Share

PENOLAKAN BELLA

Penulis: Mithavic Himura
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-09 12:32:43

"Dijual?"

"Ya! Kamu pikir, apa? Bukankah sama saja seperti mengeluarkan modal dahulu? Semua bisnis itu perlu modal, Ronan. Jika sekarang kamu tidak mau bertindak, maka, kau akan kehilangan kesempatan itu."

"Apa Papi tidak punya modal lagi untuk mempertahankan perusahaan?"

"Dengan kecerobohan yang kau buat, bagaimana bisa Papi memiliki modal lagi? Papi sudah bilang hati-hati, kau boleh menceraikan Riska, tapi jangan sampai belum mendapatkan apa-apa kau sudah bercerai, sekarang perselingkuhan kamu justru diketahui, Papi sudah bilang berulang kali hati-hati, jangan terlalu mencolok dulu, bisnis tidak akan berkembang dengan baik jika reputasi rusak, Ronan! Setelah kamu menjual aset perusahaan menikah dengan Bella, kalian mulai dari bawah, Papi yakin kamu akan bisa, dan lebih bahagia dibandingkan dengan istri pertama kamu yang hanya bisa memberikan anak perempuan untuk kamu!"

"Baiklah, baik. Aku akan membicarakan masalah ini dengan Bella, Papi janji bantu aku untuk bangkit lagi."

"Asalkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    PERMINTAAN MAAF BELLA

    "Bella, berhenti! Kau tidak diizinkan masuk ke kantor ini!" teriak Rifky, sambil terus mengejar. Namun Bella tidak peduli, ia terus saja melangkah menuju meja kerjanya hingga akhirnya, Rifky berhasil mengejarnya. "Barang-barangku masih ada di sini, Rifky, jadi, kau tidak boleh melarangku untuk masuk!" Sambil bicara demikian, Bella membereskan barang-barangnya yang memang masih tertata di meja kerjanya. Terpaksa Rifky membiarkan, karena sudah terlanjur, pria itu membiarkan Bella melakukan apa yang diinginkannya. Tetapi, hanya beberapa menit saja perempuan itu sibuk membereskan, selanjutnya, ia diam duduk di tempat biasa ia duduk dengan pandangan kosong seperti sedang sedih. "Selesaikan apa yang ingin kau lakukan, setelah itu pergilah."Suara Rifky terdengar membuat Bella menghela napas panjang. "Perusahaan ini benar-benar akan hancur kalau kamu egois, Rifky.... "Lagi-lagi, kalimat seperti itu diucapkan oleh Bella. "Bukankah biangnya kamu dan Ronan? Kenapa sekarang kamu melempar

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    INGIN MEMBUNUH RIFKY!

    "Aku tahu, tapi aku sudah bersiap untuk menghadapinya, kau pikirkan saja tawaranku, tak perlu memikirkan hal lain." Bella merespon perkataan Rifky sambil terus melangkah meninggalkan pria tersebut yang tidak bisa lagi berkata apapun untuk merespon apa yang dikatakan oleh Bella atas keyakinannya melawan Ronan. "Apa yang bergolak di otak kamu Bella, terkadang kamu menjadi musuh Ronan, tapi terkadang kamu juga menjadi teman dia, apa kau memang hanya mencari perhatian seorang pria? Sampai kau melakukan banyak hal sampai sejauh ini."Rifky bicara sendiri sampai akhirnya, Bella benar-benar sudah lenyap dari pandangannya.Sementara itu, Bella yang sudah keluar dari kantor milik ayahnya Rifky tidak menyadari kalau ia sedang diikuti oleh Ronan. Ronan yang kesal karena Bella tidak mau mendukung keputusannya yang berusaha untuk bangkit bersaing dengan perusahaan mematai-matai apa yang dilakukan oleh perempuan tersebut.Ketika Bella ingin masuk ke dalam mobil yang miliknya hadiah dari Ronan se

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KESEMPATAN UNTUK BELLA

    Tubuh Bella merosot jatuh ke lantai! Darah menetes dari luka tusuk yang dideritanya. Rupanya saat Ronan berniat menyerang Rifky, perempuan itu menghalangi gerakan Ronan hingga yang terkena serangan pria itu adalah Bella, bukan Rifky.Melihat kejadian tersebut, Rifky berteriak. Beberapa orang yang ada di kantor itu menemani Rifky mengecek situasi kantor berdatangan. Ronan yang tahu salah ingin melarikan diri, namun dengan cepat dua orang yang baru datang karena mendengar teriakan Rifky langsung membekuknya.Dalam sekejap, Ronan berhasil dilumpuhkan. Satu orang lagi membantu Rifky membawa Bella ke rumah sakit terdekat. Sedangkan yang lain langsung membawa Ronan ke kantor polisi.Meskipun luka yang diderita Bella tidak terlalu parah, tetap saja Ronan dituntut secara hukum dan harus di penjara.Kejadian itu diketahui oleh Riska. Walaupun ia tahu, Ronan sudah banyak melakukan kesalahan dan ia sempat tidak mau menuntut pria itu, tetap saja takdir berkata lain. Ronan harus mempertanggungj

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-12
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    HARUS BERUBAH!

