Share

BAB 3 – Kekecewaan

Penulis: Ghostriz
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Berhenti menyebut nama putriku dari mulut kotormu itu! Kau tidak berhak menemuinya lagi karena kalian akan bercerai besok! Sudah cukup putriku hidup sengsara karenamu! Jadi berhenti mencarinya! Dasar pengemis tak tahu malu!”

Hinaan demi hinaan dilontarkan nyonya Jacky pada Alan yang berusaha berdiri dari genangan air kotor di tanah. Wajahnya setengah berlumpur karena terjatuh tadi. Penampilannya benar-benar terlihat seperti seorang pengemis yang menyedihkan di tengah guyuran hujan.

Namun, pria itu tidak memedulikan semua hinaan itu. Yang ia pikirkan hanya menemui istrinya untuk berbicara. Ia pun berlutut di tanah menghadap nyonya Jacky, menangis dan memohon agar diizinkan untuk bertemu dengan Riana.

“Aku mohon kepadamu, Bu. Izinkan aku bertemu dengan Riana. Aku harus mendengarnya langsung dari Riana mengapa ia menceraikanku? Tolong izinkan kami bertemu, Bu!”  

Alan mengabaikan tubuhnya yang mulai menggigil karena kedinginan. Ia terus berteriak memanggil nama Riana dengan air mata yang terus mengalir. Matanya sesekali memandang ke atas, ke arah jendela kamar Riana yang berada di lantai dua. Berharap dapat melihat gadis itu. Namun, ia tidak melihat apapun bahkan siluet gadis itu.

 “Tidak ada yang perlu kalian bicarakan! Dia menceraikanmu karena kau miskin! Riana juga tidak mau bertemu denganmu lagi! Jadi, pergilah! Jangan mengotori rumahku! Dasar pengemis!” Selena—ibunya Riana—langsung memerintahkan bodyguardnya untuk memukuli Alan dan mengusirnya menjauh dari rumah mewah itu.

Dua orang berbadan kekar lainnya ikut keluar dari dalam pos jaga dan langsung memukulinya.

“Pulang dan tunggulah surat cerai dari putriku!” kata Selena sebelum pergi. Setelah puas melihat Alan dipukuli, Selena berjalan masuk kembali ke dalam rumah meninggalkan pria muda yang babak belur itu

Dari balik tirai kamarnya, Riana menyaksikan semua hal yang dilakukan suaminya. Ia menangis sesegukan menyaksikan bagaimana Alan diperlakukan. Ingin rasanya ia berlari menghampiri pria itu dan membawanya pulang, namun ia tidak bisa melakukannya. Ia harus menahan diri jika tidak ingin Alan terlibat dengan keluarganya lagi.

Ia terduduk di lantai dan menangis dengan menahan suaranya hingga tersedak. Ia benar-benar merasa tidak tega melihat Alan, pria yang ia cintai disiksa seperti itu. Ibunya benar-benar keterlaluan. Padahal dia sudah memohon agar tidak melukai Alan, tapi mengapa ibunya begitu tega?

Dalam hati ia berharap Alan baik-baik saja dan mampu melewati hari-hari tanpa dirinya. Ia berharap Alan dapat hidup dengan lebih baik setelah berpisah dengannya. Meskipun ia masih belum bisa mengharapkan Alan memiliki wanita lain, tapi Riana tetap berharap pria itu bisa bahagia meskipun ia dianggap buruk dan Alan membencinya.

Tubuh babak belur Alan dilempar begitu saja di luar gerbang masuk rumah elit itu. Setelah berbicara dengan satpam, para bodyguard keluarga Jacky itu pergi meninggalkannya.

Alan terbatuk dengan tubuh yang bergetar hebat akibat kedinginan dan juga rasa sakit di sekujur tubuhnya. Ia memuntahkan seteguk darah yang berkumpul di tenggorokannya setelah terbatuk, lalu mencoba berdiri dengan susah payah.

Riana, apakah ini benar-benar yang kau inginkan? Apa kau benar-benar tidak mau bertemu denganku lagi?’ batin Alan dengan lirih.

