Share

Menyusun Balas Dendam

Author: Senja Berpena
last update Last Updated: 2025-03-27 10:07:14

"Aku minta maaf karena sudah mengakuimu sebagai calon tunanganku," ucapnya lirih setelah mereka tiba di rumah megah milik Julia dan Mike mengantarnya pulang ke sana.

Mike hanya terkekeh kecil, seolah kegetiran Julia bukanlah sesuatu yang perlu disesali. Ia menepuk pundak wanita itu dengan kelembutan yang tak dibuat-buat.

"Bukankah kau yang meminta bantuanku? Lakukanlah sesuai dengan keinginanmu. Tidak masalah, mau menganggapnya sebagai calon tunangan pun."

Julia menatap Mike, menemukan sesuatu dalam sorot matanya yang membuat dadanya sedikit lebih ringan.

Pria itu tak memandangnya dengan kasihan, tidak pula dengan rasa menghakimi. Ia hanya ada di sana—mendengarkan, memahami, tanpa menuntut apapun darinya.

Senyum lega mengembang di bibir Julia. "Terima kasih, Mike. Aku benar-benar menghargai bantuanmu. Aku tidak tahu apa jadinya jika kau tidak ada tadi. Mungkin Kevin akan semakin mencemoohku karena duduk sendiri.”

Mike menatapnya lama, ekspresinya sulit diartikan—ada sesuatu yang bersinar di balik matanya, sesuatu yang Julia tak yakin ingin ia ketahui maknanya.

"Justru aku yang beruntung karena bisa membantu seseorang sepertimu, Julia. Aku tahu kau ingin mencari harga dirimu kembali setelah apa yang Kevin lakukan padamu."

Julia terdiam. Ucapan Mike tepat mengenai sasarannya—begitu dalam, begitu menelanjangi perasaannya.

Kevin bukan hanya mengkhianatinya; ia telah menghancurkan sesuatu yang lebih berharga dari cinta—harga diri Julia.

Ia merendahkannya, memperlakukannya seolah ia bukan siapa-siapa, seolah seluruh keberadaannya tak lebih dari angin lalu yang bisa diabaikan.

Dan yang paling menyakitkan...

"Kau tidak pantas menjadi putri tunggal The Gold Company."

Kata-kata Kevin bergaung di kepalanya, menggema seperti hantaman palu yang berkali-kali memukul hatinya.

Ia mengembuskan napas panjang, matanya kembali menatap rumah itu—rumah yang menjadi saksi bisu atas setiap luka, setiap penghinaan, tetapi juga setiap tekad yang mulai membara dalam dirinya.

Ia mengepalkan tangannya.

Tidak.

Ia tidak akan membiarkan Kevin menang. Ia tidak akan membiarkan dirinya selamanya menjadi korban. Ia akan berdiri, ia akan membuktikan bahwa dirinya lebih dari sekadar bayangan masa lalu Kevin.

Mike, yang sejak tadi mengamati perubahan ekspresinya, memecah kesunyian dengan nada yang lebih santai. "Oh iya, satu hal lagi. Aku tidak memiliki kekasih, jadi ini aman."

Julia tersentak dari lamunannya, menoleh ke arah Mike dengan alis sedikit terangkat. "Syukurlah. Jika kau memiliki kekasih, maka derajatku akan sama seperti Kevin yang telah mengkhianatiku. Bahkan wanita itu telah hamil anaknya."

Mike mengernyitkan dahi, keterkejutan tersirat dalam suaranya. "Cindy sudah hamil?"

Julia mengangguk pelan, matanya menerawang seolah mencari jawaban yang tak pernah ia temukan.

"Ya, dan itu yang membuatku semakin bertanya-tanya. Kenapa Cindy bisa hamil, sedangkan aku tidak pernah hamil selama menikah dengan Kevin? Padahal aku tak pernah menjaganya..."

Keheningan sejenak menggantung di antara mereka.

Mike menatap Julia, ekspresinya berubah menjadi lebih serius, lebih dalam. "Apa yang kau khawatirkan?"

Julia menggigit bibirnya, keraguan terlihat jelas dalam sorot matanya yang biasanya penuh percaya diri. Kemudian, dengan suara yang hampir tak terdengar, ia mengakui ketakutannya yang selama ini bersembunyi di sudut hatinya.

"Bagaimana jika ternyata benar... bahwa aku tidak bisa hamil?"

