Share

Cinta Yang Tumbuh

"Udaranya enak, ya."

Citra bersandar di bahu Boy, sementara jemarinya digenggam erat oleh lelaki yang telah menghalalkannya.

"Iya, cerah lagi," bisik Boy di telinga sang istri. Matanya menatap langit yang kian indah di malam hari.

"Boy, boleh aku bertanya?"

"Boleh, tanya apa?"

Boy yang tengah menatap langit yang dihiasi gemintang itu menoleh ke arah sang istri.

"Apa yang kamu rasakan waktu tahu aku meminang kamu lebih dulu?"

Citra yang tengah menatap lautan itupun menoleh ke arah suaminya. Kini, kedua manik hitam mereka bertatapan.

Boy terdiam sejenak. Masih terekam jelas di ingatan bahwa penyebab ia mempertimbangkan Citra adalah penolakan Maira.

Saat ini Boy bingung, selama taaruf ia tak mengatakan pernah melamar Maira. Sebab, ia sudah tahu bagaimana perasaan Citra terhadapnya. Boy takut, dengan kejujurannya membuat keceriaan Citra berubah.

"Kaget," jawab Boy singkat.

"Kamu ilfeel enggak?" tanya Citra lagi.

"Kalau ilfeel mungkin kita gak akan bisa seperti ini."

Boy mencolek hidung ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status