"Baik, Mas! Saya akan ingat nasihat, Mas, saya juga menyesal sudah melakukan hal ini, saya akan berjanji tidak akan mengulanginya lagi."Tarso yang lebih dulu merespon apa yang dikatakan oleh Gill, sementara Bastian tidak merespon, namun pria itu menuruti apa kata Gill untuk sebisa mungkin menahan emosi, jika ingin masalah itu cepat selesai.Akhirnya, Tarso dibawa ke rumah sakit untuk membuka lapisan kulit yang menutupi kulit aslinya, agar ia bisa menyerupai wajah Gill. Sebagai dokter meskipun tidak bergelut di bidang itu, Ahmad cukup tahu masalah tersebut, hingga ia yang menjelaskan pada yang lain bahwa prosedur seperti itu biasanya dilakukan oleh ahli kecantikan untuk mensiasati wajah seseorang tapi hanya dalam jangka waktu yang singkat, tidak lama seperti yang dikatakan oleh Ronan pada Tarso.Semua yang mendengar penjelasan Ahmad akhirnya paham, dan merasa geram dengan apa yang dikatakan oleh Ahmad. Mereka geram pada Ronan, dan benar-benar tidak menyangka Ronan sampai berbuat seja
"Aku tahu, aku tahu apa yang kamu inginkan, aku juga berpikir seperti itu, Bella, kau pikir aku masih mau mempertahankan Riska dengan tanpa alasan? Tentu saja tidak! Dia tidak bisa hamil lagi, jadi aku tidak mungkin tetap bersama wanita yang tidak bisa memberikan aku keturunan laki-laki!""Ya, tapi kapan? Udah lama banget status aku enggak jelas, rahim aku lebih sehat dibanding dengan rahim istri kamu itu, jadi coba dong lebih gencar lagi untuk berusaha, aku juga kesal kalau situasi kayak gini terus!""Ya, setelah dari sini, aku akan menemui Tarso, dia akan membuat perubahan secepatnya, setelah pemegang saham berbalik mendukungku, kamu tidak perlu khawatir, secepatnya aku akan membuat Riska menyerahkan saham miliknya itu padaku.""Oke, kalau begitu, aku pegang janji kamu, tapi ingat, jangan mengulur waktu, kamu sudah terlalu lama mengulur waktu, aku sampai bosan menunggu!!""Puaskan aku dulu.""Aku akan memuaskan kamu, tapi enggak usah pake pengaman, biar aja aku hamil, kan itu lebih
"Kenapa? Kenapa kau tidak mau menceraikan perempuan yang tidak bisa memberikan kamu keturunan laki-laki? Bukankah kamu juga sudah mendapatkan penggantiku, si sekretaris murahan kamu itu? Kau nikahi saja dia, hentikan semua siksaan yang sering kamu lakukan padaku dan keluargaku, Ronan, agar aku tidak terlalu membencimu!"Nyaris saja Riska tidak bisa menahan emosinya, tapi ia sadar, jika ia bersikap seperti itu, ia akan membuat situasi menjadi gaduh. "Aku tetap tidak akan menceraikan kamu," ucap Ronan perlahan tapi terdengar sangat tegas. "Baik, kalau kamu bersikeras untuk tidak mau bercerai, aku juga akan tetap berusaha agar kita bercerai!"Setelah bicara demikian, Riska bangkit, tapi ketika perempuan itu ingin beranjak dari tempat duduknya, Ronan merespon ultimatum yang diucapkannya tadi. "Kau sekarang tidak punya uang, Riska. Kau pikir mengajukan permohonan cerai tidak memakai biaya? Lakukan saja jika kau memang punya uang untuk membayar pengacara!"Apa yang diucapkan oleh Ronan
Telapak tangan Riska mengerat ketika mendengar penuturan Rifky. Benar-benar tidak tahu lagi apa yang harus ia katakan untuk mengutuk sang suami karena terlalu banyak hal yang membuat mereka menjadi terpuruk lantaran perbuatan Ronan yang habis-habisan menyerang mereka secara beruntun."Dan lagi, yang lebih parah ..."Rifky tidak meneruskan kalimatnya, ia menatap wajah sang kakak. Khawatir, kakaknya tidak bisa menguasai diri jika ia mengatakan hal selanjutnya tentang suami kakaknya tersebut."Yang lebih parahnya apa?" tanya Riska sambil mengangkat wajahnya dan menatap Rifky dengan tatapan mata penuh rasa ingin tahu. "Kakak yakin ingin mendengarnya?" tanya Rifky ragu."Sudah terlalu banyak hal buruk yang dilakukan Ronan, apalagi yang lebih buruk dari ini?" Rifky menarik napas untuk sesaat, seolah berusaha untuk mencari kalimat yang tepat untuk ia gunakan di hadapan sang kakak. "Rif, enggak mau ngomong?" tanya Riska kembali.Rifky menarik napas. "Aset perusahaan kita juga sudah diambi
