Beranda / Romansa / BROKEN (INDONESIA) / 12. Dari Mana Kamu, Mas?

Share

12. Dari Mana Kamu, Mas?

Penulis: HANINA
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Enam bulan kemudian.

Sayang, kapan tanggal HPL nya? Mas mau siap-siap ambil cuti supaya bisa nemenin kamu saat lahiran nanti." Danu mendekati Risa yang sedang duduk di ruang tamu sambil membaca buku tentang kehamilan.

"Satu minggu lagi, Mas." Risa sebenarnya malas untuk memberitahukan tanggal HPL kelahiranya karena selama ini waktu periksa kandungan juga, Danu seolah tak peduli karena bila berjanji selalu tidak ditepati.

Tapi sebagian sudut hati kecil Risa, ia ingin ditemani oleh suaminya disaat proses bersalinya nanti. 'Ah mungkin ini keinginan sang jabang bayi.' batin Risa dengan senyum getirnya.

"kenapa Sayang, sakit lagi perutnya?"

"Nggak pa pa, Mas, pegel aja punggungnya." Risa ingin sekali menangis, tapi air matanya sudah mengering sejak ia mengetahui perselingkuhan suaminya. Baginya pantang untuk menangisi seorang suami yang menusuknya dari belakang. 'Bahkan dia tidak tahu bahwa sakit di perutku karena ulah dari tendangan bayi kami yang akan sebentar lagi lahir ke dunia. Kamu j
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BROKEN (INDONESIA)    13. Satria Hendi Bagaskara.

    "Darimana kamu mas, semalam?" Risa memandang Danu dengan tajam, kekecewaan yang besar terlihat dari sorot matanya. "Maaf, semalam mas------ "Sudahlah, tidak penting sama sekali semalam kamu ada dimana." Danu tersentil hatinya dengan jawaban sarkastik dari Risa. "Biar mas bantu." Danu segera meraih tangan Risa, ketika Risa berusaha turun dari ranjang. Tak sepatah kata pun keluar dari mulut Risa ketika Danu memapahnya berjalan ke kamar mandi. Danu cuma menebak, dan sepertinya tebakannya benar karena Risa tidak protes ketika ia menggiringnya masuk ke dalam kamar mandi.Setelah selesai, Danu kembali membantu Risa naik ke atas ranjang dan menggantungkan kembali botol infus ke tiang gantungan. "Mas keluar dulu, mau beli sarapan dan keperluan kamar mandi buat kamu. Sayang mau makan apa? Atau ada sesuatu yang mau dibeli?" &

  • BROKEN (INDONESIA)    14. Satria yang Malang

    Dua bulan kemudian."Oek …oek … oekk."Suara tangisan Satria membangunkan Risa, sejak sore hari bayi tampan itu rewel tanpa Risa tahu apa penyebabnya. Risa bangun memeriksa popoknya dan ternyata masih kering. Ia mengangkat bayi gembul itu lalu dipangkunya untuk diberi ASI. "Kamu lapar, Sayang." Risa membuka kancing atas piyamanya, diarahkan püting süsu ke mulut mungil Satria, namun bayi itu menolak dan menangis semakin kencang."Sayang, kenapa dengan Satria?" Danu mengucek matanya karena ikut terjaga dari tidurnya. Dua bulan ini, Danu benar-benar membuktikan janjinya. Tidak ada lagi drama berangkat pagi, pulang telat atau lembur di kantor. Ia menjadi suami dan ayah yang siaga.Dan untuk hati Risa, sebenarnya sudah tidak sama lagi rasa cintanya kepada Danu. Namun Risa tidak ingin, Satria tumbuh tanpa keluarga yang lengkap. Risa tahu bagaimana rasanya hidup dengan orang tua tunggal, walaupun ayahnya sangat menyayanginya. Namun masih ada kekosongan di ruang hatinya tanpa bisa tergantikan k

  • BROKEN (INDONESIA)    15. Pindah

    "Sayang, sudah bangun." Danu merasakan tubuh Risa bergetar di sela-sela tidurnya.Risa tergugu, menangis dalam diam. Buliran air mata tak terhitung, seberapa banyak yang telah keluar dari mata sembabnya. Ia sudah lelah berpikir, ia cuma bisa menyalahkan dirinya sendiri. Mungkin karena saat mengandung Satria, ia terlalu banyak pikiran. Seharusnya ia tidak usah peduli dengan perselingkuhan suaminya, seharusnya ia lebih peduli kepada janin yang sedang dikandungnya. Seandainya, seandainya beribu andai terus berputar di otaknya."Ini salahku, ini semua salahku. Seandainya waktu mengandung lebih memperhatikanya." Risa kembali menangis sesegukan sambil menatap langit-langit rumah sakit."Sayang, jangan menyalahkan diri sendiri, ini sudah takdir. Yang pantas disalahkan adalah Mas, Mas yang sibuk dengan pekerjaan dan mengabaikan kalian berdua selama ini. Bahkan, Mas tidak pernah mengantarmu cek kandungan. Maafkan Mas, Sayang, tolong jangan begini. Satria butuh kita, terutama Kamu." Danu menggen

