Share

Bab 49

Author: Levin Sergio
Memang benar. Dari penampilannya, anggur yang dibawa Nathan kelihatannya tidak begitu bagus.

Anggur yang bagus membutuhkan kemasan yang baik, tetapi anggur yang dia bawa itu bahkan dikemas dalam kendi tanah liat. Sudah pasti orang-orang kurang tertarik melihatnya.

Tamara langsung memarahinya. "Nathan, dasar bodoh. Asal kamu tahu saja, bisa membiarkanmu datang makan malam di sini juga termasuk aku sudah memberimu muka."

"Tapi mengingat status Tuan Besar kami yang mulia, beliau nggak akan minum anggur pemberianmu. Sebaiknya kamu enyah dari sini secepatnya. Jangan mempermalukan Keluarga Sebastian kami."

Nathan masih tenang. "Aku katakan sekali lagi, anggur ini merupakan anggur yang sangat berharga. Aku sudah memberikan pada Kakek sebelumnya. Apalagi, anggur ini punya khasiat yang sangat baik untuk kesehatannya."

Ken mendengus dingin, lalu menyeringai. "Anggur yang sangat berharga? Nathan, kamu memang jago membual."

"Sepertinya pemahamanmu tentang anggur masih kurang. Kalau begitu, biarlah
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 50

    Saat ini, Nathan pun berkata dengan nada datar, "Anggur yang kubawa bukanlah anggur lokal. Ini juga bukan anggur yang bisa diseduh oleh kilang anggur."Tamara tampak emosi dan berkata, "Nathan, apa kamu akan mati kalau nggak membual? Anggur yang kamu bawa bukan anggur lokal? Jadi, maksudmu itu Anggur Abadi?""Benar. Ini memang Anggur Abadi!" jawab Nathan.Semua anggota Keluarga Sebastian tercengang, kemudian tertawa terbahak-bahak.Konyol! Konyol sekali!Dia bahkan berani bilang itu Anggur Abadi? Pecundang ini sungguh tidak tahu malu.Edward memperlihatkan senyum penuh arti di wajahnya. Sungguh suatu penghinaan bagi tuan muda sepertinya, jika dibandingkan dengan pecundang seperti itu.Tuan Besar Arga menghiburnya. "Nathan, meski anggurmu kualitasnya rendah, kita juga nggak perlu bersaing dengan orang lain.""Sama halnya dengan kata bijak ini, jangan kejar kupu-kupu, perbaiki kebun maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya!"Nathan mengangguk dan berkata, "Kakek benar. Aku akan mengi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 51

    Nathan dengan santai mengeluarkan ramuan abadi yang tersisa.Napas Tuan Besar Aswin tiba-tiba memburu. Dia hampir mencoba untuk merebut anggur itu."Ada begitu banyak. Astaga, setidaknya masih seperempat botol lagi. Kalau dipasarkan, harganya bisa mencapai 14 hingga 16 miliar. Kamu benar-benar murah hati, Nak!"Ken tidak puas dan langsung berkata, "Kakek Aswin, apa anggur bobrok ini sungguh begitu hebat seperti yang kamu ucapkan itu?"Tuan Besar Aswin melotot dan berkata, "Dasar bocah. Kalau kamu nggak paham, sebaiknya diam saja.""Ramuan abadi ini dibuat dari ratusan obat-obatan spiritual berkualitas tinggi dan butuh waktu tujuh hari tujuh malam untuk memfermentasinya di tempat pembuatan anggur milik pribadi.""Apalagi, ini baru langkah pertama dalam pembuatan anggur ini. Langkah selanjutnya, anggur ini harus disimpan dalam gudang bawah tanah setidaknya tiga puluh tahun. Setelah itu, baru bisa dikeluarkan.""Dilihat dari kualitas anggur yang dibawa Nathan, anggur itu pasti sudah disim

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 52

    Emilia berkata, "Edward, Pil Mujarab ini terlalu berharga. Lebih baik kamu simpan kembali saja."Edward tersenyum lebar. "Emilia, berdasarkan perasaanku padamu, jangankan Pil Mujarab kecil ini, bahkan sepuluh pil pun bukanlah apa-apa.""Lagi pula, aku juga ingin berbakti sama Kakek. Kesehatan Kakek memang nggak terlalu baik. Setelah minum ini, aku yakin dia pasti akan lebih sehat."Anggota Keluarga Sebastian langsung tersenyum kegirangan. Menantu kaya ini benar-benar jago berbicara!Tamara berkata kepada Tuan Besar Arga, "Ayah, lihatlah cucu menantumu ini. Bukankah dia sangat hebat dan bisa diandalkan?"Ken juga ikut menyanjungnya. "Hanya pria seperti Kak Edward yang layak menjadi kakak iparku. Dia benar-benar sempurna."Tiba-tiba, suara samar bergema di antara kerumunan anggota Keluarga Sebastian yang tengah berkumpul."Ini bukan Pil Mujarab. Sebaiknya jangan diberikan kepada Kakek!"Apa?Semua orang tercengang.Mendengar itu, Tamara langsung mengamuk. "Nathan, apa yang keluar dari mu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 53

