Share

Izinkan Sebentar Saja

"Gilang!"

Gilang membuka pintu.

***

Waktu terus berjalan. Semua orang menjalani rutinitasnya dengan pekerjaan masing-masing. Sanad kembali dengan kesibukannya. Proyek lampit berjalan lancar berkat bantuan Bayu dan Aditya. Proyek ini membuatnya tenggelam dalam kesibukan baru.

Namun, tidak baik bagi Evan. Kesibukan ayahnya, semakin membuatnya merindukan Tera. Meski Tera pernah menjenguknya di sekolah, tidak dapat menggantikan hari-harinya yang dirundung kesepian.

Di hari Minggu ia tidak dapat lagi menahan dirinya. Ia mengguncang-guncang tangan ayahnya, merengek minta diajak ke Bangkau.

"Evan, Mama sekarang lebih suka menghabiskan waktu di danau. Walau kita ke sana, belum tentu bertemu dengannya."

Evan mengambil kertas.

[Kita ke danau pakai kapal]

“Kapal siapa?”

[Siapa saja, pasti dapat. Kita nyewa, pasti ada yang mau]

Sanad kehabisan alasan.

"Evan, tolong mengerti P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status