Share

Bab 198

Penulis: Levin Sergio
Hanya dengan satu tamparan, Nathan langsung menjatuhkan Julian.

Pria itu langsung meraung kesakitan. Dia merasa mulutnya seolah-olah akan meledak. Darah bercampur dengan gigi menyembur ke seluruh lantai.

Namun, rasa sakit yang melanda mulutnya bukanlah hal yang paling sulit diterima Julian.

Sebaliknya, yang paling sulit diterimanya adalah meski bajingan di depannya ini tahu jelas siapa dirinya, dia masih berani menyerangnya.

Apa bajingan ini benar-benar tidak takut mati?

"Kalau kamu orang yang masuk akal, sekalipun kamu hanya seorang pedagang kecil di pasar, aku juga sungkan untuk menindasmu."

Nathan dengan santai menatap Julian yang menutup mulutnya, tetapi masih tidak berhenti meraung itu. Ada darah yang mengalir keluar dari sela-sela jarinya.

"Tapi kalau kamu nggak masuk akal, sekalipun kamu berasal dari sekte bela diri yang kuat, lantas kenapa? Apa gunanya kalau pemimpin Sekte Pirata itu pamanmu? Aku bisa melakukan apa pun yang aku inginkan!"

Kata-kata ini tidak terlalu agresif, te
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 199

    Simon mendengus dingin. "Aku rasa kalian seharusnya sudah tahu identitas Tuan Julian, 'kan?""Beraninya gigolo yang kamu 'pelihara' ini sembarangan memukul orang. Kita semua mencari nafkah di Beluno ini. Aku masih bisa menutup sebelah mata masalah ini demi Keluarga Suteja dan Keluarga Wijaya.""Tapi Sekte Pirata bukanlah sekte yang mudah ditindas. Gigolomu ini sedang cari mati. Kalau bukan karena aku datang tepat waktu, gigolomu ini mungkin sudah disiksa habis-habisan oleh para master dari Sekte Pirata!""Tuan Simon, jelas-jelas Julian yang kasar dan nggak tahu malu. Dia yang menindas Nathan duluan," kata Tiara dengan kesal.Simon mengangkat dagunya tinggi dan berkata dengan nada dingin, "Nggak penting membicarakan hal itu sekarang!""Yang paling penting adalah pamannya Tuan Julian itu pemimpin Sekte Pirata. Statusnya sangat mulia.""Sebaliknya, gigolo yang kamu pelihara ini bukanlah siapa-siapa. Terus terang saja, kalau bukan karena memandang wajah dua nona hari ini, bocah itu sudah p

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 200

    Untuk merobohkan dan merenovasi kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.Nathan menyerahkan segalanya pada Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.Saat kembali ke Cusio, hari sudah sore.Ketika matahari terbenam, Nathan melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.Seorang lelaki tua berpakaian tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.Sambil menyeruput teh, dia berkata sambil tersenyum, "Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga sebelumnya!"Nathan sibuk meninju dan bertanya dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"Bima, orang paling kaya di Beluno, yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata, "Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun membuatkan sepoci teh.""Tuan Muda, barang-barang yang kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"Menghadap matahari terbenam, kekuatan tinju Nathan

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 201

    Selain itu, ada Daun Tujuh Bintang yang dia peroleh dari Samuel dan juga ginseng top berusia seratus tahun dari Keluarga Wijaya."Grup Valentino akan segera mengadakan lelang dan Teratai Sanoya akan menjadi salah satu barang lelang," kata Bima."Berdasarkan koneksi yang saya miliki, sebenarnya saya bisa langsung membeli Teratai Sanoya. Namun, kabarnya Teratai Sanoya sudah diincar oleh orang lain. Grup Valentino juga kesulitan dan nggak berani sembarangan membuat keputusan. Itu sebabnya, saya datang menemui Tuan Muda."Nathan mengangguk dan berkata, "Baiklah. Beri tahu aku waktu dan lokasi lelang. Biar aku yang langsung ke sana.""Lokasinya di aula Grup Valentino dan acara dimulai jam delapan malam," jawab Bima.Grup Valentino adalah perusahaan terkenal dalam industri perhiasan, barang antik, batu giok, dan sejenisnya di Beluno.Itu sebabnya, Nathan tidak merasa heran mereka mampu menemukan ramuan legendaris seperti Teratai Sanoya.Raja Berlian yang ada di tangannya juga dibeli dari Gru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 202

    Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?""Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan."Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?""Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku?" ucap Emilia.Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah meman

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 203

    Hati Emilia bergetar. Dia hanya mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya dia sangat gelisah dalam beberapa hari ini.Wajah asli Edward perlahan-lahan terungkap. Dia benar-benar berbeda dari sosok pemuda sederhana dan menjanjikan yang dikenalnya.Apa Emilia harus mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Nathan?Emilia yang angkuh tentu tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.Akhirnya, hari pelelangan pun tibaPada jam delapan malam, sudah banyak mobil-mobil mewah yang berkumpul di depan gedung Grup Valentino. Ada berbagai petinggi dari Beluno muncul.Di antaranya ada Liam dari Keluarga Suteja dan Edward dari Keluarga Halim.Keduanya mengenakan setelan jas yang rapi. Mereka tampak seperti bangsawan elit. Di samping juga ada beberapa teman wanita cantik yang menemani mereka."Tuan Edward, lama nggak bertemu denganmu. Kamu terlihat bahagia. Sepertinya kamu menjalani hari-hari yang lebih baik daripada saudaramu ini!"Liam lebih dulu angkat bicara, lalu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 204

    Liam tertawa sinis dan sengaja memperkeruh suasana, "Tuan Julian, kamu sudah menyulitkan orang.""Semua orang di Beluno tahu kalau Nona Emilia adalah kekasihnya Tuan Edward."Julian membuka kipas lipatnya dan berkata dengan bangga, "Apa salahnya pria sejati mendambakan wanita cantik? Lagi pula, Nona Emilia dan Tuan Edward masih belum menikah. Kami masih bisa bersaing secara adil."Kedua pelayan wanita melirik sekilas Emilia dan berkata, "Gadis cantik, kamu beruntung sekali bisa disukai oleh tuan muda kami.""Lemparkan saja dirimu ke pelukan tuan muda kami. Mulai sekarang, asalkan kamu melayaninya dengan baik, kami akan menyediakan makanan dan minuman lezat untukmu. Bagi tuan muda kami, kekayaan ataupun kekuasaan bukanlah masalah besar. Dia bisa memberikan semuanya padamu!"Wajah Emilia tampak dingin. Dia masih diam dan tidak menanggapi perkataan mereka.Edward menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Julian, aku menganggapmu sebagai tamu terhormat dari Sekte Pirata, jadi aku masih sopa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 205

    Namun, Edward hanya bisa menelan semua penghinaan itu.Dia sudah akan mengambil alih Keluarga Halim. Jadi, di saat krusial seperti ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.Walau Julian, si bajingan ini, pantas mati.Namun, Sekte Pirata bukanlah keberadaan yang bisa disinggung oleh Keluarga Halim dengan mudah. Apalagi, mereka saat ini sedang mengalami masalah.Liam maju ke depan dan bertindak seolah pembawa damai. "Tuan Julian, Tuan Edward, kita semua termasuk orang-orang yang punya status. Acara lelang akan segera dimulai. Lebih baik lupakan saja. Ayo kita masuk ke dalam dulu."Julian mengangkat dagunya dan berkata dengan nada meremehkan, "Benar juga. Ayo kita ikut acara lelang dulu.""Tapi langit bisa membuktikan cintaku pada Nona Emilia. Kalau nggak mendapatkan Nona Emilia, aku nggak akan menyerah begitu saja. Tuan Edward, kamu tunggu saja. Ada baiknya kamu memberikan Nona Emilia padaku!"Lagi-lagi penghinaan yang begitu arogan.Orang-orang lainnya yang ada di tempat kejadia

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 214

    Julian tersenyum sinis. Dia sangat tidak puas dengan kepura-puraan Edward yang telah mencuri perhatian semua orang.Tepat di saat dia hendak membantah, terdengar suara batuk yang mendominasi lagi."Aku Thomas Halim, datang ke sini untuk mendukung putraku, Edward. Mohon semuanya meninggalkan sedikit harga diri untukku."Buam!Terjadi kehebohan di acara lelang itu. Siapa sangka, bahkan kepala Keluarga Halim, tokoh paling berpengaruh di Beluno, pun akan hadir di sana."Thomas, si lelaki tua itu, ternyata datang juga. Huh!"Julian mendengus dingin di ruang VIP itu. Dia kemudian memutuskan untuk diam.Dia berani memprovokasi Edward, tetapi sebagai kepala keluarga bangsawan, Thomas masih berada pada level yang sama dengan pemimpin Sekte Pirata.Sebagai seorang junior, Julian masih tidak berani bersikap lancang.Selain itu, Julian tahu bahwa Thomas, pria tua yang sakit-sakitan ini, bukanlah orang baik sewaktu masih muda.Thomas adalah seorang master tingkat Guru Besar junior. Dia bisa membunu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 213

