Beranda / Rumah Tangga / BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK! / SEPERTI MESIN PEMBUAT ANAK?

Share

SEPERTI MESIN PEMBUAT ANAK?

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-12 11:40:24

"Jadi, benarkan? Ronan itu emang kagak bertanggung jawab atas diri lu dan anak-anak lu?"

Mendengar suara yang ia kenal bicara demikian, Riska terkejut.

Ia mengarahkan pandangannya dan wajahnya berubah saat tahu ternyata yang tadi bicara demikian adalah Zeon.

"Kamu, tahu darimana kalau aku di sini?" tanya Riska.

"Memangnya lu berniat kagak mau bicara soal ini sama gue? Gue kagak penting tahu tentang kondisi lu?"

Zeon balik bertanya. Ia meletakkan kado di atas nakas sebelum akhirnya memperhatikan bayi di samping Riska yang sedang tertidur pulas.

"Bukan begitu, Yon. Aku cuma belum bilang aja sama siapapun kecuali keluarga, jadi bukan kamu aja yang mungkin enggak tahu, tapi ternyata kamu tahu."

"Gue tau dari Rifky, itu juga kagak sengaja, gue bilang apa lu kagak bisa ke kantor sebentar buat liat kondisi kantor, Rifky bilang lu lagi melahirkan ya udah, gue ke sini, anak lu cantik macam lu."

Sambil bicara demikian, Zeon memandangi anak Riska yang dimatanya sangat menggemaskan.

"Terimakas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SEMAKIN MENEGANGKAN

    "Oh, Papi mau buka cabang di Kalimantan? Jadi, aku harus pindah ke Kalimantan? Aku tidak mungkin tinggal terpisah dengan Ronan, kan?""Astaga, memangnya kamu tinggal di zaman apa? Sekarang serba canggih, Ronan bisa mengerjakan pekerjaannya di rumah melalui zoom meeting, sesekali saja ke kantor cabang, bukankah itu cukup?""Maaf, tapi kenapa harus aku, Pi? Kenapa bukan Ronan saja?""Karena sejak awal perusahaan itu Papi rintis, niat Papi memang untuk anak-anak Papi, Rizky sudah meninggal, sekarang hanya tersisa kalian, Rico tidak berminat dengan bisnis, jadi harapan Papi hanya kau dan Rifky. Bukankah meskipun kamu jadi pemimpin dengan Rifky, itu juga sama saja Ronan juga pemimpin? Kalian satu keluarga, Papi tidak mau kalian berpikir, Papi pilih kasih, tapi sejak dulu Papi berniat untuk menyerahkan perusahaan untuk anak-anak Papi karena itu adalah perusahaan Papi yang dibangun dari hasil kerja keras Papi sejak kita tidak punya apa-apa, kau mengerti bukan?"Riska terdiam sejenak mendeng

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    DITEMUI ALMARHUM RIZKY?

    "Tergantung apa yang kau lakukan itu sukses atau tidak!" jawab Ronan, dan jawaban itu membuat Gill mengerutkan keningnya."Artinya, jika apa yang saya lakukan di sini membuat sebuah masalah, pekerjaan saya dianggap tidak tuntas?""Bisa tuntas, asalkan kau kembalikan uang yang sudah aku berikan padamu, 70 persen!""Astagfirullah....""Kenapa? Kau pikir masalah ini sepele? Aku hanya ingin kau tidak macam-macam saat mengerjakan apa yang aku tugaskan padamu, Gill, kau harus paham hal itu.""Saya sudah melakukan yang Bapak inginkan, dan saya sudah berusaha untuk melakukan yang terbaik, agar saya tidak mendapatkan masalah setelahnya, jadi saya harap, Bapak juga menepati janji yang pernah Bapak katakan pada saya."Awalnya, aku memang tidak ingin mempersulit kamu, Gill. Tapi, karena kau sepertinya mulai macam-macam denganku, rasanya aku harus memperingatkan dirimu dengan baik. Berurusan denganku jika macam-macam kau akan habis.Hati Ronan yang menanggapi apa yang dikatakan oleh Gill. Pria itu

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    MENYIBAK KEBOHONGAN RONAN

