Share

Lelakiku yang Setia

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-03 14:51:13

"Tino, Tiano... Bangun Sayang, lihat itu yang datang siapa."

Suara bisikan lembut itu membuat dua anak kembar laki-laki itu terbangun dengan wajah sembab dan mata kiyip mengantuk.

Mereka berdua masih malas-malasan dan tidak langsung bangun sampai pintu kamarnya terbuka dan nampaklah dua orang yang langsung membuat mereka membuka mata lebar-lebar.

"Oma...!"

"Opa...!"

Tino dan Tiano sontak bangkit dari duduknya melihat Ferdi dan Stavani datang ke rumahnya.

Dua orang itu tersenyum manis dan merentangkan kedua tangannya pada si kembar. Kedua anak itu berdiri di atas ranjang dan memasang wajah sedih begitu Oma dan Opanya memeluk mereka.

"Kangen Opa," bisik Tino dalam pelukan Ferdi.

Laki-laki itu mengangguk. "Sama, Opa juga kangen dengan Tino dan Tiano.

"Mami tidak pernah pulang-pulang, kita tidak tahu Mami di mana! Mami jangan-jangan bawa adik Tiana kabur! Papi juga tidak pulang! Kita tidak pernah diurus lagi!" teriak Tiano sambil menangis menggigit ujung jarinya.

"Ssshhhtttt...
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kesetiaan yang Tak Berujung

    Sesampainya di rumah, Shela langsung membersihkan tubuhnya dengan air hangat dan mengganti pakaiannya dengan baju hangat.Gadis itu duduk di tepi ranjang memeluk boneka ikan paus milik Tiana. Sehari-harinya selalu didominan menjaga Tiana, Shela merasakan patah hati terberatnya adalah sekarang."Sayang, istirahatlah," ujar Sebastian begitu laki-laki itu masuk ke dalam kamar. "Aku kepikiran Tiana," jawab Shela memeluk erat boneka milik putrinya. Sebastian pun mendekat, laki-laki itu memeluk Shela dan membimbingnya untuk berbaring di atas ranjang besar di kamar mereka. "Tiana akan baik-baik saja, aku sangat percaya pada Adam dan Janice." Wajah Shela sudah terlihat lelah, Sebastian juga tidak istirahat sama sekali sejak dia datang ke Birmingham dua hari yang lalu. Hanya dalam hitungan detik Shela sudah terlelap dalam pelukannya. Dipeluknya erat-erat oleh Sebastian, laki-laki itu mengecupi wajah Shela dengan perasaan yang amat sedih. 'Maafkan aku Shela, aku tidak tahu kalau kepergian

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kebahagiaan Mulai Terasa

    Sejak beberapa jam lamanya Shela dan Sebastian berdua di depan ruang operasi. Mereka berdua hanya terdiam dan terus berdoa penuh harap dan meminta yang terbaik untuk putri mereka. Shela tidak henti-hentinya meremas tangan Sebastian dengan kedua mata terpejam dan bibir yang tak berhenti memohon pada Tuhan. "Kenapa lama sekali," lirih Shela mengusap wajahnya."Sabar Sayang, pasti dokter akan melakukan semuanya dengan baik," bisik Sebastian merangkul pundak Shela. "Iy, tapi ini sudah lama sekali. Tiana... Bagaimana dengan Tiana," lirih Shela memeluk Sebastian. Tidak ada jawaban apapun dari laki-laki itu, dia tahu betapa paniknya Shela saat ini. Mereka berdua sudah berjam-jam lamanya hingga hari kini menjelang pagi, namun dokter belum keluar juga. Bohong kalau Sebastian tidak cemas dan bingung. Namun keberadaannya saat ini adalah menenangkan Shela dan membuat gadis itu tidak larut terlalu dalam pada kesedihannya. "Dokter!" pekik Shela saat melihat dua dokter keluar dari lorong ruang