Mike menaikkan satu alis, ekspresinya menyiratkan ketertarikan sekaligus kebingungan. Sorot matanya menelisik wajah Julia, mencoba memahami beban yang tersembunyi di balik kata-kata yang baru saja meluncur dari bibirnya. "Maksudmu?"

Julia menghela napas panjang, seolah mencoba mengusir keraguan yang telah lama bersarang di dalam hatinya.

Ia melangkah menuju jendela besar di ruang tamunya, menatap langit malam yang bertabur bintang seakan mencari jawaban di antara kegelapan yang tak berujung.

"Aku tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi atau menjaga kehamilan selama bersama Kevin," suaranya terdengar nyaris berbisik, seolah ia tengah mengakui rahasia yang bahkan dirinya sendiri takut untuk mengutarakan.

"Tapi aku tidak pernah hamil. Sedangkan Cindy... dia langsung mengandung begitu cepat. Itu membuatku berpikir... bagaimana jika masalahnya ada padaku?"

Mike terdiam, memahami bahwa pertanyaan itu bukan sekadar keluhan biasa, melainkan ketakutan terdalam yang menggerogoti kepercayaan diri Julia sedikit demi sedikit.

Sejenak, ia menatapnya—wanita yang selama ini dikenal kuat dan tak tergoyahkan, kini terlihat rapuh dalam kebisuannya.

Namun, Mike bukan tipe pria yang membiarkan seseorang terpuruk dalam keraguannya sendiri.

Ia melangkah mendekat, suaranya terdengar tenang namun tegas. "Dengar, Julia. Jangan pikirkan itu dulu."

Julia menoleh, menatap Mike dengan mata penuh kebimbangan.

"Ada hal yang lebih penting sekarang," lanjut Mike, matanya menyala penuh semangat. "Yaitu balas dendammu. Aku rasa, ucapan Kevin tadi cukup menghinamu. Jika aku jadi dirimu, mungkin saat itu juga aku akan menghancurkannya."

Julia terdiam sesaat, lalu tawa kecil meluncur dari bibirnya—tipis, getir, namun penuh tekad.

"Kau benar. Aku harus fokus pada rencanaku." Ia memutar tubuhnya sepenuhnya, kini menghadap Mike dengan sorot mata tajam yang kembali menyala.

"Aku ingin membuatnya jatuh miskin! Aku ingin dia merasakan bagaimana rasanya kehilangan segalanya. Agar dia tahu bahwa selama ini dia hanyalah pria bodoh yang tidak tahu apa-apa!"

Mike tersenyum, sebuah senyum yang bukan sekadar hiburan, melainkan janji yang terpatri dalam diam. "Itu sangat mudah. Kita bisa lakukan itu bersama-sama."

Julia menatapnya lama, mencari sesuatu dalam sorot mata pria itu. Bukan sekadar dukungan, bukan hanya kerja sama, tetapi kepercayaan yang tak ia sangka akan hadir dari seseorang seperti Mike.

Perlahan, ia tersenyum. "Terima kasih, Mike. Aku benar-benar beruntung bertemu denganmu."

Mike menggeleng kecil, lalu menyandarkan tubuhnya ke sofa dengan santai. "Jangan berterima kasih dulu," katanya dengan nada menggoda, bibirnya melengkung dalam seringai penuh misteri. "Kita masih harus menyusun strategi. Aku yakin, Kevin tidak akan tinggal diam."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kania Putri
bagus lah mike blm ada pacar jadi makin totalitas ini buat sandiwaranya jadi tunangan, eh mudah2an aja berjodoh beneran
goodnovel comment avatar
Kania Putri
urusan cindy nanti dulu aja julia sekarang kamu fokus balaskan dendammu pada kevin dan diana biar tau rasa mereka udah di bantu malah gak tau diri. ini palingan si cindy hamil dari pria lain
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Tidak akan Tinggal Diam!

    Kevin mengerutkan keningnya saat sosok anggun itu melangkah masuk ke dalam ruang pertemuan. Cahaya lampu kristal yang menggantung megah di langit-langit memantulkan kilauan halus di atas setelan jas navy yang membalut tubuh Julia dengan sempurna.Matanya menyipit, mengamati wanita yang pernah menjadi bagian dari hidupnya—sekarang berdiri di hadapannya dengan aura yang jauh lebih mengintimidasi.“Untuk apa kau kemari? Ada urusan apa?” suaranya terdengar tajam, sarat dengan ketidaksenangan yang tak berusaha ia sembunyikan.Julia tetap melangkah maju dengan percaya diri, langkahnya mantap seperti seorang ratu yang memasuki medan pertempuran yang telah dikuasainya.Ia menyunggingkan senyum tipis, seolah menikmati ketidaknyamanan yang jelas terlihat di wajah Kevin.“Kolegamu adalah kolegaku juga, Kevin,” ucapnya ringan, suaranya lembut namun menusuk. “Aku hanya penasaran… apa yang akan terjadi dengan perusahaanmu jika tidak ada aku yang membantumu!”Kevin terkekeh sinis, melipat kedua tang

    Last Updated : 2025-03-28
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Lakukan Sekarang Juga!

