Share

Razia

“Apa mungkin kita bisa seperti yang dulu lagi?” lirih Gilang, sambil memutari cangkir dengan ujung jarinya.

“Bisa saja, jika kita tidak terlibat lagi dengan urusan cinta.”

“Kalau aku berhasil meraih hati Hayati, kamu tidak apa-apa?”

Sanad tersenyum, lalu menggeleng.

“Jadi yang kamu sukai gadis itu?” tanya Gilan lagi.

“Hah?”

“Sudahlah!” tukas Gilang. Mengapa ia menanyakan hal itu? Dari dulu, Sanad memang tidak terbuka padanya.

“Aku tunggu, kabar baik darimu,” ucap Sanad.

Gilang terkekeh. “Kalau berhasil. Kamu kasih hadiah apa di hari pernikahan kami?”

Sanad tersenyum lebar. “Memangnya kamu mau apa?”

Gilang menggeleng. “Aku tidak menginginkan apa-apa. Aku hanya ingin kita bertiga kembali seperti dulu, tapi satu hal yang ingin aku minta darimu.”

Sanad mengerutkan keningnya. “Aku ingin menjadi sahabat yang kamu percaya untuk berbagi suka dan duka.”

“Kamu tau, bukannya aku nggak mau, tapi memang nggak bisa.”

“Kamu harus coba. Paling tidak kamu ajak aku setiap kali ada proyek baru.”

Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status