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-04
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kebahagiaan Kita Sudah Kembali

    Beberapa Hari Kemudian...Pagi ini Shela masih tertidur dengan posisi duduk di sisi kiri brankar di mana Tiana terbaring, di sisi kanannya ada Sebastian yang sama tertidurnya dengan posisi duduk. Namun perlahan Shela merasakan sentuhan kecil yang lembut di kepalanya. Pergerakan yang lembut dan lambat. "Mami..." Suara kecil dan mungil pelan menyapa pendengaran Shela dan Sebastian. Detik itu juga Shela langsung terbangun dan mengangkat kepalanya. Wajahnya masih terkejut dan ia langsung tersenyum manis menyambut Tiana. "Iya Sayang, kenapa nak? Ada yang sakit? Kenapa, Sayang?" Shela mengecup pipi anak itu. Sebastian pun ikut bangun dan ia menatap wajah mungil Tiana. "Papi," lirihnya, Tiana memegangi tangan Sebastian. "Ya Sayang, Papi di sini. Kenapa Sayang?" Sebastian tersenyum mengecupi pipi Tiana. Anak itu tersenyum balik, Tiana mengusap pipi Sebastian dan juga pipi Shela. Anak itu mengembuskan napasnya pelan dan pendek. Dia tidak banyak bicara setelah tersadar, bahkan satu min

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Lakukan Tanggung Jawabmu

    "Dengar, hari ini Tiana akan pulang, Tino dan Tiano jangan nakal! Ingat apa yang Oma katakan, paham!" Stevani menatap dua Cucunya yang baru saja turun dari dalam mobil setelah pulang sekolah. Kedua anak itu melihat ada mobil milik Papinya di depan rumah, tandanya Tiana sudah pulang setelah sangat lama dirawat di rumah sakit. "Oma, Tiana tidak boleh diajak main ya?" tanya Tino menggandeng tangan Stevani. "Tidak boleh, Sayang." "Kita hanya boleh melihat Tiana saja," sahut Tiano. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah, di sana mereka melihat Tiana sedang bersama dengan Sebastian di depan akuarium besar baru yang Ferdi belikan. "Tiana!" teriak Tino dan Tiano berlari mendekati kembarannya. "Eitts... Tidak boleh peluk dulu!" pekik Sebastian menghentikan mereka berdua. "Pi, kita kan kangen banget!" protes Tiano cemberut. "Adik kan sakit, Sayang." Tiana tersenyum pada dua kembarannya. Anak itu menunjuk akuarium di depannya. "Beli ikan tidak bilang-bilang," seru Tiana terkikik

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-05
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kehangatan dalam Malam

    Malam terasa dingin saat memasuki akhir tahun dan musim dingin, Shela menyelimuti Tiana dengan selimut lembut dan tebal. Tak lupa ia memberikan kecupan di pipi putri kecilnya. Shela bahkan membelikan ranjang khusus untuk Tiana yang ia letakkan di samping ranjang besarnya. "Mimpi indah, Sayangku," bisik Shela mengusap kening Tiana. Gadis itu menoleh ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul sebelas malam, tapi Sebastian belum kembali ke kamar, dia masih di ruangan kerjanya. Sementara di lantai dua sudah gelap, tandanya Mama dan Papanya juga dua anak kembar Shela sudah tidur."Ke mana Sebastian," lirih Shela mencari-cari. Shela melangkah keluar dari dalam kamar, baru saja ia menampakkan kakinya keluar dari pintu, ia melihat sosok Sebastian mematikan penerangan rumah seraya berjalan ke arahnya menenteng tuxedo hitamnya.Sedangkan Shela masih berdiri di tempat seolah-olah menyambut Sebastian. "Kenapa belum tidur? Tiana rewel?" tanya laki-laki itu berdiri di hadapan Shela. Ny