    Namun, apa daya, ia tidak bisa berbuat apa-apa, terlalu banyak bicara, akan membuat dirinya sendiri mendapatkan masalah, karena itulah, Gill berusaha untuk menahan diri agar tidak emosional.Akhirnya, keduanya segera bergerak keluar dari ruangan di mana Ronan biasa bekerja.Mereka menuju ruang pertemuan kantor yang ada di lantai bawah, sepanjang melangkah dan bersisian dengan Ronan, beberapa kali Ronan memperingatkan Gill untuk tidak macam-macam.Gill harus melakukan hal sesuai yang dirancang oleh Ronan jika tidak mau ancaman yang dikatakan pria itu menjadi kenyataan.Ronan masuk ke ruang pertemuan lebih dulu disusul oleh Gill. Di sana sudah ada rekan bisnis perusahaan itu termasuk para pesaing bisnis yang ketika melihat Gill sama-sama tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.Taky, Shinzi dan juga Birly ada di ruang tersebut meskipun duduk tidak berdekatan. Zeon pun hadir karena ia mewakili perusahaan ayahnya untuk datang lantaran ia adalah seseorang yang paling menentang isu yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    DIFITNAH RONAN!

    "Apa yang kau katakan? Kau sepertinya sangat paham dengan Pak Ronan?"Zeon berpaling ketika mendengar pria itu melontarkan pertanyaan padanya.Ia memperhatikan laki-laki itu sebentar, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan pria tersebut."Aku kenal dengan keluarga besar Pak Rudy, dan tidak mungkin beliau melakukan hal seperti itu untuk menyelamatkan perusahaan.""Tapi, dalam beberapa kasus, ada juga yang memang melakukan hal demikian. Meskipun kebanyakan itu terjadi di dalam film, tapi di dunia nyata juga ada yang melakukan hal itu.""Terserah Anda saja, jika ingin percaya tidak apa-apa, tidak percaya juga tidak ada yang memaksa, apa pun itu aku tidak peduli, yang jelas pria di hadapan kita ini punya trik licik untuk membuat bisnis kita jadi tersendat."Perkataan Zeon membuat pria itu mengarahkan pandangannya pada Ronan di sana yang masih sibuk bicara menjawab pertanyaan beberapa tamu.Ia menarik napas. Tidak berkomentar tapi seperti menyimak dengan baik apa yang dikatakan oleh Ronan sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SIKAP ANEH RONAN

    Beberapa saat kemudian, ponsel Taky berdering. Nama ibunya terpampang di sana memanggil. Karena tidak ingin sang ibu marah, pria itu akhirnya menerima panggilan itu meskipun ia merasa tidak nyaman karena sekarang ada di ruang pertemuan.{Apa yang sebenarnya kau lakukan? Kau jangan membuat keributan di kantor orang lain, Taky! Ingat itu!}Suara sang ibu terdengar di seberang sana, dan Taky bisa merasakan kalau perempuan itu sedang emosi. Siapa yang melapor? Taky mengarahkan pandangannya pada Ronan, dan Ronan pura-pura tidak tahu kalau Taky sekarang memandangnya.{Mami jangan khawatir, aku tidak akan melakukan sesuatu yang sembarangan, aku tutup dulu, aku sedang ada di ruang pertemuan, tidak enak bermain ponsel}Tanpa menunggu persetujuan sang ibu, Taky mengakhiri pembicaraan, dan menyimpan ponselnya di saku jas formalnya, tidak mempedulikan reaksi sang ibu setelah mendengar jawaban darinya.Namun, ibunya Taky adalah wanita yang paham kalau sedang melakukan pertemuan, maka dilarang me

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    ANCAMAN BELLA

    "Biaya itu juga hangus?" tanya Gill dan pertanyaan itu membuat Ronan tertawa seolah itu hal yang lucu baginya. "Kau berharap, setelah kau tidak patuh padaku, kau akan mendapatkan dana itu kembali dariku?"sinis Ronan, dan Gill mengutuk kebodohannya. "Maaf, saya pikir hanya uang pembayaran itu saja.""Aku bisa mengubah segalanya sesuai yang aku mau!"Aura Ronan terasa tidak bersahabat dirasakan oleh Gill, hingga mau tidak mau, Gill tidak melanjutkan apa yang mereka perdebatkan. Ia tidak mau menjadi pusat perhatian kantor jika mereka terus berdebat. "Ya, sudah. Tidak apa-apa, kalau begitu, saya pamit dulu.""Pastikan, kau tidak meminta tolong padaku lagi ketika kau membalikkan badan untuk pergi sekarang, jika belum, kau bisa melakukan itu namun tentu saja ada sejumlah syarat yang harus kau penuhi."Ronan masih mencoba untuk memancing Gill agar Gill goyah dalam pendirian. Namun, salah satu member GSB itu tidak mau terpancing, hingga ia tetap pamit dari hadapan Ronan tanpa mengatakan a

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-18
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN TERJEBAK!

