Beranda / Fantasi / Balada Ming Yuan / Kekacauan Ibu Kota Membuat Rakyat Angkat Bicara.

Share

Kekacauan Ibu Kota Membuat Rakyat Angkat Bicara.

Penulis: Zhang A Yu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-02-23 18:09:10

"Ada kemungkinan besar, sebenarnya Kaisar sudah tahu sejak awal kalau pelaku utama penggelapan dana itu adalah Tuan Hao!" Tebak Ming Yuan bersungguh-sungguh penuh minat.

Zhuge Yue terdiam. Shang Que apalagi, ia malah mengerutkan kening dengan mata menukik tajam, seolah ia ingin berkata tidak, itu tidak mungkin.

Daun pir terlepas dari tangkainya. Angin bergulung-gulung tipis membuatnya menari. Menari dengan perlahan sebelum hingga di telapak tangan Zhuge Yue yang sedingin es.

"Mungkin tebakan kamu benar." Zhuge Yue pada akhirnya berbicara. Wajahnya tampak serius, sehingga Ming Yuan yakin Kaisar bisa saja memiliki kekejaman seperti itu.

"Lalu, jika benar Kaisar sudah tahu dalangnya, kenapa Kaisar tidak memberi pengampunan pada Keluarga Ming?" Shang Que bertanya membuat Ming Yuan seketika memukul pundaknya, disertai tatapan marah.

"Ayahku tidak bersalah! Keluargaku tidak bersalah! Untuk apa mereka mendapat pengampunan. Ini Kaisar yang terlalu kejam!"

Shang Que menyeringai, ia tidak berm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Balada Ming Yuan   Ini Lebih Mengejutkan! Jantung Kami Berdetak Bertalu-talu.

    Selesai di kediaman Keluarga Hao, Jenderal Song beserta pengikutnya pulang ke kediaman. Di belakang meja bacanya, pria itu membuka kembali setiap dokumen yang ditemukan di kediaman Da Tong. Kalau tidak salah masih ada beberapa yang belum terbaca karena tulisannya sedikit pudar, pikir Jenderal Song. Dan setelah menemukan setiap kata di dokumen-dokumen tersebut, Jenderal Song akhirnya tahu jika setiap tahun Tuan Hao dan Perdana Menteri Keuangan terlibat dalam penggelapan dana di beberapa daerah tapi yang paling besar memang dari Chang'an.Perdana Menteri Keuangan sendiri adalah Ayah dari Yin Ran. Meski Jenderal Song tidak pernah curiga pada pria itu tapi saat tahu fakta ini, Jenderal Song jadi teringat saat-saat Perdana Menteri Keuangan mampu membeli barang bagus setiap setengah tahun sekali. Barang barang bagus ini berasal dari Luar Kota. Sudah pasti harganya tidak murah. Kala itu, Jenderal Song berpikir jika Perdana Menteri Keuangan bisa membeli semua itu karena sumber penghasilannya

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • Balada Ming Yuan   Zhuge Yue yang Memulai, Zhuge Yue yang Diminta Menyelesaikan.

    Ming Yuan kira, ucapannya tadi menyakiti Zhuge Yue. Ming Yuan secepatnya meluruskan. "Aku tidak bermaksud, ah, tidak bermaksud …" Ming Yuan bingung sendiri. Ia sejenak tertunduk kemudian mengangkat wajahnya kembali. "Aku tidak—"Zhuge Yue memotong. "Apakah kamu menolakku?""Tidak!" Ming Yuan menggeleng cepat. Ia tanpa sadar mengatakan itu. Ia juga tanpa sadar telah membuat Zhuge Yue lepas dari jantung berdebar menunggu jawaban Ming Yuan."Jadi, apakah kamu bersedia menikah denganku?" Kali ini wajah Zhuge Yue terlihat berkali-kali lipat lebih serius dari biasanya. Ming Yuan tak mungkin mengabaikan keseriusan Zhuge Yue, terlebih Ming Yuan hanya punya Zhuge Yue seorang. Terlebih lagi Zhuge Yue tampan dan kaya. Lantas, dengan alasan apa Ming Yuan menolak? Tidak! Meski Ming Yuan tidak memahami begitu dalam tentang apa itu cinta, tetapi Ming Yuan tidak akan melewatkan kesempatan baik ini. Pikirnya, kali saja ini hanya momen sekali seumur hidup! "Iya."Sesingkat itu balasan Ming Yuan tapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-23
  • Balada Ming Yuan   Bunuh Saja! Sisakan Satu Orang.