Alhasil, bantuan yang ditawarkan oleh Mark diterima oleh Riska. Hal utama yang paling ingin dilakukan Riska adalah bisa bercerai dengan Ronan, karena lepas dari pria itu adalah sebuah hal yang paling diinginkan oleh Riska. Mark memberikan pinjaman pada Riska untuk membayar seorang pengacara agar sang pengacara bisa membantu Riska bercerai dengan Ronan.Uang yang diberikan oleh Mark adalah uang tabungan Mark yang dikumpulkan Mark selama ia menenggelamkan diri dalam pekerjaan lantaran menutup hati untuk cinta karena Riska menikah dengan orang lain.Meskipun tidak ada perjanjian bahwa Riska harus menikah dengannya jika menggunakan uang tersebut, Mark tetap memberikannya karena ia tulus untuk membantu Riska agar lepas dari jeratan Ronan.Cukup sudah Mark bersabar melihat apa yang dilakukan Ronan pada Riska. Kali ini, Mark tidak ingin hanya diam saja. Ia harus ikut andil membantu perempuan yang masih sangat dicintainya itu untuk lepas dari Ronan."Kakak yakin tidak mau menuntut Ronan?" t
"Dijual?""Ya! Kamu pikir, apa? Bukankah sama saja seperti mengeluarkan modal dahulu? Semua bisnis itu perlu modal, Ronan. Jika sekarang kamu tidak mau bertindak, maka, kau akan kehilangan kesempatan itu.""Apa Papi tidak punya modal lagi untuk mempertahankan perusahaan?""Dengan kecerobohan yang kau buat, bagaimana bisa Papi memiliki modal lagi? Papi sudah bilang hati-hati, kau boleh menceraikan Riska, tapi jangan sampai belum mendapatkan apa-apa kau sudah bercerai, sekarang perselingkuhan kamu justru diketahui, Papi sudah bilang berulang kali hati-hati, jangan terlalu mencolok dulu, bisnis tidak akan berkembang dengan baik jika reputasi rusak, Ronan! Setelah kamu menjual aset perusahaan menikah dengan Bella, kalian mulai dari bawah, Papi yakin kamu akan bisa, dan lebih bahagia dibandingkan dengan istri pertama kamu yang hanya bisa memberikan anak perempuan untuk kamu!""Baiklah, baik. Aku akan membicarakan masalah ini dengan Bella, Papi janji bantu aku untuk bangkit lagi.""Asalkan
"Bella, berhenti! Kau tidak diizinkan masuk ke kantor ini!" teriak Rifky, sambil terus mengejar. Namun Bella tidak peduli, ia terus saja melangkah menuju meja kerjanya hingga akhirnya, Rifky berhasil mengejarnya. "Barang-barangku masih ada di sini, Rifky, jadi, kau tidak boleh melarangku untuk masuk!" Sambil bicara demikian, Bella membereskan barang-barangnya yang memang masih tertata di meja kerjanya. Terpaksa Rifky membiarkan, karena sudah terlanjur, pria itu membiarkan Bella melakukan apa yang diinginkannya. Tetapi, hanya beberapa menit saja perempuan itu sibuk membereskan, selanjutnya, ia diam duduk di tempat biasa ia duduk dengan pandangan kosong seperti sedang sedih. "Selesaikan apa yang ingin kau lakukan, setelah itu pergilah."Suara Rifky terdengar membuat Bella menghela napas panjang. "Perusahaan ini benar-benar akan hancur kalau kamu egois, Rifky.... "Lagi-lagi, kalimat seperti itu diucapkan oleh Bella. "Bukankah biangnya kamu dan Ronan? Kenapa sekarang kamu melempar
"Aku tahu, tapi aku sudah bersiap untuk menghadapinya, kau pikirkan saja tawaranku, tak perlu memikirkan hal lain." Bella merespon perkataan Rifky sambil terus melangkah meninggalkan pria tersebut yang tidak bisa lagi berkata apapun untuk merespon apa yang dikatakan oleh Bella atas keyakinannya melawan Ronan. "Apa yang bergolak di otak kamu Bella, terkadang kamu menjadi musuh Ronan, tapi terkadang kamu juga menjadi teman dia, apa kau memang hanya mencari perhatian seorang pria? Sampai kau melakukan banyak hal sampai sejauh ini."Rifky bicara sendiri sampai akhirnya, Bella benar-benar sudah lenyap dari pandangannya.Sementara itu, Bella yang sudah keluar dari kantor milik ayahnya Rifky tidak menyadari kalau ia sedang diikuti oleh Ronan. Ronan yang kesal karena Bella tidak mau mendukung keputusannya yang berusaha untuk bangkit bersaing dengan perusahaan mematai-matai apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut.Ketika Bella ingin masuk ke dalam mobil yang miliknya hadiah dari Ronan se