Beranda / Rumah Tangga / Bangkitnya Istri yang Dikhianati / S3 – Part 53. Arga Turun Tangan

Share

S3 – Part 53. Arga Turun Tangan

Penulis: Loyce
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-22 23:22:34

Arga tadinya pergi ke toko Bening untuk meminta maaf kepada istrinya sembari ingin mengajaknya kencan. Tapi, suasana di toko bunga itu sedikit berbeda. Lia memasang wajah muram ditemani oleh Agus. Mereka mengobrol dengan serius seolah membicarakan masalah yang begitu berat. Dan bodohnya, Bening berpikir kalau Arga tidak akan datang ke tokonya sehingga dia lupa mengatakan kepada karyawannya agar tidak mengatakan kepada Arga tentang kejadian yang dialami.

Tentu saja, ketika Lia mengetahui keberadaan Arga di toko, dia tanpa berpikir langsung menceritakan kejadiannya secara mendetail. Toh dia melihat dengan jelas perdebatan yang terjadi antara Bening dan Dahlia. Dari awal sampai akhir. Arga yang tahu itu tak lagi berpikir ulang untuk pulang ke rumah. Terlebih lagi, dia mencoba untuk menelpon sang istri pun tidak diangkat.

“Yang.” Arga masuk ke dalam kamar dan melihat punggung Bening. Perempuan itu tidur membelakangi pintu sehingga Arga belum tahu luka yang didapatkan dari Dahlia.

Panggi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 54. Proyek Besar

    Bening baru saja keluar dari kamar, dan mendapati unitnya sepi. Tidak ada Arga di mana pun. Bening menduga, suaminya itu mungkin ada di kamar sebelah. Lantas, Bening mengabaikannya. Memilih pergi ke dapur, lalu membuat jus avocado untuk dirinya sendiri. Tubuhnya terasa lelah padahal dia tak melakukan aktivitas berat. Mungkin terlalu banyak pikiran di dalam kepalanya sehingga berdampak kepada fisiknya. Bening membawa jusnya ke depan televisi. Sembari melihat tontonan di layar segi empat di depannya, dia menyesap minumannya. Alih-alih fokus pada acara yang ditonton, dia justru hanya melamun. Kepalanya terlalu berisik sampai dia tak tahu inti dari ‘pembahasan’ yang ada di dalam kepalanya tersebut. Tak lama setelah itu, Arga datang dengan wajah yang masih memasang ekspresi marah. Lelaki itu duduk tepat di samping Bening. “Kita temui Ramon nanti malam, Yang. Aku nggak mau membiarkan masalah ini dibiarkan begitu saja.” Sontak saja, Bening menoleh dan menatap sang suami yang kini tengah

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 55. Musuh

    Bening diam-diam berdecak karena ucapan sang suami. Dia paham ke mana arah pembicaraan lelaki itu. Proyek besar yang dimaksud adalah memiliki anak. Dalam keadaan seperti ini, Bening tentu saja tidak akan menanggapi hal-hal seperti itu meskipun sejatinya, hal tersebut adalah kewajibannya sebagai seorang istri. Bening memilih diam-diam menutup matanya. Biarlah Arga menganggapnya dia sudah tidur.Dan Bening sekarang memang menilai kalau Arga itu adalah laki-laki menyebalkan yang dikenalnya. Sepanjang malam, Arga benar-benar tidak melepaskan Bening dari pelukannya. Sedikit saja Bening bergerak, maka dia akan semakin erat memeluknya. Atau dia akan bergumam, “Diam deh, Yang. Jangan ganggu aku tidur.”Memangnya siapa yang mengganggu dia tidur? Bening hanya bergerak dan berusaha melepaskan Arga yang menempel di punggungnya. Pada akhirnya, Bening menyerah dan dia memilih untuk tidur dan berusaha untuk tidak terusik dengan keberadaan Arga yang sebenanya sangat menyebalkan.Dan pagi hari itu akh