 Alan terus menangis dengan matanya yang memerah memandangi pagar besi tinggi di hadapannya. Sesekali ia mengusap matanya yang basah akibat air hujan hingga menutupi pandangannya. Beruntung hujan begitu deras saat ini hingga tidak ada yang menyadari bahwa ia sedang menangis.

Kedua satpam yang bertugas berjaga di pos keamanan hanya terdiam memandangi Alan dengan prihatin. Mereka sudah mendengar kondisinya dari para bodyguard tadi bahwa pria itu adalah menantu miskin yang baru saja diceraikan oleh putri keluarga Jacky. Jadi, mereka tidak dapat membantunya.

Setidaknya pria itu beruntung karena sempat menikahi salah seorang putri dari keluarga konglomerat di Kota Pekanbaru ini.

Dengan langkah terseok Alan berjalan meninggalkan rumah itu dan mengendarai motornya kembali untuk pulang dalam keadaan babak belur dan basah kuyup. Sebelah tangannya sesekali memegang perutnya yang terasa sakit akibat pukulan keras yang ia terima tadi. Namun, itu tidak sebanding dengan rasa sakit di hati akibat penghinaan ibu Riana dan juga kekecewaannya terhadap sang istri.

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Alan merasa begitu putus asa. Ia kehilangan arah seolah tidak tahu harus bagaimana menjalani hidupnya tanpa Riana.

Setibanya di depan rumah Alan. Seorang wanita tua berusia lima puluhan berlari keluar dari rumah menghampiri Alan yang penuh lebam di wajahnya. Kondisi pria itu terlihat begitu menyedihkan.

“Astaga! Alan! Apa yang terjadi padamu, nak? Dimana istrimu yang tidak berguna itu?! Kau juga dari tadi tidak bisa dihubungi!”

“Ibu...” Alan terdiam menatap ibunya, tidak tahu harus berkata apa mengenai luka lebam di wajahnya.

Ibunya pasti tidak akan senang mendengar ia dipukuli oleh bodyguard keluarga Riana. Terlebih ibunya juga mulai tidak menyukai Riana semenjak gadis itu keguguran.

 “Ada hal yang harus kukatakan pada ibu, bisakah kita bicara di dalam?” Alan mencoba menenangkan ibunya dan membujuk wanita itu untuk masuk ke dalam rumah. Ia tidak ingin ibunya juga basah kuyup terkena hujan. Meskipun hujan di rumahnya saat ini tidak sederas sebelumnya, namun tetap saja ini mampu membuat siapapun basah dan terkena flu. Terlebih tubuhnya sudah menggigil kedinginan saat ini.

Ada perasaan gelisah di lubuk hati Alan mengenai reaksi ibunya jika tahu bahwa Riana menceraikannya. Ibunya pasti akan sangat marah dan semakin membenci Riana.

Awalnya ibunya begitu senang ketika mengetahui Alan menjalin hubungan dengan Riana yang merupakan putri dari keluarga pengusaha kaya raya di sana, karena itu ia sangat mendukung keduanya. Namun, setelah mengetahui Riana hamil dan lebih memilih menikah dengannya, keluarga Jacky memutus hubungan dengan Riana dan tidak memberikan apapun, membuat Ibu kecewa dan menganggap Riana tidak berguna.

Ia bahkan berulang kali menyalahkan Riana karena Alan harus bekerja di dua tempat seharian hanya untuk mencari nafkah untuk persiapan melahirkan Riana dan juga menafkahi keluarganya.

