Share

Bab 200

Author: Levin Sergio
Untuk merobohkan dan merenovasi kembali Klub Balavan tentunya membutuhkan waktu.

Nathan menyerahkan segalanya pada Regina. Dengan begitu, dia akan punya waktu luang.

Saat kembali ke Cusio, hari sudah sore.

Ketika matahari terbenam, Nathan melepas kemejanya dan mulai berlatih di halaman.

Seorang lelaki tua berpakaian tradisional sedang duduk di samping meja batu di bawah pohon tua di halaman.

Sambil menyeruput teh, dia berkata sambil tersenyum, "Tinju Tuan Muda makin lama makin terlihat alami. Aku hanya melihat tingkat keterampilan seperti ini pada mantan kepala keluarga sebelumnya!"

Nathan sibuk meninju dan bertanya dengan datar, "Si Tua, kapan kamu datang?"

Bima, orang paling kaya di Beluno, yang mana Nathan memanggilnya dengan sebutan 'Si Tua' itu terkekeh dan berkata, "Aku baru saja sampai. Melihat Tuan Muda nggak ada di sini, aku pun membuatkan sepoci teh."

"Tuan Muda, barang-barang yang kamu punya di sini punya kualitas terbaik!"

Menghadap matahari terbenam, kekuatan tinju Nathan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 201

    Selain itu, ada Daun Tujuh Bintang yang dia peroleh dari Samuel dan juga ginseng top berusia seratus tahun dari Keluarga Wijaya."Grup Valentino akan segera mengadakan lelang dan Teratai Sanoya akan menjadi salah satu barang lelang," kata Bima."Berdasarkan koneksi yang saya miliki, sebenarnya saya bisa langsung membeli Teratai Sanoya. Namun, kabarnya Teratai Sanoya sudah diincar oleh orang lain. Grup Valentino juga kesulitan dan nggak berani sembarangan membuat keputusan. Itu sebabnya, saya datang menemui Tuan Muda."Nathan mengangguk dan berkata, "Baiklah. Beri tahu aku waktu dan lokasi lelang. Biar aku yang langsung ke sana.""Lokasinya di aula Grup Valentino dan acara dimulai jam delapan malam," jawab Bima.Grup Valentino adalah perusahaan terkenal dalam industri perhiasan, barang antik, batu giok, dan sejenisnya di Beluno.Itu sebabnya, Nathan tidak merasa heran mereka mampu menemukan ramuan legendaris seperti Teratai Sanoya.Raja Berlian yang ada di tangannya juga dibeli dari Gru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 202

    Ken tidak menanggapinya dengan serius dan hanya berkata dengan cuek, "Kak, apa reputasi Keluarga Sebastian begitu berharga?""Aku minta kamu membelikanku mobil mewah, tapi kamu malah nggak mau. Sekarang Kak Nathan sudah kaya, jadi aku memohon padanya. Kamu malah merasa dipermalukan. Aku benar-benar nggak ngerti apa yang kamu pikirkan."Emilia sangat marah hingga dadanya naik turun. Emilia paling mementingkan harga dirinya, jadi mana mungkin dia tahan melihat adiknya sendiri bertingkah seperti penjilat di depan Nathan."Nathan, menurutmu ini menyenangkan? Kamu mempermainkan adikku seperti itu. Kamu pasti senang melihat Keluarga Sebastian mempermalukan diri sendiri, 'kan?"Emilia sangat marah sekaligus sedih. Dia langsung menanyai Nathan.Nathan berkata dengan nada datar, "Jadi maksudmu, aku yang salah karena mengendarai mobil mewah?""Bukankah kamu sengaja mengendarai mobil mewah ke sini untuk menggoda Ken dan memamerkannya padaku?" ucap Emilia.Nathan tertawa. "Emilia, kamu sudah meman