    Rumah lelang setidaknya mengambil keuntungan sebanyak puluhan miliar dari 400 miliar itu.Keuntungan besar!Regina dan Tiara juga sulit menerima kenyataan itu. Dia memandang Nathan dengan tatapan tidak percaya."Dokter Nathan, 400 miliar. Kita sepertinya sudah terlalu ceroboh!"Nathan berkata dengan nada datar, "Aku nggak tertarik bermain dengan sekelompok orang bodoh ini. Alih-alih membuang waktu, lebih baik aku keluarkan harga yang membuat mereka nggak berkutik."Ekspresi acuh tak acuh pria itu membuat Regina dan Tiara kebingungan.Apa bagi Nathan, transaksi sebesar 400 miliar ini tidak berarti apa-apa?Sekalipun mereka punya uang, dia juga tidak boleh sembarangan menawar harga setinggi langit, 'kan?Julian tertawa terbahak-bahak, lalu tersenyum menyeringai. "Menghabiskan 400 miliar untuk mendapatkan obat seperti itu? Nathan, aku benar-benar penasaran, kamu itu bodoh sungguhan atau hanya pura-pura bodoh?""Aku sebenarnya ingin terus menemanimu bermain, tapi melihat kelakuanmu, aku be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 212

    Julian tertawa dan berkata, "Tuan Edward, aku kagum dengan penawaran hargamu. Dalam hal nggak tahu malu, memang nggak ada yang bisa menandingimu."Liam juga angkat bicara dan tertawa, "Tuan Edward, kamu memang mengerti lelang. Aku mengagumimu!"Begitu mendengar kata-kata yang dilontarkan Julian dan Liam, putra sulung Keluarga Halim yang berada di ruang VIP itu langsung memperlihatkan ekspresi kejam di wajahnya.Yang dia inginkan adalah membunuh Nathan, si gigolo ini.Karena alasan inilah, sekalipun harus sementara memihak kubu yang sama dengan Julian, Edward juga tidak peduli.Emilia menatapnya dengan matanya yang indah dan berkata dengan nada dingin, "Apa seru berbuat seperti itu?"Edward berkata dengan kejam, "Kenapa nggak seru? Nathan sudah mengacau berkali-kali. Sekarang sudah saatnya gilirannya. Apa aku nggak boleh beri pelajaran padanya?"Emilia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Aku nggak bahas tentang penawaranmu. Karena ini lelang, siapa saja bisa mengajukan penawaran. Ini

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 211

    Sebagai pihak penyelenggara, dia tahu betul bahwa Teratai Sanoya tidak akan bisa mendapatkan penawaran setinggi itu."160 miliar, apa ... apa masih ada penawar VIP lainnya? Kalau nggak ada, Teratai Sanoya ini akan menjadi milik Tuan Nathan!"Gadis cantik berpakaian tradisional sangat gembira dan memastikan sekali lagi.Padahal dia juga tahu angka tersebut sudah tidak ada tandingannya lagi dan mustahil ada orang yang mampu menyaingi harganya.Namun tepat di saat ini, ada lagi yang menawarkan harga."Aku tawar 164 miliar!"Wah!Suasana di tempat kejadian tidak bisa dibendung lagi dan berubah menjadi riuh.Semua hadirin juga tahu ada orang yang sengaja mencari masalah dengan ruang VIP nomor satu.Satya yang berada dalam ruang VIP nya Liam langsung tertawa sinis dan berkata, "Rasakan. Kalau aku nggak bisa mendapatkan teratai itu, jangan harap bocah itu bisa memperolehnya!"Liam mencibir dan berkata, "Aku sudah tahu Julian nggak mungkin berdiam diri saja.""Kebetulan. Dengan adanya pembuat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 210