    Mike melirik arlojinya sejenak sebelum memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Waktu sudah berlalu lebih cepat dari yang ia kira.Dengan langkah mantap, ia menuju restoran kecil yang terletak tak jauh dari kantor The Gold Company.Aroma kopi yang baru diseduh bercampur dengan keharuman roti panggang yang baru keluar dari oven menyambutnya begitu ia mendorong pintu kaca restoran.Di dekat jendela besar yang menghadap ke jalan, Julia sudah menunggu. Cahaya matahari yang menembus kaca membingkai wajahnya dengan kilauan keemasan, menciptakan siluet yang hampir tak nyata.Ia tampak anggun dalam setelan formalnya, meskipun ada sedikit kelelahan yang tersembunyi dalam sorot matanya."Maaf menunggu lama, Julia," ujar Mike dengan senyum tipis, nada suaranya penuh kehangatan.Julia mengangkat wajahnya, tersenyum samar. "Tidak apa-apa, aku juga baru saja datang. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk makan siang bersamaku."Mike menarik kursinya dan duduk, kedua sikunya bertumpu ringan

    Last Updated : 2025-03-28
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai    Babak Baru Dimulai

    Kevin bersandar di kursinya, mengusap permukaan meja kayu mahoni yang mengilap dengan ujung jarinya, seolah merasakan denyut kemenangan yang bergetar di setiap seratnya.Senyum tipis bertengger di sudut bibirnya saat tinta emas pena menggoreskan tanda tangannya di atas kontrak yang menjanjikan masa depan gemilang bagi perusahaannya.Ini bukan sekadar kesepakatan biasa, melainkan puncak dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Sebuah mahakarya diplomasi bisnis yang akhirnya terwujud dalam lembaran perjanjian resmi.Namun, euforia itu buyar dalam sekejap. Seperti kaca kristal yang terlepas dari genggaman, jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai realitas yang kejam.Notifikasi email menyala di sudut layar laptopnya, seperti pertanda kehancuran yang menanti. Alisnya mengernyit, jemarinya bergerak membuka pesan dengan perasaan yang tiba-tiba diliputi firasat buruk.Begitu matanya menyapu isi surat elektronik itu, denyut nadinya melonjak, dan perutnya seakan dihantam gelombang ding

    Last Updated : 2025-03-29
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Keputusan Perceraian yang Hina

    "Mulai detik ini, kau bukan istriku lagi!"Suara Kevin bergema di ruangan itu, dingin dan tak berperasaan. Lembar-lembar surat cerai melayang di udara sebelum akhirnya jatuh menampar wajah Julia.Jari-jarinya yang gemetar meraih kertas itu, seakan berharap bahwa ia salah melihat, bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk yang akan segera berakhir.Namun, tinta hitam yang tertulis di atas kertas putih itu adalah vonis mati atas pernikahannya. Setiap hurufnya seolah berbisik kejam di telinganya, mengukuhkan nasib yang kini tak lagi bisa dihindari."Kenapa kau tega menceraikanku secara mendadak seperti ini?" suaranya lirih, bergetar di antara isakan yang ia tahan sekuat tenaga.Matanya yang mulai memerah mencari-cari sesuatu dalam diri Kevin—secuil belas kasih, sedikit saja perasaan yang mungkin masih tersisa untuknya.Namun, Kevin hanya mendengus. Pria itu menyilangkan tangan di dadanya, matanya menatap Julia dengan ekspresi dingin, tanpa sedikit pun emosi."Aku tidak membutuhkanmu lagi dala

    Last Updated : 2025-03-26
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Pesta Mewah