    Setelah bicara demikian, Rifky berlalu dari hadapan Bella, namun ketika ia baru mencapai pintu, suara Bella kembali terdengar. Rifky menghentikan langkahnya. "Terima kasih, kamu mau menganggap aku teman, Rif, aku anggap kata maafku kamu terima."Rifky berbalik dan menatap Bella yang saat itu juga tengah menatapnya dari atas tempat tidurnya. "Hanya kalau kamu ingat kau harus berubah."Setelah menanggapi perkataan Bella, Rifky kembali berbalik. Lalu, ia membuka pintu ruang rawat inap gadis itu untuk menyusul sang kakak yang sudah menunggunya di luar sejak tadi. "Kak!"Gerakan Riska yang ingin melangkah ketika melihat Rifky sudah keluar dari ruang rawat inap Bella terhenti ketika mendengar sang adik memanggilnya. Rifky lekas menyusul sang kakak lalu berdiri di samping kakaknya yang perlahan melangkah saat sang adik berhasil menyusul. "Kakak ikhlas tidak menuntut Bella?" Rifky melanjutkan ucapannya setelah beberapa saat tadi sempat terhenti karena harus menyusul sang kakak. "Ikhl

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-13
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KETULUSAN MARK

    Setelah bicara demikian, Bella berlalu pergi meninggalkan Ronan yang hanya bisa terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah katapun karena tidak tahu harus bicara apa.Meskipun marah, tetap saja Ronan harus berterima kasih pada Bella sebab, perempuan itu tidak menuntutnya hingga hukumannya menjadi ringan. Apakah ia bisa hidup di penjara? Mau tidak mau, Ronan harus bisa karena memang tidak ada cara lain untuk membebaskan ia sebab bukti tidak bisa membuat ia lepas dari hukuman.***Riska dan Rifky akhirnya bahu membahu untuk membuat perusahaan ayah mereka bangkit kembali, meskipun harus berhutang banyak untuk menutupi dana yang digelapkan oleh Ronan.Mark adalah orang yang paling banyak membantu Riska untuk dana meskipun ia sendiri bukan orang kaya. Namun, karena Mark seorang pekerja keras, ia bisa meminjamkan tabungannya untuk Riska yang digunakan Riska untuk membiayai perusahaan sang ayah agar bisa kembali beroperasi.Akan tetapi, tentu saja itu tidak mudah. Karena beberapa pemegang saham

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-14
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KELUAR DARI PENJARA

    Riska menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Rifky. Perempuan itu mengusap wajahnya perlahan, dan Rifky sangat tahu sekarang sang kakak sangat merasa tertekan."Aku nolak Mark karena aku rasa aku tidak cukup baik untuk dia.""Siapa bilang? Kakak itu sudah sangat baik untuk Kak Mark, dia juga masih sangat mencintai Kakak, dan yang paling penting dia itu tulus sama Kakak, beda sama Ronan yang selalu menuntut Kakak ini dan itu."Rifky merespon perkataan Riska dengan sangat yakin dan tegas."Aku tahu, Mark baik, sejak dulu sampai sekarang, dia enggak pernah menyakiti, justru aku yang menyakiti dia dengan menikah bersama Ronan, tapi, aku benar-benar tidak percaya diri untuk menerima dia kembali, Rifky, kamu tahu sendiri, meskipun sekarang dokter bilang aku sembuh, aku tetap enggak bisa punya anak lagi, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia sementara aku enggak bisa memberikan keturunan buat dia?""Emangnya, dia mempermasalahkan hal itu? Aku lihat, dia akrab dengan Reva,

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-15
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN DITOLAK

