Share

Bab 48

Author: Levin Sergio
Dilihat dari sudut mana pun, Tamara sangat puas terhadap Edward. Dia berkata sambil tersenyum, "Menantuku, silakan duduk. Kamu adalah tokoh utama dalam jamuan keluarga malam ini."

Edward tampak begitu sopan terhadap orang-orang Keluarga Sebastian.

Hal itu sontak membuat seluruh Keluarga Sebastian kegirangan. Semuanya beranggapan bahwa menantu laki-lakinya ini sangat sempurna dan tanpa cela.

"Melihat Edward begitu diterima keluarga kami, apa hatimu merasa nggak nyaman?"

Entah sejak kapan, Emilia sudah berjalan mendekati Nathan dan menanyakan hal itu.

Nathan tersenyum dan berkata, "Selamat, ya. Kamu sudah menemukan pria yang hebat. Kamu selalu berharap bisa menikah dengan keluarga kaya selama ini. Sekarang impianmu sudah terwujud."

Ekspresi Emilia tampak rumit. Dia menghela napas. "Nathan, sebenarnya aku tahu kamu bukanlah orang yang jahat. Kamu punya kepribadian yang baik."

"Melihat orang yang berbudi luhur seperti itu, seharusnya kamu menirunya. Aku mengatakan ini semua bukanlah untuk
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 49

    Memang benar. Dari penampilannya, anggur yang dibawa Nathan kelihatannya tidak begitu bagus.Anggur yang bagus membutuhkan kemasan yang baik, tetapi anggur yang dia bawa itu bahkan dikemas dalam kendi tanah liat. Sudah pasti orang-orang kurang tertarik melihatnya.Tamara langsung memarahinya. "Nathan, dasar bodoh. Asal kamu tahu saja, bisa membiarkanmu datang makan malam di sini juga termasuk aku sudah memberimu muka.""Tapi mengingat status Tuan Besar kami yang mulia, beliau nggak akan minum anggur pemberianmu. Sebaiknya kamu enyah dari sini secepatnya. Jangan mempermalukan Keluarga Sebastian kami."Nathan masih tenang. "Aku katakan sekali lagi, anggur ini merupakan anggur yang sangat berharga. Aku sudah memberikan pada Kakek sebelumnya. Apalagi, anggur ini punya khasiat yang sangat baik untuk kesehatannya."Ken mendengus dingin, lalu menyeringai. "Anggur yang sangat berharga? Nathan, kamu memang jago membual.""Sepertinya pemahamanmu tentang anggur masih kurang. Kalau begitu, biarlah

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 50

    Saat ini, Nathan pun berkata dengan nada datar, "Anggur yang kubawa bukanlah anggur lokal. Ini juga bukan anggur yang bisa diseduh oleh kilang anggur."Tamara tampak emosi dan berkata, "Nathan, apa kamu akan mati kalau nggak membual? Anggur yang kamu bawa bukan anggur lokal? Jadi, maksudmu itu Anggur Abadi?""Benar. Ini memang Anggur Abadi!" jawab Nathan.Semua anggota Keluarga Sebastian tercengang, kemudian tertawa terbahak-bahak.Konyol! Konyol sekali!Dia bahkan berani bilang itu Anggur Abadi? Pecundang ini sungguh tidak tahu malu.Edward memperlihatkan senyum penuh arti di wajahnya. Sungguh suatu penghinaan bagi tuan muda sepertinya, jika dibandingkan dengan pecundang seperti itu.Tuan Besar Arga menghiburnya. "Nathan, meski anggurmu kualitasnya rendah, kita juga nggak perlu bersaing dengan orang lain.""Sama halnya dengan kata bijak ini, jangan kejar kupu-kupu, perbaiki kebun maka kupu-kupu akan datang dengan sendirinya!"Nathan mengangguk dan berkata, "Kakek benar. Aku akan mengi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 51

