Home / Fantasi / Balada Ming Yuan / Hari Eksekusi.

Share

Hari Eksekusi.

Author: Zhang A Yu
last update Last Updated: 2023-02-24 19:56:18

Tap tap tap

Pada saat yang sama seorang Prajurit datang membawakan kabar. "Lapor, Jenderal. Tuan Hao telah menerima hukuman. Tubuhnya dibuang ke pembakaran sampah di pinggir kota, sedang kepalanya digantung di alun-alun sebagai peringatan."

Jenderal Song menerima laporan dengan gumamam mengerti. "Laporan diterima. Pergilah."

"Baik!"

Prajurit pembawa laporan itu pergi, sedang Jenderal Song Wei berbalik menatap orang-orang Hao di balik jeruji tapi tak disangka wajah mereka sudah begitu lesu, suram, hilang harapan dan selang beberapa saat, tiga wanita dari mereka terkulai pingsan.

"Ayah!!!" Para Putra Tuan Hao menangis meraung-raung sambil memukuli jeruji penghalang, dan para wanita yang masih tersadar benar-benar memperlihatkan wajah tiada daya hidup lagi seakan mereka saat ini tinggallah raga, jiwanya entah kemana.

Jenderal Song mengisyaratkan bawahannya membuka pintu jeruji. Setelah dibuka, Jenderal masuk membawa arak beserta banyak cangkir bersih. Kemudian pintu jeruji itu ditutup ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Balada Ming Yuan   Dua Pangeran!

    "Tidak ada Ibuku, Ibuku mati di tangan Selir tercinta yang kamu angkat menjadi Ratu tapi kemudian kamu lempar menjadi rakyat jelata!""Tidak! Itu Xun Er! Itu Xun Er!" Kaisar menunjuk Ming Yuan lagi.Hal itu membuat Zhuge Yue tidak tahan, jadi Zhuge Yue berjalan selangkah lebih maju, sekaligus menegaskan, "Ia bukan Xun Er Ibuku! Ia Ming Yuan, Istriku!!!"Kaisar tertegun. Seberkas cahaya bening membalut matanya. Dalam hitungan detik pria itu meneteskan air mata.Zhuge Yue tidak tahu apa yang membuat Kaisar sampai menangis. Entah bentakan Zhuge Yue, entah kesadarannya yang kemudian kembali dan ia sadar Xun Er yang dimaksud telah meninggal mengenaskan gara-gara Ratu HongYe; bernama asli Xiao Ye."Ada apa? Kamu masih tidak percaya?" geram Zhuge Yue.Kasim Li lekas menarik lengan Kaisar dari belakang. "Paduka, apa yang dikatakan Pangeran Ketiga benar. Wanita yang ditunjuk Paduka bukan Yang Mulia Ratu Xiao Xun tapi Tuan Putri Ming Yuan, Putri Keluarga Ming."Kasim Li menjelaskannya penuh keh

    Last Updated : 2023-02-24
  • Balada Ming Yuan   Reputasi Semakin Hancur.

    "Silahkan." Zhuge Yue mempersilahkan keduanya enyah dengan senang.Begitu mereka beranjak dan berbalik, Ming Yuan berlari kecil memanggil, "Yue Er!"Niat pergi Zhuge Liang terurungkan. Ia balik badan bersemangat ingin memastikan seperti apa penampilan Ming Yuan yang disebut memiliki kecantikan melebihi Hao Jiu Er. Tindakan impulsif Zhuge Liang membuat kening Lu Anxiao berkerut halus. Ia mau tak mau mengikuti pergerakan Zhuge Liang. Ia ikut berbalik, dan ia harus menahan muak karena pemandangan Ming Yuan yang cantik berlari kecil menghampiri Zhuge Yue penuh semangat lalu Zhuge Yue menangkap tangan kecilnya seolah Zhuge Yue takut Ming Yuan terjatuh. Zhuge Liang sukses membuka matanya lebar-lebar. Ia dalam hati menjadi sangat menyesal karena dulu tidak bertemu Ming Yuan lebih dulu dari Zhuge Yue. Kalau saja kala itu ia bertemu Ming Yuan lebih dulu, ia berjanji akan menikahi Ming Yuan dan menjadikan seorang Permaisuri!Memikirkan nasibnya selalu kurang beruntung dari Zhuge Yue, Zhuge Li

    Last Updated : 2023-02-25
  • Balada Ming Yuan   Suami Tampan dan Perhatian.