    "Apa yang terjadi, sayang?" Amelia bertanya dengan nada khawatir, jari-jarinya yang halus mengusap lembut helaian rambut Julia, seakan ingin menyisir kesedihan yang bersarang di dalam hatinya.Beberapa jam kemudian, Julia tiba di rumah orang tuanya, langkahnya tertatih seolah beban dunia bertumpu di pundaknya.Begitu melihat sang ibu, ia langsung terisak hebat, bahunya terguncang hebat dalam pelukan Amelia yang mengerat seakan ingin menahan seluruh kepedihan putrinya."Aku… aku baru saja diceraikan oleh Kevin, Bu…" suara Julia terdengar lirih. Bibirnya bergetar, kata-katanya hampir tak bisa melewati tenggorokannya yang tercekat oleh kepedihan.“Dia menceraikanku begitu saja hanya karena aku kucel, tak pernah merawat diri.”Mata Amelia langsung membola, amarah menggelegak di dalam dadanya seperti air mendidih yang siap meluap."Apa?! Setelah kau membantunya bangkit, setelah keringat dan air matamu kau curahkan demi dirinya, pria itu mencampakkanmu begitu saja?! Apa dia gila? Apa dia in

    Last Updated : 2025-03-26
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Aku ingin Balas Dendam

    "Mari kita sambut, donatur amal terbanyak kali ini untuk Yayasan Musik International tahun ini!"Suara pembawa acara menggema di seluruh aula megah, merambat di antara pilar-pilar marmer yang menjulang tinggi.Kilauan lampu kristal menggantung dari langit-langit, memantulkan cahaya seperti bintang-bintang yang berjatuhan di antara para tamu yang berdiri dalam gaun dan jas terbaik mereka."Seorang yang telah memberikan fasilitas terbaik demi kemajuan yayasan ini, untuk semua murid yang kurang mampu! Julia!"Sejenak, keheningan menggantung di udara, seolah semua orang menahan napas. Kemudian, tepuk tangan bergemuruh, memenuhi ruangan dengan semangat dan kekaguman yang meluap-luap.Para hadirin berdiri, memberikan penghormatan kepada sosok yang telah menjadi pilar utama yayasan ini.Dari balik tirai kemewahan, seorang wanita anggun melangkah maju. Julia.Gaun malam yang membalut tubuhnya dengan sempurna, membiaskan kilauan bak safir yang tersentuh sinar bulan. Setiap langkahnya adalah si

    Last Updated : 2025-03-26
  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Dia adalah Calon Tunanganku!

    "Kita harus memastikan bahwa kerja sama dengan mitra dari luar negeri berjalan dengan lancar. Aku sudah berbicara dengan beberapa pihak, dan mereka tampak tertarik," kata Julia dengan mata menatap Mike dengan keyakinan seorang pemimpin yang tahu arah langkahnya.Mike mengangguk, ekspresinya menunjukkan penghargaan terhadap ketajaman wanita di hadapannya. "Itu langkah yang bagus. Dengan reputasi The Gold Company, aku yakin mereka tidak akan menolak."Namun, sebelum Julia sempat menanggapi, suara langkah kaki tergesa-gesa mendekat, memecah harmoni pertemuan bisnis itu.Pintu ruangan terbuka dengan kasar, dan sosok yang dulu pernah menguasai hatinya kini berdiri di ambang pintu dengan ekspresi murka. Kevin.Matanya yang gelap menyala dengan amarah yang tak terkendali, seolah api cemburu dan keterkejutan membakar dirinya dari dalam."Apa maksud dari ini semua, Julia?" suaranya menggema, memecah keheningan dan menarik perhatian beberapa pengunjung yang masih berada di sekitar.Julia menghe

    Last Updated : 2025-03-27

Latest chapter

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai    Babak Baru Dimulai

    Kevin bersandar di kursinya, mengusap permukaan meja kayu mahoni yang mengilap dengan ujung jarinya, seolah merasakan denyut kemenangan yang bergetar di setiap seratnya.Senyum tipis bertengger di sudut bibirnya saat tinta emas pena menggoreskan tanda tangannya di atas kontrak yang menjanjikan masa depan gemilang bagi perusahaannya.Ini bukan sekadar kesepakatan biasa, melainkan puncak dari perjalanan panjang yang penuh lika-liku. Sebuah mahakarya diplomasi bisnis yang akhirnya terwujud dalam lembaran perjanjian resmi.Namun, euforia itu buyar dalam sekejap. Seperti kaca kristal yang terlepas dari genggaman, jatuh dan hancur berkeping-keping di lantai realitas yang kejam.Notifikasi email menyala di sudut layar laptopnya, seperti pertanda kehancuran yang menanti. Alisnya mengernyit, jemarinya bergerak membuka pesan dengan perasaan yang tiba-tiba diliputi firasat buruk.Begitu matanya menyapu isi surat elektronik itu, denyut nadinya melonjak, dan perutnya seakan dihantam gelombang ding

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Lakukan Sekarang Juga!

