Share

Bab 258

Penulis: Levin Sergio
Setelah memikirkannya, Nathan pun menelepon manajer dan memintanya membantu memanggil sopir pengganti untuk mengantar kedua wanita itu pulang.

Manajer itu menatapnya dengan kaget. "Memanggil sopir pengganti untuk mengantar nona-nona ini pulang? Tuan, apa yang kamu pikirkan?"

Nathan kebingungan. "Apa yang aku pikirkan? Mereka mabuk, tentu saja aku harus mengantar mereka kembali."

Manajer itu tertegun, lalu berkata dengan ekspresi kecewa, "Kamu nggak boleh mengantar kedua wanita itu pulang begitu saja, mengerti?"

"Apa kamu nggak tahu alasan mereka bisa mabuk di depan pria dewasa sepertimu?"

"Ini berarti mereka sedang memberimu kesempatan. Aku benar-benar nggak tahu harus bilang apa lagi. Kalau kamu menyia-nyiakan dua gadis cantik ini, kamu benar-benar nggak bisa dimaafkan."

Nathan tidak berdaya.

Melihat manajer yang antusias, seakan-akan lebih khawatir daripada dirinya sendiri.

Manajer itu tampak iri. Dia menelan ludah dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Tuan, harus kuakui pesonamu mema
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 259

    Brian tampak geram. "Apa maksudmu?"Nathan berkata dengan nada dingin, "Minggir. Aku antar Tiara ke kamarnya langsung."Brian menahan amarahnya dan berkata, "Serahkan saja Tiara padaku. Aku adalah kakak seperguruannya. Sudah seharusnya aku bertanggung jawab menjaga Tiara."Mulut Nathan memperlihatkan sedikit ejekan. "Maaf, aku tadinya mau menyerahkan padamu.""Tapi aku nggak percaya padamu sekarang. Jadi, lebih baik aku antar Tiara langsung ke kamarnya saja."Brian cemburu pada Nathan dan menciptakan permusuhan yang sulit untuk dijelaskan.Nathan juga bukannya mudah ditindas dan tidak punya emosi sama sekali!Saking geramnya, Brian sudah ingin menghabisi bocah di hadapannya itu.Namun, dia juga tidak bisa menoleransi Nathan terus menggendong adik seperguruan kesayangannya.Jadi, dia terpaksa harus mengalah.Nathan menggendong Tiara sampai ke kamarnya. Setelah membaringkan gadis itu, dia pun keluar.Brian berkata tanpa ekspresi, "Kamu sudah enyah sekarang!""Brian, jangan berangan-angan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 260

    Nathan mencibir dan berkata, "Nggak penting kapan aku kembali, tapi dilihat dari sikapmu barusan, sepertinya kamu tahu Dokter Bayu mengetahui masalah ini.""Benar juga. Kamu memanfaatkan adik seperguruanmu yang sedang mabuk untuk melakukan hal nggak senonoh. Kalau Dokter Bayu tahu masalah ini, sebagai murid pertamanya, kamu pasti akan dikeluarkan dari kediaman Wijaya!"Raut wajah Brian langsung dipenuhi kepanikan.Dokter Bayu masih tidak tahu bahwa dia mendambakan tubuh Tiara sepenuhnya.Namun, Dokter Bayu juga tidak pernah mendukung Brian dan Tiara menjalin hubungan.Itu sebabnya, Brian selalu menyimpan dendam, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.Jika Dokter Bayu tahu apa yang telah dia lakukan malam ini.Dia pasti akan berakhir diusir dari kediaman Wijaya dan reputasinya juga akan hancur.Ada berbagai pemikiran yang melintas di benak Brian. Bahkan, sempat terbersit keinginan untuk membunuh bocah di hadapannya."Nathan, karena kamu sudah melihat semuanya, jangan salahkan aku k