    "Ada apa, Nyonya Jin? Apakah setelah anda memasukkan nama kediaman ku sebagai tamu undangan, tetapi anda tidak menghitung kursi sehingga Istriku tidak bisa duduk?"Nyonya Jin termangu. Ia sebenarnya sudah menyiapkan semua kursi sesuai tamu undangan, tetapi entah kenapa menjadi kurang seperti ini padahal salah satu istri pejabat tidak ada yang turut duduk. Kalaupun hitungannya salah minimal tetap sisa satu, tetapi sekarang tidak. Ketika Nyonya Jin memperhatikan para tamu perempuan itu, mereka adalah orang-orang yang diundang. Lalu, bagaimana ceritanya kursi bisa berkurang?"Tidak seperti itu, Pangeran. Hamba sudah mempersiapkan semuanya tapi …""Pangeran, sudahlah." Ming Yuan menggeleng, ia memasang kedok Nyonya bangsawan yang tahu etika dan suka mengalah. "Aku tahu, Nyonya Jin pasti sudah menyiapkan semuanya, hanya saja mungkin ada tamu tambahan tanpa sepengetahuan Nyonya Jin."Liu Xiao Ren, Yin Ran, Lu Anxiao dan beberapa gadis lain yang pernah mendengar ucapan tegas dan pedas Ming Y

    Last Updated : 2023-02-25
  • Balada Ming Yuan   Jangan Harap Aku Tersinggung!

    Zhuge Liang memandang heran. Ia tak berhenti sampai disitu saja. Ia lanjut berkata, "Kakak! Jadi kapan kakak akan menikahi Kakak ipar secara resmi. Sayang bukan kalau kakak ipar mengandung, anaknya disebut anak haram."Zhuge Liang yakin kali ini, Zhuge Yue akan tersinggung, dan ia sangat tidak sabar menyaksikan wajah merah bagai udang rebus Zhuge Yue.Zhuge Yue meletakkan sumpitnya. Ia mulai memandang Zhuge Liang secara serius. Ia kemudian berdecak sambil berpikir. "Liang Er, aku bahkan belum menikahi Ming Yuan, kami juga belum tidur bersama, ia masih murni sebagai gadis perawan, mana bisa Ming Yuan hamil. Dan lagi, kami sudah mendaftarkan pernikahan kami di bagian catatan hukum. Entah Kaisar setuju atau tidak, pernikahan kami akan tetap terjadi!"Semua orang terkejut. Zhuge Liang lebih-lebih."Meski begitu, aku memang sudah menganggap Ming Yuan sebagai istriku, yah, sebut saja ia tunanganku, karena ia telah menemani susah dan senangku lebih dari dua tabun. Benar begitu, Shang Que?"S

    Last Updated : 2023-02-26
  • Balada Ming Yuan   Pandangan Pertama di Jamuan.

    Komandan Murong terperangah. Ia spontan menyapukan pandangannya ke arah sungai, dan terkejut karena gadis lain yang belum terselamatkan rupanya bisa berenang padahal sebelumnya ia berteriak minta tolong.Saking terkejutnya pada pemandangan ini, Komandan Murong tidak sadar gadis muda yang diselamatkan rupanya tengah memandanginya dengan kekaguman dan jantung berdebar bertalu-talu.Zhuge Yue tidak memusatkan pandangannya pada gadis lain. Ia justru memperhatikan wajah merah gadis yang diselamatkan Komandan Murong lantas Zhuge Yue sengaja berteriak punya perihal lain. "Komandan! Karena anda sudah menyelamatkan gadis itu, tolong selamatkan hal lainnya juga. Jangan biarkan ia kedinginan. Ah, aku ada urusan lain. Aku permisi."Komandan Murong hendak mencegah tapi hanya berakhir membuka mulut tanpa ada suara apapun."Komandan." Suara lain malah datang. Itu terdengar lembut dan pelan.Komandan Murong mengatupkan mulut dan menoleh. Pandangannya secara otomatis tertambat pada gadis muda yang ia

    Last Updated : 2023-02-27
  • Balada Ming Yuan   Saudara Tapi Tidak Pernah Akrab.

