Share

TANGGUNG JAWAB

Penulis: Leo girls
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Dek,,tenanglah..!aku...aku akan bertanggung jawab jika kamu hamil nanti."

"Tanggung jawab seperti apa yang kamu maksud mas?apa kamu akan menikahi ku dan menceraikan mbak Mauli,begitu??"tanya Maura.

Dewa menelan ludahnya dengan kasar. Ini adalah pilihan yang sulit. Ia sangat mencintai Mauli,apakah ia harus merelakan wanita itu demi tanggung jawabnya pada Maura karena sudah menodainya??

"Dek,aku...aku.." Dewa tergagap.

Lelaki itu bingung,lidahnya terasa kelu untuk memutuskan.

"Sudahlah mas!lupakan saja.!!aku akan pergi dari hidup kalian. Lupakan juga tentang kejadian gila semalam. Aku tidak akan hamil. Kalau aku hamil akan ku gugurkan bayi ini agar tidak menjadi duri dalam rumah tangga mas Dewa dan kak Mauli."ucap Maura dengan mata berkaca kaca.

Dewa terbelalak mendengar penuturan Maura. Mana mungkin ia membiarkan hal itu terjadi. Memiliki anak adalah keinginan terbesarnya yang belum tercapai sampai sekarang. Hingga saat ini,Mauli masih belum mau mengabulkan permintaannya untuk memiliki bayi dengan alasan tuntutan profesi yang melarangnya untuk hamil dulu.

Mauli adalah seorang model profesional,karirnya sedang cemerlang saat ini,tentu saja jika ia hamil bentuk tubuhnya akan berubah,dan sudah pasti itu akan mempengaruhi karirnya di dunia permodelan.

"Dek,jangan bicara seperti itu!kalau kamu benaran hamil,bayi itu tidak bersalah. Jangan di gugurkan!!"

"Terus aku harus gimana mas??apa aku harus mengandung tanpa suami,begitu??apa kata orang kalau sampai tau aku hamil tanpa memiliki suami??mereka pasti akan berpikir aku wanita yang nggak bener kan??" Maura mulai ngegas.

Tentu saja Maura frustasi dengan hanya memikirkan jika ia benar hamil dan mengandung bayi dari kakak iparnya,bagaimana orang orang akan memandang dan menghinanya yang hamil tanpa suami??

"Kalau kamu hamil aku akan menikahi mu!!"

"Aku nggak mau jadi madu..!"

"kalau begitu aku akan menceraikan kakakmu..!!"ucap Dewa dengan tegas.

Entah apa yang akan ia lakukan nanti,yang penting ia menenangkan Maura dulu agar tidak berbuat nekat. Maura memiliki sifat yang meledak ledak jika emosi,sama seperti kakaknya,Mauli.

Dua wanita itu bisa saja berbuat nekad dan di luar kendali jika sedang emosi,Dewa paham akan hal itu. Selama menikahi Mauli dua tahun terakhir,Dewa cukup mengenal Maura dengan baik. Mungkin karena memang saudara,keduanya memiliki sifat sebelas dua belas jika sedang emosi. Contohnya seperti tadi,Maura nekad menyayat pergelangan tangannya sendiri.

Maura tertegun mendengar ucapan Dewa,ia tak pernah membayangkan sebelumnya jika ia akan menjadi perusak rumah tangga kakaknya sendiri.

'Aku nggak boleh hancurin rumah tangga mbak Mauli,aku harus pergi dari kehidupan mereka'batin Maura.

"Sudahlah mas,mas Dewa nggak perlu lakuin itu,aku nggak akan hamil,kalaupun aku hamil.."

"Jangan di gugurkan!!aku akan bertanggung jawab,aku janji Maura..!!"

"Enggak mas,aku nggak akan gugurkan,tapi aku akan menikah dengan pacarku. Jadi mas Dewa jangan pernah tinggalkan mbak Mauli. Besok pagi aku akan kembali ke Semarang!"

"Dek,kondisi mu belum pulih!"

"Aku akan segera pulih,jadi jangan cemaskan aku,cemaskan saja mbak Mauli!"sela Maura.

"Janji sama aku,kalau kamu hamil jangan pernah gugurkan bayi itu!!hubungi aku secepatnya!"ucap Dewa menatap nanar pada adik iparnya.