    "Pangeran! Tidak ada orang lain yang Kaisar rekomendasikan untuk dimintai solusi dan pendapat. Hanya pada anda, hamba diarahkan. Dan ini tidak jauh dari perihal kekacauan yang sedang terjadi akhir-akhir ini. Hamba mohon Pangeran memberi jalan!" Minta Jenderal Song bersungguh-sungguh.Zhuge Yue meneguk teh nya sedikit lalu tersenyum simpul.Jujur, melihat lebih dekat wajah Zhuge Yue, Jenderal Song akhirnya sangat memahami alasan para gadis tergila-gila pada pria di hadapannya itu. Selain lahir dari keluarga bangsawan, Zhuge Yue merupakan pria tampan kaya yang memiliki keahlian seni bela diri cukup mumpuni. Gadis manapun pasti akan dibuat terkagum-kagum. Itu pasti!Ya! Jangankan para gadis! Seorang Jenderal Song saja saat ini begitu kagum padanya. Hanya saja, Jenderal Song berpikir, sosok Zhuge Yue ini rumit. Ia bukan seseorang yang mudah dimasuki atau didekati orang manapun. Yang Jenderal Song tahu, para Pangeran berusaha mendapat dukungan dengan mendekati pejabat atau keluarga berpeng

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Balada Ming Yuan   Hari Eksekusi.

    Tap tap tapPada saat yang sama seorang Prajurit datang membawakan kabar. "Lapor, Jenderal. Tuan Hao telah menerima hukuman. Tubuhnya dibuang ke pembakaran sampah di pinggir kota, sedang kepalanya digantung di alun-alun sebagai peringatan."Jenderal Song menerima laporan dengan gumamam mengerti. "Laporan diterima. Pergilah.""Baik!"Prajurit pembawa laporan itu pergi, sedang Jenderal Song Wei berbalik menatap orang-orang Hao di balik jeruji tapi tak disangka wajah mereka sudah begitu lesu, suram, hilang harapan dan selang beberapa saat, tiga wanita dari mereka terkulai pingsan."Ayah!!!" Para Putra Tuan Hao menangis meraung-raung sambil memukuli jeruji penghalang, dan para wanita yang masih tersadar benar-benar memperlihatkan wajah tiada daya hidup lagi seakan mereka saat ini tinggallah raga, jiwanya entah kemana.Jenderal Song mengisyaratkan bawahannya membuka pintu jeruji. Setelah dibuka, Jenderal masuk membawa arak beserta banyak cangkir bersih. Kemudian pintu jeruji itu ditutup ke

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Balada Ming Yuan   Dua Pangeran!

    "Tidak ada Ibuku, Ibuku mati di tangan Selir tercinta yang kamu angkat menjadi Ratu tapi kemudian kamu lempar menjadi rakyat jelata!""Tidak! Itu Xun Er! Itu Xun Er!" Kaisar menunjuk Ming Yuan lagi.Hal itu membuat Zhuge Yue tidak tahan, jadi Zhuge Yue berjalan selangkah lebih maju, sekaligus menegaskan, "Ia bukan Xun Er Ibuku! Ia Ming Yuan, Istriku!!!"Kaisar tertegun. Seberkas cahaya bening membalut matanya. Dalam hitungan detik pria itu meneteskan air mata.Zhuge Yue tidak tahu apa yang membuat Kaisar sampai menangis. Entah bentakan Zhuge Yue, entah kesadarannya yang kemudian kembali dan ia sadar Xun Er yang dimaksud telah meninggal mengenaskan gara-gara Ratu HongYe; bernama asli Xiao Ye."Ada apa? Kamu masih tidak percaya?" geram Zhuge Yue.Kasim Li lekas menarik lengan Kaisar dari belakang. "Paduka, apa yang dikatakan Pangeran Ketiga benar. Wanita yang ditunjuk Paduka bukan Yang Mulia Ratu Xiao Xun tapi Tuan Putri Ming Yuan, Putri Keluarga Ming."Kasim Li menjelaskannya penuh keh

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-24
  • Balada Ming Yuan   Reputasi Semakin Hancur.