    "Pangeran … bocah itu tidak bisa menyulam, ia hanya bisa membunuh, bagaimana bisa ia menyebut anak ayam sebagai merpati dan bunga teratai rusak sebagai peony???""SHANG QUE!!!"Ming Yuan berlari kencang dari arah sebelumnya. Dilihat dari wajah merah, dan tangannya yang mengepal sudah jelas kalau gadis kecil itu pasti akan mengayunkan bogem mentahnya pada Shang Que. Jadi sebelum hal itu terjadi, atau tepatnya selangkah lagi Ming Yuan sampai, Zhuge Yue lekas menahan kepala Ming Yuan, sehingga ia hanya berakhir berlari di tempat, serta tangan terayun ke depan seperti peninju."Shi Fu! Biarkan aku memberi pria itu pelajaran" teriak Ming Yuan begitu ambisius.Zhuge Yue menggeleng samar kemudian menghela dalam dada. Sementara Shang Que menyeringai puas di balik punggung Zhuge Yue, dan setelah itu ia menjulurkan lidah penuh ejekan. Ming Yuan tidak terima. Meski tubuh Ming Yuan tertahan, tetapi gadis kecil itu tidak kehabisan akal. Ia masih bisa mengeluarkan jarum dari sela helaian rambutnya

    Last Updated : 2023-02-27
  • Balada Ming Yuan   Mereka yang Terlihat Baik Belum Tentu Baik.

    Ming Yuan tersenyum. Di matanya hanya tampak kemalasan. Meski demikian ia membalas, "Semoga saja, dan akupun berharap di kehidupan kamu berikutnya, kamu tetap tidak akan punya keberuntungan termasuk memiliki suami seperti Pangeran Zhuge Yue!"Zhuge Liang kembali ingin bersuara tapi Komandan Murong datang diikuti gadis muda yang sebelumnya ditolong."Pangeran, Tuan Putri." Komandan Murong dan gadis muda tadi menunduk hormat pada kedua Pangeran itu tapi tidak ada yang memberinya tanggapan baik. Tanpa menunggu diperintah, Komandan Murong, disusul gadis muda tadi menegakkan punggung lalu hanya Komandan Murong yang memandang keduanya disertai kerutan kening, sedang gadis muda di belakangnya menatap Ming Yuan dengan mata cerah berbinar-binar.Ming Yuan tidak kenal siapa gadis muda itu, tetapi dengan datangnya bersama Komandan Murong, juga tidak membuat Ming Yuan menebak kalau gadis muda itu memiliki hubungan dengannya.Ming Yuan terlihat tenang, beda dari Lu Anxiao yang terlihat seperti men

    Last Updated : 2023-02-27
  • Balada Ming Yuan   Ide Mengerikan.

    Dua anak panah tiba-tiba menerobos masuk dari dua arah sekaligus. Alih-alih mengenai mereka, justru anak panah itu berhasil ditangkap oleh keduanya secara bersamaan.HiiiiKereta berhenti melaju. Shang Que menyibakkan tirai dengan khawatir. "Pangeran, anda tidak terluka?"Anak panah terselip di sela jemari Zhuge Yue dan Ming Yuan. Ketika Shang Que menyibakkan tirai untuk memastikan keadaan mereka, mereka serentak mematahkan anak panah itu dalam sekali gerakan yang terlihat santai.Pada saat bersamaan, sekelompok pria berpakaian serba hitam melompat turun dari balkon balkon bangunan di sekitar kereta. Shang Que merasakan kehadiran mereka, ia menoleh lantas terkejut karena para pria berpakaian hitam sejumlah 20 orang sudah mengepung jalur kereta dari segala sisi.Di balik tirai Zhuge Yue berkata, "Keahlian mereka kalah jauh darimu tapi kamu harus hati-hati, karena kamu kalah jumlah."Shang Que mengerti. Ia hanya mengangguk sambil memegang erat gagang pedangnya. Dan begitu para pria ber

    Last Updated : 2023-02-27

Latest chapter

  • Balada Ming Yuan   Di Akhir Penyamaran Panjang.