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Gaun Pengantin Untuk Shela

    Siang ini di kediaman Sebastian sangat banyak sekali tamu tang datang. Sengaja Sebastian tidak pergi ke kantor setelah anaknya sembuh, lain dari itu, ia juga sibuk mengurus hari menjelang pernikahannya.Sedangkan Tino dan Tiano, kedua anak itu keheranan sejak pagi hingga kini pukul sebelas siang sudah ada empat sampai lima orang. "Papi..." Tino mengetuk pintu ruangan kerja Sebastian. Suara kecil putranya membuat Sebastian mengangkat wajah, ia pun tersenyum dan melambaikan tangan. "Sini, Sayang." Ia melambaikan tangannya. Anak laki-laki berparas tampan itu berjalan masuk ke dalam sana dan ia berdiri dengan tatapan lucu juga tubuh mungilnya di hadapan sang Papa. "Kok tumben sekali Papi banyak tamunya? Kantornya pindah di rumah ya, Pi?" tanya anak itu mengerjapkan kedua matanya. Pertanyaan konyol macam apa Tino?Sebastian terkekeh, dia mengusap lembut pucuk kepala putranya dan menggendong anak itu, ia dudukkan di pangkuannya. Kedua mata Tino melebar saat di depannya kini ada tumpu

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-06
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Hukuman yang Manis

    "Mami, sekarang itu hari kamis, besok baru hari jum'at!" "Mami mau ke mana sih, kok dari tadi menatap kalender terus?" Tino dan Tiano duduk di sofa menemani Maminya dan juga adik perempuan mereka. Tiana sendiri asik dengan buku gambar yang kembar belikan di sekolahnya. "Tidak ada Sayang, Mami hanya ingin melihat saja," jawab Shela tersenyum manis. "Kata Opa tadi, Mami sama Papi mau menikah. Emmm, menikah itu, apa sih, Mami?" tanya Tiano dengan polosnya. Shela tersenyum dan ia merangkul ketiga anaknya, mereka tampak asik menikmati malam ini di sofa besar di dekat perapian di ruang keluarga. "Menikah itu... Mami dan Papi akan selamanya bersama. Kita tidak jauh-jauh lagi dari Papi, Sayang." Shela menjelaskan sebisa mungkin, mereka terlalu kecil untuk memahami. "Wahh, berarti kita punya keluarga!" pekik Tino terkikik geli. Lucu sekali putranya ini, Shela pun merangkul mereka bertiga dan tersenyum bahagia. Tanpa sengaja, Sebastian yang baru saja pulang dari suatu tempat, ia berjal

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07
  • Baby Triplets Milik Om Tampan   Kecup Aku, Sebastian!

    Shela dan Sebastian pergi ke tempat di mana mereka sudah membuat janji pada seorang perancang busana pengantin ternama di kota Birmingham. Nyonya Kimberly Briliana. Di butik megahnya, Shela merasa terpana melihat banyaknya gaun pengantin yang mahal dan pastinya di tempat itu Sebastian akan mengeluarkan banyak uangnya hanya untuk sekedar membeli gaun. Laki-laki yang boros. "Ini adalah empat gaun pengantin yang Nyonya pilih kemarin, Nyonya bisa langsung mencobanya satu persatu," ujar Nyonya Kimberly menunjukkan empat gaun pada Shela. "Terima kasih Nyonya," jawab Shela tersenyum manis. Wanita itu mengangguk, dan kini Shela hanya bersama Sebastian di sana. Laki-laki itu menatapnya lekat-lekat sebelum dia kembali melirik empat gaun tanpa lengan di hadapannya. Demi Tuhan, ini bukan Shela yang memilih, tapi Tiana dan Stevani. "Aku harap istriku tidak memakai gaun menyedihkan seperti ini," ujar Sebastian duduk di sebuah sofa. "Me-menyedihkan apanya? Gaun ini sangat cantik, anggun, ahh

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-07

Bab terbaru

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   AKHIR KISAH KITA YANG SANGAT BAHAGIA