    "Aset? Kau ingin aset perusahaan?" tanya Ronan dengan wajah sedikit terkejut. Tidak menyangka, ia akan mendengar permintaan seperti itu dikatakan oleh Bella padanya. "Apa aku salah?" tanya Bella sambil menentang tatapan mata Ronan yang begitu tajam menatapnya. "Tidak juga, tapi kenapa harus aset perusahaan? Kau biasanya hanya ingin uang?""Aku butuh sesuatu yang jelas untuk masa depan jika aku ingin membantumu, Ronan!""Oke. Oke, akan aku lakukan, tapi kau harus memuaskan aku dulu sekarang!"Ronan langsung melakukan hal yang sempat tertunda tadi dengan sangat bernafsu. Namun, lagi-lagi Bella mencegah. Ini membuat Ronan jadi semakin tidak sabar karena selalu saja dicegah ketika ingin menyentuh Bella. "Kenapa kau selalu melarang apa yang ingin aku lakukan padamu? Bukankah aku sudah berjanji akan memberikan apapun yang kau inginkan termasuk aset itu tapi dengan syarat kau bisa memuaskan aku dulu?"Ronan melancarkan aksi protesnya, hingga membuat Bella tersenyum penuh arti."Aku sudah

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-19
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TAMPARAN RONAN!

    Gill sudah berpamitan pada Rifky dan juga Taky saat keluar dari kantor tersebut.Berbagai macam pesan diberikan oleh para sahabatnya itu sebelum Gill pamit untuk pulang. Setelah Gill pamit, Taky mengajak Rifky bicara sesaat. "Akan ada masalah lain yang mungkin akan datang setelah kejadian ini, lu harus bisa menetralisir semuanya dari sekarang, kalau ada masalah yang ditimbulkan Ronan karena insiden ini, lu bisa share sama gue."Karena sudah di luar area kantor, Taky bicara tanpa memakai bahasa formal seperti saat mereka ada di kantor."Iya, gue tau, sekarang ini mungkin kakak ipar gue bisa aja melakukan rencana baru karena kejadian ini, gue akan berusaha untuk mengantisipasi, terimakasih sebelumnya.""Terkadang, emang banyak orang yang pengen melihat keluarga orang lain hancur, lu harus bisa mengantisipasinya, jangan sampai keluarga lu terpecah hanya karena orang lain yang baru jadi keluarga."Pesan dari Taky diiyakan oleh Rifky. Sampai akhirnya, owner GSB itu pamit untuk pulang se

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-20

Bab terbaru

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    AIR MATA RONAN DAN BELLA

    "Tidak! Apa maksudmu?" Wajah Ronan terlihat tidak senang ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Bella."Hanya ingin membuktikan apakah aku ini bermasalah atau tidak!""Aku tidak mau!""Ya, sudah! Aku tidak tahan jika didesak ayah dan ibu kamu, lalu aku yang disalahkan, kita periksa bersama, kita buktikan bahwa kita memang benar-benar sehat.""Jika memang kita sehat, lalu kenapa kau tidak bisa hamil?""Berarti Tuhan ingin kamu istighfar, introspeksi diri, kamu sudah punya anak tiga perempuan dahulu tapi kau menelantarkan mereka, mungkin dengan minta maaf, dan mereka mau memaafkan kamu, kita bisa mendapatkan keturunan.""Kau percaya hal semacam itu? Yang benar saja. Itu hanya mitos. Tidak perlu dipermasalahkan. Lagipula, mereka selalu bilang kalau mereka sudah memaafkan aku, apalagi?""Mungkin memaafkan tapi masih sakit hati.""Sudahlah, kalau memang kamu tidak percaya aku tidak bermasalah, ayo kita periksa, aku berani menjamin, aku itu tidak bermasalah, aku berani bertaruh akan hal

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KEMBALI DITOLAK ANAK

    "Bicara apa? Masalah kehamilan itu takdir dari Tuhan, kalau kita belum dikasih, artinya ada sesuatu yang indah dipersiapkan Allah untuk kita."Dengan bijak Rifky mengatakan hal itu pada sang istri dan ini membuat Aoi terenyuh. Meskipun mereka menikah bukan karena saling cinta, tapi hari demi hari Aoi merasa perlakuan Rifky semakin lembut dan perhatian. Tanpa kata-kata saja, Aoi sudah merasa perlahan tapi pasti hati sang suami mulai melunak. Aoi berdoa semoga saja ketika hati mereka sudah semakin bertaut erat, anugrah itu akan mereka dapatkan. Begitu doa Aoi setiap hari.***Kabar kelahiran anak Riska dengan Mark yang berjenis kelamin laki-laki membuat Ronan kesal dan marah. Berulang kali ia memastikan bahwa kabar itu tidak benar, namun bagaimana mungkin itu bisa ditampik, karena anak Riska dan Mark memang laki-laki.Sekarang, Ronan sedang menunggu Reva pulang dari sekolah, ketika ia habis bertengkar dengan Bella karena masalah sang istri yang belum hamil juga. Pertengkaran yang sa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA MELAHIRKAN!

