Share

Bab. 39 Keceplosan

Sejak tadi Qiara terus menggendong Alista. Bahkan Ia sama sekali tidak menidurkannya di box bayi.

Alista seolah tahu, jika di tidurkan, ia langsung menangis. Badanya juga sudah mulai panas, dan Qiara tentu memberikannya kompres anak-anak yang ditempelkan di kening.

“Kamu pasti capek. Biar saya saja yang gendongin dia ya.” Richard meletakkan secangkir coklat panas di atas meja.

“Terima kasih untuk coklat panasnya, Mas. Tapi soal gendong Alista, sepertinya enggak usah, Mas. Alista memang lagi tidak mau digendong siapapun.B uktinya tadi digendong Vera dia nangis kencang sekali.”

Sungguh Richard tidak tega dengan Qiara. Istrinya itu terlihat sangat lelah.

Ting nong

Baik Qiara mau pun Richard menoleh pada pintu. Ini sudah malam, Vera dan Via sudah tidak ada di sini.

“Siapa ya Mas?” tanya Qiara begitu penasaran.

Richard mengedikkan bahunya. “Biar saya lihat.”

Qiara mengangguk sebagai jawab, ia kembali menimang putrinya.

Sementara itu, Richard membuka pintu dengan tergesa, karena sang tamu t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status