    Edward diam-diam tersenyum sinis dan bergumam dalam hatinya, 'Pecundang ini masih ingin bersaing denganku untuk mendapatkan hati Emilia. Dia benar-benar sudah bosan hidup.'"Emilia, bagaimanapun juga, pengalaman Nathan terbatas. Jadi, maklum saja dia nggak membedakan mana yang benar dan mana yang salah.""Tapi niat hatinya memang baik. Toh dia melakukan semua ini demi Kakek. Jadi semuanya, jangan mempersulitnya lagi."Melihat Edward masih membela Nathan dan membantu pria itu berbicara, yang lainnya diam-diam menggumam dalam hati mereka.Putra sulung Keluarga Halim ini membalas kejahatan dengan kebaikan. Dia benar-benar seorang pria sejati!Tamara berkata sambil tersenyum, "Ayah, cepatlah minum Pil Mujarab ini. Barang bagus seperti ini sangat sulit ditemukan!"Edward berkata, "Benar. Saat aku meminta Pil Mujarab ini, pendeta tua itu juga berpesan padaku. Setelah Pil Mujarab dibuka, harus dikonsumsi secepat mungkin. Kalau nggak, khasiatnya akan berkurang."Tuan Besar Arga juga langsung t

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 54

    Edward juga tidak bisa duduk diam lagi. Wajahnya yang tadinya berbinar langsung berubah muram.Dialah yang mengeluarkan Pil Mujarab. Jika Tuan Besar Arga meninggal, sudah pasti dia harus bertanggung jawab.Sialan. Padahal dia masih belum sempat mendapatkan tubuh Emilia, sekarang kakeknya malah meninggal lebih dulu. Apa yang terjadi sebenarnya?Edward mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon, "Dokter Bayu, ini saya, Edward. Saya ingin merepotkan Anda. Sesuatu telah terjadi di sini. Tolong datang ke sini untuk menyelamatkan nyawa orang secepatnya!"Saat ini, Emilia teringat dengan Nathan dan langsung memohon dengan cepat."Nathan, kamu seorang dokter. Cepat periksa Kakek. Apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah dia baik-baik saja tadi!"Nathan meliriknya dengan dingin. "Sudah kubilang, Pil Mujarab ini palsu dan nggak boleh diminum. Aku nggak mempermasalahkan Keluarga Sebastian nggak memercayai perkataanku, tapi bahkan kamu juga menganggapku sebagai orang jahat. Sekarang setelah terjadi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 55

    "Jangan buang-buang waktuku di sini. Di mana pasiennya? Selesai mengobatinya, aku masih punya urusan lain!"Tepat di saat ini, seorang lelaki tua yang mengenakan jubah panjang, dengan hidung mancung dan berwajah besar, masuk ke dalam kediaman Sebastian. Begitu melewati pintu rumah, dia langsung bertanya dengan nada tidak sabar.Tamara bergegas mendekat dan berkata sambil tersenyum, "Anda pasti dokter paling terkenal di Beluno, Dokter Bayu, 'kan? Dokter Bayu, silakan duduk dan minum teh dulu!"Dia sebenarnya ingin menyanjung dan menyenangkan Dokter Bayu.Sayangnya, Dokter Bayu memberinya tatapan sinis, seolah-olah dia sedang melihat orang bodoh. Kemudian, dia pun berkata, "Dasar bodoh. Nyawa manusia dipertaruhkan di sini. Alih-alih menyelamatkan orang, kamu malah memintaku minum teh lebih dulu?" Apa kamu ingin ayahmu cepat mati?"Dimarahi seperti itu, wajah Tamara langsung memerah. Dia juga mundur dengan takut-takut.Emilia dan yang lainnya segera membawa Dokter Bayu untuk memeriksa Tua