Lelaki itu tidak akan lari dari tanggung jawab begitu saja karena sudah merusak masa depan iparnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...,.

Malam hari,Usai makan malam Maura langsung memasuki kamar. Langkah nya terhenti saat tangannya sudah memegang kenop pintu kamar tamu karena kakak iparnya memanggil.

"Dek,apa bisa kamu jangan kembali ke Semarang dulu?setidaknya sampai kamu benar -benar pulih??"tanya sang ipar dari arah belakangnya karena tadi Dewa juga baru selesai makan malam.

"Aku harus secepatnya balik ke Semarang mas,aku takut mbak Mauli kembali dan curiga pada ku!"jawab

Maura merasa ini bukan hal yang benar karena ia berada di rumah sang kakak hanya berdua dengan iparnya,apalagi mengingat kejadian kemarin yang terjadi antara dirinya dan juga suami sang kakak.

Pagi hari,setelah sholat subuh,Maura mulai bersiap menata pakaiannya ke ransel kecil yang ia bawa sebelumnya ketika datang ke rumah tersebut.

Usai bersiap,wanita itu segera menyegarkan diri. Sekitar lima belas menit Maura selesai dengan urusan mandi nya.

Setelah selesai bersiap dan merasa tak ada yang tertinggal,Maura pun keluar dari kamarnya.

"Astaghfirullah...mas..mas Dewa kenapa di sini??bikin kaget saja!!"seru Maura karena saat membuka pintu,lelaki itu sudah berada tepat di depan pintu kamar.

"Maura,aku...akan mengantarmu ke terminal. Tapi kamu sarapan lah dulu."pinta Dewa.

"Jangan menolak,aku..sudah memesankan makanan untukmu sarapan."seru Dewa lagi karena melihat Maura seolah enggan untuk menuruti nya.

"Baiklah." jawab Maura singkat.

Dewa mengambil alih tas ransel kecil dari tangan Maura. Wanita itu tak bereaksi. Ia biarkan iparnya tersebut membawakan tasnya.

Usai sarapan,sesuai ucapan Dewa sebelumnya,lelaki itu mengantar Maura ke terminal untuk menaiki bus jurusan semarang.

"Ra,bagaimana kalau mas antar saja??jangan naik bus?"

"Enggak mas,aku tidak ingin merepotkan mu lagi!"tolak Maura tegas.

"Aku tidak repot sama sekali Ra,aku aja ya yang antar ke Semarang??"

Lelaki itu nampak tak tega melepas adik iparnya naik bus sendirian,padahal saat datang ke kota itu,Maura juga naik bus sendiri. Namun memang biasanya Dewa lah yamg mengantar Maura pulang ke Semarang.

Kali ini Maura dengan tegas menolak tawaran dari sang ipar. Mengingat kejadian yang terjadi di antara keduanya membuat Maura enggan untuk berada berdua saja dalam waktu yang lama dengan Dewa.

Karena Maura terus bersikeras menolak tawarannya,akhirnya Dewa mengalah dan membiarkan sang ipar pulang dengan menaiki bus.

Lelaki itu baru meninggalkan terminal setelah memastikan bus yang di tumpangi Maura sudah benar benar melaju meninggalkan terminal.

Maura Anabella

Setelah memastikan bus yang di tumpangi oleh iparnya meninggalkan terminal,Dewa pun meninggalkan terminal tersebut menuju perusahaan Allandra Group.

Hari ini,lelaki itu bekerja dengan pikiran yang tak fokus,yang ada dalam benaknya adalah kondisi Maura saat ini. Setelah ia menodainya,bagaimana gadis yang hilang kesucian itu akan menjalani kehidupannya??

Dewa khawatir Maura melakukan hal nekat lagi seperti sebelumnya,meskipun gadis itu sudah berjanji tidak akan berbuat nekat,namun Dewa tetap khawatir karena tak dapat mengawasinya secara langsung.

Pikirannya semakin kacau kala memikirkan bagaimana jika Maura hami setelah ini??jika gadis itu hamil,sudah pasti itu adalah bayi miliknya,karena Dewa adalah lelaki pertama yang menyentuh gadis itu. Lalu bagaimana ia akan bertanggung jawab?? Apa ia harus menceraikan Mauli dan menikahi Maura??