    Nathan dengan santai mengeluarkan ramuan abadi yang tersisa.Napas Tuan Besar Aswin tiba-tiba memburu. Dia hampir mencoba untuk merebut anggur itu."Ada begitu banyak. Astaga, setidaknya masih seperempat botol lagi. Kalau dipasarkan, harganya bisa mencapai 14 hingga 16 miliar. Kamu benar-benar murah hati, Nak!"Ken tidak puas dan langsung berkata, "Kakek Aswin, apa anggur bobrok ini sungguh begitu hebat seperti yang kamu ucapkan itu?"Tuan Besar Aswin melotot dan berkata, "Dasar bocah. Kalau kamu nggak paham, sebaiknya diam saja.""Ramuan abadi ini dibuat dari ratusan obat-obatan spiritual berkualitas tinggi dan butuh waktu tujuh hari tujuh malam untuk memfermentasinya di tempat pembuatan anggur milik pribadi.""Apalagi, ini baru langkah pertama dalam pembuatan anggur ini. Langkah selanjutnya, anggur ini harus disimpan dalam gudang bawah tanah setidaknya tiga puluh tahun. Setelah itu, baru bisa dikeluarkan.""Dilihat dari kualitas anggur yang dibawa Nathan, anggur itu pasti sudah disim

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 52

    Emilia berkata, "Edward, Pil Mujarab ini terlalu berharga. Lebih baik kamu simpan kembali saja."Edward tersenyum lebar. "Emilia, berdasarkan perasaanku padamu, jangankan Pil Mujarab kecil ini, bahkan sepuluh pil pun bukanlah apa-apa.""Lagi pula, aku juga ingin berbakti sama Kakek. Kesehatan Kakek memang nggak terlalu baik. Setelah minum ini, aku yakin dia pasti akan lebih sehat."Anggota Keluarga Sebastian langsung tersenyum kegirangan. Menantu kaya ini benar-benar jago berbicara!Tamara berkata kepada Tuan Besar Arga, "Ayah, lihatlah cucu menantumu ini. Bukankah dia sangat hebat dan bisa diandalkan?"Ken juga ikut menyanjungnya. "Hanya pria seperti Kak Edward yang layak menjadi kakak iparku. Dia benar-benar sempurna."Tiba-tiba, suara samar bergema di antara kerumunan anggota Keluarga Sebastian yang tengah berkumpul."Ini bukan Pil Mujarab. Sebaiknya jangan diberikan kepada Kakek!"Apa?Semua orang tercengang.Mendengar itu, Tamara langsung mengamuk. "Nathan, apa yang keluar dari mu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 53

    Edward diam-diam tersenyum sinis dan bergumam dalam hatinya, 'Pecundang ini masih ingin bersaing denganku untuk mendapatkan hati Emilia. Dia benar-benar sudah bosan hidup.'"Emilia, bagaimanapun juga, pengalaman Nathan terbatas. Jadi, maklum saja dia nggak membedakan mana yang benar dan mana yang salah.""Tapi niat hatinya memang baik. Toh dia melakukan semua ini demi Kakek. Jadi semuanya, jangan mempersulitnya lagi."Melihat Edward masih membela Nathan dan membantu pria itu berbicara, yang lainnya diam-diam menggumam dalam hati mereka.Putra sulung Keluarga Halim ini membalas kejahatan dengan kebaikan. Dia benar-benar seorang pria sejati!Tamara berkata sambil tersenyum, "Ayah, cepatlah minum Pil Mujarab ini. Barang bagus seperti ini sangat sulit ditemukan!"Edward berkata, "Benar. Saat aku meminta Pil Mujarab ini, pendeta tua itu juga berpesan padaku. Setelah Pil Mujarab dibuka, harus dikonsumsi secepat mungkin. Kalau nggak, khasiatnya akan berkurang."Tuan Besar Arga juga langsung t

