Share

Bab 260

Author: Levin Sergio
Nathan mencibir dan berkata, "Nggak penting kapan aku kembali, tapi dilihat dari sikapmu barusan, sepertinya kamu tahu Dokter Bayu mengetahui masalah ini."

"Benar juga. Kamu memanfaatkan adik seperguruanmu yang sedang mabuk untuk melakukan hal nggak senonoh. Kalau Dokter Bayu tahu masalah ini, sebagai murid pertamanya, kamu pasti akan dikeluarkan dari kediaman Wijaya!"

Raut wajah Brian langsung dipenuhi kepanikan.

Dokter Bayu masih tidak tahu bahwa dia mendambakan tubuh Tiara sepenuhnya.

Namun, Dokter Bayu juga tidak pernah mendukung Brian dan Tiara menjalin hubungan.

Itu sebabnya, Brian selalu menyimpan dendam, tetapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Jika Dokter Bayu tahu apa yang telah dia lakukan malam ini.

Dia pasti akan berakhir diusir dari kediaman Wijaya dan reputasinya juga akan hancur.

Ada berbagai pemikiran yang melintas di benak Brian. Bahkan, sempat terbersit keinginan untuk membunuh bocah di hadapannya.

"Nathan, karena kamu sudah melihat semuanya, jangan salahkan aku k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bani othman
Layannnnnnnnnnnn
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 261

    Nathan baru menyadari bahwa pil anti mabuk itu pasti buatan Dokter Bayu, kakeknya Tiara.Pil ini tidaklah langka. Siapa pun yang punya pengetahuan tentang pengobatan kuno pasti bisa membuatnya."Lalu, kenapa kamu berpura-pura mabuk padahal kamu sudah sadar?" tanya Nathan sambil menatap Tiara dengan aneh.Wajah mungil milik Tiara pun makin memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak menjawab.Setelah beberapa saat, barulah dia berkata dengan malu, "Aku ingin kamu ... mengantarku pulang."Seakan takut Nathan salah paham, dia buru-buru menjelaskan, "Bukan seperti yang kamu pikirkan. Murni hanya karena aku merasa nggak aman pulang sendirian, apalagi setelah minum-minum.""Lagi pula, kamu juga akan mengantar Regina pulang, kenapa nggak sekalian mengantarku juga?"Nathan tertawa dan berkata, "Tenang saja, aku nggak bakal berpikir banyak. Kamu dan Nona Regina sama-sama mabuk. Tanpa perlu kalian bilang pun, aku pasti akan mengantar kalian pulang dengan selamat.""Kemudian, kamu juga tahu hal

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 262

    Kediaman Halim.Edward yang sedang duduk di kursi kepala keluarga tampak memasang ekspresi wajah penuh kegembiraan.Hari ini adalah hari di mana dia mengadakan pertemuan kepala keluarga untuk pertama kalinya.Semua pimpinan Keluarga Halim ada di sana, apalagi tidak ada seorang pun yang berani tidak menghormatinya.Ada istri kedua Keluarga Halim, Minda, yang seksi dan menawan duduk di samping Edward sambil memasang senyum menggoda.Tatapan mata keduanya bertemu di udara dan sesekali memercikkan api.Ada beberapa pimpinan Keluarga Halim yang punya mata jeli menyadarinya, tetapi mereka hanya mengira mereka sudah terlalu banyak berpikir.Yang satunya adalah kepala keluarga yang baru menjabat dan yang satunya lagi adalah istri kepala keluarga terdahulu. Apalagi, ada perbedaan usia yang begitu besar di antara mereka. Seharusnya keduanya tidak melakukan hal yang tidak-tidak."Semuanya, ayo kita mulai rapat hari ini," ucap Edward sambil tersenyum.Dia perlu mengamati kekuatan Keluarga Halim sa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 263