Namun bukan itu yang menjadi beban pikirannya saat ini, lelaki itu takut jika Maura hamil dan bukannya jujur kepadanya tapi justru menggugurkannya,ia tak ingin hal itu terjadi. Bagaimana ia akan membiarkan bayi itu di gugurkan saat lelaki itu begitu sangat mendambakan momongan yang sampai saat ini Mauli belum mau mengabulkan??

"Maura,,aku harap kamu mau memegang janjimu untuk tidak melukai diri sendiri dan menggugurkan bayi kita jika kamu benar benar mengandung nanti.!"monolog Dewa sambil memijit pelipisnya karena merasa mulai pusing.

Dua hari kemudian....

"Halo,..Assalamualaikum oma.."

Dewa sedang menjawab panggilan telepon dari nenek sang istri.

"Wa'alaikum salam nak Dewa,nak,kapan Maura pulang?? biasanya dia menginap hanya dua malam saja di tempatmu,kenapa sampai sekarang belum pulang??tadi bos Cafe tempat dia bekerja kemari dan memberi surat peringatan karena Maura sudah absen beberapa hari berturut -turut tanpa keterangan. Bisa berikan teleponnya kepada Maura??"tanya wanita tua tersebut dari seberang sana.

Mendengar pengaduan sang nenek,dada Dewa berdebar kencang,darahnya berdesir kuat. Bagaimana bisa Maura belum sampai rumah hingga saat ini??sementara Maura sudah meninggalkan rumahnya dua hari yang lalu.??

Apa yang terjadi??kemana wanita itu pergi??

Seketika rasa khawatir dan panik menghampiri lelaki tersebut. Apakah terjadi sesuatu pada adik iparnya saat dalam perjalanan??

"Halo,nak Dewa..!!"seru sang oma dari seberang sana karena tak mendapat respon dari lelaki itu.

"Ah,,iya oma,maaf!saat ini Maura sedang keluar dengan Mauli oma,mereka pergi berbelanja." Dusta Dewa,ia tak mungkin mengatakan yang sejujurnya pada oma jika Maura sudah dalam perjalanan pulang dua hari yang lalu. Pasti hal ini akan membuat wanita tua itu syok.

"Oalah .ya sudah!nanti tolong sampaikan ke Maura ya nak,suruh cepat pulang!"

"Iya oma,nanti Dewa sampaikan."

"Ya sudah,oma tutup dulu ya teleponnya! Assalamualaikum."

"Ya,wa'alaikum salam oma."

Sambungan telepon pun terputus. Dewa meremat ponselnya. Lelaki itu mondar mandir tak karuan,bingung dengan situasi ini. Kemana ia harus mencari sang ipar??

...Bersambung............

Bab terkait

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MENYUSUL MAURA

    Usai menerima telepon dari sang oma,Dewa pun berusaha menghubungi Maura,namun sayang wanita itu tak mau menjawab panggilan dari iparnya.Pantang menyerah,Dewa terus mengulang panggilan terhadap iparnya tersebut,ia berharap Maura mau sekali saja menjawab panggilannya agar ia tau jika gadis itu baik -baik saja."Angkat dong dek!!please..!!"geram Dewa dengan tangan terkepal.Lelaki itu benar -benar resah dan gelisah karena tak kunjung mendapat jawaban dari seberang sana padahal panggilan terhubung.Karena tak kunjung mendapat jawaban,akhirnya Dewa memutuskan untuk melacak keberadaan nomor sang ipar.Tak butuh waktu lama,Dewa sudah berhasil menemukan lokasi keberadaan Maura saat ini. Gadis itu sudah berada di Semarang juga namun bukan pulang ke rumah neneknya. Mungkin Maura berada di rumah temannya.Segera Dewa bergegas meninggalkan kantor dan melacak keberadaan sang ipar. Dengan fokus lelaki itu berselancar di ponselnya mencari tau keberadaan adik iparnya tersebut sambil menyetir.Perjal