    "Lantaran tamu-tamu terhormat nggak begitu tertarik dengan Teratai Sanoya ini, mari kita lanjutkan prosesnya dan mulai menawar pada harga 10 miliar," seru gadis cantik berpakaian tradisional itu dengan nada kecewa.Tatapan matanya yang sedih menyapu seluruh ruang VIP di atas. Seketika membuat para pengusaha kaya yang mulanya tidak tertarik pun mulai menawar."10,4 miliar. Anggap saja itu sebagai bantuan untuk kalian!""11 miliar. Demi harga diri semua orang, aku masih harus mendukungnya."...Penawaran dengan cepat memanas dan telah sampai pada angka 12 miliar.Regina berkata dengan nada tidak senang, "Gadis itu sukses membodohi sekelompok pria yang nggak berotak dan mesum, tapi harganya terus naik. Bukankah ini nggak menguntungkan bagi Dokter Nathan?"Selesai berbicara, dia langsung memberikan sebuah harga. "14 miliar. Aku akan memberikan nominal yang bisa membuat semua orang meredakan emosi."Mata gadis cantik berpakaian tradisional itu berbinar. Dia berkata dengan gembira, "Nona Reg

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 209

    Regina bertanya sambil memiringkan kepalanya. Leher rampingnya tampak sangat putih dan halus di bawah cahaya redup.Nathan tersenyum dan berkata, "Ya, ada barang yang aku inginkan.""Nathan, apa itu ramuan legendaris?" tanya Tiara.Nathan juga tidak ingin menyembunyikannya. "Benar, Teratai Sanoya."Tiara mengangguk. "Teratai Sanoya merupakan ramuan legendaris bermutu tinggi dan disukai oleh para ahli medis serta sejumlah kolektor cerdas.""Tapi Beluno nggak seperti kota-kota besar serupa Peldu dan Mavodi, yang mungkin ada banyak orang yang tertarik pada Teratai Sanoya. Seharusnya kamu nggak sulit untuk mendapatkannya."Begitu selesai berbicara, wanita cantik berpakaian tradisional di atas panggung langsung menarik kain merah dan memperlihatkan Teratai Sanoya."Tamu yang terhormat, barang lelang malam ini agak istimewa.""Bukan permata yang nggak ternilai, juga bukan sebuah mahakarya. Ini adalah obat ajaib yang telah diidentifikasi secara profesional dan berusia setidaknya 500 tahun.""

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 208

    Emilia menatap Edward, lalu tersenyum sinis. "Bukankah kamu barusan bilang Nathan akan dibunuh oleh Julian? Kenapa sekarang kelihatannya nggak seperti itu?"Edward membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.Bahkan, dia sendiri pun tidak menyangka CEO Grup Valentino, Roland, akan begitu sopan pada Nathan.Liam berkata dengan nada meremehkan, "Gigolo itu pasti mengandalkan koneksi Bima untuk mendapatkan sambutan hangat dari Tuan Roland."Edward memanfaatkan kesempatan itu dan berkata, "Benar, Tuan Roland dan Tuan Bima adalah sahabat karib. Nathan hanya mengandalkan koneksi Tuan Bima untuk menyelamatkan nyawanya."Julian mendengus dingin. "Bima adalah orang paling kaya di Beluno. Dia memang tokoh besar.""Tapi aku nggak mungkin melepaskan Nathan begitu saja. Sialan! Masalah ini masih belum berakhir!"Liam dan Edward saling berpandangan. Keduanya bisa melihat tatapan menyeramkan dan dingin yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Kebetulan, Julian, pria yang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 207

    Begitu datang, Roland langsung berbicara dengan ramah.Julian mencibir sambil memegang pedang di belakang punggungnya. Dia berkata dengan arogan, "Tunjukkan belas kasihan? Maaf, Tuan Roland. Sekalipun kamu datang ke sini untuk memohon belas kasihan, bajingan kecil ini tetap kubunuh hari ini."Para hadirin terkejut. Mereka tidak menyangka Julian bahkan tidak akan memberikan sedikit pun rasa hormat kepada tuan rumah lelang malam ini.Namun, Sekte Pirata memang sangat kuat dan mampu untuk membuat Julian memperlihatkan kesombongannya di sini.Banyak orang yang berkeringat dingin. Bahkan, kedatangan Roland pun tidak berhasil menghancurkan niat Julian. Kalau begitu, Nathan, si gigolo ini, pasti akan celaka.Namun saat ini, Roland menatap Julian seolah-olah dia bodoh. Dia berkata dengan nada dingin, "Bodoh! Kamu kira aku sedang memohon padamu?"Apa?Banyak orang yang tercengang dengan perkataan Roland.Sebagai orang yang terlibat, Julian juga tertegun sejenak. Dia kemudian berkata, "Roland, j

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status