Bab terkait

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 4 – Pulang Ke Rumah

    “Tentu saja, Ibu juga ingin mendengar penjelasanmu tentang ini!” Alan dan Helena−Ibu Alan−pun berjalan masuk ke dalam rumah. Wanita paruh baya itu segera mengambilkan handuk bersih untuk Alan. “Mandi dan gantilah bajumu dulu. Setelah itu temui Ibu.” Alan mengangguk sembari menerima handuk yang ibunya berikan. Ia berjalan ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya dengan sesekali meringis merasakan perih dari luka-luka di tubuhnya yang terkena air dan sabun. Bahkan saat mandipun ia kembali menangis memikirkan nasib pernikahannya dengan Riana yang membuat hatinya terasa begitu sakit. Selesai mandi dan berpakaian, Alan berjalan ke ruang makan dan menemui ibunya yang tengah duduk di meja makan dengan segelas teh hangat dan satu kotak yang berisi obat-obatan. Paper bag berisi McD tadi juga masih berada di atas meja itu. Dan sialnya itu kembali membuat Alan sedih. “Kemarilah, biarkan Ibu mengobatimu,” panggil Helena kepada Alan. Pria muda itu berjalan menghampiri ibunya dan duduk d

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 5 – Resmi Bercerai

    “Lakukan saja perintahku. Minta Lily memberimu pekerjaan di toko keluarganya. Ibu yakin dia akan membantumu karena dia terlihat tertarik padamu. Jangan jadi pria bodoh yang merana hanya karena seorang wanita.” Alan mengepalkan tangannya, pikiran dan hatinya berkecamuk antara tidak terima dan sakit hati. Terlebih setelah mendengar ucapan ibunya, ia merasa tidak harus menjadi hancur hanya karena Riana meninggalkannya. Setidaknya, setelah gadis itu kembali ke keluarganya, maka ia pasti akan jauh lebih bahagia bukan? Hah! Sampai akhirpun Alan tidak bisa membenci gadis itu. “Baiklah, aku akan mencoba meminta bantuan Lily. Seperti ucapan Ibu, aku akan mencoba mencari pekerjaan lain dan membuktikan bahwa hidup kita bisa berubah.” Helena akhirnya dapat tersenyum puas setelah mendengar jawaban putranya. Ia menghampiri Alan dan memeluk putranya yang lebih tinggi dua puluh centi darinya itu. “Bagus, kau benar-benar putraku yang cerdas. Ingatlah kau masih harus membiayai pendidikan adikmu, D

  • Balikan Sama Mantan Istriku   VOTE REVISI SETTING DAN LATAR NOVEL

    Halo, semuanya. Mohon maaf untuk keterlambatan saya dalam update semua cerita saya di sini karena ada beberapa kesibukan di rl yang membuat saya tidak bisa fokus. Di pengumuman kali ini saya ingin memberitahukan sebuah informasi kepada para pembaca sekalian, novel ini sudah direvisi ya setting dan latarnya, jadi bisa dibaca ulang dari bab 1 yaa~~ Dengan perubahan ini aku harap dapat membuat para pembaca lebih mudah dalam mendalami peran setiap karakternya,. Selamat membaca dan semoga semakin suka dengan novel kedua ku di sinii. terimakasih kepada para pembaca sekalian yang sudah setia menantikan setiap bab dari novel-novelku. Untuk novel yang satu lagi akan segera aku tamatkan yaaMohon nantikan update selanjutnya dari novel ini! Terimakasih!

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 6 – Kenyataan

    “Alan!”Mendengar suara ibunya dari luar pintu kamar membuat Alan buru-buru menyembunyikan buku tabungan itu dan menyimpannya kembali ke dalam kotak. Ia takut jika ibunya mengetahui tabungan itu maka ibunya akan menggunakannya untuk berfoya-foya.Alan tidak ingin menggunakan uang hasil tabungan mereka untuk sesuatu yang sia-sia.“Ada apa, Bu?” tanya Alan begitu membuka pintu dan menatap pada sosok ibunya yang masih terlihat cemberut.“Apa kau ada uang? Kau tahu, ini sudah siang dan tidak ada bahan makanan apapun di kulkas. Berikan aku uang agar bisa berbelanja!”Tertegun, Alan menatap ibunya dengan ekspresi lemah. Ia pun mengeluarkan dompetnya yang masih setengah basah dan memberikan dua lembar pecahan lima puluh ribu.“Hanya ini yang kumiliki, Bu. Aku akan pergi bekerja nanti malam,” jawab Alan dengan nada lelah.Sejujurnya ia ingin beristirahat hari ini, namun ia tidak bisa mengingat bahwa ia sudah bertekad untuk mengumpulkan uang demi mengubah nasib mereka dan membuktikan pada Rian