    Berkat bantuan Zheng Xuan, Ming Yuan berhasil melarikan diri melalui jalan rahasia yang sebenarnya juga diketahui Ming Yuan oleh Zhuge Yue.Ming Yuan terbiasa menggunakan penyamaran. Gadis itu melewati beberapa hal sulit tapi bagusnya ia tidak tertangkap. Tempat pertama yang Ming Yuan datangi adalah pondok bambu, di sana ia mencari Zhuge Yue di danau yang dingin tapi Ming Yuan tidak menemukan apapun selain anak panah yang patah dan pedang miliknya.Sekarang adalah hari ketujuh setelah kejadian kali terakhir itu, kemungkinan besar Zhuge Yue telah dimakan binatang dalam danau. Entah buaya atau mungkin ikan besar.Ming Yuan hilang harapan. Gadis kecil itu kini merasa sendiri, dan ia juga tidak menemukan Shang Que. Ming Yuan pada akhirnya pergi ke kota Chang'an. Dengan sisa uang yang ia miliki, ia membeli sebuah rumah yang dijadikan sebagai penginapan, sekaligus ladang bisnisnya.Bulan demi bulan berlalu. Ming Yuan terlihat bahagia di depan semua orang tapi sebenarnya ia sangat menderit

  • Balada Ming Yuan   Pengepungan di Hutan Bambu.

    Jenderal Song memberikan semua botol keramik yang didapat dari kediaman Zhuge Yue ke Tabib istana.Dalam waktu singkat, Tabib istana dapat mengemukakan kalau botol botol keramik itu berisi racun sekaligus penawaranya.Hal ini membuat Jenderal Song terkejut, karena seorang Zhuge Yue yang tidak pernah ingin terlibat urusan dengan orang lain, kenapa bisa membuat racun seperti ini.Fakta lain, saat bersamaan juga terkuak. Itu tentang obat penggugur kandungan yang dibuat oleh Zhuge Yue dari tanaman di hutan pagoda angle.Tentu saja Jenderal Song menjadi naik darah. Jenderal Song kemudian berpikir, kemungkinan besar Zhuge Yue dan Ming Yuan adalah dalang dibalik semua kekacauan. Jadi Jenderal Song mengerahkan banyak prajurit untuk menggeledah kediaman Zhuge Yue, dan tidak sampai satu hari, mereka menemukan banyak petunjuk mulai dari pakaian gelandangan yang pernah Zhuge Yue dan Ming Yuan pakai, bubuk pemerih mata yang juga pernah Ming Yuan tabur di rumah bordil, dan terakhir adalah sepasang

  • Balada Ming Yuan   Meninggalkan Ibu Kota.

    Zhuge Yue mengibaskan tangan. "Ah, ngomong-ngomong, aku telah mengambil keputusan, aku akan pergi mengasingkan diri di pondok bambu yang pernah aku buat.""Ini—" Shang Que hendak mengatakan sesuatu tapi mulutnya berakhir sedikit terbuka lalu mengatup rapat. Meski Shang Que tidak mengetahui isi pikiran Zhuge Yue yang paling dalam, tetapi Shang Que tahu jika Tuannya itu telah mendapat apa yang ia inginkan. Dalam artian, semua urusan sudah berakhir jadi wajar bila Tuannya ingin mengambil keheningan di tempat yang jauh. Hanya saja, Tuannya ini seorang Pangeran, apakah tidak terlalu aneh jika seorang Pangeran tidak menginginkan tahta? "Persiapkan keberangkatan kita, Shang Que," lanjut Zhuge Yue.Shang Que mengangguk patuh. "Baik, Pangeran.""Tolong siapkan kuda juga, aku ingin pergi ke istana.""Baik, Pangeran." Shang Que selalu patuh. Ia bergegas pergi mempersiapkan kuda milik Zhuge Yue.Dan sekitar satu shichen kemudian, Zhuge Yue tiba di istana atau tepatnya di aula pribadi Kaisar."P

  • Balada Ming Yuan   Balasan Dari Zhuge Yue.