    Sebuah acara makan malam yang begitu yang begitu menyenangkan di musim dingin di kediaman keluarga Morgan. Meskipun hanya dengan anak dan menantunya yang berkumpul di sana, namun kebersamaan ini membuat Shela merasa senang dan bahagia. "Kalau seperti ini setiap hari, Mami akan senang sekali. Andai saja kalian mau membeli rumah di sekitar sini," ujar Shela mantap para anak-anaknya. "Kakak kan sudah tinggal sama Mami," jawab Tiana membantu Shela menyiapkan makanan di meja. "Kami akan sering-sering ke sini, Mi," sahut Irish. Shela mengangguk, wanita itu tersenyum manis pada mereka. Sadari mereka semua memiliki keputusan yang tepat untuk kehidupannya masing-masing. Meskipun para anak-anaknya sudah dewasa, namun di mata Shela mereka adalah anak kecil yang dulu dia asuh dan ditimang ke mana-mana sendirian. "Mamimu sangat takut kalian jarang berkunjung," ujar Sebastian yang duduk berhadapan dengan Shela. "Tentu saja! Mami kan sayang sama kita, Pi. Dari bayi juga cuma Mami yang merawa

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- WAKTU BAHAGIA BERSAMA KELUARGA

    Beberapa Bulan Kemudian...Waktu berjalan dengan sangat cepat, hari-hari yang dilalui penuh dengan kebahagiaan untuk Irish dan Tino. Apalagi kini mereka telah menjadi orang tua, setelah kemarin Irish melahirkan anak pertama mereka. Doa-doa yang setiap harinya dia panjatkan ternyata dikabulkan oleh Tuhan. Dia memiliki seorang anak perempuan yang sangat-sangat cantik. "Mereka bertiga seperti anak kembar, ya?" Irish terkekeh melihat putri kecilnya dibaringkan bersama dua anak Sora dan Tiano. Sora dan Tiano memiliki anak kembar laki-laki yang lahir dua minggu lebih dulu dari Irish. "Seperti aku dan Kakak dulu ini, aku perempuan sendiri, dua saudara kembarku laki-laki!" seru Tiana sembari duduk di samping Irish. "Tapi tetap saja! Yang nangisnya paling kenceng seperti Mamanya, tetap Arabelle!" sahut Tino kini menggendong Arabelle yang memeluk botol susu cokelat miliknya. Anak manis berusia hampir satu tahunan itu merengek-rengek ingin turun setelah dibuat menangis oleh Tino. Irish me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEHAMILAN YANG DINANTI-NANTI

    Kabar kehamilan Irish sudah diketahui oleh semua keluarga, tentu saja mereka semua bahagia. Bahkan di kemungkinan besar Irish dan Sora akan memiliki anak yang seumuran nantinya, hanya selisih satu bulan saja. Kini Irish berada di rumahnya, gadis itu baru saja menghubungi Sora dan Tiana, untuk memberikan kabar bahagia pada saudarinya kalau dia hamil. "Rish, kau sudah makan?" tanya Tino mendekati istrinya yang tengah rebahan di sofa yang berada ruang keluarga di lantai satu. Gadis itu menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Tino... Aku tidak lapar, aku nanti bisa mual kalau makan terlalu banyak. Aku tidak mau," seru gadis itu menggelengkan kepalanya lagi. Tino pun tersenyum tipis dan menarik lengan gadis itu dengan pelan. "Makan sekarang, Sayang!" serunya dengan nada menekan dan memaksa. "Pemaksaan sekali, Tino..." gerutu Irish dengan wajah cemberutnya. "Aku mau makan, tapi suapi aku, ya!" "Iya! Aku akan menyuapimu. Sekarang ayo makan dulu," seru Tino lagi. Irish duduk dengan pel