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 7 – Bertemu Teman Lama

    Alan menerima tisu dari Tina dan menghapus air matanya lalu menerima botol air mineral dari Ferdi dan meminumnya.“Terimakasih,” ujarnya pelan.Mereka berempat duduk di lantai dengan Alan sebagai pusatnya.“Kami baik-baik saja hingga dua hari lalu. Dan Riana tiba-tiba pergi dari rumahku dengan sebuah surat yang mengatakan dia mau bercerai dariku. Hingga saat ini aku masih belum berbicara dengannya. Dia sudah mengirimkan surat cerai kepadaku siang tadi.”Ketiga pegawai lainnya terdiam menatap Alan dengan prihatin. Siapapun pasti akan sedih dan terkejut karena diceraikan tanpa alasan yang jelas.“Apa isi surat itu kalau kami boleh tahu?” Tina mencoba bertanya dengan hati-hati. Ia sangat penasaran akan alasan Riana menceraikan pria sebaik Alan.“Dia tidak tahan hidup miskin denganku,” jawab Alan lirih.“Apa?! Bagaimana mungkin?! Kau bahkan bekerja sampai subuh demi dia! Dan tiba-tiba dia bilang tidak tahan hidup miskin?! Dasar wanita gila!”“Bang, tolong jangan hina istriku. Ini salahku

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 8 ­– Penghinaan

    Berikan aku nomormu,” kata Damian sembari mengeluarkan ponselnya. Alan menatap Damian sejenak lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai menyebutkan satu per satu nomor teleponnya. Setelah saling bertukar nomor, Damian menatap Alan kembali. “Padahal aku berencana untuk mencarimu besok, tetapi ternyata takdir langsung mempertemukan kita,” ujarnya dengan senyum tulus. “Benarkah? Aku bahkan tidak menduga kau akan kembali ke kota kecil ini.”Damian tertawa. “Yeah, kupikir aku juga tidak akan kembali ke sini. Tapi, ternyata ada hal yang harus kulakukan di sini.” Ketika Alan ingin menjawab, ponsel Damian berdering begitu keras. Pria muda berusia 23 tahun itu mengangkat ponselnya dengan ekspresi yang berubah menjadi serius. “Baiklah, aku akan segera masuk,” jawabnya sembari menutup sambungan telepon dan kembali menatap Alan.“Ternyata kau sudah menjadi orang besar ya sekarang?” ujar Alan yang lebih terdengar seperti sebuah pernyataan dari pada pertanyaan. “Begitulah. Kalau begitu aku masuk

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 1 – Diceraikan Karena Miskin

    Sore itu, Alan mengendarai motor bebeknya pulang dengan senyum lebar sembari membawa sebuah tote bag di gantungan motor yang berisi burger McD kesukaan istrinya. Ia mendapatkan itu semua dari salah seorang pelanggan yang memakai jasa ojek online-nya. “Terimakasih, mas. Ini satu bungkus lagi untuk mas saja. Saya sengaja beli dua untuk diberi ke drivernya satu,” kata pelanggan wanita bernama Weni itu. Ia baru saja memesan jasa antar makanan online dan memesan dua paket makanan dari McD melalui Alan. “Wah! Yang benar, Kak? Terimakasih ya, kebetulan istri saya suka sekali burger McD, tapi setelah menikah dengan Saya dia belum pernah memakan ini lagi,” jawab Alan dengan senyum lebarnya, membuat Weni membulatkan matanya takjub mengetahui pria setampan Alan yang terlihat masih muda ternyata sudah menikah. “Alhamdulillah, Mas. Kalau begitu salam ya Mas untuk istrinya. Saya jadi ikut senang dengarnya.” “Iya Kak, nanti saya sampaikan. Saya permisi dulu ya, Kak.” “Iya, Mas. Hati-hati di jala