    Mike melirik arlojinya sejenak sebelum memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku. Waktu sudah berlalu lebih cepat dari yang ia kira.Dengan langkah mantap, ia menuju restoran kecil yang terletak tak jauh dari kantor The Gold Company.Aroma kopi yang baru diseduh bercampur dengan keharuman roti panggang yang baru keluar dari oven menyambutnya begitu ia mendorong pintu kaca restoran.Di dekat jendela besar yang menghadap ke jalan, Julia sudah menunggu. Cahaya matahari yang menembus kaca membingkai wajahnya dengan kilauan keemasan, menciptakan siluet yang hampir tak nyata.Ia tampak anggun dalam setelan formalnya, meskipun ada sedikit kelelahan yang tersembunyi dalam sorot matanya."Maaf menunggu lama, Julia," ujar Mike dengan senyum tipis, nada suaranya penuh kehangatan.Julia mengangkat wajahnya, tersenyum samar. "Tidak apa-apa, aku juga baru saja datang. Terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk makan siang bersamaku."Mike menarik kursinya dan duduk, kedua sikunya bertumpu ringan

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Tidak akan Tinggal Diam!

    Kevin mengerutkan keningnya saat sosok anggun itu melangkah masuk ke dalam ruang pertemuan. Cahaya lampu kristal yang menggantung megah di langit-langit memantulkan kilauan halus di atas setelan jas navy yang membalut tubuh Julia dengan sempurna.Matanya menyipit, mengamati wanita yang pernah menjadi bagian dari hidupnya—sekarang berdiri di hadapannya dengan aura yang jauh lebih mengintimidasi.“Untuk apa kau kemari? Ada urusan apa?” suaranya terdengar tajam, sarat dengan ketidaksenangan yang tak berusaha ia sembunyikan.Julia tetap melangkah maju dengan percaya diri, langkahnya mantap seperti seorang ratu yang memasuki medan pertempuran yang telah dikuasainya.Ia menyunggingkan senyum tipis, seolah menikmati ketidaknyamanan yang jelas terlihat di wajah Kevin.“Kolegamu adalah kolegaku juga, Kevin,” ucapnya ringan, suaranya lembut namun menusuk. “Aku hanya penasaran… apa yang akan terjadi dengan perusahaanmu jika tidak ada aku yang membantumu!”Kevin terkekeh sinis, melipat kedua tang

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Menyusun Balas Dendam

    "Aku minta maaf karena sudah mengakuimu sebagai calon tunanganku," ucapnya lirih setelah mereka tiba di rumah megah milik Julia dan Mike mengantarnya pulang ke sana.Mike hanya terkekeh kecil, seolah kegetiran Julia bukanlah sesuatu yang perlu disesali. Ia menepuk pundak wanita itu dengan kelembutan yang tak dibuat-buat."Bukankah kau yang meminta bantuanku? Lakukanlah sesuai dengan keinginanmu. Tidak masalah, mau menganggapnya sebagai calon tunangan pun."Julia menatap Mike, menemukan sesuatu dalam sorot matanya yang membuat dadanya sedikit lebih ringan.Pria itu tak memandangnya dengan kasihan, tidak pula dengan rasa menghakimi. Ia hanya ada di sana—mendengarkan, memahami, tanpa menuntut apapun darinya.Senyum lega mengembang di bibir Julia. "Terima kasih, Mike. Aku benar-benar menghargai bantuanmu. Aku tidak tahu apa jadinya jika kau tidak ada tadi. Mungkin Kevin akan semakin mencemoohku karena duduk sendiri.”Mike menatapnya lama, ekspresinya sulit diartikan—ada sesuatu yang bersi

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Dia adalah Calon Tunanganku!