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 56. Itulah Mertua

    Cerita yang dipaparkan oleh Ambar tentang hubungan cinta segitiga antara Jaya dan dua perempuan, membuat Dahlia termenung. Yang dikatakan oleh Bening saat itu ternyata benar. Tapi dari mana Bening tahu tentang cerita puluhan tahun yang lalu itu. Namun setelah kebenaran itu terungkap, dia justru merasa kalau rasa irinya kepada Bening menjadi-jadi. Dulu ayahnya mencintai ibu Bening, di waktu sekarang, lelaki yang dicintainya juga mencintai Bening. Tidak adil bagi Dahlia. Sebenarnya apa yang terjadi dengan para lelaki yang dikenalnya? Jaya Airlangga, Arga, lalu Januar. Dia menyadari kalau Januar juga masih memendam perasaan untuk Bening. Tapi justru, Januar harus menikah dengannya. Mereka bahkan tidak ada yang memiliki perasaan untuk satu sama lain. Keesokan harinya, sebuah kejutan terjadi. Tiba-tiba saja, kediaman Airlangga didatangi oleh polisi. Tentu saja hal itu menimbulkan kekacauan. Terutama kedua orang tua Dahlia. Mereka memasang badang untuk Dahlia agar putrinya itu tidak dibaw

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 57. Mereka Peduli

    “Dijemput polisi?” Bening terkejut mendengar kabar tersebut dari ibu mertuanya. Dia bahkan tidak tahu apa pun tentang masalah ini, tapi justru ibu mertuanya tampaknya mengetahui lebih banyak. “Iya. Ramon sudah mengurus semuanya. Jika sudah Ramon yang menangani, kamu tidak perlu khawatir.” Bening tidak tahu harus berkata apa setelah itu. Dia bahkan tidak pernah mengkhawatirkan apa pun tentang masalahnya dengan Dahlia. Yang diinginkannya adalah menunggu agar dia bisa bermain-main dulu dengan saudaranya tersebut. Tapi tiba-tiba saja, Ramon sudah mengambil keputusan. Dia juga yakin kalau suaminya ikut andil dalam keputusan tersebut. Kalau sudah begini, apa lagi yang bisa dilakukan selain membiarkan hukum tetap berjalan sesuai apa yang dilakukan oleh Dahlia kepadanya. Kericuhan di dalam keluarga Airlangga pastilah tengah terjadi sekarang. Jaya tidak akan membiarkan Dahlia mendekam di penjara. Apa pun akan dilakukan untuk meloloskan Dahlia dari tempat itu. “Kalau boleh tahu, kapan Mama

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-24
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 58. Golongan yang Sama

    “Dahlia ingin bertemu dengan Bening.” Informasi itu disampaikan oleh Ramon saat bertemu dengan Bening dan Arga di apartemen. “Mereka sudah membawa pengacara dan kami sudah berbicara untuk teknis-teknisnya agar Dahlia bisa mendapatkan keringanan. Aku hanya bilang kepada Dahlia dan keluarganya kalau kita nggak bisa memberikannya. Sebagai pengacara kalian, kita bisa menerima permintaan tersebut, tapi sebagai keluarga, hukum tetap berjalan sesuai dengan porsi kejahatan yang sudah dilakukan.” “Bagaimana keadaannya?” tanya Bening setelah itu. “Dahlia tentu saja kacau luar biasa. Sedangkan ibu dan ayahnya, mereka berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mengeluarkan putri mereka dari penjara. Mereka bahkan membawa dua lawyer untuk membela.” Ada senyum sinis yang Bening keluarkan. “Pembelaan mereka tidak akan pernah ada artinya. Buktinya terlalu kuat untuk membuat Dahlia meringkuk di penjara.” “Itulah kenapa sulit untuk mengeluarkan dia dari penjara kecuali kamu yang bersedia meringankan.”