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 2 – Mencari Riana

    Tertegun. Otaknya seolah berhenti berfungsi selama beberapa saat setelah membaca surat itu. Itu benar tulisan tangan Riana, dan ia belum dapat mencerna apa yang baru saja ia baca. Selama satu jam Alan duduk diam di depan meja rias membaca surat di tangannya berulang kali. Suara gemuruh langit yang disusul dengan petir mulai terdengar di luar rumah. Suara siulan angin yang melewati celah-celah lubang udara seolah menjadi musik pengiring kesedihan Alan yang mulai menghantamnya. Setelah membaca surat itu berulang kali, dia menyadari bahwa Riana akan menceraikannya. Wanita yang dia cintai dengan sepenuh hati meninggalkannya. Setelah membaca surat itu berulang kali,. Alan mencengkeram kertas itu dengan satu tangan dan menggertakkan gigi agar tidak berteriak. Kisah cinta yang ia pikir akan bertahan selamanya hancur begitu saja karena ia miskin dan tidak dapat memberikan kemewahan pada istrinya selama pernikahan mereka. Semua kenangan lama bersama Riana mulai bermunculan di dalam kepalany

Bab terbaru

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 8 ­– Penghinaan

    Berikan aku nomormu,” kata Damian sembari mengeluarkan ponselnya. Alan menatap Damian sejenak lalu mengeluarkan ponselnya dan mulai menyebutkan satu per satu nomor teleponnya. Setelah saling bertukar nomor, Damian menatap Alan kembali. “Padahal aku berencana untuk mencarimu besok, tetapi ternyata takdir langsung mempertemukan kita,” ujarnya dengan senyum tulus. “Benarkah? Aku bahkan tidak menduga kau akan kembali ke kota kecil ini.”Damian tertawa. “Yeah, kupikir aku juga tidak akan kembali ke sini. Tapi, ternyata ada hal yang harus kulakukan di sini.” Ketika Alan ingin menjawab, ponsel Damian berdering begitu keras. Pria muda berusia 23 tahun itu mengangkat ponselnya dengan ekspresi yang berubah menjadi serius. “Baiklah, aku akan segera masuk,” jawabnya sembari menutup sambungan telepon dan kembali menatap Alan.“Ternyata kau sudah menjadi orang besar ya sekarang?” ujar Alan yang lebih terdengar seperti sebuah pernyataan dari pada pertanyaan. “Begitulah. Kalau begitu aku masuk

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 7 – Bertemu Teman Lama

    Alan menerima tisu dari Tina dan menghapus air matanya lalu menerima botol air mineral dari Ferdi dan meminumnya.“Terimakasih,” ujarnya pelan.Mereka berempat duduk di lantai dengan Alan sebagai pusatnya.“Kami baik-baik saja hingga dua hari lalu. Dan Riana tiba-tiba pergi dari rumahku dengan sebuah surat yang mengatakan dia mau bercerai dariku. Hingga saat ini aku masih belum berbicara dengannya. Dia sudah mengirimkan surat cerai kepadaku siang tadi.”Ketiga pegawai lainnya terdiam menatap Alan dengan prihatin. Siapapun pasti akan sedih dan terkejut karena diceraikan tanpa alasan yang jelas.“Apa isi surat itu kalau kami boleh tahu?” Tina mencoba bertanya dengan hati-hati. Ia sangat penasaran akan alasan Riana menceraikan pria sebaik Alan.“Dia tidak tahan hidup miskin denganku,” jawab Alan lirih.“Apa?! Bagaimana mungkin?! Kau bahkan bekerja sampai subuh demi dia! Dan tiba-tiba dia bilang tidak tahan hidup miskin?! Dasar wanita gila!”“Bang, tolong jangan hina istriku. Ini salahku

