Share

Memaafkan Masa Lalu

"Terima kasih, Mai."

Citra tersenyum sembari memeluk erat sepupunya. Pun Maira, air matanya merangsek membanjiri netra lentiknya.

"Sama-sama," jawab Maira.

"Semoga kita sama-sama bahagia dengan pasangan kita, ya." Citra berbisik lagi.

"Aamiin."

Setelah puas berpelukan dengan sepupu yang juga sekaligus sahabatnya, Maira lantas menggenggam tangan sang suami di depan pengantin.

Dada Boy sempat berdetak kencang saat melihatnya, tetapi ia berusaha menetralkan lagi dengan menatap istrinya.

"Ayo foto," ajak Citra.

"Ayo, siap."

Maira menanggaapi dengan antusias, ia tak ingin ada yang peka sedikitpun dengan perasaannya. Maira lantas memposisikan diri di sebelah kanan Citra, sementara para suami memeluk istrinya masing-masing.

"Satu ... dua ... tigaa!"

Foto dibidik tepat saat Citra dan Maira tersenyum pada pasangannya masing-masing.

"Oke," kata fotografer sembari mengangkat jempolnya.

Namun, baru saja Maira dan Farel hendak turun, Syadea yang berwajah ceria berlari ke arah mereka dan mengajakny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mumud
ini cerita banyak agama yg di pakai.tapi kenapa banyak yg berzinah hati.harusnya setelah nikah ya sudah stop ikhlas jgn main mata atau hati.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status