    "Aku bodoh? Kamu sendiri? Ayahmu memang sakit-sakitan, tapi dia masih bisa menstabilkan situasi Keluarga Halim. Kamu masih muda dan energik, tapi kamu bahkan lebih buruk dari ayahmu. Dasar pengecut."Edward sangat emosi dan langsung menampar ibu tirinya dengan telapak tangannya.Tamparan itu membuat ibu tirinya terhuyung dan hampir terjatuh.Sambil menutupi pipinya yang memerah, sang ibu tiri menatap Edward dengan tidak percaya."Kamu memukulku? Kamu baru saja menjadi kepala keluarga dan sekarang kamu berani memukulku?"Wajah Edward berubah gelap. Dia pun berteriak, "Kamu juga tahu aku sekarang adalah kepala keluarga? Siapa yang memberimu nyali untuk bicara seperti itu padaku?""Ingat, ini pertama kalinya dan juga terakhir kalinya. Kalau masih terjadi lagi, kamu juga nggak perlu jadi nyonya Keluarga Halim lagi."Minda sangat emosi hingga dadanya bergetar. Dia pun berkata dengan marah, "Edward, kamu benar-benar nggak tahu berterima kasih.""Saat aku membantumu, mulutmu begitu manis. Bah

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 264

    "Namun di kediaman Halim sebelumnya, Nathan juga bisa lolos dari tangan tetua Keluarga Halim dengan selamat," ucap Tamara masih tidak mau menyerah.Emilia menggelengkan kepalanya. "Bu, Nathan mungkin punya beberapa kemampuan sekarang, tapi segalanya nggak seperti yang kamu lihat.""Setelah kembali dari kediaman Halim, aku sudah bertanya kepada dua tetua keluarga utama. Mereka semua bilang Nathan hanya memanfaatkan waktu yang tepat.""Kalau bukan karena mereka sudah menguras sebagian besar kekuatan tetua Keluarga Halim sebelumnya, Nathan pasti akan mati di atas panggung kemarin."Tamara seolah-olah menyadari sesuatu dan berkata, "Ternyata begitu. Waktu itu aku masih bertanya-tanya, mana mungkin Nathan akan begitu baik hati dan berinisiatif membantu Keluarga Sebastian?""Ternyata dia pintar memanfaatkan situasi untuk memamerkan kekuatannya!""Itu sebabnya, aku nggak berpikir untuk minta bantuan pada Nathan," kata Emilia."Sekarang Edward begitu berkuasa, Nathan saja nggak bisa melindungi

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 265

    Emilia menggertakkan giginya dan berkata, "Kalau menggunakan kekuatan, kita nggak akan bisa mengalahkan Keluarga Halim.""Satu-satunya solusi adalah menunda Edward sampai anggota dari keluarga utama sampai."Diikuti bantingan keras, pintu ruangan langsung ditendang hingga terbuka.Edward tampak menyeringai. Dia membawa belasan master Keluarga Halim dan menerobos masuk."Emilia, tunanganku tersayang, kapan kamu akan menikah denganku? Aku sudah nggak sabar lagi!"Begitu bertemu dengan Emilia, Edward langsung memasang ekspresi lembut, tetapi kata-katanya begitu agresif.Emilia menarik napas dalam-dalam, lalu menatap Edward sambil berkata, "Edward, hubungan kita sudah lama berakhir.""Kalau kamu seorang pria sejati, nggak perlu gunakan cara seperti ini. Katakan padaku, apa yang kamu inginkan?"Edward mencibir. "Kita sudah berakhir? Pintar sekali kamu. Aku sudah berkorban begitu banyak untukmu dan sekarang kamu bilang kita sudah berakhir? Lantas, mau ditaruh di mana wajahku ini?"Emilia ber