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 6 – Kenyataan

    “Alan!”Mendengar suara ibunya dari luar pintu kamar membuat Alan buru-buru menyembunyikan buku tabungan itu dan menyimpannya kembali ke dalam kotak. Ia takut jika ibunya mengetahui tabungan itu maka ibunya akan menggunakannya untuk berfoya-foya.Alan tidak ingin menggunakan uang hasil tabungan mereka untuk sesuatu yang sia-sia.“Ada apa, Bu?” tanya Alan begitu membuka pintu dan menatap pada sosok ibunya yang masih terlihat cemberut.“Apa kau ada uang? Kau tahu, ini sudah siang dan tidak ada bahan makanan apapun di kulkas. Berikan aku uang agar bisa berbelanja!”Tertegun, Alan menatap ibunya dengan ekspresi lemah. Ia pun mengeluarkan dompetnya yang masih setengah basah dan memberikan dua lembar pecahan lima puluh ribu.“Hanya ini yang kumiliki, Bu. Aku akan pergi bekerja nanti malam,” jawab Alan dengan nada lelah.Sejujurnya ia ingin beristirahat hari ini, namun ia tidak bisa mengingat bahwa ia sudah bertekad untuk mengumpulkan uang demi mengubah nasib mereka dan membuktikan pada Rian

  • Balikan Sama Mantan Istriku   VOTE REVISI SETTING DAN LATAR NOVEL

    Halo, semuanya. Mohon maaf untuk keterlambatan saya dalam update semua cerita saya di sini karena ada beberapa kesibukan di rl yang membuat saya tidak bisa fokus. Di pengumuman kali ini saya ingin memberitahukan sebuah informasi kepada para pembaca sekalian, novel ini sudah direvisi ya setting dan latarnya, jadi bisa dibaca ulang dari bab 1 yaa~~ Dengan perubahan ini aku harap dapat membuat para pembaca lebih mudah dalam mendalami peran setiap karakternya,. Selamat membaca dan semoga semakin suka dengan novel kedua ku di sinii. terimakasih kepada para pembaca sekalian yang sudah setia menantikan setiap bab dari novel-novelku. Untuk novel yang satu lagi akan segera aku tamatkan yaaMohon nantikan update selanjutnya dari novel ini! Terimakasih!

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 5 – Resmi Bercerai

    “Lakukan saja perintahku. Minta Lily memberimu pekerjaan di toko keluarganya. Ibu yakin dia akan membantumu karena dia terlihat tertarik padamu. Jangan jadi pria bodoh yang merana hanya karena seorang wanita.” Alan mengepalkan tangannya, pikiran dan hatinya berkecamuk antara tidak terima dan sakit hati. Terlebih setelah mendengar ucapan ibunya, ia merasa tidak harus menjadi hancur hanya karena Riana meninggalkannya. Setidaknya, setelah gadis itu kembali ke keluarganya, maka ia pasti akan jauh lebih bahagia bukan? Hah! Sampai akhirpun Alan tidak bisa membenci gadis itu. “Baiklah, aku akan mencoba meminta bantuan Lily. Seperti ucapan Ibu, aku akan mencoba mencari pekerjaan lain dan membuktikan bahwa hidup kita bisa berubah.” Helena akhirnya dapat tersenyum puas setelah mendengar jawaban putranya. Ia menghampiri Alan dan memeluk putranya yang lebih tinggi dua puluh centi darinya itu. “Bagus, kau benar-benar putraku yang cerdas. Ingatlah kau masih harus membiayai pendidikan adikmu, D

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 4 – Pulang Ke Rumah

    “Tentu saja, Ibu juga ingin mendengar penjelasanmu tentang ini!” Alan dan Helena−Ibu Alan−pun berjalan masuk ke dalam rumah. Wanita paruh baya itu segera mengambilkan handuk bersih untuk Alan. “Mandi dan gantilah bajumu dulu. Setelah itu temui Ibu.” Alan mengangguk sembari menerima handuk yang ibunya berikan. Ia berjalan ke kamar mandi dan mulai membersihkan dirinya dengan sesekali meringis merasakan perih dari luka-luka di tubuhnya yang terkena air dan sabun. Bahkan saat mandipun ia kembali menangis memikirkan nasib pernikahannya dengan Riana yang membuat hatinya terasa begitu sakit. Selesai mandi dan berpakaian, Alan berjalan ke ruang makan dan menemui ibunya yang tengah duduk di meja makan dengan segelas teh hangat dan satu kotak yang berisi obat-obatan. Paper bag berisi McD tadi juga masih berada di atas meja itu. Dan sialnya itu kembali membuat Alan sedih. “Kemarilah, biarkan Ibu mengobatimu,” panggil Helena kepada Alan. Pria muda itu berjalan menghampiri ibunya dan duduk d