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-25
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 59. Maaf

    “Keputusanku sudah bulat, mulai sekarang, aku nggak akan terlibat dalam urusan kalian. Bagaimana Mas Ramon dan Mas Arga akan mengambil tindakan, maka aku tidak akan ikut campur.” Bening dengan tegas menyatakan keputusannya di depan semua orang. "Aku sudah lelah,” ucapnya lagi. “Sebaik apa pun aku, tidak akan ada gunanya di mata Ayah. Aku ucapkan terima kasih karena sudah membesarkanku meskipun tidak ada rasa sayang yang diberikan. Tapi setidaknya, aku bisa makan dan sekolah meskipun dua puluh lima tahunku hancur.” Dahlia sejak tadi tidak mengatakan apa pun dan memilih untuk diam. Namun tatapan tidak bersahabat yang dilayangkan kepada Bening adalah jenis tatapan permusuhan. Sayangnya, Bening sama sekali tidak peduli dengan apa pun lagi terkait keluarganya. “Apa begitu besar kekecewaanmu kepada Ayah, Bening?” Jaya kali ini tampak mendung dan terlihat kuyu. Sepertinya rasa lelah merongrongnya tiada henti. “Semua ini adalah salah Ayah. Dahlia tidak tahu apa-apa. Kalau kamu ingin membala

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 60. Dikelilingi Orang Baik

    “Selamat pagi!” Arga memeluk Bening dari belakang, mengejutkan Bening yang tengah mengaduk masakannya. Setelah mendapatkan maaf dari sang istri, Arga semakin menunjukkan sifat kekanakannya. Suka sekali menempel pada Bening tak peduli di mana pun. Sampai-sampai membuat Bening terkadang harus mengingatkan Arga berkali-kali jika mereka tidak berada di dalam rumah. “Masak apa?” tanyanya. Kini dagu Arga menumpu pada pundak kiri Bening sambil melongokkan kepalanya ke arah kompor. “Masak rawon. Aku habis ini mau antar ke rumah Mama juga. Mas mau dibawain buat makan siang?” “Bagaimana kalau siang nanti kamu aja yang datang ke kantor dan bawain makan siangnya?” Bening menggeleng untuk menolak. “Aku nggak bisa. Aku nanti akan pergi ke dua tempat untuk menghias tempat acara tunangan sama ulang tahun. Aku bawain aja ya?” Tidak ada jawaban yang diberikan oleh Arga. Tampak sekali dia tak suka dengan jawaban sang istri. Tapi bagaimanapun dia harus tetap membiarkan sang istri pergi kerja karena

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   S3 – Part 61. Tamu Tak Diundang

    “Mau nggak pergi jalan-jalan?” tanya Arga kepada Bening. Mereka tengah berada di salah satu kafe dan sedang menikmati waktu berdua. Berkencan seperti anak muda. Bening menyandarkan tubuhnya pada pundak Arga, sedangkan Arga dengan lembut mengelus rambut sang istri. Suasana di kafe penuh dengan obrolan para pengunjung yang sama sekali tidak mengganggu Bening dan Arga bermesraan. “Ke mana?” Bening ingin tahu. “Surabaya.” Bening yang tadinya tengah bersandar manja di pundak Arga sambil mendapatkan usapan lembut di rambutnya itu sedikit menjauhkan tubuhnya dari Arga. Menatap sang suami dengan serius. “Surabaya?” ulangnya. “Iya. Aku dapat tugas dari Papa sama Bang Kala buat meninjau perusahaan di sana. Aku ‘kan dulu yang mengurus perusahaan di Surabaya. Jadi sesekali harus dipantau.” “Kapan?” Ketertarikan itu terlihat di mata Bening. Sudah waktunya dia menikmati hidupnya dengan bepergian bersama dengan sang suami. Keliling Pulau Jawa misalnya. Sebelum mereka memiliki anak, maka ada