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 266

    Edward berkata sambil memasang ekspresi meledek, "Emilia, jarang-jarang lihat gadis cantik sepertimu begitu marah.""Kamu ingin aku melepaskan Keluarga Sebastian, 'kan? Gampang saja. Segera alokasikan dua triliun dari Grup Sebastian untuk membantu Keluarga Halim."Tanpa perlu mempertimbangkannya, Emilia langsung menolak. "Dua triliun? Bukankah persyaratanmu terlalu tinggi? Grup Sebastian nggak punya uang sebanyak itu."Bukankah dua triliun sama dengan meminta nyawa Grup Sebastian?Keluarga Halim sungguh kejam!Edward tersenyum sinis dan berkata, "Jangan buru-buru menolakku karena aku masih belum menyelesaikan kata-kataku.""Grup Sebastian bukan hanya harus mengalokasikan dua triliun untuk Keluarga Halim, tapi kamu juga harus menikah denganku dan menjadi wanitaku."Emilia sangat marah. "Edward, jangan harap!"Tamara juga berteriak, "Benar, jangan harap!""Putriku begitu cantik dan polos. Apa kamu nggak bisa bercermin dan melihat dirimu sendiri? Memangnya kamu pantas bersanding dengannya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 267

    Di belakangnya ada Tuan Besar Arga yang duduk di kursi roda."Aku mengundang Nathan ke sini untuk menyelamatkan Keluarga Sebastian!" seru Tuan Besar Arga dengan nada datar.Emilia berkata dengan cemas, "Kakek, keluarga kita ditindas Keluarga Halim sekarang. Percuma saja kamu mengundang Nathan ke sini.""Selain itu, kondisi tubuhmu nggak baik, bagaimana kamu bisa datang ke tempat seperti ini? Cepat kembalilah. Biarlah aku yang menangani semuanya."Tuan Besar Arga tiba-tiba berteriak, "Kamu mau bagaimana menanganinya?""Meski Keluarga Sebastian bukan keluarga bangsawan, kita juga tetap punya martabat.""Tapi sekarang, kamu sudah ditindas seperti ini dan menyembunyikan dariku. Apa kamu masih menganggapku sebagai kakekmu?"Omelan Tuan Besar Arga akhirnya membuat air mata Emilia jatuh."Kakek, cucumu nggak kompeten dan sudah membuat Kakek malu."Tuan Besar Arga mendengus dingin, "Kakek sudah bau tanah, jadi aku nggak peduli dengan harga diri lagi.""Aku hanya ingin tanyakan satu hal padamu.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 268

    "Nathan, kuserahkan segalanya padamu."Nathan mengangguk dan berdiri. "Edward, bawa orang-orang Keluarga Halim kalian keluar dari sini."Edward mengira dirinya salah dengar. Dia menyeringai. "Apa kamu bilang?"Nathan menatapnya tajam. "Aku bilang, bawa orang-orang Keluarga Halim keluar, apa masih nggak cukup jelas?"Edward sangat marah dan berteriak, "Nathan, kamu pikir kamu siapa?""Kalau kamu berani ikut campur masalahku dengan Keluarga Sebastian hari ini, aku pasti akan melawanmu sampai akhir."Sekarang dia adalah kepala Keluarga Halim dan termasuk pimpinan terkemuka di Beluno.Beraninya Nathan menyuruhnya keluar dari sini? Apa Nathan menganggapnya sebagai berandalan kecil?Mana mungkin Edward bisa menerima penghinaan seperti itu?Nathan menyipitkan matanya. Ada cahaya dingin melintas di matanya. "Sepertinya kamu masih belum kapok melihat akhir dari Tetua Keluarga Halim kemarin."Sembari berbicara, dia mengabaikan para master Keluarga Halim dan berjalan mendekati Edward.Edward keta

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 320

    Nathan tersenyum dan berkata, "Nona Monika bukan hanya pandai melelang, tapi juga pandai menilai barang antik. Sangat berbakat."Begitu dipuji oleh Nathan, Monika tampak senang dan berkata dengan rendah hati, "Tuan Nathan terlalu memuji. Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan baik saja.""Ditambah lagi, keluargaku juga punya bisnis barang antik. Aku sudah sering melihatnya sejak kecil, jadi aku tahu sedikit."Nathan berjalan di sekitar alun-alun dan berkata, "Baiklah, kami lihat-lihat dulu. Kalau ada yang aku suka, aku baru akan merepotkan Nona Monika.""Baiklah. Kalau ada yang Tuan Nathan, beri tahu aku saja," ujar Monika.Tiara sedikit tidak puas, tetapi dia masih tersenyum dan berkata, "Ada begitu banyak barang antik, kaligrafi, dan lukisan di alun-alun ini. Apa Nona Monika berani jamin kamu memahami segalanya?"Monika berkata sambil tersenyum tenang, "Barang antik merupakan seni yang luas dan mendalam, yang mana melibatkan zaman kuno dan modern, baik di dalam maupun luar negeri. Bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 319