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 56

    Tamara mengira Dokter Bayu punya pandangan yang berbeda, jadi dia segera bertanya dengan penuh harap, "Dokter Bayu, Anda juga beranggapan bahwa Pil Mujarab yang dikonsumsi ayah mertuaku itu asli, 'kan?""Huh. Sudah kuduga, mana mungkin Pil Mujarab itu palsu. Menantuku khusus memintanya dari Gunung Grima. Tubuh ayah mertuaku lemah, jadi dia nggak mampu menahan khasiat dari Pil Mujarab. Wajar saja dia pingsan!"Tamara merasa dirinya paling benar. Sayangnya, perkataannya itu malah dibalas dengan cibiran dari Dokter Bayu. "Dasar bodoh. Ternyata kamu benar-benar bodoh.""Yang dikonsumsi Tuan Besar kalian paling-paling hanya pil tonik. Pil Mujarab? Naif sekali. Aku malas berdebat dengan orang-orang bodoh seperti kalian!"Dipermalukan berulang kali membuat tubuh Tamara yang pendek dan gemuk itu bergetar hebat.Jika memungkinkan, dia benar-benar ingin mencari lubang dan bersembunyi di dalamnya.Ken berkata kepada Edward, "Kak Edward, sepertinya kamu sudah tertipu. Bahkan, Dokter Bayu pun menga

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 57

    Tidak layak?Mata semua anggota Keluarga Sebastian langsung membelalak. Mereka seakan tidak percaya dengan apa yang ditangkap oleh telinga mereka."Nathan, kamu tahu apa yang kamu bicarakan tadi? Bukankah kamu sudah terlalu menganggap dirimu hebat?""Bodoh! Kesempatan langka ada di depan matamu, tapi kamu malah nggak memanfaatkannya. Kamu benar-benar nggak tertolong lagi!"Tamara dan lainnya mulanya masih mengumpat, tetapi sekarang wajah mereka dipenuhi senyuman.Si bodoh ini tidak memanfaatkan kesempatan yang ada di depannya. Dia memang pantas menjadi orang tidak berguna seumur hidupnya.Emilia berkata dengan nada tegas, "Nathan, sebaiknya kamu perbaiki kata-katamu. Dokter Bayu adalah orang hebat. Kamu seharusnya merasa terhormat dengan menjadi muridnya!""Nathan pasti terlalu antusias. Itu sebabnya, dia bisa sembarangan bicara. Bagaimanapun juga, kesempatan seperti ini mungkin hanya muncul sekali dalam seumur hidupnya," ucap Edward sambil tertawa.Dokter Bayu mengelus jenggotnya yang

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 100

    Nathan tersenyum dan berkata, "Hanya masalah sepele!"Dia menekankan telapak tangannya pada meridian utama Pak Samuel. Dengan tiga jarum perak di tangan kanannya, dia langsung menusukkannya ke dalam tubuh Pak Samuel.Syush!Dua energi yang berbeda langsung keluar dari tubuh Pak Samuel.Pak Samuel mulanya memperlihatkan ekspresi kesakitan. Setelah itu, dia pun menghela napas panjang dan merasa lebih rileks dari sebelumnya.Sembari menatap Nathan, Pak Samuel pun bertanya dengan tidak percaya, "Apa sudah selesai?"Nathan menjawab sambil tersenyum, "Ya, sudah selesai."Pak Samuel menatap Nathan dengan mata berbinar. "Energi yang tersisa di tubuh Pak Samuel adalah energi sejati yang ditinggalkan oleh master Guru Besar itu. Kalau orang biasa yang menyentuhnya, nyawanya pasti akan berakhir mengenaskan.""Sebaliknya, Dokter Nathan tetap tenang dari awal sampai akhir. Kalau tebakanku nggak salah, Dokter Nathan seharusnya juga seorang kultivator, 'kan?"Nathan tersenyum, tetapi tidak memberikan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 99

    Saat melihat Nathan muncul di sana, hatinya mulai bergetar.Gawat. Orang ini sudah muncul. Penyakit Pak Samuel mungkin bisa disembuhkan olehnya.Nathan sama sekali tidak peduli dengan perdebatan di luar sana.Sembari mengeluarkan jarum perak, dia juga terus menggerakkan tangannya untuk menyegel beberapa titik akupunktur utama di tubuh Samuel.Dokter Bayu yang berdiri di samping memperhatikan dengan saksama. Dia berharap bisa belajar sesuatu darinya."Teknik akupunktur yang luar biasa! Dia bahkan bisa langsung mengetahui masalah Pak Samuel dan bertindak tanpa ragu-ragu sedikit pun. Orang ini benar-benar punya kemampuan medis yang luar biasa!"Makin dilihat, hati Dokter Bayu makin terguncang.Keinginan untuk menjadi murid Nathan makin kuat.Beberapa menit kemudian, setelah efek dari jarum perak Nathan bekerja, akhirnya Samuel terbangun."Masih ada energi panas dan dingin yang tersisa di tubuh Pak Samuel. Kalau tebakanku nggak salah, pasti karena pernah dilukai oleh master hebat.""Diliha