    "Ya, tidak bisa dong, Sayang. Kita menikah memang tujuannya itu, kau paham, kan? Aku bercerai dari Riska, karena aku tidak mendapatkan anak laki-laki dari dia, jadi aku tidak mau kejadian serupa juga terjadi padamu.""Kejadian serupa?""Iya.""Kalo gitu, ayo dong ikut aku periksa! Kita periksa bareng-bareng! Aku sudah menunjukkan hasil pemeriksaan aku, sekarang tinggal kamu, beres, kan?""Aku bilang jangan bahas masalah itu lagi di hadapan aku! Aku sehat, Bella ingat itu! Tidak perlu periksa, kau saja yang harus ketat konsultasi dengan dokter!Kemarahan Ronan kembali terpancing.Ia meninggalkan Bella dan melangkah masuk ke kamar mandi, membanting pintunya membuat Bella hanya mengusap dada. Ronan benar-benar sudah membuat dirinya kesal.***"Mau kopi?" tanya Tedi, teman Ari ketika melihat Ari mampir ke rumahnya."Boleh."Tedi segera masuk ke dalam rumahnya setelah mempersilakan leader fans club GSB itu untuk duduk.Beberapa saat kemudian, Tedi keluar dengan kopi di tangan. Kopi itu i

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA HAMIL!

    Ronan bicara demikian dan itu membuat Riska mengerutkan keningnya."Kamu ini bicara apa?" katanya dengan wajah tidak mengerti. "Kamu ke klinik ini agar kamu bisa hamil, kan? Lihat istriku, sudah hamil, anak kami laki-laki, tidak perlu program, karena aku dan dia sama-sama sehat, kamu hanya membuang waktu saja mengikuti program hamil, Riska. Buang uang."Ronan masih mengira Riska datang untuk mengikuti program kehamilan, hingga ia bicara demikian.Riska geleng-geleng kepala. "Aku ke sini untuk cek kandungan sudah jadwal, jadi bukan untuk ikut program kehamilan.""Apa? Kamu hamil?"Ronan seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Riska hingga pria itu bicara demikian sambil menatap ke arah perut Riska yang masih ramping. "Iya, alhamdulillah, baru dua Minggu, bagaimana kandungan istrimu? Sehat? Jangan sering kau tinggalkan, cukup aku yang kamu perlakukan seperti itu Ronan, belajarlah untuk bertanggung jawab dengan anakmu sendiri.""Bohong! Kamu hanya akting bahwa sedang ham

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TIDAK KUNJUNG HAMIL

    Ia ingin marah, tapi Riska segera menggamit lengan sang anak untuk mengikuti dirinya naik ke atas motor. Riska tidak peduli dengan wajah Ronan yang terlihat marah. Ia tidak mau terpancing kemarahan lagi, meskipun ia sudah dinyatakan sembuh oleh sang dokter setelah beberapa waktu lamanya berjuang melawan penyakit, Riska tetap harus menjaga kesehatannya jangan stress dan banyak pikiran karena dua hal itu akan memicu penyakit yang dideritanya kambuh kembali. Akhirnya, Ronan hanya bisa membiarkan Riska dan Reva meninggalkan dirinya. Kemarahan yang dirasakan oleh Ronan membuat pria itu bertekad akan hidup lebih bahagia bersama Bella, agar ia bisa memamerkan kebahagiaannya itu pada sang mantan istri. ***Beberapa bulan setelah Ronan menikah, Riska akhirnya menikah dengan Mark. Pernikahan mereka digelar tidak besar-besaran karena menurut Riska lantaran sekarang mereka sedang berusaha untuk membuat kehidupan mereka bangkit lagi, uangnya lebih baik digunakan untuk kehidupan mereka setelah