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 261

    Nathan baru menyadari bahwa pil anti mabuk itu pasti buatan Dokter Bayu, kakeknya Tiara.Pil ini tidaklah langka. Siapa pun yang punya pengetahuan tentang pengobatan kuno pasti bisa membuatnya."Lalu, kenapa kamu berpura-pura mabuk padahal kamu sudah sadar?" tanya Nathan sambil menatap Tiara dengan aneh.Wajah mungil milik Tiara pun makin memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak menjawab.Setelah beberapa saat, barulah dia berkata dengan malu, "Aku ingin kamu ... mengantarku pulang."Seakan takut Nathan salah paham, dia buru-buru menjelaskan, "Bukan seperti yang kamu pikirkan. Murni hanya karena aku merasa nggak aman pulang sendirian, apalagi setelah minum-minum.""Lagi pula, kamu juga akan mengantar Regina pulang, kenapa nggak sekalian mengantarku juga?"Nathan tertawa dan berkata, "Tenang saja, aku nggak bakal berpikir banyak. Kamu dan Nona Regina sama-sama mabuk. Tanpa perlu kalian bilang pun, aku pasti akan mengantar kalian pulang dengan selamat.""Kemudian, kamu juga tahu hal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 262

    Kediaman Halim.Edward yang sedang duduk di kursi kepala keluarga tampak memasang ekspresi wajah penuh kegembiraan.Hari ini adalah hari di mana dia mengadakan pertemuan kepala keluarga untuk pertama kalinya.Semua pimpinan Keluarga Halim ada di sana, apalagi tidak ada seorang pun yang berani tidak menghormatinya.Ada istri kedua Keluarga Halim, Minda, yang seksi dan menawan duduk di samping Edward sambil memasang senyum menggoda.Tatapan mata keduanya bertemu di udara dan sesekali memercikkan api.Ada beberapa pimpinan Keluarga Halim yang punya mata jeli menyadarinya, tetapi mereka hanya mengira mereka sudah terlalu banyak berpikir.Yang satunya adalah kepala keluarga yang baru menjabat dan yang satunya lagi adalah istri kepala keluarga terdahulu. Apalagi, ada perbedaan usia yang begitu besar di antara mereka. Seharusnya keduanya tidak melakukan hal yang tidak-tidak."Semuanya, ayo kita mulai rapat hari ini," ucap Edward sambil tersenyum.Dia perlu mengamati kekuatan Keluarga Halim sa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 263

    "Aku bodoh? Kamu sendiri? Ayahmu memang sakit-sakitan, tapi dia masih bisa menstabilkan situasi Keluarga Halim. Kamu masih muda dan energik, tapi kamu bahkan lebih buruk dari ayahmu. Dasar pengecut."Edward sangat emosi dan langsung menampar ibu tirinya dengan telapak tangannya.Tamparan itu membuat ibu tirinya terhuyung dan hampir terjatuh.Sambil menutupi pipinya yang memerah, sang ibu tiri menatap Edward dengan tidak percaya."Kamu memukulku? Kamu baru saja menjadi kepala keluarga dan sekarang kamu berani memukulku?"Wajah Edward berubah gelap. Dia pun berteriak, "Kamu juga tahu aku sekarang adalah kepala keluarga? Siapa yang memberimu nyali untuk bicara seperti itu padaku?""Ingat, ini pertama kalinya dan juga terakhir kalinya. Kalau masih terjadi lagi, kamu juga nggak perlu jadi nyonya Keluarga Halim lagi."Minda sangat emosi hingga dadanya bergetar. Dia pun berkata dengan marah, "Edward, kamu benar-benar nggak tahu berterima kasih.""Saat aku membantumu, mulutmu begitu manis. Bah