    "Silahkan." Zhuge Yue mempersilahkan keduanya enyah dengan senang.Begitu mereka beranjak dan berbalik, Ming Yuan berlari kecil memanggil, "Yue Er!"Niat pergi Zhuge Liang terurungkan. Ia balik badan bersemangat ingin memastikan seperti apa penampilan Ming Yuan yang disebut memiliki kecantikan melebihi Hao Jiu Er. Tindakan impulsif Zhuge Liang membuat kening Lu Anxiao berkerut halus. Ia mau tak mau mengikuti pergerakan Zhuge Liang. Ia ikut berbalik, dan ia harus menahan muak karena pemandangan Ming Yuan yang cantik berlari kecil menghampiri Zhuge Yue penuh semangat lalu Zhuge Yue menangkap tangan kecilnya seolah Zhuge Yue takut Ming Yuan terjatuh. Zhuge Liang sukses membuka matanya lebar-lebar. Ia dalam hati menjadi sangat menyesal karena dulu tidak bertemu Ming Yuan lebih dulu dari Zhuge Yue. Kalau saja kala itu ia bertemu Ming Yuan lebih dulu, ia berjanji akan menikahi Ming Yuan dan menjadikan seorang Permaisuri!Memikirkan nasibnya selalu kurang beruntung dari Zhuge Yue, Zhuge Li

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Balada Ming Yuan   Suami Tampan dan Perhatian.

    "Ada apa, Nyonya Jin? Apakah setelah anda memasukkan nama kediaman ku sebagai tamu undangan, tetapi anda tidak menghitung kursi sehingga Istriku tidak bisa duduk?"Nyonya Jin termangu. Ia sebenarnya sudah menyiapkan semua kursi sesuai tamu undangan, tetapi entah kenapa menjadi kurang seperti ini padahal salah satu istri pejabat tidak ada yang turut duduk. Kalaupun hitungannya salah minimal tetap sisa satu, tetapi sekarang tidak. Ketika Nyonya Jin memperhatikan para tamu perempuan itu, mereka adalah orang-orang yang diundang. Lalu, bagaimana ceritanya kursi bisa berkurang?"Tidak seperti itu, Pangeran. Hamba sudah mempersiapkan semuanya tapi …""Pangeran, sudahlah." Ming Yuan menggeleng, ia memasang kedok Nyonya bangsawan yang tahu etika dan suka mengalah. "Aku tahu, Nyonya Jin pasti sudah menyiapkan semuanya, hanya saja mungkin ada tamu tambahan tanpa sepengetahuan Nyonya Jin."Liu Xiao Ren, Yin Ran, Lu Anxiao dan beberapa gadis lain yang pernah mendengar ucapan tegas dan pedas Ming Y

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-25
  • Balada Ming Yuan   Jangan Harap Aku Tersinggung!

    Zhuge Liang memandang heran. Ia tak berhenti sampai disitu saja. Ia lanjut berkata, "Kakak! Jadi kapan kakak akan menikahi Kakak ipar secara resmi. Sayang bukan kalau kakak ipar mengandung, anaknya disebut anak haram."Zhuge Liang yakin kali ini, Zhuge Yue akan tersinggung, dan ia sangat tidak sabar menyaksikan wajah merah bagai udang rebus Zhuge Yue.Zhuge Yue meletakkan sumpitnya. Ia mulai memandang Zhuge Liang secara serius. Ia kemudian berdecak sambil berpikir. "Liang Er, aku bahkan belum menikahi Ming Yuan, kami juga belum tidur bersama, ia masih murni sebagai gadis perawan, mana bisa Ming Yuan hamil. Dan lagi, kami sudah mendaftarkan pernikahan kami di bagian catatan hukum. Entah Kaisar setuju atau tidak, pernikahan kami akan tetap terjadi!"Semua orang terkejut. Zhuge Liang lebih-lebih."Meski begitu, aku memang sudah menganggap Ming Yuan sebagai istriku, yah, sebut saja ia tunanganku, karena ia telah menemani susah dan senangku lebih dari dua tabun. Benar begitu, Shang Que?"S

    Terakhir Diperbarui : 2023-02-26

Bab terbaru

  • Balada Ming Yuan   Di Akhir Penyamaran Panjang.

