Share

21. Udang di Balik Batu

Hari Sabtu malam bakda Isak keluarga dari kakak iparku sampai di rumah mertua. Berdalih ingin melihat kondisi ibu mertua. Tapi aku tidak yakin, kalau pun punya itikad seperti harus harusnya dari beberapa waktu yang lalu ketika kondisi ibunya benar-benar masih down. Aku tidak ingin ber jumawa jika kondisi dari mertua lebih baik berkat diriku tetapi sebagai anak kandung harusnya mbak Nur memiliki hati nurani yang lebih peka terhadap ibunya. Nyatanya selama ini dari yang aku lihat justru berbeda seratus delapan puluh derajat. Ibu yang lebih melayani dirinya dan juga keluarganya. Datang berkunjung jika ada maunya dan juga menambah beban karena seringnya dia membuat orang lain repot. Benar-benar tidak ada hati dan pikiran, pikirku.

"Han, cepet sini kamu gendongin Karin dulu. Aku capek dari tadi rewel terus gak mau diem," teriak mbak Nur memanggil suamiku. Mungkin mas Farhan sudah pulang dari masjid pikirku karena aku ada di dalam rumah sedangkan sedari Adan berkumandang tadi mas Farhan ber
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status