    "Kita harus memastikan bahwa kerja sama dengan mitra dari luar negeri berjalan dengan lancar. Aku sudah berbicara dengan beberapa pihak, dan mereka tampak tertarik," kata Julia dengan mata menatap Mike dengan keyakinan seorang pemimpin yang tahu arah langkahnya.Mike mengangguk, ekspresinya menunjukkan penghargaan terhadap ketajaman wanita di hadapannya. "Itu langkah yang bagus. Dengan reputasi The Gold Company, aku yakin mereka tidak akan menolak."Namun, sebelum Julia sempat menanggapi, suara langkah kaki tergesa-gesa mendekat, memecah harmoni pertemuan bisnis itu.Pintu ruangan terbuka dengan kasar, dan sosok yang dulu pernah menguasai hatinya kini berdiri di ambang pintu dengan ekspresi murka. Kevin.Matanya yang gelap menyala dengan amarah yang tak terkendali, seolah api cemburu dan keterkejutan membakar dirinya dari dalam."Apa maksud dari ini semua, Julia?" suaranya menggema, memecah keheningan dan menarik perhatian beberapa pengunjung yang masih berada di sekitar.Julia menghe

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Aku ingin Balas Dendam

    "Mari kita sambut, donatur amal terbanyak kali ini untuk Yayasan Musik International tahun ini!"Suara pembawa acara menggema di seluruh aula megah, merambat di antara pilar-pilar marmer yang menjulang tinggi.Kilauan lampu kristal menggantung dari langit-langit, memantulkan cahaya seperti bintang-bintang yang berjatuhan di antara para tamu yang berdiri dalam gaun dan jas terbaik mereka."Seorang yang telah memberikan fasilitas terbaik demi kemajuan yayasan ini, untuk semua murid yang kurang mampu! Julia!"Sejenak, keheningan menggantung di udara, seolah semua orang menahan napas. Kemudian, tepuk tangan bergemuruh, memenuhi ruangan dengan semangat dan kekaguman yang meluap-luap.Para hadirin berdiri, memberikan penghormatan kepada sosok yang telah menjadi pilar utama yayasan ini.Dari balik tirai kemewahan, seorang wanita anggun melangkah maju. Julia.Gaun malam yang membalut tubuhnya dengan sempurna, membiaskan kilauan bak safir yang tersentuh sinar bulan. Setiap langkahnya adalah si

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Pesta Mewah

    "Apa yang terjadi, sayang?" Amelia bertanya dengan nada khawatir, jari-jarinya yang halus mengusap lembut helaian rambut Julia, seakan ingin menyisir kesedihan yang bersarang di dalam hatinya.Beberapa jam kemudian, Julia tiba di rumah orang tuanya, langkahnya tertatih seolah beban dunia bertumpu di pundaknya.Begitu melihat sang ibu, ia langsung terisak hebat, bahunya terguncang hebat dalam pelukan Amelia yang mengerat seakan ingin menahan seluruh kepedihan putrinya."Aku… aku baru saja diceraikan oleh Kevin, Bu…" suara Julia terdengar lirih. Bibirnya bergetar, kata-katanya hampir tak bisa melewati tenggorokannya yang tercekat oleh kepedihan.“Dia menceraikanku begitu saja hanya karena aku kucel, tak pernah merawat diri.”Mata Amelia langsung membola, amarah menggelegak di dalam dadanya seperti air mendidih yang siap meluap."Apa?! Setelah kau membantunya bangkit, setelah keringat dan air matamu kau curahkan demi dirinya, pria itu mencampakkanmu begitu saja?! Apa dia gila? Apa dia in

  • Bangkitnya Istri Tertindas Setelah Bercerai   Keputusan Perceraian yang Hina

    "Mulai detik ini, kau bukan istriku lagi!"Suara Kevin bergema di ruangan itu, dingin dan tak berperasaan. Lembar-lembar surat cerai melayang di udara sebelum akhirnya jatuh menampar wajah Julia.Jari-jarinya yang gemetar meraih kertas itu, seakan berharap bahwa ia salah melihat, bahwa ini semua hanyalah mimpi buruk yang akan segera berakhir.Namun, tinta hitam yang tertulis di atas kertas putih itu adalah vonis mati atas pernikahannya. Setiap hurufnya seolah berbisik kejam di telinganya, mengukuhkan nasib yang kini tak lagi bisa dihindari."Kenapa kau tega menceraikanku secara mendadak seperti ini?" suaranya lirih, bergetar di antara isakan yang ia tahan sekuat tenaga.Matanya yang mulai memerah mencari-cari sesuatu dalam diri Kevin—secuil belas kasih, sedikit saja perasaan yang mungkin masih tersisa untuknya.Namun, Kevin hanya mendengus. Pria itu menyilangkan tangan di dadanya, matanya menatap Julia dengan ekspresi dingin, tanpa sedikit pun emosi."Aku tidak membutuhkanmu lagi dala

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status