    Berkat bantuan Zheng Xuan, Ming Yuan berhasil melarikan diri melalui jalan rahasia yang sebenarnya juga diketahui Ming Yuan oleh Zhuge Yue.Ming Yuan terbiasa menggunakan penyamaran. Gadis itu melewati beberapa hal sulit tapi bagusnya ia tidak tertangkap. Tempat pertama yang Ming Yuan datangi adalah pondok bambu, di sana ia mencari Zhuge Yue di danau yang dingin tapi Ming Yuan tidak menemukan apapun selain anak panah yang patah dan pedang miliknya.Sekarang adalah hari ketujuh setelah kejadian kali terakhir itu, kemungkinan besar Zhuge Yue telah dimakan binatang dalam danau. Entah buaya atau mungkin ikan besar.Ming Yuan hilang harapan. Gadis kecil itu kini merasa sendiri, dan ia juga tidak menemukan Shang Que. Ming Yuan pada akhirnya pergi ke kota Chang'an. Dengan sisa uang yang ia miliki, ia membeli sebuah rumah yang dijadikan sebagai penginapan, sekaligus ladang bisnisnya.Bulan demi bulan berlalu. Ming Yuan terlihat bahagia di depan semua orang tapi sebenarnya ia sangat menderit

  • Balada Ming Yuan   Pengepungan di Hutan Bambu.

    Jenderal Song memberikan semua botol keramik yang didapat dari kediaman Zhuge Yue ke Tabib istana.Dalam waktu singkat, Tabib istana dapat mengemukakan kalau botol botol keramik itu berisi racun sekaligus penawaranya.Hal ini membuat Jenderal Song terkejut, karena seorang Zhuge Yue yang tidak pernah ingin terlibat urusan dengan orang lain, kenapa bisa membuat racun seperti ini.Fakta lain, saat bersamaan juga terkuak. Itu tentang obat penggugur kandungan yang dibuat oleh Zhuge Yue dari tanaman di hutan pagoda angle.Tentu saja Jenderal Song menjadi naik darah. Jenderal Song kemudian berpikir, kemungkinan besar Zhuge Yue dan Ming Yuan adalah dalang dibalik semua kekacauan. Jadi Jenderal Song mengerahkan banyak prajurit untuk menggeledah kediaman Zhuge Yue, dan tidak sampai satu hari, mereka menemukan banyak petunjuk mulai dari pakaian gelandangan yang pernah Zhuge Yue dan Ming Yuan pakai, bubuk pemerih mata yang juga pernah Ming Yuan tabur di rumah bordil, dan terakhir adalah sepasang

  • Balada Ming Yuan   Meninggalkan Ibu Kota.

    Zhuge Yue mengibaskan tangan. "Ah, ngomong-ngomong, aku telah mengambil keputusan, aku akan pergi mengasingkan diri di pondok bambu yang pernah aku buat.""Ini—" Shang Que hendak mengatakan sesuatu tapi mulutnya berakhir sedikit terbuka lalu mengatup rapat. Meski Shang Que tidak mengetahui isi pikiran Zhuge Yue yang paling dalam, tetapi Shang Que tahu jika Tuannya itu telah mendapat apa yang ia inginkan. Dalam artian, semua urusan sudah berakhir jadi wajar bila Tuannya ingin mengambil keheningan di tempat yang jauh. Hanya saja, Tuannya ini seorang Pangeran, apakah tidak terlalu aneh jika seorang Pangeran tidak menginginkan tahta? "Persiapkan keberangkatan kita, Shang Que," lanjut Zhuge Yue.Shang Que mengangguk patuh. "Baik, Pangeran.""Tolong siapkan kuda juga, aku ingin pergi ke istana.""Baik, Pangeran." Shang Que selalu patuh. Ia bergegas pergi mempersiapkan kuda milik Zhuge Yue.Dan sekitar satu shichen kemudian, Zhuge Yue tiba di istana atau tepatnya di aula pribadi Kaisar."P

  • Balada Ming Yuan   Balasan Dari Zhuge Yue.