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 98

    Tanpa menunda proyek Panti Asuhan Gluton, Nathan segera bergegas ke kediaman wali kota bersama sopirnya Pak Samuel."Pecundang ini hebat juga! Sekarang bahkan ada yang datang menjemputnya," ujar Tamara dengan nada tidak puas."Bukankah yang barusan datang itu sopirnya Pak Samuel? Plat mobilnya sepertinya khusus untuk wali kota. Kenapa dia bisa datang untuk menjemput pecundang itu?" kata Ken.Tamara langsung menyangkalnya. "Omong kosong! Mobil wali kota datang menjemputnya? Memangnya dia siapa? Bukannya aku ingin mengomelimu, tapi kamu masih begitu muda, tapi penglihatanmu bahkan lebih buruk dariku!"Hanya Emilia yang memperlihatkan ekspresi penuh keterkejutan.Karena dia sangat yakin bahwa laki-laki yang barusan datang menjemput Nathan itu adalah sopir pribadi wali kota.Selain itu, mobil mewah itu juga merupakan mobil eksklusif wali kota.Apa Nathan menjadi tamu terhormat wali kota?Setelah memikirkannya, Emilia merasa hal ini tidak mungkin terjadi. Pasti ada alasan tersembunyi di bal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 97

    "Apa Keluarga Suteja kalian juga sama seperti Keluarga Halim, yang ingin Pak Samuel berutang budi pada kalian?""Sembarangan! Dokter Bayu ada sini dan masih belum membuat keputusan. Kamu malah ingin seorang dokter muda mengujinya? Bagaimana kalau dia mencelakai nyawa Pak Samuel?"Begitu mendengar berbagai suara tidak puas dari orang-orang yang hadir, Edward tampak menunjukkan senyum sinis.Lantaran Keluarga Halim tidak bisa mendapatkan jasa besar ini, maka jangan harap Keluarga Suteja kalian bisa mendapatkannya.Di saat ini, Dokter Bayu pun berkata, "Jangan berdebat lagi. Siapa bilang penyakit Pak Samuel nggak bisa disembuhkan? Aku akan minta guruku datang ke sini sekarang juga."Semua orang terkejut!Dokter Bayu merupakan dokter paling terampil di Beluno.Dia masih punya seorang guru?Apalagi, Dokter Bayu juga telah memasuki usia lanjut. Gurunya pasti sudah tua renta.Apa gurunya masih bisa mengobati orang?Edward ragu-ragu dan bertanya, "Dokter Bayu, kamu punya guru? Siapa dia?""Kal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 96

    Edward tersenyum sinis.Nona muda Keluarga Suteja ini sebenarnya wanita yang memesona dan punya daya tarik yang luar biasa. Namun sejak dia mulai dekat dengan Nathan, si gigolo itu, dia malah menjadi wanita yang tidak punya otak.Regina masih ingin bersaing dengannya? Huh! Dasar tidak tahu diri!Saat ini, Dokter Bayu juga selesai memeriksa kondisi Pak Samuel.Edward segera maju ke depan dan berkata sambil tersenyum, "Dokter Bayu, penyakit Pak Samuel bukanlah hal yang mudah disembuhkan orang lain. Tapi, bagi Anda, seharusnya itu bukan masalah besar, 'kan?"Dokter Bayu tidak mengatakan apa-apa, tetapi alis tuanya tampak berkerut.Jantung Edward berdebar kencang. Dia kembali bertanya dengan gugup, "Dokter Bayu, bicaralah. Apa yang sebenarnya terjadi pada wali kota?"Dokter Bayu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku tahu apa penyakitnya. Tapi kemampuan medisku terbatas, aku nggak bisa mengobati penyakitnya."Begitu kata-kata itu dilontarkan!Semua orang terkejut!Bahkan, dokter genius