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 264

    "Namun di kediaman Halim sebelumnya, Nathan juga bisa lolos dari tangan tetua Keluarga Halim dengan selamat," ucap Tamara masih tidak mau menyerah.Emilia menggelengkan kepalanya. "Bu, Nathan mungkin punya beberapa kemampuan sekarang, tapi segalanya nggak seperti yang kamu lihat.""Setelah kembali dari kediaman Halim, aku sudah bertanya kepada dua tetua keluarga utama. Mereka semua bilang Nathan hanya memanfaatkan waktu yang tepat.""Kalau bukan karena mereka sudah menguras sebagian besar kekuatan tetua Keluarga Halim sebelumnya, Nathan pasti akan mati di atas panggung kemarin."Tamara seolah-olah menyadari sesuatu dan berkata, "Ternyata begitu. Waktu itu aku masih bertanya-tanya, mana mungkin Nathan akan begitu baik hati dan berinisiatif membantu Keluarga Sebastian?""Ternyata dia pintar memanfaatkan situasi untuk memamerkan kekuatannya!""Itu sebabnya, aku nggak berpikir untuk minta bantuan pada Nathan," kata Emilia."Sekarang Edward begitu berkuasa, Nathan saja nggak bisa melindungi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 265

    Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau menggunakan kekuatan, kita nggak akan bisa mengalahkan Keluarga Halim.""Satu-satunya solusi adalah menunda Edward sampai anggota dari keluarga utama sampai."Diikuti bantingan keras, pintu ruangan langsung ditendang hingga terbuka.Edward tampak menyeringai. Dia membawa belasan master Keluarga Halim dan menerobos masuk."Emilia, tunanganku tersayang, kapan kamu akan menikah denganku? Aku sudah nggak sabar lagi!"Begitu bertemu dengan Emilia, Edward langsung memasang ekspresi lembut, tetapi kata-katanya begitu agresif.Emilia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Edward sambil berkata, "Edward, hubungan kita sudah lama berakhir.""Kalau kamu seorang pria sejati, nggak perlu gunakan cara seperti ini. Katakan padaku, apa yang kamu inginkan?"Edward mencibir. "Kita sudah berakhir? Pintar sekali kamu. Aku sudah berkorban begitu banyak untukmu dan sekarang kamu bilang kita sudah berakhir? Lantas, mau ditaruh di mana wajahku ini?"Emilia ber

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 266

    Edward berkata sambil memasang ekspresi meledek, "Emilia, jarang-jarang lihat gadis cantik sepertimu begitu marah.""Kamu ingin aku melepaskan Keluarga Sebastian, 'kan? Gampang saja. Segera alokasikan dua triliun dari Grup Sebastian untuk membantu Keluarga Halim."Tanpa perlu mempertimbangkannya, Emilia langsung menolak. "Dua triliun? Bukankah persyaratanmu terlalu tinggi? Grup Sebastian nggak punya uang sebanyak itu."Bukankah dua triliun sama dengan meminta nyawa Grup Sebastian?Keluarga Halim sungguh kejam!Edward tersenyum sinis dan berkata, "Jangan buru-buru menolakku karena aku masih belum menyelesaikan kata-kataku.""Grup Sebastian bukan hanya harus mengalokasikan dua triliun untuk Keluarga Halim, tapi kamu juga harus menikah denganku dan menjadi wanitaku."Emilia sangat marah. "Edward, jangan harap!"Tamara juga berteriak, "Benar, jangan harap!""Putriku begitu cantik dan polos. Apa kamu nggak bisa bercermin dan melihat dirimu sendiri? Memangnya kamu pantas bersanding dengannya

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 311

    Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Simon sangat mendominasi. Sikap nggak goyah seperti itu sungguh mengagumkan.""Nak, jangan banyak omong lagi. Cepat katakanlah," seru Simon dengan tidak sabar."Jangan kira aku nggak tahu. Nayana dan Arjun sekarang memilih untuk mengikuti kata-katamu.""Dalam hal menggunakan taktik, kamulah yang paling hebat.""Aku nggak pantas menerima pujian seperti itu," seru Nathan dengan cepat."Sebenarnya, aku hanya ingin memberitahumu sedikit informasi saja, Tuan Simon. Saat berada di ruang tunggu Vila Analin, aku menemukan barang bagus di dalam gelas anggur Tuan Julian dan Nona Vilda.""Barang bagus ini sangat langka. Namanya Bubuk Albunus. Dengar-dengar, kalau obat ini dikonsumsi oleh pria atau wanita sebelum berhubungan badan, bisa meningkatkan gairah dan juga bisa bersenang-senang dalam waktu yang lama ....""Cukup hentikan! Jangan dilanjutkan lagi."Sebelum Nathan selesai berbicara, Simon sudah tidak sanggup mendengarnya lagi.Rasa marah yang baru saja be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 310