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28

Bab terbaru

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 45. Hidup Bahagia (Tamat)

    “Istriku.” Ancala baru saja sampai rumah ketika melihat penampilan Gemi yang sudah cantik. Meskipun hanya mengenakan daster rumahan kebanggaannya, kecantikan perempuan itu selalu terpancar. Dan inilah yang selalu disukai oleh Ancala, Gemi akan selalu menunggu kepulangannya di teras rumah sambil membaca buku. Tidak di rumah Kala, atau bahkan di rumah mereka sendiri, Gemi memiliki perpustakaan sendiri dengan koleksi buku-bukunya. Gemi tersenyum melihat Ancala yang berjalan ke arahnya. Perempuan itu beranjak untuk menerima tas kerja lelaki itu. “Suamiku capek banget kayaknya.” Ancala memeluk Gemi sambil mencium pipi perempuan itu. Bagi Ancala, energinya akan kembali ketika sudah bertemu dengan sang istri setelah seharian bekerja. Rasa lelah itu seolah menguap begitu saja. Pelukan mereka terurai. Masih dengan memeluk pinggang sang istri, Ancala sedikit menjauhkan tubuhnya untuk menatap wajah Gemi yang halus. “Makan apa malam ini?” tanyanya, “lama nggak ke angkringan. Kangen nasi

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 44. Cinta Sejati

    “Kalian udah datang?” Ancala mendekati istri dan kedua adiknya dengan senyum kecil. Meskipun pagi tadi dia sempat kesal, tetapi setelah Gemi sekarang datang ke kantor, perasaannya menjadi sedikit membaik. Tatapannya mengarah pada ‘tiga tamunya’ yang tidak membawa apa pun. “Jadi belanjanya?” tanyanya. Perempuan yang dimaksud oleh Laksa tadi tidak mengikuti Ancala dan kembali lebih dulu. Gemi tidak bertanya siapa perempuan tersebut karena dia tahu kalau itu adalah sekretaris Ancala. Laksa pun sebenarnya juga tahu, tetapi dia hanya pura-pura untuk mengerjai Gemi. “Bang, aku laper banget, lho.” Laksa mengadu. “Aku laper, Bang.” Ulangnya lagi. “Kalian nggak makan dulu tadi?” Ancala mengernyit aneh menatap satu per satu saudaranya. “Istri Abang ngambek karena diajak desak-desakan. Jadi, nggak memedulikan aku yang kelaparan. Tapi, aku nggak mau makan di kantin ini. Abang tolong pesankan aku makanan yang enak, ya.” Laksa memang benar-benar membuat kakak-kakaknya kesal kalau sudah me

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 43. Perkara Sepatu

    “Gem, bangun!” Ancala menepuk paha sang istri pelan ketika sudah sampai di rumah. Mereka baru saja sampai rumah ketika Gemi tidak sadarkan diri, tidur. Sepanjang jalan, Ancala memegangi tangan Gemi takut-takut kalau istrinya itu terjatuh. Bukannya apa-apa, Gemi tidur sepanjang jalan sedangkan mereka menggunakan motor. Kebanyakan makan kepala ayam membuat Gemi lemas sepertinya. “Bang, aku nggak sanggup jalan. Gendong.” Dengan suara lemas, perempuan itu masih memeluk pinggang Ancala dengan erat takut jatuh. Matanya masih tertutup erat enggan untuk terjaga. Napas panjang Ancala terbuang kasar. Menikahi Gemi adalah impiannya, tetapi kalau sifat manja perempuan keluar, maka habislah dia. “Iya, tapi tunggu dulu deh. Aku turun dulu.” Ancala melepaskan tangan Gemi dari pinggangnya sebelum dia turun dengan pelan dari motor. Baru setelahnya menarik tangan Gemi agar istrinya itu naik ke gendongannya. Diam-diam Ancala tersenyum kecil. Terkadang istrinya itu memang menyebalkan, tetapi juga me