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 95

    "Ini seharusnya nggak terjadi. Bukankah kondisi Pak Samuel baik-baik saja? Dia juga punya tim yang menjaganya setiap saat. Mana mungkin dia bisa tiba-tiba jatuh sakit?"Andre tampak tertekan.Dia adalah dokter pribadi keluarganya Samuel. Sekarang majikannya terbaring di tempat tidur. Dia juga punya tanggung jawab dalam masalah ini.Edward berkata, "Aku sudah minta Dokter Bayu datang ke sini. Seharusnya penyakit Pak Samuel bisa disembuhkan."Ada yang tertawa dan berkata, "Tuan Edward memang cekatan dalam mengatasi masalah. Di saat seperti ini, kita memang harus minta bantuan Dokter Bayu untuk menyelamatkan Pak Samuel.""Kalau begitu, kelak Keluarga Halim dan juga Tuan Edward pasti akan dihargai oleh Pak Samuel."Yang lain juga ikut menimpali. "Benar, sepertinya jasa besar dalam menyelamatkan Pak Samuel akan jatuh ke tangan Tuan Edward."Dalam hatinya, Edward sangat bangga, tetapi dia berpura-pura memasang ekspresi serius dan berkata, "Pak Samuel adalah pemimpin utama di Beluno. Sudah se

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 94

    Ken yang barusan ditampar langsung menutupi wajahnya dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.Dia hanya bisa memelototi Nathan dengan matanya yang berapi-api.Saat mendengar kerja sama mereka akan dibatalkan, Emilia ketakutan hingga wajahnya memucat. "Pak Yandi, aku minta maaf kepadamu di sini. Aku minta maaf karena adikku sudah menyinggungmu."Pak Yandi mendengus dingin dan berkata, "Nggak ada gunanya minta maaf padaku. Semua yang ada di sini diputuskan oleh Pak Nathan."Emilia tampak kesal. Apa dia juga harus minta maaf kepada Nathan?Namun saat melihat ekspresi mengerikan di wajah Pak Yandi, jika dia tidak meminta maaf, sepertinya tanah panti asuhan ini akan lepas dari tangannya.Setelah ragu beberapa saat, Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Maaf, Pak ... Pak Nathan!"Nathan mencibir dan berkata, "Bu Emilia, ternyata ada saat di mana kamu harus tunduk kepada orang lain juga?"Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Nathan, kamu menggunakan pengaruh Tuan Bima dan seng

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 93

    Ken berkata dengan ekspresi penuh harap, "Entah pimpinan ini seorang pria atau wanita. Kalau dia seorang wanita, sekalipun sudah tua, aku juga bersedia menjadi lelakinya."Emilia mengerutkan kening dan berkata, "Sebagai anggota Keluarga Sebastian, apa kamu nggak punya pendirian?""Meski dia seorang wanita, kamu juga nggak boleh sembarangan. Apa kamu kira pimpinan Grup Nugroho akan tertarik padamu?"Ken berkata dengan sedih, "Bu, lihat. Kakak meremehkanku lagi. Hidup dengan mengandalkan wanita juga termasuk keterampilan sekarang, oke?""Misalnya, Nathan si pecundang itu. Setelah meninggalkan Kakak, dia juga mulai mengandalkan hidup dari nona muda Keluarga Suteja. Jujur saja, aku iri pada bajingan itu!"Tamara juga setuju. "Benar. Emilia, nggak ada salahnya dengan ambisi Ken. Sangat sulit untuk menghasilkan uang dan naik ke posisi yang lebih tinggi sekarang ini.""Menurutku, kalau Ken benar-benar bisa disukai oleh pimpinan wanita Grup Nugroho, sekalipun hanya menjadi gigolo, juga nggak m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 92

    Tak lama setelah Nathan meninggalkan kediaman Wijaya, dia menerima telepon dari Regina."Dokter Nathan, kamu tahu Pak Samuel sakit kritis?"Nathan sama sekali tidak terkejut dan berkata, "Aku sudah mengatakan sebelumnya. Dia punya penyakit kronis, tapi dia nggak mau dengar. Jadi, aku juga nggak bisa berbuat apa-apa."Regina tersenyum pahit dan berkata, "Dokter Nathan, Pak Samuel juga termasuk pemimpin tertinggi Beluno. Maukah kamu membantunya?"Nathan menolaknya. "Suasana hatiku kurang baik saat ini. Kita lihat saja nanti. Lagi pula, dia kan wali kota. Kalau mau berobat, pasti ada banyak dokter hebat yang bersedia menyembuhkannya."Regina berkata, "Baiklah. Aku akan pergi ke kediaman Pak Samuel untuk memeriksa kondisinya lebih dulu. Kalau benar-benar nggak ada yang bisa menyembuhkannya, aku akan minta bantuan Dokter Nathan untuk menyelamatkan nyawanya.""Dokter Nathan nggak perlu khawatir. Aku juga nggak akan membuat bantuanmu sia-sia. Aku pasti akan membuatmu puas. Aku bahkan bersedia

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status