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KABAR YANG MEMBAHAGIAKAN

    Hari dengan hari berjalan jemu, Irish sering kali merasa kesepian beberapa waktu ini. Suaminya rupanya sangat sibuk, selalu pulang terlambat, dan pergi saat Irish masih tertidur. Bahkan di minggu ketiga di mana Tino selalu sibuk dengan pekerjaan di kantor milik Sebastian kini, Irish merasa benar-benar membutuhkannya di saat dia tidak sehat kondisi tubuhnya. Irish bangun pukul delapan pagi, dan hari ini Tino masih di rumah. Kesempatan yang baik untuk Irish berbincang dengannya. "Sayang..." Suara Irish memanggil dari luar di lantai dasar. Gadis itu mencari-cari, dia menuruni anak tangga dan memperhatikan sekitar yang sepi. Sampai akhirnya langkah Irish benar-benar terhenti di penghujung tangga. "Hari ini jadwal saya akan padat Pak Kyle, boleh diundur sampai hari Senin besok? Tidak ada waktu luang sama sekali, Minggu ini saya juga akan ke luar kota untuk mengecek proyek. Satu jam dari sekarang saya ada meeting!" Suara penuh riuh kesibukan itu membuat Irish kembali menelan kesediha

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- DOA DAN HARAPAN TERBESAR IRISH

    Keesokan paginya, Irish dan Tino asik menghabiskan waktu untuk mengunjungi beberapa tempat wisata di kawasan Salzburg. Mereka menikmati momen berdua di sebuah taman yang sangat indah. "Andai saja liburannya bisa diperpanjang," ujar Irish menyandarkan kepalanya di pundak Tino. "Aku juga tidak ingin pulang," jawab laki-laki itu mengecup pucuk kepala Irish. "Heem, kita menikmati momen yang indah di sini." Irish mengembuskan napasnya pelan, ia beranjak dari duduknya dan berdiri di hadapan Tino, memegangi satu tangan Tino dan menatap sekitar. Sedangkan Tino masih selalu memperhatikan istrinya dengan tatapan kagum, ia yang selalu mencintai dan menyayangi Irish, tak mungkin bisa berpaling darinya. Sampai tiba-tiba sebuah bole menggelinding di bawah kaki Irish. Gadis itu menatap bola merah di bawah kakinya, sebelum ada seorang anak kecil perempuan yang baru saja bisa berjalan, menuju ke arahnya. "Wahhh, ini bola mi-milikmu ya?" Irish menekuk kedua lututnya dan mengulurkan tangannya me

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- INGIN TERUS MENYEMPURNAKANMU

    Hari sudah malam, Tino kali ini bersama dengan Paman Caesar di sebuah rumah kaca setelah ia meninggalkan istrinya yang sibuk berjalan-jalan dengan Bibi Alpen dan juga sopirnya ke kota. Kini Tino berdua saja dengan Paman Caesar, laki-laki itu menuangkan sebuah minuman ke gelas berukuran kecil di hadapan Tino. "Huffttt... Aku tidak pernah menyangka kalau Irish akan memiliki suami sepertimu," ujar Paman Caesar tiba-tiba. "Kenapa begitu, Paman?" tanya Tino menatap laki-laki di depannya itu dengan tatapan tak biasa. Caesar menghela napasnya pelan. "Irish anak yang sangat aneh, Tino. Tidak mudah baginya untuk dekat dengan sembarang orang, Irish... Irish punya masa lalu yang buruk sekalipun dia anak orang terpandang. Makanya aku mengajukanmu, dari keluarga Morgan untuk menjadi suaminya. Aku tahu kau tidak akan menyakitinya." Tino sedikit tercubit dengan kata-kata Caesar barusan, karena pada awalnya dia tidak sebaik ini pada Irish. "Irish tidak gagap, Tino," ujar Caesar lagi. Detak jan