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 42. Pernikahan

    Perdebatan yang terjadi malam itu dianggap bukan apa-apa. Pernikahan antara Gemi dan Ancala bahkan akan segera dilakukan dalam waktu dua hari lagi. Pernikahan mewah itu akan dilakukan di outdoor di pinggir pantai. Tidak banyak yang diundang karena Gemi dan Ancala benar-benar memilih orang-orang terdekat mereka saja yang datang. Kabar pernikahan yang sudah merebak itu membuat banyak orang terkejut. Tidak pernah menyangka kalau Gemi dan Ancala akan menikah. Semua orang tahu jika Abimanyu dan Sambara group adalah saudara. Tentu saja hal itu menjadi perbincangan banyak orang. “Gimana rasanya mau menikah?” Denta datang ke rumah Ancala untuk sekedar menemani sahabatnya itu mengobrol. “Dan menikah dengan perempuan yang lo cintai?” “Setelah semua yang terjadi, tentu saja gue bahagia, Den.” Ancala memainkan kakinya yang ada di kolam renang, menimbulkan bunyi kecipak air. “Gue kira akan sulit mendapatkan restu dari para tetua.” Denial mengatakan itu merujuk pada nenek dan kakek Ancala, lela

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 41. Berbeda Pandangan

    “Kamu sudah benar-benar yakin akan menikah dengan Gemi, Bang?” Ramon meyakinkan sekali lagi kepada sang putra atas keputusan untuk meminang sang pencuri hati. Para tetua, nenek kakeknya sudah memberikan izin untuk mempersatukan dua keluarga yang seharusnya tetap menjadi keluarga yang sesungguhnya. Namun, mereka memilih untuk memberikan restu dan menyingkirkan segala ego yang ada. Dua anak manusia itu sudah tidak bisa dipisahkan, untuk apa lagi mereka menahannya dan akan berakhir buruk. “Aku udah yakin, Yah. Aku sudah berbicara dengan Gemi dan dia menerima lamaranku.” Senyum lebar tersemat di bibir Ancala dan wajah sumringah itu tidak bisa berbohong jika dia sangat bahagia. “Kalau begitu, Ayah dan Bunda akan berbicara kepada Papa Kala kalau kami akan segera melamar Gemi. Pikirkan juga kamu ingin menikah di mana? Outdoor atau indoor, masalah biaya jangan khawatir, semua biaya Ayah yang urus.” Rasa sayang Ramon yang diberikan kepada Ancala tidak surut sedikitpun sejak dulu. Lelaki it

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 40. Tidak Menepati Janji

    Setelah obrolan semalam, Gemi bangun tidur dengan perasaan yang terasa ringan. Hubungannya dengan sang ayah sudah membaik dan dia sudah memaafkan apa pun yang pernah sang ayah lakukan. Semua yang dilakukan oleh sang ayah semata untuk melindungi keluarganya. Suasana hati Gemi pun terlihat sangat baik seharian ini. Meskipun Ancala sejak tadi tak kunjung menghubunginya seperti yang sudah dijanjikan semalam, dia masih baik-baik saja. Seperti yang sudah Ancala bilang semalam, lelaki itu akan membicarakan masalah kerjaan dengan sang ayah. “Jadi, kamu mau balik kerja lagi?” Gemi yang baru saja duduk di sofa di samping sang bunda, segera mendapatkan pertanyaan tersebut. “Aku akan pikirkan lagi, Ma.” Sudah kebiasaan berada di rumah selama beberapa bulan, menjadikan Gemi enggan untuk kembali beraktivitas. “Tapi, Ma, Papa ngeluarin aku dari kantor dengan alasan apa, ya?” Benar, Binar pun tampaknya belum tahu tentang masalah tersebut karena dia tak pernah bertanya dengan Kala. “Mama juga