    "Aku tahu, aku berjanji jika aku diperkenankan untuk kembali dengan Riska, aku akan berubah.""Sudah terlambat, Riska sudah banyak menderita karena keegoisan kamu, sekarang mending kamu belajar menata hidup lagi, nikah saja dengan selingkuhan kamu itu, Riska tidak bisa aku biarkan untuk kembali bersama dengan kamu, Ronan!"Setelah bicara demikian sang ibu meminta Rico untuk meminta Ronan untuk pergi. Wanita itu berbalik dan tidak mempedulikan lagi Ronan yang memintanya untuk mendengar apa yang dikatakannya.Rico segera meminta Ronan untuk pergi tanpa peduli pria itu bicara apa untuk membujuknya agar Rico mau berpihak padanya.Rico sudah tidak peduli dengan kata-kata mantan kakak iparnya itu karena sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar mimpinya bukan lagi tentang yang lain.Dalam rasa kecewanya, Ronan berbalik dan ingin melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Riska, namun motor Mark masuk ke pekarangan rumah itu, dan berhenti tepat di hadapannya.Mark baru saja membawa

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-16
  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SINDIRAN RONAN

    "Aku akan berusaha, kau bisa percaya padaku, Bella."Ronan memberikan janji meskipun ia sendiri tidak yakin apakah ia bisa mengembalikan kehidupan seperti saat sebelum ia masuk penjara pada Bella, namun yang jelas Bella tidak boleh meninggalkan dirinya. Riska sudah tidak menerima dirinya kembali, jadi Ronan tidak boleh kehilangan Bella, jadi meskipun sedikit tidak yakin apakah ia bisa mengabulkan keinginan Bella yang menuntutnya tetap memberikan kehidupan yang mewah, Ronan tetap optimis ia bisa asalkan Bella tidak meninggalkan dirinya.***Pernikahan Ronan akhirnya berlangsung beberapa bulan kemudian semenjak Ronan keluar dari penjara. Meskipun dibantu orang tuanya yang kembali memberikan Ronan kesempatan untuk membangkitkan perusahaan bermodalkan pinjaman dan beberapa harta yang dijual namun, kembali hidup mewah memang belum bisa dilakukan lagi oleh Ronan dan Bella. "Bella, terima kasih, kamu mau menikah dengan Ronan, meskipun Ronan tidak sekaya dulu lagi, tapi kau harus percaya, s

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-18

Bab terbaru

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    AIR MATA RONAN DAN BELLA

    "Tidak! Apa maksudmu?" Wajah Ronan terlihat tidak senang ketika mendengar apa yang diucapkan oleh Bella."Hanya ingin membuktikan apakah aku ini bermasalah atau tidak!""Aku tidak mau!""Ya, sudah! Aku tidak tahan jika didesak ayah dan ibu kamu, lalu aku yang disalahkan, kita periksa bersama, kita buktikan bahwa kita memang benar-benar sehat.""Jika memang kita sehat, lalu kenapa kau tidak bisa hamil?""Berarti Tuhan ingin kamu istighfar, introspeksi diri, kamu sudah punya anak tiga perempuan dahulu tapi kau menelantarkan mereka, mungkin dengan minta maaf, dan mereka mau memaafkan kamu, kita bisa mendapatkan keturunan.""Kau percaya hal semacam itu? Yang benar saja. Itu hanya mitos. Tidak perlu dipermasalahkan. Lagipula, mereka selalu bilang kalau mereka sudah memaafkan aku, apalagi?""Mungkin memaafkan tapi masih sakit hati.""Sudahlah, kalau memang kamu tidak percaya aku tidak bermasalah, ayo kita periksa, aku berani menjamin, aku itu tidak bermasalah, aku berani bertaruh akan hal

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KEMBALI DITOLAK ANAK

    "Bicara apa? Masalah kehamilan itu takdir dari Tuhan, kalau kita belum dikasih, artinya ada sesuatu yang indah dipersiapkan Allah untuk kita."Dengan bijak Rifky mengatakan hal itu pada sang istri dan ini membuat Aoi terenyuh. Meskipun mereka menikah bukan karena saling cinta, tapi hari demi hari Aoi merasa perlakuan Rifky semakin lembut dan perhatian. Tanpa kata-kata saja, Aoi sudah merasa perlahan tapi pasti hati sang suami mulai melunak. Aoi berdoa semoga saja ketika hati mereka sudah semakin bertaut erat, anugrah itu akan mereka dapatkan. Begitu doa Aoi setiap hari.***Kabar kelahiran anak Riska dengan Mark yang berjenis kelamin laki-laki membuat Ronan kesal dan marah. Berulang kali ia memastikan bahwa kabar itu tidak benar, namun bagaimana mungkin itu bisa ditampik, karena anak Riska dan Mark memang laki-laki.Sekarang, Ronan sedang menunggu Reva pulang dari sekolah, ketika ia habis bertengkar dengan Bella karena masalah sang istri yang belum hamil juga. Pertengkaran yang sa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA MELAHIRKAN!