    Julian berkata pada Simon dengan penuh tulus, "Kak Simon, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.""Kali ini memang aku yang salah, tapi jangan khawatir. Aku pasti akan berjuang keras untuk Sirion demi menebus kesalahanku."Wajah Simon menegang. Dia jelas masih marah.Beberapa master Sirion maju ke depan, lalu mengepalkan tangan mereka, sambil berkata, "Tuan Simon, Tuan Julian sudah mengakui kesalahannya. Anda lihat, bukankah kita harus memaafkannya?""Benar, Tuan Simon. Tuan Julian hanya khilaf sesaat. Tapi bukankah dia bilang dia akan menebus dosanya? Aku rasa kita harus memberinya kesempatan.""Tuan Simon juga termasuk orang yang punya pemikiran terbuka. Bukankah hanya seorang wanita murahan saja? Campakkan saja."Simon menarik napas dalam-dalam. Dia sudah hampir berhasil dibujuk oleh saudara-saudaranya.Dia memang masih perlu mengandalkan Julian sekarang.Walau pria mesum ini sudah kelewat batas dan membuatnya ingin menamparnya sampai mati.Namun, dibandingkan dengan bantuan yang a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 309

    Simon merebut barang dari tangan anak buahnya dan melemparkannya ke wajah Julian."Julian, kamu bilang kamu dan Vilda, si jalang, itu datang ke sini hanya untuk beristirahat. Nggak terjadi apa pun ya, 'kan?"Simon menatap Julian dan berkata dengan nada ganas, "Kalau begitu, buka matamu dan lihat, apa yang ada di tanganku ini?"Julian mengambil barang yang dilemparkan Simon barusan dan melihatnya. Wajahnya seketika memerah. Dia merasa malu dan tidak tahu harus mencari alasan apa lagi.Karena itu adalah dua pasang pakaian dalam, yang dia dan Vilda tidak sempat kenakan barusan. Lantaran sibuk melarikan diri, mereka pun meninggalkannya di kamar.Simon menggertakkan giginya dan melemparkan salah satu sepatu kulit merah milik Julian yang hilang dan gulungan tisu bekas ke kepala Julian.Bukan hanya itu saja, Simon juga melemparkan kondom bekas ke kepala Julian sambil memasang ekspresi jijik dan benci.Julian tidak tahan menghadapi benda kotor seperti itu dan segera menghindarinya.Para master

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 308

    Plak!Simon langsung menamparnya dengan keras."Dasar jalang! Kamu masih berani berkelit sekarang? Akan kuhabisi kamu!"Simon menamparnya dengan penuh benci.Vilda menjerit. Tubuhnya seketika terlempar sejauh empat hingga lima meter. Dia langsung menyemburkan darah. Kondisinya tampak sekarat.Kelopak mata Liam berkedut. Dia merasa ada hawa dingin yang menyelimuti hatinya.Sepertinya Simon bertekad membunuh Vilda!"Tuan Liam, bukankah kamu terus menekankan bahwa pasangan hina ini nggak ada di hotelmu?"Tepat di saat nyali Liam makin menciut, Simon langsung menatapnya dengan ekspresi datar.Liam terkejut. "Tuan Simon, sebenarnya aku ...."Simon tidak berniat mendengar penjelasannya sama sekali. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa bajingan ini keluar dari sini. Jangan habisi dia. Kalau nggak, Keluarga Suteja akan datang mencari masalah.""Tapi aku mau dia merasakan apa yang namanya sengsara dan juga hidup menderita!"Dua lelaki kekar dari Sirion bergegas maju ke depan, kemudian m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status