Share

23. Dirujuk ke Psikiater

“Suara Alma kekencengan ya? Aduh, maaf ya, mama jadi gak enak.” mama menarik lengan Alma, “Minta maaf sama suami kamu.”

Alma melipat kedua tangannya, “Ogah.”

Adam memijat dahinya yang pusing. Ia baru saja tertidur setelah menyelesaikan jurnal penelitiannya, tapi harus terbangun dengan suara kencang Alma yang menyebut enggan satu kasur dengan Belle selamanya, membuatnya tersinggung dan harus mengambil sikap tegas.

“Kamu masuk kamar sana, mama juga mau tidur lagi.” mama melirik Adam, “Nak Adam, mama tinggal dulu ya.”

Adam mengangguk, “Maaf ya, ma tidurnya terganggu karena Alma.”

“Hehehe, gak papa, mama udah biasa kok.”

Setelah mama masuk ke dalam kamar, Adam duduk disamping Alma, “Ayo ke kamar.” pintanya dengan suara lembut.

“Gak. Kamu aja sana.”

Adam merebahkan dirinya di sofa, “Ya udah aku tidur disini juga deh.”

Alma melirik Adam tanpa bicara apa pun. Ia tetap ngambek dan enggan pindah ke dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status