    "Ya, tidak bisa dong, Sayang. Kita menikah memang tujuannya itu, kau paham, kan? Aku bercerai dari Riska, karena aku tidak mendapatkan anak laki-laki dari dia, jadi aku tidak mau kejadian serupa juga terjadi padamu.""Kejadian serupa?""Iya.""Kalo gitu, ayo dong ikut aku periksa! Kita periksa bareng-bareng! Aku sudah menunjukkan hasil pemeriksaan aku, sekarang tinggal kamu, beres, kan?""Aku bilang jangan bahas masalah itu lagi di hadapan aku! Aku sehat, Bella ingat itu! Tidak perlu periksa, kau saja yang harus ketat konsultasi dengan dokter!Kemarahan Ronan kembali terpancing.Ia meninggalkan Bella dan melangkah masuk ke kamar mandi, membanting pintunya membuat Bella hanya mengusap dada. Ronan benar-benar sudah membuat dirinya kesal.***"Mau kopi?" tanya Tedi, teman Ari ketika melihat Ari mampir ke rumahnya."Boleh."Tedi segera masuk ke dalam rumahnya setelah mempersilakan leader fans club GSB itu untuk duduk.Beberapa saat kemudian, Tedi keluar dengan kopi di tangan. Kopi itu i

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RISKA HAMIL!

    Ronan bicara demikian dan itu membuat Riska mengerutkan keningnya."Kamu ini bicara apa?" katanya dengan wajah tidak mengerti. "Kamu ke klinik ini agar kamu bisa hamil, kan? Lihat istriku, sudah hamil, anak kami laki-laki, tidak perlu program, karena aku dan dia sama-sama sehat, kamu hanya membuang waktu saja mengikuti program hamil, Riska. Buang uang."Ronan masih mengira Riska datang untuk mengikuti program kehamilan, hingga ia bicara demikian.Riska geleng-geleng kepala. "Aku ke sini untuk cek kandungan sudah jadwal, jadi bukan untuk ikut program kehamilan.""Apa? Kamu hamil?"Ronan seperti tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Riska hingga pria itu bicara demikian sambil menatap ke arah perut Riska yang masih ramping. "Iya, alhamdulillah, baru dua Minggu, bagaimana kandungan istrimu? Sehat? Jangan sering kau tinggalkan, cukup aku yang kamu perlakukan seperti itu Ronan, belajarlah untuk bertanggung jawab dengan anakmu sendiri.""Bohong! Kamu hanya akting bahwa sedang ham

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    TIDAK KUNJUNG HAMIL

    Ia ingin marah, tapi Riska segera menggamit lengan sang anak untuk mengikuti dirinya naik ke atas motor. Riska tidak peduli dengan wajah Ronan yang terlihat marah. Ia tidak mau terpancing kemarahan lagi, meskipun ia sudah dinyatakan sembuh oleh sang dokter setelah beberapa waktu lamanya berjuang melawan penyakit, Riska tetap harus menjaga kesehatannya jangan stress dan banyak pikiran karena dua hal itu akan memicu penyakit yang dideritanya kambuh kembali. Akhirnya, Ronan hanya bisa membiarkan Riska dan Reva meninggalkan dirinya. Kemarahan yang dirasakan oleh Ronan membuat pria itu bertekad akan hidup lebih bahagia bersama Bella, agar ia bisa memamerkan kebahagiaannya itu pada sang mantan istri. ***Beberapa bulan setelah Ronan menikah, Riska akhirnya menikah dengan Mark. Pernikahan mereka digelar tidak besar-besaran karena menurut Riska lantaran sekarang mereka sedang berusaha untuk membuat kehidupan mereka bangkit lagi, uangnya lebih baik digunakan untuk kehidupan mereka setelah