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 54

    Edward juga tidak bisa duduk diam lagi. Wajahnya yang tadinya berbinar langsung berubah muram.Dialah yang mengeluarkan Pil Mujarab. Jika Tuan Besar Arga meninggal, sudah pasti dia harus bertanggung jawab.Sialan. Padahal dia masih belum sempat mendapatkan tubuh Emilia, sekarang kakeknya malah meninggal lebih dulu. Apa yang terjadi sebenarnya?Edward mengeluarkan ponselnya dan segera menelepon, "Dokter Bayu, ini saya, Edward. Saya ingin merepotkan Anda. Sesuatu telah terjadi di sini. Tolong datang ke sini untuk menyelamatkan nyawa orang secepatnya!"Saat ini, Emilia teringat dengan Nathan dan langsung memohon dengan cepat."Nathan, kamu seorang dokter. Cepat periksa Kakek. Apa yang terjadi sebenarnya? Bukankah dia baik-baik saja tadi!"Nathan meliriknya dengan dingin. "Sudah kubilang, Pil Mujarab ini palsu dan nggak boleh diminum. Aku nggak mempermasalahkan Keluarga Sebastian nggak memercayai perkataanku, tapi bahkan kamu juga menganggapku sebagai orang jahat. Sekarang setelah terjadi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 55

    "Jangan buang-buang waktuku di sini. Di mana pasiennya? Selesai mengobatinya, aku masih punya urusan lain!"Tepat di saat ini, seorang lelaki tua yang mengenakan jubah panjang, dengan hidung mancung dan berwajah besar, masuk ke dalam kediaman Sebastian. Begitu melewati pintu rumah, dia langsung bertanya dengan nada tidak sabar.Tamara bergegas mendekat dan berkata sambil tersenyum, "Anda pasti dokter paling terkenal di Beluno, Dokter Bayu, 'kan? Dokter Bayu, silakan duduk dan minum teh dulu!"Dia sebenarnya ingin menyanjung dan menyenangkan Dokter Bayu.Sayangnya, Dokter Bayu memberinya tatapan sinis, seolah-olah dia sedang melihat orang bodoh. Kemudian, dia pun berkata, "Dasar bodoh. Nyawa manusia dipertaruhkan di sini. Alih-alih menyelamatkan orang, kamu malah memintaku minum teh lebih dulu?" Apa kamu ingin ayahmu cepat mati?"Dimarahi seperti itu, wajah Tamara langsung memerah. Dia juga mundur dengan takut-takut.Emilia dan yang lainnya segera membawa Dokter Bayu untuk memeriksa Tua

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 56

    Tamara mengira Dokter Bayu punya pandangan yang berbeda, jadi dia segera bertanya dengan penuh harap, "Dokter Bayu, Anda juga beranggapan bahwa Pil Mujarab yang dikonsumsi ayah mertuaku itu asli, 'kan?""Huh. Sudah kuduga, mana mungkin Pil Mujarab itu palsu. Menantuku khusus memintanya dari Gunung Grima. Tubuh ayah mertuaku lemah, jadi dia nggak mampu menahan khasiat dari Pil Mujarab. Wajar saja dia pingsan!"Tamara merasa dirinya paling benar. Sayangnya, perkataannya itu malah dibalas dengan cibiran dari Dokter Bayu. "Dasar bodoh. Ternyata kamu benar-benar bodoh.""Yang dikonsumsi Tuan Besar kalian paling-paling hanya pil tonik. Pil Mujarab? Naif sekali. Aku malas berdebat dengan orang-orang bodoh seperti kalian!"Dipermalukan berulang kali membuat tubuh Tamara yang pendek dan gemuk itu bergetar hebat.Jika memungkinkan, dia benar-benar ingin mencari lubang dan bersembunyi di dalamnya.Ken berkata kepada Edward, "Kak Edward, sepertinya kamu sudah tertipu. Bahkan, Dokter Bayu pun menga

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 218

    Nathan tentunya tidak tahu tentang percakapan antara Roland dengan Monika.Sekalipun tahu, dia mungkin juga tidak akan peduli."Begitu cepat keluar? Dokter Nathan, apa Nona Monika nggak mengajakmu berkencan?"Regina memperlihatkan tatapan ambigu. Dia terus mengedipkan matanya pada Nathan.Nathan merasa kepalanya berdenyut. "Aku nggak punya waktu."Regina berkata dengan nada tidak senang, "Jadi, gadis bernama Monika itu benar-benar mengajakmu, Dokter Nathan? Huh! Dia masih terlalu muda untuk bersaing denganku dalam mendapatkan pria."Tiara bertanya dengan penuh minat, "Nathan, Monika itu primadona Grup Valentino dan kecantikannya cukup populer di kalangan sosial kelas atas Beluno. Bahkan, banyak kepala keluarga bangsawan yang ingin menikahinya.""Kenapa kamu menolaknya?"Nathan mengangkat bahu dan berkata, "Aku nggak tertarik dengannya. Apalagi, kami juga nggak kenal, jadi aku menolaknya.""Kamu menolaknya dengan tegas, tapi kalau hal ini sempat ketahuan sama Liam, Julian, dan para play