  • BUKAN IPAR PENGGODA   SAMA-SAMA TERLUKA

    "Awas kaki mu mas!!" Maura mendorong tubuh lelaki yang sedang mengganjal pintu dengan kakinya.Lelaki itu dengan cepat meraih tangan Maura dan menariknya hingga Maura pun akhirnya ikut keluar."Mas..""Maura sayang!!aku kesini mau minta penjelasan dari kamu!"ucap lelaki itu."Nggak ada yang perlu di jelasin mas,kita sudah berakhir. Kita putus !!""Itu menurut kamu Maura!!aku nggak mau kita putus!!kenapa kamu tiba tiba kaya gini??apa kamu lupa rencana indah kita??"tanya lelaki itu."Maaf mas Bayu!!tapi aku tidak bisa melanjutkan hubungan kita!aku....aku bukan pilihan yang baik buat kamu!"ucap Maura mati-matian menahan air matanya agar tak jatuh.Lelaki bernama Bayu itu merogoh saku celananya dan mengeluarkan kotak perhiasan kecil berbahan beludru berwarna maroon. Ia lalu membukanya."Kamu lihat ini sayang!Cincin yang akan kita pakai di acara lamaran nanti udah jadi sesuai dengan desain yang kamu mau,lihat ...!"Bayu mengeluarkan Cincin itu dan menunjukkan pada Maura.Cincin itu adalah c

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MULAI TAK MASUK AKAL

    "Mas Bayu,lebih baik kamu pergi dari sini!"seru Maura sambil terus memeluk Dewa,takut kalau lelaki itu kembali menghantam mantan kekasihnya yang Barus ia putuskan tiga hari yang lalu tersebut."Maura..aku nggak akan pergi sebelum kamu jelasin semua!siapa laki laki ini??apa karena dia kamu mutusin aku??"Mendengar penuturan lelaki yang baru saja dia beri bogem mentah itu,Dewa terhenyak. Benarkah laki laki itu adalah kekasih dari iparnya??lalu apakah benar mereka putus karena dirinya??"Aku mohon mas!pergilah dulu. Aku janji lain hari akan ku jelaskan semuanya!tapi untuk sekarang pergilah!"mohon Maura.Bayu tertunduk lemas,ia tak ingin memaksa pujaan hatinya untuk sekarang. Ia sangat tahu dan paham bagaimana sifat Maura. Gadis itu Taka akan bisa di paksa atau pemaksaan itu akan membuatnya marah kepadanya. Biarlah kali ini ia menurunkan egonya dan mengalah."Baiklah,aku akan pergi. Tapi ingat janjimu untuk menjelaskan semuanya. Kita mengawali hubungan dengan cara yang baik,aku harap jika

  • BUKAN IPAR PENGGODA   JANGAN GILA, MAS!!

    "Mas,jangan gila ya kamu!!aku nggak mau merusak hubungan kalian!sudahlah..lupakan kejadian malam itu!lanjutkan rumah tangga yang damai dengan mbak Mauli!""Dek,kamu nggak tau seperti apa rumah tanggaku yang sebenarnya,aku dan kakakmu sebenarnya...""Sebenarnya apa mas??" Maura jadi penasaran karena Dewa menggantung ucapannya.Dewa menggeleng,ia merasa ragu untuk menceritakan perihal rumah tangganya yang sebenarnya sudah mulai hancur semenjak setengah tahun terakhir.Ia mengetahui perselingkuhan sang istri dengan manajernya sendiri.Dewa diam bukan lantaran tak punya harga diri sehingga diam saja mengetahui jika dirinya di selingkuhi. Lelaki itu hanya ingin mempertahankan rumah tangga yang ia bina dengan penuh cinta bersama wanita yang memang ia inginkan sejak dulu.Dewa terus memendam perasaannya dalam diam sambil terus berpura-pura tak mengetahui apa-apa.Sampai akhirnya kejadian malam itu,kesalahan yang ia lakukan bersama iparnya,saat itulah ia menyadari kenyamanan lain ia temukan da