    "Aaaa!"Jeritan disertai tangisan memecah keheningan kediaman Jenderal Song Wei. Para Pelayan berlari kalang kabut dari segala arah."Nyonya mengalami pendarahan! Cepat hubungi Jenderal Song, dan panggilkan Tabib!" Aba-aba diserukan.Beberapa Pelayan keluar kediaman menggunakan kereta kediaman, dan sisanya mengatasi Yin Ran yang menjerit kesakitan sambil terus menangis."Dimana Tabib! Dimana Tabib! Panggilkan Tabib! Panggilkan!" seru Yin Ran disela sakit dan tangisannya."Tabib datang!" Pelayan lain berseru, beberapa Pelayan yang menemani Yin Ran segera menepi; memberi ruang Tabib memeriksa keadaan Yin Ran. Darah segar sudah menggenang di sprei kasur Yin Ran, juga sudah mengalir deras pada kaki wanita itu.Tabib menjadi sedikit tidak tenang. Tabib segera mengecek pergelangan tangan Yin Ran, dan segera pula memerintah semua Pelayan menyiapkan baskom dan kain bersih. "Siapkan air hangat dan kain bersih! Cepat!"Pelayan berlari keluar mengambil barang yang dimaksud. Pada saat yang sama

  • Balada Ming Yuan   Balasan Dari Zhuge Yue.

    "Aaaa!"Jeritan disertai tangisan memecah keheningan kediaman Jenderal Song Wei. Para Pelayan berlari kalang kabut dari segala arah."Nyonya mengalami pendarahan! Cepat hubungi Jenderal Song, dan panggilkan Tabib!" Aba-aba diserukan.Beberapa Pelayan keluar kediaman menggunakan kereta kediaman, dan sisanya mengatasi Yin Ran yang menjerit kesakitan sambil terus menangis."Dimana Tabib! Dimana Tabib! Panggilkan Tabib! Panggilkan!" seru Yin Ran disela sakit dan tangisannya."Tabib datang!" Pelayan lain berseru, beberapa Pelayan yang menemani Yin Ran segera menepi; memberi ruang Tabib memeriksa keadaan Yin Ran. Darah segar sudah menggenang di sprei kasur Yin Ran, juga sudah mengalir deras pada kaki wanita itu.Tabib menjadi sedikit tidak tenang. Tabib segera mengecek pergelangan tangan Yin Ran, dan segera pula memerintah semua Pelayan menyiapkan baskom dan kain bersih. "Siapkan air hangat dan kain bersih! Cepat!"Pelayan berlari keluar mengambil barang yang dimaksud. Pada saat yang sama

  • Balada Ming Yuan   Pengobatan Mengerikan.

    KrietttttPintu paviliun dibuka terburu-buru. Melihat darah menetes dari ujung jari Ming Yuan, Zhuge Yue tidak tahan mengikis jarak dan ia langsung meraih tangan Ming Yuan."Sudah aku bilang, kamu jangan terluka!" lirih Zhuge Yue penuh penekanan. Ming Yuan menggeleng. "Ini harus dilakukan supaya mereka tidak curiga padaku."Zhuge Yue menyibakkan tudung merah yang menghalangi pandangannya pada wajah Ming Yuan. Dan begitu tudung merah itu dibuka, Zhuge Yue dibuat tertegun akan kecantikan Ming Yuan, sekaligus pada bibir merahnya yang mengembang tipis. Zhuge Yue lantas menatap intens bola mata indah milik gadis kecil yang telah menjadi istrinya itu. Zhuge Yue yang sudah cukup lama tertarik dengan gadis kecil itu, pun segera merangkul juga mencium keningnya agak lama.Zhuge Yue selalu dingin, tetapi hal seperti ini yang diberikan selalu sukses membuat Ming Yuan merasakan kehangatan tersembunyi pria itu. Ming Yuan tanpa ragu membalas pelukan Zhuge Yue. Berhubung tingginya hanya sepundak Zh

  • Balada Ming Yuan   Akhirnya Menikah.

