Share

Kerinduan Evan

“Cantik, sangat terawat. Terlihat kamu memang telaten.”

“Kamu ke sini karena ada masalah atau mau memujiku?”

Sanad berdecak. Menatapnya penuh ejek. Tera terkekeh melihat rautnya.

Sanad menghadap hamparan teratai.

“Tidak heran jika kamu sangat menyukai tempat ini. Begitu tenang, sangat jauh dari keramaian, perselisihan, dan persaingan.”

“Kamu ada masalah di perusahaan?” selidik Tera.

Sanad kembali menghadap Tera. “Sejujurnya iya.”

“Berceritalah! Meski aku tidak mungkin bisa membantumu, setidaknya bisa membuat perasaanmu sedikit nyaman dan cepat pergi dari sini.”

Sanad mendesis. “Jahatnya.”

"Kamu yang mengajariku."

Sanad terkekeh. "Dasar!"

Sesaat hening. Sepoi angin danau Bangkau terasa nyaring di telinga mereka. Sayup-sayup terdengar bunyi mesin ketinting dari kejauhan.

“Aku baru saja menjalin kontrak kerjasama bisnis lampit dengan jumlah besar. Tiba-tiba saja salah seorang calon investor membatalkan investasinya. Padahal dia yang paling banyak menanam modal. Jadi begitulah … “

“K
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status