  • BUKAN IPAR PENGGODA   KEKESALAN MAURA

    Tiba di rumah Omanya,Maura langsung keluar dari mobil Dewa dengan tergesa dan buru-buru.Otaknya masih traveling kemana -mana mengingat video sang kakak yang usai ia tonton tadi. Seketika ia teringat adegan di mana sang ipar merenggut kesuciannya."Dek...!!"panggil Dewa saat Maura hendak menutup pintu mobilnya."Apa..??"sahut Maura melongokkan kepalanya ke dalam mobil lagi."Mas enggak di ajak masuk??"tanya Dewa sambil melepas seatbelt nya."Lah...mas Dewa kan punya kaki,mau masuk ya jalan lah sendiri!"sahut Maura ketus."Astaghfirullah,,,galak banget sih dek!"seru Dewa lalu mulai ikut menuruni mobil.Tentu saja lelaki itu harus ikut masuk sekedar beramah tamah dengan Oma mertuanya."Oma..aku pulang..!!"seru Maura sambil mengetuk pintu dengan keras."Assalamualaikum dek...!" Dewa mengingatkan adab kesopanan.Maura melirik sebal pada iparnya tersebut."Iya masss...Oma..!! assalamualaikum..!!"teriak Maura.Dewa menggeleng melihat kelakuan iparnya tersebut. Maura yang sempat frustasi dan

  • BUKAN IPAR PENGGODA   JUJUR PADA BAYU

    Maura yang mendapat telepon dari Bayu itu hanya mondar mandir sambil memijit pelipisnya yang terasa pening.Wanita itu tak segera menjawab panggilan itu dan membiarkan ponsel nya terus berdering hingga panggilan itu berakhir."Huuftt...." Maura menghela nafas saat ponselnya berhenti berdering.Baru beberapa saat ponsel itu diam,tiba tiba kembali menyala dan berdering lagi. Panggilan berasal dari nomor yang sama. Tak ada pilihan lain bagi Maura selain menjawabnya.Maura menghela nafas dalam-dalam sebelum menjawab panggilan tersebut. Setelah merasa agak tenang,Maura pun menggeser tombol berwarna hijau pada ponselnya."Halo Assalamualaikum."[ Wa Alaikum salam Maura, Alhamdulillah akhirnya kamu mau menjawab panggilanku.]"Hmm...iya mas,maaf lama jawabnya. Tadi lagi di kamar mandi!" dusta Maura.[ Iya nggak papa,kamu mau terima panggilanku aja aku udah seneng! ]"Iya,ada apa mas?"tanya Maura pura pura tak tau maksud dari Bayu menghubungi dirinya.[ Maura,sesuai janji kamu tadi,aku masih m

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MAURA BIMBANG

    "Mas!!mas Bayu udah janji kan nggak akan marah??jangan ingkar janji!!"seru Maura saat melihat kilatan amarah pada Bayu usai mendengarkan cerita tentang hal yang ia alami."Maura,ini udah kelewatan! kakak ipar kamu sudah melecehkan mu,dia udah menodai kamu!harusnya kamu tuntut dia!bukannya malah diam saja seperti ini,dan kamu malah putusin aku??" Bayu semakin berang."Mas Bayu,aku diam bukan berarti aku terima saja di lecehkan oleh iparku mas,tapi aku nggak mau mbak Mauli tau hal ini dan berujung menyakiti perasaannya!dan aku mutusin kamu karena aku sadar diri dan sadar posisi,aku udah nggak suci lagi,aku nggak pantas buat kamu mas!aku tau itu!"Maura mulai ikut tersulut emosi lantaran Bayu seolah menyalahkan dirinya atas semua hal yang terjadi.Gadis itu bahkan ikut berdiri dengan nafas tak beraturan karena emosi."O..oke...maaf sayang!aku..aku hilang kendali,.maafkan aku!" Bayu mulai melunak,lelaki itu tak bisa menghilangkan kebiasaannya untuk memanggil Maura dengan panggilan Sayang.