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 203

    Hati Emilia bergetar. Dia hanya mengerucutkan bibirnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun.Sebenarnya dia sangat gelisah dalam beberapa hari ini.Wajah asli Edward perlahan-lahan terungkap. Dia benar-benar berbeda dari sosok pemuda sederhana dan menjanjikan yang dikenalnya.Apa Emilia harus mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Nathan?Emilia yang angkuh tentu tidak akan membiarkan hal seperti itu terjadi.Akhirnya, hari pelelangan pun tibaPada jam delapan malam, sudah banyak mobil-mobil mewah yang berkumpul di depan gedung Grup Valentino. Ada berbagai petinggi dari Beluno muncul.Di antaranya ada Liam dari Keluarga Suteja dan Edward dari Keluarga Halim.Keduanya mengenakan setelan jas yang rapi. Mereka tampak seperti bangsawan elit. Di samping juga ada beberapa teman wanita cantik yang menemani mereka."Tuan Edward, lama nggak bertemu denganmu. Kamu terlihat bahagia. Sepertinya kamu menjalani hari-hari yang lebih baik daripada saudaramu ini!"Liam lebih dulu angkat bicara, lalu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 204

    Liam tertawa sinis dan sengaja memperkeruh suasana, "Tuan Julian, kamu sudah menyulitkan orang.""Semua orang di Beluno tahu kalau Nona Emilia adalah kekasihnya Tuan Edward."Julian membuka kipas lipatnya dan berkata dengan bangga, "Apa salahnya pria sejati mendambakan wanita cantik? Lagi pula, Nona Emilia dan Tuan Edward masih belum menikah. Kami masih bisa bersaing secara adil."Kedua pelayan wanita melirik sekilas Emilia dan berkata, "Gadis cantik, kamu beruntung sekali bisa disukai oleh tuan muda kami.""Lemparkan saja dirimu ke pelukan tuan muda kami. Mulai sekarang, asalkan kamu melayaninya dengan baik, kami akan menyediakan makanan dan minuman lezat untukmu. Bagi tuan muda kami, kekayaan ataupun kekuasaan bukanlah masalah besar. Dia bisa memberikan semuanya padamu!"Wajah Emilia tampak dingin. Dia masih diam dan tidak menanggapi perkataan mereka.Edward menggertakkan giginya dan berkata, "Tuan Julian, aku menganggapmu sebagai tamu terhormat dari Sekte Pirata, jadi aku masih sopa

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 205

    Namun, Edward hanya bisa menelan semua penghinaan itu.Dia sudah akan mengambil alih Keluarga Halim. Jadi, di saat krusial seperti ini, dia tidak boleh melakukan kesalahan apa pun.Walau Julian, si bajingan ini, pantas mati.Namun, Sekte Pirata bukanlah keberadaan yang bisa disinggung oleh Keluarga Halim dengan mudah. Apalagi, mereka saat ini sedang mengalami masalah.Liam maju ke depan dan bertindak seolah pembawa damai. "Tuan Julian, Tuan Edward, kita semua termasuk orang-orang yang punya status. Acara lelang akan segera dimulai. Lebih baik lupakan saja. Ayo kita masuk ke dalam dulu."Julian mengangkat dagunya dan berkata dengan nada meremehkan, "Benar juga. Ayo kita ikut acara lelang dulu.""Tapi langit bisa membuktikan cintaku pada Nona Emilia. Kalau nggak mendapatkan Nona Emilia, aku nggak akan menyerah begitu saja. Tuan Edward, kamu tunggu saja. Ada baiknya kamu memberikan Nona Emilia padaku!"Lagi-lagi penghinaan yang begitu arogan.Orang-orang lainnya yang ada di tempat kejadia

