Share

149. Keputusan Bulat

Alma memeluk suster Ruth amat erat. Dengan air mata yang tak berhenti turun, ia dengan terpaksa melepaskan diri dari pelukkan suster Ruth.

“Sus, maafin semua kesalahan aku ya. Sus harus janji, kita bakal jaga komunikasi. Aku juga janji pasti akan dateng ke acara tunangan apalagi pernikahan sus sama dokter Virza.”

Suster Ruth mengangguk sambil menangis.

Alma melirik Tiara yang sudah datang sepuluh menit lalu dan menungguinya dengan setia.

Tiara datang kesini untuk mewakili Mario yang tidak bisa hadir. Mario harus mengurus surat-surat pemting dengan pembeli propertinya. Alma mengerti. Mario sudah sangat baik memberikan uang empat belas milyar cash padanya, sehingga kini ia harus merelakan Mario mencari uang pengganti itu.

“Ra, maaf ya lama.”

Tiara tertawa, “Gak papa, Ma. Aku bisa nunggu lebih lama lagi.”

Alma menggeleng, “Aku gak mau ketemu mas Adam.”

Tiara diam.

“Kamu mau ketemu sama dia? Biar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status