"Pangeran … bocah itu tidak bisa menyulam, ia hanya bisa membunuh, bagaimana bisa ia menyebut anak ayam sebagai merpati dan bunga teratai rusak sebagai peony???""SHANG QUE!!!"Ming Yuan berlari kencang dari arah sebelumnya. Dilihat dari wajah merah, dan tangannya yang mengepal sudah jelas kalau gadis kecil itu pasti akan mengayunkan bogem mentahnya pada Shang Que. Jadi sebelum hal itu terjadi, atau tepatnya selangkah lagi Ming Yuan sampai, Zhuge Yue lekas menahan kepala Ming Yuan, sehingga ia hanya berakhir berlari di tempat, serta tangan terayun ke depan seperti peninju."Shi Fu! Biarkan aku memberi pria itu pelajaran" teriak Ming Yuan begitu ambisius.Zhuge Yue menggeleng samar kemudian menghela dalam dada. Sementara Shang Que menyeringai puas di balik punggung Zhuge Yue, dan setelah itu ia menjulurkan lidah penuh ejekan. Ming Yuan tidak terima. Meski tubuh Ming Yuan tertahan, tetapi gadis kecil itu tidak kehabisan akal. Ia masih bisa mengeluarkan jarum dari sela helaian rambutnya
Ming Yuan tersenyum. Di matanya hanya tampak kemalasan. Meski demikian ia membalas, "Semoga saja, dan akupun berharap di kehidupan kamu berikutnya, kamu tetap tidak akan punya keberuntungan termasuk memiliki suami seperti Pangeran Zhuge Yue!"Zhuge Liang kembali ingin bersuara tapi Komandan Murong datang diikuti gadis muda yang sebelumnya ditolong."Pangeran, Tuan Putri." Komandan Murong dan gadis muda tadi menunduk hormat pada kedua Pangeran itu tapi tidak ada yang memberinya tanggapan baik. Tanpa menunggu diperintah, Komandan Murong, disusul gadis muda tadi menegakkan punggung lalu hanya Komandan Murong yang memandang keduanya disertai kerutan kening, sedang gadis muda di belakangnya menatap Ming Yuan dengan mata cerah berbinar-binar.Ming Yuan tidak kenal siapa gadis muda itu, tetapi dengan datangnya bersama Komandan Murong, juga tidak membuat Ming Yuan menebak kalau gadis muda itu memiliki hubungan dengannya.Ming Yuan terlihat tenang, beda dari Lu Anxiao yang terlihat seperti men
Dua anak panah tiba-tiba menerobos masuk dari dua arah sekaligus. Alih-alih mengenai mereka, justru anak panah itu berhasil ditangkap oleh keduanya secara bersamaan.HiiiiKereta berhenti melaju. Shang Que menyibakkan tirai dengan khawatir. "Pangeran, anda tidak terluka?"Anak panah terselip di sela jemari Zhuge Yue dan Ming Yuan. Ketika Shang Que menyibakkan tirai untuk memastikan keadaan mereka, mereka serentak mematahkan anak panah itu dalam sekali gerakan yang terlihat santai.Pada saat bersamaan, sekelompok pria berpakaian serba hitam melompat turun dari balkon balkon bangunan di sekitar kereta. Shang Que merasakan kehadiran mereka, ia menoleh lantas terkejut karena para pria berpakaian hitam sejumlah 20 orang sudah mengepung jalur kereta dari segala sisi.Di balik tirai Zhuge Yue berkata, "Keahlian mereka kalah jauh darimu tapi kamu harus hati-hati, karena kamu kalah jumlah."Shang Que mengerti. Ia hanya mengangguk sambil memegang erat gagang pedangnya. Dan begitu para pria ber
Ming Yuan tahu isi pikiran Zhuge Yue. Ming Yuan memberikan tusuk rambut miliknya pada Zhuge Yue. "Pangeran! Tunggu apalagi! Congkel salah satu matanya, dan lempar mata itu ke anjing liar di sudut sana!" Tunjuk Ming Yuan. Waktu dan keadaan sangat mendukung! Di tempat yang Ming Yuan tunjuk terdapat lentera salah satu bangunan sepi, dan dibawahnya terdapat anjing hitam terjaga yang terlihat kotor, menjijikkan dan kelaparan."Gila!" Shang Que tidak tahan bersuara. Itu dibalas tatapan dan senyuman mengerikan Ming Yuan, sehingga Shang Que berbalik memalingkan wajah, tanpa mengurangi energi menahan penyerang di bawah penahanannya.Pada saat bersamaan, Zhuge Yue menoleh ke arah belakang kereta yang gelap dan sepi. Pria itu melompat turun lalu hanya dengan sekali pukulan tengkuk, ia mampu membuat satu-satunya sisa penyerang itu tak sadarkan diri, serta meminta Shang Que lekas memasukkannya ke kereta."Bawa ke dalam!""Baik!"Shang Que mengangkat tubuh lebih kurus darinya itu ke dalam kereta.