  • BUKAN IPAR PENGGODA   DEWA INGIN PUNYA BAYI

    Maura yang saat ini masih dalam pelukan Bayu itu susah payah berusaha melepaskan diri dari lelaki itu. Bayu yang benar benar tak bisa melupakan Maura itu,memilih menerima segala kondisi Maura saat ini.Lelaki itu tetap ingin meneruskan rencana awal nya untuk melamar Maura dua Minggu lagi. Ia tak peduli jika pun nanti akhirnya Maura hamil dari benih iparnya yang bejad itu,yang jelas ia akan tetap menikahi Maura apapun kenyataannya.Maura hanya bisa menangis,.menyesali kejadian yang menimpanya malam itu. Jika saja hal itu tak terjadi,harusnya ia menjadi wanita paling beruntung dan paling bahagia saat ini karena memiliki lelaki seperti Bayu.Nasi sudah menjadi bubur,.mau di ratapi sepanjang waktu pun tak akan berguna karena tak akan bisa membalikkan masa. Berdamai dengan keadaan,hanya itulah yang bisa Maura lakukan saat ini."Maura,,udahan nangisnya. Maafin aku ya,sudah membuatmu sedih malam ini.Tapi aku mohon,beri aku kesempatan,aku janji akan menerima semua hal yang kamu anggap sebaga

Bab terbaru

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MAURA MELUNAK

    Dewa kembali dari kantin dengan membawa beberapa jenis kue kering berbahan coklat. Lelaki itu berharap, Maura bisa memakan kue itu dan tidak muntah walau sedikit.Sekembalinya di ruang perawatan Maura, Dewa melihat gadis itu duduk termenung di tepian brankar."Dek, kenapa nggak tiduran aja? ""Aku capek tiduran terus mas. Kepalaku pusing. Aku mau pulang. " rengek Maura yang merasa mulai bosan di rumah sakit tersebut.Dewa menghela nafas, "Tapi kondisi kamu masih lemah dek, ""Tapi aku udah sehat mas, aku gapapa. " Maura pun mulai ngeyel. Gadis itu benar-benar sudah bosan di ruangan itu."Ya sudah, mas tanyakan ke dokter ya, udah boleh pulang apa belum,. Tapi kalau dokter bilang masih harus di rawat dulu, kamu harus nurut ya! Jangan bandel.!" ucap Dewa menepuk puncak kepala Maura dengan gemas.Sebelum menemui dokter yang menangani Maura,Dewa meminta agar gadis itu mencoba memakan kue kering yang ia belikan tadi."Ya sudah,mas Dewa tanyakan dokter sama. Aku bisa makan sendiri kok."celet

  • BUKAN IPAR PENGGODA   JAUHI ANAKKU!

    "Tante..." lirih Maura sambil mengusap pipinya yang memerah dan memanas akibat tamparan keras dari Tante Rindi."Mulai detik ini, jauhi anakku! dasar ipar penggoda!" sinis Tante Rindi menatap tajam pada Maura.Wanita itu lalu meninggalkan ruangan Maura.Sepeninggal Tante Rindi dari ruangan Maura, gadis itu menangis tersedu-sedu. Rupanya mama dari sang kekasih sudah mengetahui kehamilannya, dan lagi anak semata wayangnya harus di rawat di rumah sakit itu juga lantaran babak belur di hajar oleh lelaki yang sudah menghamili Maura, yaitu Dewa."Sudah dek, jangan nangis terus. Mata kamu bisa bengkak nanti. Bagus kalau ibu pacar kamu itu minta kalian putus, sebentar lagi aku nikahin kamu , jadi nggak usah sedih."Dewa mencoba menenangkan gadis itu.Maura menatap tajam ke arah Dewa."Semua ini gara - gara kamu mas!!hidupku hancur karena kamu!!semua orang meninggalkan ku sekarang!!aku nggak punya siapa-siapa lagi.!!hiks..hiks..."Maura kembali terisak usai mengomeli Dewa.Dewa duduk di tepi bra

  • BUKAN IPAR PENGGODA   PENDARAHAN

    "Kondisi janin lemah saat ini tuan,ini baru awal kehamilan,janin masih sangat rentan,saya harap tuan lebih memperhatikan istri anda lagi agar kejadian ini tak terulang lagi atau akan berakibat fatal. Kenapa anda ceroboh sekali sampai membiarkan istri anda terjatuh..??istri anda harus di rawat beberapa hari di sini agar kondisinya membaik dan janinnya tidak l mah seperti sekarang ini,kami harus terus memantau kandungannya." Dokter itu menjelaskan panjang lebar mengenai kondisi Maura sambil mengomeli Dewa."Lakukan yang terbaik untuk anak dan istriku dokter,berapapun biayanya,aku tak peduli,yang penting istri dan bayiku sehat!!"seru Dewa."Tentu saja tuan,itu sudah menjadi tugas kami. Kami akan memindahkan istri anda ke ruang perawatan,silahkan anda selesaikan administrasinya."ucap dokter itu lalu meninggalkan Dewa.Belum sempat Dewa beranjak dari depan ruangan tersebut,brankar yang berisikan Maura di dorong keluar oleh para suster.Dewa pun memilih mengikuti Maura ke ruang VIP dulu sebe