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- BERLIBUR DAN HANYA BERDUA

    Tino dan Irish benar-benar bepergian bersama ke Salzburg. Mereka berdua sudah sampai di sana beberapa jam yang lalu, dan Paman Caesar lah orang yang menjemput mereka berdua saat ini. Sembari menunggu Paman Caesar, Irish melihat pemandangan sekitar yang memang sangat indah dan jauh dari hiruk pikuk seperti di kota asalnya. "Bagus ya, di sa-sana pegunungan kelihatan," ujar gadis itu menunjuk-nunjuk ke sana dan ke sini."Kau tidak pernah ke sini sama sekali, Sayang?" tanya Tino menatapnya. "Tidak, Mama dan Pa-papa yang sering ke sini. A-aku harus belajar yang gi-giat di rumah. Ja-jadi tidak pernah pergi ke ma-manapun." Tino yang mendengar itu merasa kasihan. Irish memang anak orang sangat terpandang, namun kehidupannya tidak seindah seperti yang Tino bayangkan. "Sekarang kan aku sudah mengajakmu ke sini," ujar laki-laki itu tersenyum. "Heem, tempat yang indah. Rasanya aku tidak mau pulang." Irish mengatakan tanpa gagap sedikitpun seraya memeluk Tino. Perasaan Tino menjadi sedikit

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- KEINGINAN IRISH, MENJADI SEORANG IBU

    Pagi-pagi sekali Tino datang ke kediaman Sebastian. Ia ingin mengabari Papanya kalau dia ingin liburan beberapa hari di Austria. Sebelumnya Irish terlihat sangat cemas, sepanjang perjalanan mengunjungi kediaman mertuanya, gadis itu terus mengoceh panik kalau Sebastian diam mengizinkan Tino. "Tumben datang ke sini? Biasanya juga sibuk sendiri-sendiri, sampai istri dikurung di rumah!" Kalimat sarkastik itu terucap dari bibir Tiano, yang ternyata sedang datang berkunjung. "Apa kau tidak punya cermin?! Kau sendiri juga tidak akan datang ke sini kalau tidak ditelfon dulu! Memang kau ini tipe-tipe seleb!" maki Tino duduk di sofa bersama istrinya. Irish nampak begitu senang akhirnya ia bertemu lagi dengan Sora, mereka berdua seolah mempunyai dunia sendiri dan berbincang kesenangan menceritakan banyak hal. "Tino, Irish, sebentar lagi kalian akan punya keponakan baru," ujar Shela menatap Tino. "Ke-keponakan baru?" Irish mengerjap bingung. "Iya Sayang, Irish sedang hamil sekarang." Shela

  • Baby Triplets Milik Om Tampan   -TINO STORY- SUAMIKU YANG SANGAT MENCINTAIKU

    Beberapa hari berlalu, Irish sangat bekerja keras untuk mempersiapkan penampilannya dalam acara sebuah pertunjukan. Hari yang dia tunggu-tunggu pun akhirnya datang. Gadis itu sangat gugup, ia berada di belakang panggung pertunjukan sendirian. Irish perlu menenangkan diri sebelum keluar bersama beberapa temannya. "Huufffttt... Rasanya gu-gugup sekali!" Irish menepuk dadanya berkali-kali dan menarik napasnya dalam-dalam. "Bagaimana ini, bagaimana nanti kalau aku jatuh tiba-tiba?" Wajah Irish menjadi cemberut, gadis itu memainkan jemarinya di lantai sebelum ia merasakan seseorang menyentuh pipinya dari belakang. "Eh..." Irish mendongakkan kepalanya menatap siapa seseorang itu. Ternyata suaminya yang datang, Tino memberikan sebotol air mineral padanya. "Kenapa malah diam di sini, hem?" Tino ikut menekuk lututnya di samping Irish. "Aku masih mengumpulkan keberanian," jawab gadis itu. "Hemm? Mengumpulkan keberanian, kenapa? Kau tidak tampil sendirian. Ada beberapa temanmu yang ikut

DMCA.com Protection Status