    "Aaaa!"Jeritan disertai tangisan memecah keheningan kediaman Jenderal Song Wei. Para Pelayan berlari kalang kabut dari segala arah."Nyonya mengalami pendarahan! Cepat hubungi Jenderal Song, dan panggilkan Tabib!" Aba-aba diserukan.Beberapa Pelayan keluar kediaman menggunakan kereta kediaman, dan sisanya mengatasi Yin Ran yang menjerit kesakitan sambil terus menangis."Dimana Tabib! Dimana Tabib! Panggilkan Tabib! Panggilkan!" seru Yin Ran disela sakit dan tangisannya."Tabib datang!" Pelayan lain berseru, beberapa Pelayan yang menemani Yin Ran segera menepi; memberi ruang Tabib memeriksa keadaan Yin Ran. Darah segar sudah menggenang di sprei kasur Yin Ran, juga sudah mengalir deras pada kaki wanita itu.Tabib menjadi sedikit tidak tenang. Tabib segera mengecek pergelangan tangan Yin Ran, dan segera pula memerintah semua Pelayan menyiapkan baskom dan kain bersih. "Siapkan air hangat dan kain bersih! Cepat!"Pelayan berlari keluar mengambil barang yang dimaksud. Pada saat yang sama

  • Balada Ming Yuan   Balasan Dari Zhuge Yue.

    "Aaaa!"Jeritan disertai tangisan memecah keheningan kediaman Jenderal Song Wei. Para Pelayan berlari kalang kabut dari segala arah."Nyonya mengalami pendarahan! Cepat hubungi Jenderal Song, dan panggilkan Tabib!" Aba-aba diserukan.Beberapa Pelayan keluar kediaman menggunakan kereta kediaman, dan sisanya mengatasi Yin Ran yang menjerit kesakitan sambil terus menangis."Dimana Tabib! Dimana Tabib! Panggilkan Tabib! Panggilkan!" seru Yin Ran disela sakit dan tangisannya."Tabib datang!" Pelayan lain berseru, beberapa Pelayan yang menemani Yin Ran segera menepi; memberi ruang Tabib memeriksa keadaan Yin Ran. Darah segar sudah menggenang di sprei kasur Yin Ran, juga sudah mengalir deras pada kaki wanita itu.Tabib menjadi sedikit tidak tenang. Tabib segera mengecek pergelangan tangan Yin Ran, dan segera pula memerintah semua Pelayan menyiapkan baskom dan kain bersih. "Siapkan air hangat dan kain bersih! Cepat!"Pelayan berlari keluar mengambil barang yang dimaksud. Pada saat yang sama

  • Balada Ming Yuan   Pengobatan Mengerikan.

    KrietttttPintu paviliun dibuka terburu-buru. Melihat darah menetes dari ujung jari Ming Yuan, Zhuge Yue tidak tahan mengikis jarak dan ia langsung meraih tangan Ming Yuan."Sudah aku bilang, kamu jangan terluka!" lirih Zhuge Yue penuh penekanan. Ming Yuan menggeleng. "Ini harus dilakukan supaya mereka tidak curiga padaku."Zhuge Yue menyibakkan tudung merah yang menghalangi pandangannya pada wajah Ming Yuan. Dan begitu tudung merah itu dibuka, Zhuge Yue dibuat tertegun akan kecantikan Ming Yuan, sekaligus pada bibir merahnya yang mengembang tipis. Zhuge Yue lantas menatap intens bola mata indah milik gadis kecil yang telah menjadi istrinya itu. Zhuge Yue yang sudah cukup lama tertarik dengan gadis kecil itu, pun segera merangkul juga mencium keningnya agak lama.Zhuge Yue selalu dingin, tetapi hal seperti ini yang diberikan selalu sukses membuat Ming Yuan merasakan kehangatan tersembunyi pria itu. Ming Yuan tanpa ragu membalas pelukan Zhuge Yue. Berhubung tingginya hanya sepundak Zh

  • Balada Ming Yuan   Akhirnya Menikah.