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    SINDIRAN RONAN

    "Aku akan berusaha, kau bisa percaya padaku, Bella."Ronan memberikan janji meskipun ia sendiri tidak yakin apakah ia bisa mengembalikan kehidupan seperti saat sebelum ia masuk penjara pada Bella, namun yang jelas Bella tidak boleh meninggalkan dirinya. Riska sudah tidak menerima dirinya kembali, jadi Ronan tidak boleh kehilangan Bella, jadi meskipun sedikit tidak yakin apakah ia bisa mengabulkan keinginan Bella yang menuntutnya tetap memberikan kehidupan yang mewah, Ronan tetap optimis ia bisa asalkan Bella tidak meninggalkan dirinya.***Pernikahan Ronan akhirnya berlangsung beberapa bulan kemudian semenjak Ronan keluar dari penjara. Meskipun dibantu orang tuanya yang kembali memberikan Ronan kesempatan untuk membangkitkan perusahaan bermodalkan pinjaman dan beberapa harta yang dijual namun, kembali hidup mewah memang belum bisa dilakukan lagi oleh Ronan dan Bella. "Bella, terima kasih, kamu mau menikah dengan Ronan, meskipun Ronan tidak sekaya dulu lagi, tapi kau harus percaya, s

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    RONAN DITOLAK

    "Aku tahu, aku berjanji jika aku diperkenankan untuk kembali dengan Riska, aku akan berubah.""Sudah terlambat, Riska sudah banyak menderita karena keegoisan kamu, sekarang mending kamu belajar menata hidup lagi, nikah saja dengan selingkuhan kamu itu, Riska tidak bisa aku biarkan untuk kembali bersama dengan kamu, Ronan!"Setelah bicara demikian sang ibu meminta Rico untuk meminta Ronan untuk pergi. Wanita itu berbalik dan tidak mempedulikan lagi Ronan yang memintanya untuk mendengar apa yang dikatakannya.Rico segera meminta Ronan untuk pergi tanpa peduli pria itu bicara apa untuk membujuknya agar Rico mau berpihak padanya.Rico sudah tidak peduli dengan kata-kata mantan kakak iparnya itu karena sekarang yang terpenting baginya adalah mengejar mimpinya bukan lagi tentang yang lain.Dalam rasa kecewanya, Ronan berbalik dan ingin melangkah pergi meninggalkan rumah orang tua Riska, namun motor Mark masuk ke pekarangan rumah itu, dan berhenti tepat di hadapannya.Mark baru saja membawa

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KELUAR DARI PENJARA

    Riska menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Rifky. Perempuan itu mengusap wajahnya perlahan, dan Rifky sangat tahu sekarang sang kakak sangat merasa tertekan."Aku nolak Mark karena aku rasa aku tidak cukup baik untuk dia.""Siapa bilang? Kakak itu sudah sangat baik untuk Kak Mark, dia juga masih sangat mencintai Kakak, dan yang paling penting dia itu tulus sama Kakak, beda sama Ronan yang selalu menuntut Kakak ini dan itu."Rifky merespon perkataan Riska dengan sangat yakin dan tegas."Aku tahu, Mark baik, sejak dulu sampai sekarang, dia enggak pernah menyakiti, justru aku yang menyakiti dia dengan menikah bersama Ronan, tapi, aku benar-benar tidak percaya diri untuk menerima dia kembali, Rifky, kamu tahu sendiri, meskipun sekarang dokter bilang aku sembuh, aku tetap enggak bisa punya anak lagi, bagaimana mungkin aku bisa menikah dengan dia sementara aku enggak bisa memberikan keturunan buat dia?""Emangnya, dia mempermasalahkan hal itu? Aku lihat, dia akrab dengan Reva,

  • BUKAN MESIN PEMBUAT ANAK!    KETULUSAN MARK

    Setelah bicara demikian, Bella berlalu pergi meninggalkan Ronan yang hanya bisa terdiam tanpa bisa mengatakan sepatah katapun karena tidak tahu harus bicara apa.Meskipun marah, tetap saja Ronan harus berterima kasih pada Bella sebab, perempuan itu tidak menuntutnya hingga hukumannya menjadi ringan. Apakah ia bisa hidup di penjara? Mau tidak mau, Ronan harus bisa karena memang tidak ada cara lain untuk membebaskan ia sebab bukti tidak bisa membuat ia lepas dari hukuman.***Riska dan Rifky akhirnya bahu membahu untuk membuat perusahaan ayah mereka bangkit kembali, meskipun harus berhutang banyak untuk menutupi dana yang digelapkan oleh Ronan.Mark adalah orang yang paling banyak membantu Riska untuk dana meskipun ia sendiri bukan orang kaya. Namun, karena Mark seorang pekerja keras, ia bisa meminjamkan tabungannya untuk Riska yang digunakan Riska untuk membiayai perusahaan sang ayah agar bisa kembali beroperasi.Akan tetapi, tentu saja itu tidak mudah. Karena beberapa pemegang saham

DMCA.com Protection Status