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 206

    Regina dan Tiara juga sudah sampai saat ini."Tuan Julian, ini wilayahnya Grup Valentino. Pertimbangkan dulu sebelum bertindak!" ucap Regina memperingatkan.Julian langsung berteriak, "Memangnya kenapa kalau wilayahnya Grup Valentino? Pamanku adalah pemimpin Sekte Pirata. Siapa yang berani nggak menghormatiku?"Nathan menggelengkan kepalanya. Apa semua anak konglomerat ini begitu arogan? Mereka selalu mengungkit latar belakang keluarga mereka di setiap kesempatan?'Pemimpin Sekte Pirata adalah pamanku ....' Nathan sudah mendengar kalimat ini berkali-kali dan mulai muak.Kegilaan Julian membuat banyak orang mundur dengan cepat.Namun, kemunculan Nathan telah mematahkan semangat Julian dan membuat mereka merasa lega.Hanya saja, tidak dimungkiri, keberadaan Sekte Pirata masih sangat kuat.Pemuda ini terlalu impulsif dan sekarang malah membuat Julian marah. Dia pasti akan berakhir celaka.Edward menarik tangan Emilia dan berkata, "Emilia, ayo kita pergi dulu. Julian sudah gila. Nathan pas

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 207

    Begitu datang, Roland langsung berbicara dengan ramah.Julian mencibir sambil memegang pedang di belakang punggungnya. Dia berkata dengan arogan, "Tunjukkan belas kasihan? Maaf, Tuan Roland. Sekalipun kamu datang ke sini untuk memohon belas kasihan, bajingan kecil ini tetap kubunuh hari ini."Para hadirin terkejut. Mereka tidak menyangka Julian bahkan tidak akan memberikan sedikit pun rasa hormat kepada tuan rumah lelang malam ini.Namun, Sekte Pirata memang sangat kuat dan mampu untuk membuat Julian memperlihatkan kesombongannya di sini.Banyak orang yang berkeringat dingin. Bahkan, kedatangan Roland pun tidak berhasil menghancurkan niat Julian. Kalau begitu, Nathan, si gigolo ini, pasti akan celaka.Namun saat ini, Roland menatap Julian seolah-olah dia bodoh. Dia berkata dengan nada dingin, "Bodoh! Kamu kira aku sedang memohon padamu?"Apa?Banyak orang yang tercengang dengan perkataan Roland.Sebagai orang yang terlibat, Julian juga tertegun sejenak. Dia kemudian berkata, "Roland, j

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 208

    Emilia menatap Edward, lalu tersenyum sinis. "Bukankah kamu barusan bilang Nathan akan dibunuh oleh Julian? Kenapa sekarang kelihatannya nggak seperti itu?"Edward membuka mulutnya, tetapi tidak tahu harus bagaimana menjelaskannya.Bahkan, dia sendiri pun tidak menyangka CEO Grup Valentino, Roland, akan begitu sopan pada Nathan.Liam berkata dengan nada meremehkan, "Gigolo itu pasti mengandalkan koneksi Bima untuk mendapatkan sambutan hangat dari Tuan Roland."Edward memanfaatkan kesempatan itu dan berkata, "Benar, Tuan Roland dan Tuan Bima adalah sahabat karib. Nathan hanya mengandalkan koneksi Tuan Bima untuk menyelamatkan nyawanya."Julian mendengus dingin. "Bima adalah orang paling kaya di Beluno. Dia memang tokoh besar.""Tapi aku nggak mungkin melepaskan Nathan begitu saja. Sialan! Masalah ini masih belum berakhir!"Liam dan Edward saling berpandangan. Keduanya bisa melihat tatapan menyeramkan dan dingin yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Kebetulan, Julian, pria yang

Latest chapter

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 320

    Nathan tersenyum dan berkata, "Nona Monika bukan hanya pandai melelang, tapi juga pandai menilai barang antik. Sangat berbakat."Begitu dipuji oleh Nathan, Monika tampak senang dan berkata dengan rendah hati, "Tuan Nathan terlalu memuji. Aku hanya melakukan pekerjaanku dengan baik saja.""Ditambah lagi, keluargaku juga punya bisnis barang antik. Aku sudah sering melihatnya sejak kecil, jadi aku tahu sedikit."Nathan berjalan di sekitar alun-alun dan berkata, "Baiklah, kami lihat-lihat dulu. Kalau ada yang aku suka, aku baru akan merepotkan Nona Monika.""Baiklah. Kalau ada yang Tuan Nathan, beri tahu aku saja," ujar Monika.Tiara sedikit tidak puas, tetapi dia masih tersenyum dan berkata, "Ada begitu banyak barang antik, kaligrafi, dan lukisan di alun-alun ini. Apa Nona Monika berani jamin kamu memahami segalanya?"Monika berkata sambil tersenyum tenang, "Barang antik merupakan seni yang luas dan mendalam, yang mana melibatkan zaman kuno dan modern, baik di dalam maupun luar negeri. Bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 319