  • BUKAN IPAR PENGGODA   AKU AYAH BAYINYA! _2

    Sahutan Dewa semakin membuat Bayu geram. Lelaki itu pun menghempaskan Maura dan langsung menghujani pukulan bertubi -tubi pada Dewa."Mas Bayu stop..!!"Maura kembali menahan lengan Bayu,namun lelaki yang sudah kalap itu mendorong tubuh Maura dengan kuat hingga gadis itu jatuh tersungkur."Bruugh...!!""Aaakhh....!!"Maura memekik saat bokongnya mendarat dengan keras menghantuk lantai."MAURAA..!!"teriak Dewa.Lelaki yang semula sudah tak berdaya di hajar Bayu itu mendadak mendapatkan kekuatan kembali setelah melihat Maura terjatuh."Apa kau gila hah..!!Maura sedang hamil..!!kau berusaha mencelakainya..!!"Dewa langsung mm brutal dan mengganas menghajar Bayu tanpa ampun. Lelaki itu bahkan tak memberi kesempatan pada Bayu untuk menangkis pukulannya.Kedua lelaki itu tak peduli telah menimbulkan keributan dan menyita perhatian pengunjung restoran yang lain. Aksi mereka menjadi tontonan gratis bagi para tamu resto yang lain. Bahkan pihak keamanan resto pun tak bisa menghentikan keduanya.Ma

  • BUKAN IPAR PENGGODA   AKU AYAH DARI BAYINYA!! _1

    "Mas Bayu..."lirih Maura saat melihat siapa yang telah menarik lengannya dengan kasar."Maura..kenapa kamu ada di sini??dengan kakak iparmu??"Bayu memicingkan matanya pada Dewa."Mas...mas Bayu aku bisa jelasin. Ini..aku.."Maura gelagapan seperti seseorang yang sedang kepergok pacar sedang selingkuh."Maura,besok aku akan datang ke rumah bersama mamaku untuk melamar mu,tapi kamu..."Bayu nampak sangat emosi melihat Maura bersama Dewa di restoran itu."Hei,,bisa tolong lepaskan tanganmu??kau menyakiti lengan Maura!!"Dewa menepis tangan Bayu dari lengan Maura yang di pegang."Jangan ikut campur ya!!dasar ba****an..!!kamu sudah merusak masa depan Maura!!"tiba-tiba Bayu melayangkan pukulan ke wajah Dewa dan mengenai sudut bibir lelaki itu."Aakhh....mas Bayu..!!"pekik Maura terkejut."Mas,..mas Dewa gapapa??"Maura langsung memeriksa wajah Dewa yang terkena pukulan.Rupanya pukulan Bayu berhasil membuat sudut bibir Dewa berdarah.Maura terbelalak di buatnya."Mas Bayu..!!apaan sih??aku cuma

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MENJANDA SEBELUM MENIKAH? _2

    Gadis itu berulang kali mengucek matanya,tak percaya jika Dewa berada di hadapannya. Mungkin saja rasa laparnya membuat ia berhalusinasi."Auwh..."Maura memekik saat ia mencubit pipinya sendiri."Kenapa di cubit dek??"tanya Dewa sambil mengusap pipi Maura yang gadis itu cubit sendiri."Ini..beneran mas Dewa??aku nggak lagi mimpi??"tanya Maura masih tak percaya.Dewa tersenyum simpul dan mengangguk.Maura ikut tersenyum dan langsung memeluk erat lelaki itu."Mas Dewa baik -baik saja kan??mas Dewa belum mati kan??"tanya Maura melepas pelukannya dan meraba seluruh wajah lelaki yang berjongkok di hadapannya tersebut."Auwhh..sshh..."Dewa mendesis saat Maura tanpa sengaja menekan luka di keningnya yang masih di balut perban."Aduh..mas Dewa maaf!!aku nggak sengaja..!!sakit yah..??"Maura langsung panik dan mengipasi kening mantan iparnya tersebut.Sebenarnya hanya sedikit nyeri saja,namun lelaki itu suka dengan kekhawatiran dan perhatian gadis di hadapannya tersebut hingga lelaki itu pura -