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 39. Restu

    Binar dan Kala mendengar dengan jelas ucapan putri mereka meskipun kata-kata yang diucapkan terbata-bata. Mereka mendengarkan di balik dinding hanya untuk mengetahui reaksi Gemi ketika bertemu dengan Ancala. Nyatanya, Gemi mengatakan sesuatu yang membuat orang tuanya menahan kesedihannya. “Jangan bicara yang tidak-tidak. Sekarang fokuslah pada kesembuhanmu dulu. Papa bilang, kamu masih perlu bertemu dengan psikiater. Kapan jadwalnya? Aku temani ya?” “Aku nggak butuh psikiater lagi, Bang. Obatku udah ada di sini.” Kala mendesah pasrah mendengar jawaban Ancala atas ucapan sang putri. Sudah pasti perasaan Kala sekarang dipenuhi oleh rasa penyesalan yang amat besar. Di ruang tamu, Gemi dan Ancala melepaskan pelukan mereka. Ancala mengusap air mata Gemi yang mengalir menganak sungai di wajahnya. “Aku nggak akan ke mana-mana lagi, Gemi. Aku udah pulang sekarang. Jadi, kamu nggak perlu takut aku pergi lagi.” “Memangnya, Abang dari mana kemarin?” Ancala menyodorkan minuman yang disiapka

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 38. Pertemuan 

    Kala pasti tidak pernah menyangka jika Ramon akan menurunkan egonya untuk meminta putranya pulang. Dia tahu betul bagaimana Ramon menolak permintaannya saat itu. Namun, sekarang tiba-tiba Ancala sudah ada di rumahnya dan menanyakan kabar Gemi. Hal itu tentu saja membuat Kala sedikit bingung. Apa pun itu, Kala tentulah merasa senang dengan kedatangan Ancala ke rumahnya. “Keadaan Gemi sudah lebih baik. Dia sekarang sedang istirahat.” Tepat setelah itu, Binar datang dan segera duduk di samping Ancala. Perempuan paruh baya itu mengelus punggung Ancala tanpa berbicara. Kelegaan terpancar dari matanya. “Kamu dari mana saja, Bang?” tanyanya setelah itu, “Mama cariin kamu.” “Aku jalan-jalan, Ma,” jawab Ancala dengan lembut, “Mama baik-baik aja ‘kan?” “Mama baik. Anca, kamu masih mau nemuin Gemi ‘kan? Setelah waktu itu, dia murung dan tidak ingin berurusan dengan siapa pun.” “Tentu saja aku mau, Ma. Gemi adalah adikku. Kalau memang perlu, aku akan menemaninya sampai dia sembuh.” “Apa mak

  • Bangkitnya Istri yang Dikhianati   Part 37. Kedatangan Ancala

    “Aku harus pulang, Den. Sorry, ya.” Gemi memilih menghindar daripada harus menjawab ucapan Denta. Gadis itu berdiri, lalu buru-buru pergi meninggalkan Denta yang tampak kebingungan. “Gem!” Denta berteriak memanggil gadis itu, tetapi seolah tuli, Gemi tetap berjalan dan sesekali berlari untuk menghindari sahabat Ancala tersebut. Setelah memasuki komplek perumahannya, barulah dia berjalan dengan tenang. Gemi berpikir, kalau Denta saja tidak tahu keberadaan Ancala, itu artinya, kepergian lelaki itu dirahasiakan. Sepertinya, masalah ini benar-benar serius. Gemi berhenti di pinggir jalan, terpaku di tempatnya, lalu berpikir sejenak. Apa dia harus menghubungi Ancala? Apa lelaki itu akan menerima panggilannya kalau dia melakukannya? Kebingungan itu melanda dirinya. Gara-gara kedatangan Denta, menjadikannya berpikir lebih keras tentang Ancala. Gadis berdaster coklat itu kembali melangkah untuk kembali ke rumah. Meskipun dia banyak memikirkan banyak hal, tapi beruntung kini halusinasinya ti

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status