Ming Yuan tahu isi pikiran Zhuge Yue. Ming Yuan memberikan tusuk rambut miliknya pada Zhuge Yue. "Pangeran! Tunggu apalagi! Congkel salah satu matanya, dan lempar mata itu ke anjing liar di sudut sana!" Tunjuk Ming Yuan. Waktu dan keadaan sangat mendukung! Di tempat yang Ming Yuan tunjuk terdapat lentera salah satu bangunan sepi, dan dibawahnya terdapat anjing hitam terjaga yang terlihat kotor, menjijikkan dan kelaparan."Gila!" Shang Que tidak tahan bersuara. Itu dibalas tatapan dan senyuman mengerikan Ming Yuan, sehingga Shang Que berbalik memalingkan wajah, tanpa mengurangi energi menahan penyerang di bawah penahanannya.Pada saat bersamaan, Zhuge Yue menoleh ke arah belakang kereta yang gelap dan sepi. Pria itu melompat turun lalu hanya dengan sekali pukulan tengkuk, ia mampu membuat satu-satunya sisa penyerang itu tak sadarkan diri, serta meminta Shang Que lekas memasukkannya ke kereta."Bawa ke dalam!""Baik!"Shang Que mengangkat tubuh lebih kurus darinya itu ke dalam kereta.
Membayangkan bagaimana tampilannya setelah dikuliti menggunakan pisau berkarat itu, pelaku penyerangan tersebut menggeleng sambil memohon-mohon. "Ampun, Pangeran! Ampun! Akan hamba katakan yang sebenarnya!"Apa yang dikatakan salah satu pelaku itu tidak membuat Zhuge Yue menurunkan pisau berkaratnya. Ia malahan terlihat semakin tertarik pada pisau itu sehingga, ia mencoba menggunakannya untuk mengikis meja kayu tempat wei qi bertahta tapi karena berkata, menjadi sedikit kesulitan, sampai harus didorong kasar.Pelaku penyerangan itu menelan ludah kasar, disertai mata membulat membayangkan kulitnya yang jadi pelampiasan. "Tidak, aku tidak ingin mati mengenaskan seperti itu, tidak!" batinnya.Zhuge Yue mengangkat wajah. Dengan ekspresi tetap tenang, ia bertanya ketiga kalinya. "Siapa yang mengirim kamu?""Hamba … bukankah hamba sudah berkata sebelumnya, itu … itu Komandan Lu."Di kata akhir jawabannya, Zhuge Yue spontan melempar pisau berkarat itu ke arah si pelaku, sehingga pelaku yang
Jenderal Song dibantu pasukan bayangannya kembali menyelidiki Ming Yuan lebih lanjut tapi tidak ada hal apapun yang bisa memperkuat spekulasi Jenderal Song, hingga tibalah hari pernikahan Ming Yuan dan Zhuge Yue yang dilangsungkan di akhir pekan, pun dihadiri beberapa orang, termasuk Jenderal Song sendiri.Zhuge Yue tidak banyak mengundang tamu. Tamu yang diundang juga beberapa orang terdekat di istana. Perdana Menteri Keadilan beserta istri dan anaknya jelas ikut, begitu pula dengan Guru Zhuge Yue yang telah lama dilupakan tapi sebenarnya Zhuge Yue enggan berhubungan pada siapapun agar orang orang itu aman.Selain mereka, Zhuge Liang dan Lu Anxiao ikut datang meski awalnya tidak ingin Zhuge Yue undang.Sekarang, ketika matahari tidak terlalu tinggi, Zhuge Yue dan Ming Yuan melakukan tahap wajib pernikahan yang dilangsungkan dihadapan semua hadirin. "Pengantin memberi hormat pada langit! Pengantin memberi hormat pada orang tua! Pengantin saling memberi hormat satu sama lain!"Proses
KrietttttPintu paviliun dibuka terburu-buru. Melihat darah menetes dari ujung jari Ming Yuan, Zhuge Yue tidak tahan mengikis jarak dan ia langsung meraih tangan Ming Yuan."Sudah aku bilang, kamu jangan terluka!" lirih Zhuge Yue penuh penekanan. Ming Yuan menggeleng. "Ini harus dilakukan supaya mereka tidak curiga padaku."Zhuge Yue menyibakkan tudung merah yang menghalangi pandangannya pada wajah Ming Yuan. Dan begitu tudung merah itu dibuka, Zhuge Yue dibuat tertegun akan kecantikan Ming Yuan, sekaligus pada bibir merahnya yang mengembang tipis. Zhuge Yue lantas menatap intens bola mata indah milik gadis kecil yang telah menjadi istrinya itu. Zhuge Yue yang sudah cukup lama tertarik dengan gadis kecil itu, pun segera merangkul juga mencium keningnya agak lama.Zhuge Yue selalu dingin, tetapi hal seperti ini yang diberikan selalu sukses membuat Ming Yuan merasakan kehangatan tersembunyi pria itu. Ming Yuan tanpa ragu membalas pelukan Zhuge Yue. Berhubung tingginya hanya sepundak Zh