  • BUKAN IPAR PENGGODA   MENJANDA SEBELUM MENIKAH? _1

    "Maura..!!"teriak Dewa saat tersadar dari pingsannya.Lelaki itu siuman setelah hampir satu jam tak sadarkan diri."Mas dewa!!"seru Mauli segera beranjak menghampiri Dewa."Mauli..di mana Maura??"tanya Dewa mencengkeram kedua pundak mantan istrinya tersebut ."Maura..??mana ku tahu mas!!lagian buat apa kamu menanyakan perempuan tak tahu diri itu?"tanya Mauli."Jangan bicara sembarangan kamu Mauli!!Maura perempuan baik -baik." Dewa tak suka dengan ucapan Mauli yang menjelekkan adiknya sendiri."Mana ada wanita baik -baik menggoda iparnya sendiri sampai hamil di luar nikah mas??""Jaga bicara mu Mauli!!Maura tak pernah menggodaku!!semua murni kecelakaan saat aku mabuk!!semua salahku,jangan pernah menuduh Maura seperti itu!!dia jelas tak seperti dirimu yang murahan!!!" Dewa yang baru sadar itu benar -benar emosi dengan setiap ucapan yang terlontar dari bibir mantan istrinya tersebut.''Apa bedanya aku dengan Maura mas??kalau aku murahan,Maura pun sama hal nya dengan ku,dia juga murahan k

  • BUKAN IPAR PENGGODA   JANGAN MATI DULU MAS!!

    "Maura please jangan nekat,mas mohon!!"gumam Dewa dalam perjalanan mengejar mobil taksi yang membawa Maura pergi.Dewa benar -benar takut jika Maura nekat lagi dan mencoba mengakhiri hidupnya. Tentu saja Dewa tidak ingin kehilangan bayi dalam kandungan Maura,bayi itu adalah keinginan Dewa sejak lama,memiliki keluarga kecil yang bahagia adalah impian setiap insan,walaupun hamilnya Maura karena insiden kecelakaan di malam terkutuk waktu itu,namun Dewa sudah bertekad akan bertanggung jawab untuk menikahinya jika sampai gadis itu benar -benar hamil. Dan ternyata,insiden malam itu benar -benar membuat Maura hamil.Seolah alam sedang mendukung,konfliknya dengan Mauli pun berakhir dengan perceraian di meja hijau. Hal ini tentu saja membuat Dewa semakin bertekad untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan menikahi Maura,terlebih saat ini ia tak terikat dengan siapapun.Hanya tinggal sedikit lagi,mobil Dewa akan berhasil menyalip taksi yang membawa Maura,namun saat hendak menyalip,dari a

  • BUKAN IPAR PENGGODA   BUKAN IPAR PENGGODA

    Sore ini,suasana berkabung masih begitu kental menyelimuti keluarga Oma Gayatri.Jenazah sang Oma baru saja di kebumikan,para warga yang datang melayat pun mulai satu persatu meninggalkan rumah duka.Mauli yang sedang pemotretan pun ikut hadir di pemakaman sore itu. Wanita itu mengundur jadwal pemotretannya di luar kota karena meninggalnya sang Oma."Plaaak...!!!"Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Maura hingga membekas kemerahan."Aku nggak nyangka dek!!ternyata kamu itu ipar maut!!"seru Mauli penuh emosi setelah mendengar kebenaran kehamilan Maura yang menyebabkan sang Oma serangan jantung dan langsung meninggal.Maura hanya bisa menangis dan menggeleng."Mauli cukup..!!Maura lagi hamil,jangan buat dia tertekan!"seru Dewa menarik tubuh mantan istrinya menjauh dari Maura yang terduduk di lantai setelah berlutut dan meminta maaf pada kakaknya tersebut karena telah mengandung benih iparnya."Nggak usah bela dia mas!!dia sengaja goda kamu kan??makanya kamu ngotot menceraikan aku,ru

DMCA.com Protection Status