    Jenderal Song dibantu pasukan bayangannya kembali menyelidiki Ming Yuan lebih lanjut tapi tidak ada hal apapun yang bisa memperkuat spekulasi Jenderal Song, hingga tibalah hari pernikahan Ming Yuan dan Zhuge Yue yang dilangsungkan di akhir pekan, pun dihadiri beberapa orang, termasuk Jenderal Song sendiri.Zhuge Yue tidak banyak mengundang tamu. Tamu yang diundang juga beberapa orang terdekat di istana. Perdana Menteri Keadilan beserta istri dan anaknya jelas ikut, begitu pula dengan Guru Zhuge Yue yang telah lama dilupakan tapi sebenarnya Zhuge Yue enggan berhubungan pada siapapun agar orang orang itu aman.Selain mereka, Zhuge Liang dan Lu Anxiao ikut datang meski awalnya tidak ingin Zhuge Yue undang.Sekarang, ketika matahari tidak terlalu tinggi, Zhuge Yue dan Ming Yuan melakukan tahap wajib pernikahan yang dilangsungkan dihadapan semua hadirin. "Pengantin memberi hormat pada langit! Pengantin memberi hormat pada orang tua! Pengantin saling memberi hormat satu sama lain!"Proses

  • Balada Ming Yuan   Kecaman.

    Membayangkan bagaimana tampilannya setelah dikuliti menggunakan pisau berkarat itu, pelaku penyerangan tersebut menggeleng sambil memohon-mohon. "Ampun, Pangeran! Ampun! Akan hamba katakan yang sebenarnya!"Apa yang dikatakan salah satu pelaku itu tidak membuat Zhuge Yue menurunkan pisau berkaratnya. Ia malahan terlihat semakin tertarik pada pisau itu sehingga, ia mencoba menggunakannya untuk mengikis meja kayu tempat wei qi bertahta tapi karena berkata, menjadi sedikit kesulitan, sampai harus didorong kasar.Pelaku penyerangan itu menelan ludah kasar, disertai mata membulat membayangkan kulitnya yang jadi pelampiasan. "Tidak, aku tidak ingin mati mengenaskan seperti itu, tidak!" batinnya.Zhuge Yue mengangkat wajah. Dengan ekspresi tetap tenang, ia bertanya ketiga kalinya. "Siapa yang mengirim kamu?""Hamba … bukankah hamba sudah berkata sebelumnya, itu … itu Komandan Lu."Di kata akhir jawabannya, Zhuge Yue spontan melempar pisau berkarat itu ke arah si pelaku, sehingga pelaku yang

  • Balada Ming Yuan   Mengaku atau Mati Mengenaskan.

    Ming Yuan tahu isi pikiran Zhuge Yue. Ming Yuan memberikan tusuk rambut miliknya pada Zhuge Yue. "Pangeran! Tunggu apalagi! Congkel salah satu matanya, dan lempar mata itu ke anjing liar di sudut sana!" Tunjuk Ming Yuan. Waktu dan keadaan sangat mendukung! Di tempat yang Ming Yuan tunjuk terdapat lentera salah satu bangunan sepi, dan dibawahnya terdapat anjing hitam terjaga yang terlihat kotor, menjijikkan dan kelaparan."Gila!" Shang Que tidak tahan bersuara. Itu dibalas tatapan dan senyuman mengerikan Ming Yuan, sehingga Shang Que berbalik memalingkan wajah, tanpa mengurangi energi menahan penyerang di bawah penahanannya.Pada saat bersamaan, Zhuge Yue menoleh ke arah belakang kereta yang gelap dan sepi. Pria itu melompat turun lalu hanya dengan sekali pukulan tengkuk, ia mampu membuat satu-satunya sisa penyerang itu tak sadarkan diri, serta meminta Shang Que lekas memasukkannya ke kereta."Bawa ke dalam!""Baik!"Shang Que mengangkat tubuh lebih kurus darinya itu ke dalam kereta.

DMCA.com Protection Status