    Jenderal Song dibantu pasukan bayangannya kembali menyelidiki Ming Yuan lebih lanjut tapi tidak ada hal apapun yang bisa memperkuat spekulasi Jenderal Song, hingga tibalah hari pernikahan Ming Yuan dan Zhuge Yue yang dilangsungkan di akhir pekan, pun dihadiri beberapa orang, termasuk Jenderal Song sendiri.Zhuge Yue tidak banyak mengundang tamu. Tamu yang diundang juga beberapa orang terdekat di istana. Perdana Menteri Keadilan beserta istri dan anaknya jelas ikut, begitu pula dengan Guru Zhuge Yue yang telah lama dilupakan tapi sebenarnya Zhuge Yue enggan berhubungan pada siapapun agar orang orang itu aman.Selain mereka, Zhuge Liang dan Lu Anxiao ikut datang meski awalnya tidak ingin Zhuge Yue undang.Sekarang, ketika matahari tidak terlalu tinggi, Zhuge Yue dan Ming Yuan melakukan tahap wajib pernikahan yang dilangsungkan dihadapan semua hadirin. "Pengantin memberi hormat pada langit! Pengantin memberi hormat pada orang tua! Pengantin saling memberi hormat satu sama lain!"Proses

  • Balada Ming Yuan   Kecaman.

    Membayangkan bagaimana tampilannya setelah dikuliti menggunakan pisau berkarat itu, pelaku penyerangan tersebut menggeleng sambil memohon-mohon. "Ampun, Pangeran! Ampun! Akan hamba katakan yang sebenarnya!"Apa yang dikatakan salah satu pelaku itu tidak membuat Zhuge Yue menurunkan pisau berkaratnya. Ia malahan terlihat semakin tertarik pada pisau itu sehingga, ia mencoba menggunakannya untuk mengikis meja kayu tempat wei qi bertahta tapi karena berkata, menjadi sedikit kesulitan, sampai harus didorong kasar.Pelaku penyerangan itu menelan ludah kasar, disertai mata membulat membayangkan kulitnya yang jadi pelampiasan. "Tidak, aku tidak ingin mati mengenaskan seperti itu, tidak!" batinnya.Zhuge Yue mengangkat wajah. Dengan ekspresi tetap tenang, ia bertanya ketiga kalinya. "Siapa yang mengirim kamu?""Hamba … bukankah hamba sudah berkata sebelumnya, itu … itu Komandan Lu."Di kata akhir jawabannya, Zhuge Yue spontan melempar pisau berkarat itu ke arah si pelaku, sehingga pelaku yang

  • Balada Ming Yuan   Mengaku atau Mati Mengenaskan.

    Ming Yuan tahu isi pikiran Zhuge Yue. Ming Yuan memberikan tusuk rambut miliknya pada Zhuge Yue. "Pangeran! Tunggu apalagi! Congkel salah satu matanya, dan lempar mata itu ke anjing liar di sudut sana!" Tunjuk Ming Yuan. Waktu dan keadaan sangat mendukung! Di tempat yang Ming Yuan tunjuk terdapat lentera salah satu bangunan sepi, dan dibawahnya terdapat anjing hitam terjaga yang terlihat kotor, menjijikkan dan kelaparan."Gila!" Shang Que tidak tahan bersuara. Itu dibalas tatapan dan senyuman mengerikan Ming Yuan, sehingga Shang Que berbalik memalingkan wajah, tanpa mengurangi energi menahan penyerang di bawah penahanannya.Pada saat bersamaan, Zhuge Yue menoleh ke arah belakang kereta yang gelap dan sepi. Pria itu melompat turun lalu hanya dengan sekali pukulan tengkuk, ia mampu membuat satu-satunya sisa penyerang itu tak sadarkan diri, serta meminta Shang Que lekas memasukkannya ke kereta."Bawa ke dalam!""Baik!"Shang Que mengangkat tubuh lebih kurus darinya itu ke dalam kereta.

DMCA.com Protection Status