Share

58. Jangan berharap

"Kalau kamu mau bantu keluarga kamu. Aku gak akan pernah menghalangi. Tapi aku juga tidak akan mengeluarkan satu rupiah pun untuk sesuatu yang tidak menguntungkan." Setelah berkata demikian Reihan berlalu dari hadapan istrinya itu. Lebih baik ia segera menyiapkan dagangan untuk warungnya nanti.

Di tempat baru Reihan, sengaja di sana dibangun dapur kecil di bagian belakang atau tepat di depan teras rumah ibunya. Dapur basah tempat ia biasa mengolah adonan untuk bahan gorengan yang ia jual. Sedangkan untuk menggoreng hingga menjadi makanan siap makan. Sudah Reihan siapkan gerobak dan juga etalase di depan warungnya itu. Ada satu karyawan yang biasanya membantu Reihan di sana. Siti, gadis yatim yang merupakan tetangganya sendiri. Siti biasanya membantu mulai warung buka hingga sampai pukul sembilan malam, selanjutnya Reihan sendiri yang akan bertugas untuk menjaga warung tersebut. Riana, wanita itu mana mungkin mau berkutat dengan pekerjaan di warung milik suaminya itu. Kalau pun diriny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status