    Di dalam mobil, Tiara langsung menelepon Regina.Setelah mengobrol cukup lama, Tiara meletakkan ponselnya dan berkata dengan kecewa, "Sayang sekali, Regina nggak bisa keluar.""Padahal kami sudah sepakat sebelumnya dan mau pergi ke konferensi penilaian barang antik bersamamu, Nathan.""Tapi Keluarga Suteja sangat ketat sama Regina sekarang, jadi terpaksa lain kali saja."Nathan mendadak teringat dengan sikap Billy dan yang lainnya kemarin.Dari luar, Billy memang datang untuk menjemput Regina, tetapi dilihat dari penampilannya, Nathan merasa pria itu sedang mengawasi Regina."Akhir-akhir ini, Keluarga Suteja kedatangan orang penting dari ibu kota provinsi," seru Dokter Bayu."Regina mungkin perlu menemani orang itu, jadi dia nggak punya waktu."Ketiganya mengobrol di sepanjang jalan. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di Jalan Antik paling terkenal di Beluno.Mobilnya masih berhenti jauh, tetapi tidak bisa maju ke depan lagi, karena terlalu banyak orang.Nathan akhirnya menemukan tem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 318

    Nathan tidak berbicara dan hanya menatap Tiara.Wajah Tiara merah padam. Saat menyadari Nathan tengah menatapnya, dia segera mengalihkan pandangannya dan berkata dengan suara pelan, "Nathan, jangan dengarkan omong kosong kakekku. Dia sudah pikun."Nathan tersenyum dan berkata, "Dokter Bayu, aku sudah bilang sebelumnya, kesenjangan usia di antara kita berdua terlalu besar.""Nggak pantas bagiku menerimamu sebagai muridku. Jadi, jangan bahas masalah ini lagi kelak."Dokter Bayu mengangguk kecewa, lalu berkata dengan putus asa, "Baiklah. Aku juga tahu kalau permintaan ini kurang pantas.""Tapi Dokter Nathan, aku datang ke sini hari ini bukan hanya untuk berguru padamu, tapi masih ada hal lain.""Katakanlah!" seru Nathan.Dokter Bayu mengusap jenggotnya dan berkata sambil tersenyum, "Hari ini adalah konferensi penilaian barang antik Grup Valentino. Para ahli dan kolektor barang antik dari Beluno, ibu kota provinsi, dan Naroa akan datang.""Aku berpikir untuk mengajak Dokter Nathan pergi be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 317

    Keesokan harinya.Nathan sudah pergi ke Rumah Sakit Perdana Beluno pagi-pagi.Sebagai wakil kepala rumah sakit, kinerjanya juga tidak berbeda dengan seorang manajer yang lepas tangan.Hanya saja, meski Rumah Sakit Perdana merupakan rumah sakit terbesar di Beluno dan juga rumah sakit swasta.Tingkat kebebasan Nathan masih cukup tinggi.Ditambah lagi dengan dukungan yang diberikan Tiara dan Regina, Nathan pada dasarnya tidak perlu mengambil tindakan, kecuali menghadapi penyakit yang sulit atau operasi yang menantang."Pak Nathan, pagi!"Para perawat muda di rumah sakit itu tampak penuh semangat. Saat melihat Nathan, mereka semua langsung menyapanya dengan hangat."Pagi, semuanya!" balas Nathan sambil tersenyum.Perawat paling populer di Rumah Sakit Perdana bernama Adel.Saat tatapan matanya tidak sengaja bertemu dengan Nathan, wajah oval perawat muda itu langsung memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang Nathan lagi.Nathan tersenyum pada perawat muda itu, kemudian na

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status