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SINDIRAN RONAN

    "Aku akan berusaha, kau bisa percaya padaku, Bella."Ronan memberikan janji meskipun ia sendiri tidak yakin apakah ia bisa mengembalikan kehidupan seperti saat sebelum ia masuk penjara pada Bella, namun yang jelas Bella tidak boleh meninggalkan dirinya. Riska sudah tidak menerima dirinya kembali, jadi Ronan tidak boleh kehilangan Bella, jadi meskipun sedikit tidak yakin apakah ia bisa mengabulkan keinginan Bella yang menuntutnya tetap memberikan kehidupan yang mewah, Ronan tetap optimis ia bisa asalkan Bella tidak meninggalkan dirinya.***Pernikahan Ronan akhirnya berlangsung beberapa bulan kemudian semenjak Ronan keluar dari penjara. Meskipun dibantu orang tuanya yang kembali memberikan Ronan kesempatan untuk membangkitkan perusahaan bermodalkan pinjaman dan beberapa harta yang dijual namun, kembali hidup mewah memang belum bisa dilakukan lagi oleh Ronan dan Bella. "Bella, terima kasih, kamu mau menikah dengan Ronan, meskipun Ronan tidak sekaya dulu lagi, tapi kau harus percaya, s

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN DITOLAK

    "Aku tahu, aku berjanji jika aku diperkenankan untuk kembali dengan Riska, aku akan berubah.""Sudah terlambat, Riska sudah banyak menderita karena keegoisan kamu, sekarang mending kamu belajar menata hidup lagi, nikah saja dengan selingkuhan kamu itu, Riska tidak bisa aku biarkan untuk kembali bersama dengan kamu, Ronan!"Setelah bicara demikian sang ibu meminta Rico untuk meminta Ronan untuk pergi. Wanita itu berbalik dan tidak mempedulikan lagi Ronan yang memintanya untuk mendengar apa yang dikatakannya.Rico segera meminta Ronan untuk pergi tanpa peduli pria itu bicara apa untuk membujuknya agar Rico mau berpihak padanya.Rico sudah tidak peduli dengan kata-kata mantan kakak iparnya itu karena sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar mimpinya bukan lagi tentang yang lain.Dalam rasa kecewanya, Ronan berbalik dan ingin melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Riska, namun motor Mark masuk ke pekarangan rumah itu, dan berhenti tepat di hadapannya.Mark baru saja membawa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KELUAR DARI PENJARA

    Riska menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Rifky. Perempuan itu mengusap wajahnya perlahan, dan Rifky sangat tahu sekarang sang kakak sangat merasa tertekan."Aku nolak Mark karena aku rasa aku tidak cukup baik untuk dia.""Siapa bilang? Kakak itu sudah sangat baik untuk Kak Mark, dia juga masih sangat mencintai Kakak, dan yang paling penting dia itu tulus sama Kakak, beda sama Ronan yang selalu menuntut Kakak ini dan itu."Rifky merespon perkataan Riska dengan sangat yakin dan tegas."Aku tahu, Mark baik, sejak dulu sampai sekarang, dia enggak pernah menyakiti, justru aku yang menyakiti dia dengan menikah bersama Ronan, tapi, aku benar-benar tidak percaya diri untuk menerima dia kembali, Rifky, kamu tahu sendiri, meskipun sekarang dokter bilang aku sembuh, aku tetap enggak bisa punya anak lagi, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia sementara aku enggak bisa memberikan keturunan buat dia?""Emangnya, dia mempermasalahkan hal itu? Aku lihat, dia akrab dengan Reva,

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KETULUSAN MARK

    Setelah bicara demikian, Bella berlalu pergi meninggalkan Ronan yang hanya bisa terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah katapun karena tidak tahu harus bicara apa.Meskipun marah, tetap saja Ronan harus berterima kasih pada Bella sebab, perempuan itu tidak menuntutnya hingga hukumannya menjadi ringan. Apakah ia bisa hidup di penjara? Mau tidak mau, Ronan harus bisa karena memang tidak ada cara lain untuk membebaskan ia sebab bukti tidak bisa membuat ia lepas dari hukuman.***Riska dan Rifky akhirnya bahu membahu untuk membuat perusahaan ayah mereka bangkit kembali, meskipun harus berhutang banyak untuk menutupi dana yang digelapkan oleh Ronan.Mark adalah orang yang paling banyak membantu Riska untuk dana meskipun ia sendiri bukan orang kaya. Namun, karena Mark seorang pekerja keras, ia bisa meminjamkan tabungannya untuk Riska yang digunakan Riska untuk membiayai perusahaan sang ayah agar bisa kembali beroperasi.Akan tetapi, tentu saja itu tidak mudah. Karena beberapa pemegang saham

DMCA.com Protection Status