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 3 – Kekecewaan

    “Berhenti menyebut nama putriku dari mulut kotormu itu! Kau tidak berhak menemuinya lagi karena kalian akan bercerai besok! Sudah cukup putriku hidup sengsara karenamu! Jadi berhenti mencarinya! Dasar pengemis tak tahu malu!” Hinaan demi hinaan dilontarkan nyonya Jacky pada Alan yang berusaha berdiri dari genangan air kotor di tanah. Wajahnya setengah berlumpur karena terjatuh tadi. Penampilannya benar-benar terlihat seperti seorang pengemis yang menyedihkan di tengah guyuran hujan. Namun, pria itu tidak memedulikan semua hinaan itu. Yang ia pikirkan hanya menemui istrinya untuk berbicara. Ia pun berlutut di tanah menghadap nyonya Jacky, menangis dan memohon agar diizinkan untuk bertemu dengan Riana. “Aku mohon kepadamu, Bu. Izinkan aku bertemu dengan Riana. Aku harus mendengarnya langsung dari Riana mengapa ia menceraikanku? Tolong izinkan kami bertemu, Bu!” Alan mengabaikan tubuhnya yang mulai menggigil karena kedinginan. Ia terus berteriak memanggil nama Riana dengan air mata

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 2 – Mencari Riana

    Tertegun. Otaknya seolah berhenti berfungsi selama beberapa saat setelah membaca surat itu. Itu benar tulisan tangan Riana, dan ia belum dapat mencerna apa yang baru saja ia baca. Selama satu jam Alan duduk diam di depan meja rias membaca surat di tangannya berulang kali. Suara gemuruh langit yang disusul dengan petir mulai terdengar di luar rumah. Suara siulan angin yang melewati celah-celah lubang udara seolah menjadi musik pengiring kesedihan Alan yang mulai menghantamnya. Setelah membaca surat itu berulang kali, dia menyadari bahwa Riana akan menceraikannya. Wanita yang dia cintai dengan sepenuh hati meninggalkannya. Setelah membaca surat itu berulang kali,. Alan mencengkeram kertas itu dengan satu tangan dan menggertakkan gigi agar tidak berteriak. Kisah cinta yang ia pikir akan bertahan selamanya hancur begitu saja karena ia miskin dan tidak dapat memberikan kemewahan pada istrinya selama pernikahan mereka. Semua kenangan lama bersama Riana mulai bermunculan di dalam kepalany

  • Balikan Sama Mantan Istriku   BAB 1 – Diceraikan Karena Miskin

    Sore itu, Alan mengendarai motor bebeknya pulang dengan senyum lebar sembari membawa sebuah tote bag di gantungan motor yang berisi burger McD kesukaan istrinya. Ia mendapatkan itu semua dari salah seorang pelanggan yang memakai jasa ojek online-nya. “Terimakasih, mas. Ini satu bungkus lagi untuk mas saja. Saya sengaja beli dua untuk diberi ke drivernya satu,” kata pelanggan wanita bernama Weni itu. Ia baru saja memesan jasa antar makanan online dan memesan dua paket makanan dari McD melalui Alan. “Wah! Yang benar, Kak? Terimakasih ya, kebetulan istri saya suka sekali burger McD, tapi setelah menikah dengan Saya dia belum pernah memakan ini lagi,” jawab Alan dengan senyum lebarnya, membuat Weni membulatkan matanya takjub mengetahui pria setampan Alan yang terlihat masih muda ternyata sudah menikah. “Alhamdulillah, Mas. Kalau begitu salam ya Mas untuk istrinya. Saya jadi ikut senang dengarnya.” “Iya Kak, nanti saya sampaikan. Saya permisi dulu ya, Kak.” “Iya, Mas. Hati-hati di jala

DMCA.com Protection Status