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 217

    Lelang terus berlangsung hingga larut malam.Banyak tamu yang masih belum puas.Bahkan, setelah meninggalkan acara lelang, mereka masih mengenang dua pertarungan seru yang terjadi barusan.Apalagi, semua kejadian itu berhubungan dengan pria bernama Nathan itu.Liam menghibur Edward. "Tuan Edward, berpikirlah positif. Bagaimanapun juga, mahkota berlian sudah menjadi milikmu.""Meski Nathan itu menyebalkan, pada akhirnya dia tetap dikalahkan olehmu, 'kan? Dia bahkan nggak berani bersaing denganmu."Senyum Edward tampak canggung.Apa Nathan, si bajingan itu, benar-benar dikalahkan oleh dirinya?Edward tidak merasa begitu.Bajingan itu jelas-jelas mencelakainya. Dia benar-benar keji.Meski Edward sadar dengan semua itu, dia masih harus memaksakan senyuman saat menghadapi Liam dan yang lainnya. Dia harus bersikap seakan dirinya baik-baik saja.Nyatanya, hatinya sudah hancur berkeping-keping dan hampir berdarah.Julian mendengus dingin. "Bocah ini cukup sombong.""Dia bukan hanya menyinggung

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 216

    Edward merasa dadanya sudah hampir meledak karena emosi.Dia tidak menyangka Nathan akan memberikan pembalasan yang begitu kejam.Edward berteriak sambil menunjuk ruang VIP nomor satu, "Nathan, kalau kamu hebat, keluarlah dan tantang aku. Kita duel satu lawan satu."Bajingan ini keterlaluan.Semua orang memberi hormat pada Keluarga Halim. Dia malah sengaja merusak rencananya.Apalagi, dia juga terus mengincarnya tanpa henti. Yang jelas menunjukkan bahwa dia menganggap Keluarga Halim bukanlah apa-apa.Nathan tidak tergerak dan hanya tersenyum sinis. "Tuan Edward nggak menginginkan mahkota berlian lagi?""Atau Tuan Edward bersedia mengakui kekalahan dan memilih menjadi seorang pengecut?"Nathan sedang memprovokasinya!Beraninya Nathan memprovokasinya!Ekspresi wajah Edward langsung berubah.Tuan Edward berteriak keras, "200 miliar. Aku pasti menemanimu bermain sampai akhir malam ini."Dia sekarang sudah berada dalam situasi sulit, tetapi masih terus menawar sampai akhir.Karena mahkota b

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 215

    Terdengar nada bicara datar dari ruang VIP nomor satu."50,02 miliar. Maaf, aku barusan tertidur dan lupa menawar. Sudah membuat kalian menunggu begitu lama!"Begitu kata-kata itu dilontarkan.Semua tamu yang hadir mulanya tercengang, kemudian meledak dengan suara riuh dan tawa yang belum pernah terjadi sebelumnya."Dia hanya menambah dua ratus ribu? Hahaha. Tuan Nathan sepertinya sedang balas dendam karena kelakuan Edward barusan!""Siapa bilang tuan ini nggak berani menantang Keluarga Halim? Lihat, sekarang sudah terjadi, 'kan? Seperti kata pepatah, pembalasan mungkin terlambat, tapi pasti akan datang. Sialan! Edward kalah telak kali ini!""Seru, seru sekali! Keluarga Halim biasanya suka menindas orang lain dengan mengandalkan kekuatan mereka. Thomas juga sering bertindak semena-mena. Edward bahkan sengaja menaikkan harga untuk menimbulkan masalah sebelumnya. Kali ini, bisa dikatakan mereka menerima balasannya."Penambahan harga yang ditawarkan Nathan bukan hanya mengejutkan para pen

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 214

    Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 213

    Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 212

    Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 211

    Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 210

    "Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status