Share

Menjalani Takdir

Hari terus berlalu, setelah persiapan yang sangat singkat esok pernikahan Maira dan Farel hendak dilangsungkan.

Malam ini, Syadea masih terus menangis di dalam kamar. Sesekali ponselnya berdering, kontak bernama Farel terus bergerak-gerak di sana. Hanya saja wanita itu enggan menerimanya sejak mengetahui kabar kalau lelaki pujaannya itu hendak menikah.

'Maaf Pak, aku gak bisa,' gumam Syadea, jauh dalam hati ia ingin menerima panggilan itu dan membicarakan banyak hal dengan Farel. Hanya saja kekecewaannya sudah berada di puncak. Penantiannya selama ini terbalas oleh rasa sakit yang kian menusuk jiwa.

Andai Farel tak pernah memberi harapan padanya di malam itu, mungkin saja hal ini tak begitu menyakitkan bagi Syadea sebab dalam masa penantian ia pun sudah sering merasa gundah.

Namun, harapannya tiba-tiba saja kembali kala bertemu Farel malam itu. Syadea merasa dipermainkan oleh takdir. Padahal ia sudah hampir menyerah, tetapi Farel justru hadir seolah-olah menjadi hadiah. Kini, ia harus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status