tadi aku sempat terjebak dalam lift apartemem,”jawab Nura“Kamu baik-baik saja ‘kan?”“Iya aku baik-baik saja, lebih baik kita bahas bagaimana cara kita agar bisa masuk ke apartemen Bu Ambar.”“Aku tadi sudah membahas ini dengan Om Fardian, tugasmu hanya membuat Ambar membukan pintu apartemenya, dan mengulur waktu sampai bunyi alarm kebakaran dibunyikan, dan kamu harus bisa memaksa Bu Ambar keluar kamar,”jelas AxelNura mendengarkan dengan seksama, apa yang diperintahkan Axel.“Baiklah aku siap,”jawab Nura“Setelah kamu berhasil membawa Ambar keluar, aku akan menyusup ke apartemenya,”jelas Axel lagi“Oke Kak aku paham, mudah-mudahan kita berhasil,”jawab NuraLalu keduanya pergi menaiki mobil Axel
“Tidak ada yang kami sembunyikan darimu, kami hanya menunggu si penculik menghubungi kami,”tukas Fardian“Tante Maya dan Om Fardian, aku pamit dulu,”pamit Axel“Oke Axel, terima kasih,”jawab Maya dan FardianLalu memilih pergi dari pada melihat Raja terus berdebat dengan kedua orang tuanya itu.Setelah kepergain Axel, Maya bermaksud menghentikan pembicarannya mengenai Vanesa.“Raja, Nura, kalian pulanglah, besok kami kabari lagi,”suruh Maya“Baik Mah,”jawab NuraRaja bangkit dengan perasaan kecewa, ia merasa ada yang disembunyikan lagi darinya. Sepanjang perjalanan menuju apartemennya Raja hanya diam, membisu, sedangkan Nura juga memilih diam, dan tak tahu harus berkata apa.“Akhir-akhir ini, kamu sangat dekat dengan Axel, dengan dalih mencari Vanesa,”ucap Raja ketus“Aku dan Kak Axel memang mencari keberadaan Vanesa,”jawab Nura“Sepertinya hanya aku yang tidak dilibatkan dalam pencarian Vanesa, mungkin Mamah dan Papah Fardian tidak lagi mengangapku bagian dari keluarga.”Nura meno
Setelah itu ia meraih botol itu dan menyimpannya, membersihkan kembali sampah dan memasukannya di pembuangan sampah.Nura yakin, jika Vanesa ada di apartemen Ambar, dengan langkah cepat ia menuju unit apartemen Ambar, ia sudah tak sabar jika menunggu Ambar menghubungi jasa service, dan Nura berniat untuk menawarkannya langsung pada Ambar.Kini kakinya sudah ada di depan unit apartemen, baru saja tangannya akan membunyikan bel, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.“Hai kamu, sini cepat!”suara seorang wanitaNura menoleh dan ia terkejut ternyata yang memanggilnya adalah Fara, wanita itu terus menatapnya dan Nura berharap Fara tidak mengenalinya.“Ada apa?”tanya Nura pelan“Ada kecoa di kamarku, cepatlah singkirkan kecoa itu!”perintah FaraNura terpaksa menuruti kemauan Fara , dengan segera melangkah menuju unit apartemen Fara.Nura terkejut ternyata disana ada Raja.“Cepatlah bersihkan ada beberapa kecoa ada di sana!”perintah RajaNura mengangguk dan membawa perlengkapan kebersihan la
Nura hampir tak percaya dengan apa yang dibacanya, gadis itu tertegun sejenak dan berpikir.“Kak Raja, terkonfirmasi memiliki hubungan darah dengan Rendra?” tanya Nura pada dirinya sendiri, lalu ia segera memotret lembaran kertas itu dengan kamera ponselnya.Nura tidak jadi membereskan lembaran kertas yang tercecer, ia tak mau Raja, tahu jika ia telah membaca lembaran hasil test DNA.Nura kembali ke kamarnya, ia masih penasaran dengan apa yang diketahuinya sekarang dan tak menyangka jika Raja, bukan putra kandung dari Fardian.“Rahasia apa yang disembunyikan Mamah Maya dan Papah Fardian, kenapa hal seperti ini harus aku ketahui disaat Vanesa mengalami musibah,”gumam Nura.Sepanjang malam itu Nura tidak bisa tidur, ia memikirkan dua masalah sekaligus, pertama masalah penyelidikan keberadaan Vanesa, kedua masalah yang sedang dihadapi Raja.Pagi sekali Nura sudah terbangun dan sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk Raja, ia berpura –pura tidak mengetahui tentang test DNA.“Kak Raja, semala
“Tapi salama ini Papah Fardian menunjukan kasih sayang padaku, tidak sekalipun ia membedakan antara aku dan Vanesa,”sahut Raja bimbang akan ucapan Rendra“Itu karena ia menyadari jika Maya akan memberikan RSC padamu dan MY kosmetik dan Mery Gold pada Vanesa, jika Fardian memperlakukanmu seperti anak kandungnya, Maya juga memberikan rumah peninggalan orang tuanya pada Rama Widata ayah dari Fardian, kamu perlu tahu jika rumah besar yang saat ini dijadikan kantor pengacara oleh Rama dan Fardian adalah milik mendiang kakekmu Agam Dirgantara,”jelas Rendra“Jadi Papah Fardian sebanarnya tidak memiliki apapun dan tidak memiliki andil dalam RSC?”“Betul, dia hanya menikmati hasilnya setelah berhasil merebut Maya dariku, bahkan waktu ia tahu Maya hamil anakku yaitu kamu, ia hanya diam, ia sudah merencanakan rencana liciknya,”jawab Rendra membuat kobaran api di dada Raja.Raja masih tertunduk sedih, mencermati apa yang dikatakan Rendra. Hatinya mulai tidak mempercayai Fardian. Dering ponselny