    Di dalam mobil, Tiara langsung menelepon Regina.Setelah mengobrol cukup lama, Tiara meletakkan ponselnya dan berkata dengan kecewa, "Sayang sekali, Regina nggak bisa keluar.""Padahal kami sudah sepakat sebelumnya dan mau pergi ke konferensi penilaian barang antik bersamamu, Nathan.""Tapi Keluarga Suteja sangat ketat sama Regina sekarang, jadi terpaksa lain kali saja."Nathan mendadak teringat dengan sikap Billy dan yang lainnya kemarin.Dari luar, Billy memang datang untuk menjemput Regina, tetapi dilihat dari penampilannya, Nathan merasa pria itu sedang mengawasi Regina."Akhir-akhir ini, Keluarga Suteja kedatangan orang penting dari ibu kota provinsi," seru Dokter Bayu."Regina mungkin perlu menemani orang itu, jadi dia nggak punya waktu."Ketiganya mengobrol di sepanjang jalan. Tak lama kemudian, mereka pun sampai di Jalan Antik paling terkenal di Beluno.Mobilnya masih berhenti jauh, tetapi tidak bisa maju ke depan lagi, karena terlalu banyak orang.Nathan akhirnya menemukan tem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 318

    Nathan tidak berbicara dan hanya menatap Tiara.Wajah Tiara merah padam. Saat menyadari Nathan tengah menatapnya, dia segera mengalihkan pandangannya dan berkata dengan suara pelan, "Nathan, jangan dengarkan omong kosong kakekku. Dia sudah pikun."Nathan tersenyum dan berkata, "Dokter Bayu, aku sudah bilang sebelumnya, kesenjangan usia di antara kita berdua terlalu besar.""Nggak pantas bagiku menerimamu sebagai muridku. Jadi, jangan bahas masalah ini lagi kelak."Dokter Bayu mengangguk kecewa, lalu berkata dengan putus asa, "Baiklah. Aku juga tahu kalau permintaan ini kurang pantas.""Tapi Dokter Nathan, aku datang ke sini hari ini bukan hanya untuk berguru padamu, tapi masih ada hal lain.""Katakanlah!" seru Nathan.Dokter Bayu mengusap jenggotnya dan berkata sambil tersenyum, "Hari ini adalah konferensi penilaian barang antik Grup Valentino. Para ahli dan kolektor barang antik dari Beluno, ibu kota provinsi, dan Naroa akan datang.""Aku berpikir untuk mengajak Dokter Nathan pergi be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 317

    Keesokan harinya.Nathan sudah pergi ke Rumah Sakit Perdana Beluno pagi-pagi.Sebagai wakil kepala rumah sakit, kinerjanya juga tidak berbeda dengan seorang manajer yang lepas tangan.Hanya saja, meski Rumah Sakit Perdana merupakan rumah sakit terbesar di Beluno dan juga rumah sakit swasta.Tingkat kebebasan Nathan masih cukup tinggi.Ditambah lagi dengan dukungan yang diberikan Tiara dan Regina, Nathan pada dasarnya tidak perlu mengambil tindakan, kecuali menghadapi penyakit yang sulit atau operasi yang menantang."Pak Nathan, pagi!"Para perawat muda di rumah sakit itu tampak penuh semangat. Saat melihat Nathan, mereka semua langsung menyapanya dengan hangat."Pagi, semuanya!" balas Nathan sambil tersenyum.Perawat paling populer di Rumah Sakit Perdana bernama Adel.Saat tatapan matanya tidak sengaja bertemu dengan Nathan, wajah oval perawat muda itu langsung memerah. Dia menundukkan kepalanya dan tidak berani memandang Nathan lagi.Nathan tersenyum pada perawat muda itu, kemudian na

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status