  • BROKEN (INDONESIA)    16. Operasi

    Halo pa, Risa ingin pindah ke Jakarta, secepatnya. Nanti, Risa jelaskan. Papa, siap-siap aja di sana." "Sayang, kita akan pindah ke Jakarta? Kenapa nggak ngomong dulu sama, Mas." Danu kaget dengan keputusan Risa yang mendadak."Kalau Mas Danu nggak mau ikut pindah juga nggak pa pa." Risa berkata dengan raut wajah yang tenang."Bukan begitu, maksud Mas. Tentu kalau Sayang dan Satria pindah, pasti Mas juga pindah. Kemana pun, kita harus bersama. Karena cuma kalian berdua yang Mas punya.""Di Jakarta ada Papa dan Bik Sumi yang akan membantuku untuk merawat Satria. Apa pun akan ku lakukan untuk Satria, walaupun tanpa persetujuanmu, Mas. Lebih baik aku kehilanganmu daripada kehilangan Satria." Risa berlalu meninggalkan Danu yang berdiri mematung mendengar kalimat sindiran istrinya.'Risa kenapa lagi, sih? Bukankah selama dua bulan ini aku telah berubah? Mungkinkah ia tahu tentang perselingkuhanku dulu bersama Karin?' Danu mengacak rambutnya frustasi lalu mengejar Risa yang berjalan entah k

  • BROKEN (INDONESIA)    17. Bertemu Karin Lagi

    Selama satu bulan lebih Risa dan Danu tinggal di Singapura demi pengobatan Satria. Satria di rawat dalam pengawasan khusus dokter spesialis jantung Beni Dewanto teman baik Hendi Bagaskara, papanya Risa, di rumah sakit Mount Elizabeth Singapura.Selama di Singapura Risa dan Danu menyewa apartemen yang jaraknya lebih dekat dengan rumah sakit agar memudahkanya untuk pulang pergi ketika akan istirahat atau mandi. Hendi mempunyai beberapa properti dan apartemen namun sayang karena jaraknya terlalu jauh dari rumah sakit, Risa memutuskan untuk menyewa saja agar lebih efisien.Hendi sendiri akan datang dua minggu sekali mengunjungi cucunya di karenakan bisnisnya yang tidak bisa di tinggal dan masalah kesehatan yang tidak memungkinkan ia untuk bolak-balik Jakarta-Singapura.Dengan kesabaran dan do'a yang selalu di panjatkan serta usaha para tim dokter, akhirnya operasi berjalan dengan lancar walau sempat terjadi ketegangan ketika jantung Satria berhenti berdetak, beberapadetik. Namun selanjutny

  • BROKEN (INDONESIA)    18. Hati Yang Mulai Goyah

    "Mas Danu, Mas …? Mas Danu, selama tiga bulan ini kemana aja?"Darah Danu berdesir hebat ketika merasakan kembali dèkapan hangat dari Karin, wanita yang selama ini menjadi penguasa hatinya hingga detik ini. Hatinya bergejolak karena perang batin di antara ingin menolak atau menerima sapaan kata rindu yang diungkapkan oleh Karin di sela isak tangis yang terdengar sangat menyayat hati. Namun bayangan celotehan Satria yang riang saat dalam gendongan menyadarkannya untuk tidak jatuh kembali ke lubang yang sama."Jangan gitu Rin, lepas, nggak enak kalau dilihat sama tetangga." ucap Danu dengan suara dingin yang dibuat-buat."Mas, tega kamu ya, setelah apa yang kita lalui bersama." Karin semakin mengeratkan pèlukannya. Ia sengaja memèluknya di ruang terbuka agar Danu tak bisa menghindarinya.Danu was-was setelah menyadari ada beberapa orang yang lewat dengan memandang aneh ke arah mereka berdua."Rin, lepas dulu, banyak orang yang nglihatin kita. Masuk dulu, deh." Akhirnya Danu kalah karena

  • BROKEN (INDONESIA)    19. Lubang Yang Sama

    "Aku hanya butuh kamu, Mas. Obatku adalah kamu." Karin mencengkeram bajunya Danu."Aww …" Karin pura-pura mengaduh kesakitan."Hati-hati, jangan bergerak berlebihan. Luka di tanganmu bisa berdarah lagi." Danu meraih tangan Karin yang terluka lalu meniup dengan napasnya untuk mengurangi rasa sakit. Pandangan mereka bertemu, gejolak cinta di antara keduanya kembali muncul untuk memporak porandakan batasan yang telah Danu bangun dengan susah payah."Mas …." suara Karin sangat merdu menerpa indera pendengaran Danu. Mata Karin yang berkaca-kaca, serta bibir Karin yang merah menyala tergigit ke bawah membuat Jantung Danu bagai terkena sengatan aliran listrik ribuan volt."Rin …." suara Danu mulai serak.Lalu … entah siapa yang memulai, kini mereka sedang berciùman dengan sangat panas. Napas mereka terengah sesaat setelah Danu tiba-tiba saja menghentikan ciùmannya.Karin sangat kecewa karena Danu berhenti menciùmnya. Ia berharap Danu kembali hangat dan mengulang kembali rajutan kasih asmara d

  • BROKEN (INDONESIA)    20. Dua Janji

    "Mas, Mas Danu harus janji untuk tidak meninggalkanku.""Aku ….""Mas, aku cuma minta sedikit cintamu, tidak lebih." Karin berkaca-kaca, matanya tak henti mengeluarkan air mata. Ia masih bersimpuh di hadapan Danu sambil menggenggam tangan Danu penuh harap."Tapi aku sudah janji dengan Risa dan Satria untuk tidak lagi menduakan mereka, Rin." Danu menghela napasnya."Mas, aku nggak minta diprioritaskan. Aku juga nggak nyuruh mas untuk meninggalkan Risa dan Anakmu. Kita nggak usah sering bertemu dan komunikasi. Sebulan sekali atau dua bulan sekali juga nggak pa pa. Yang terpenting kita masih berhubungan. Aku sungguh sangat mencintaimu, Mas. Aku nggak sanggup hidup tanpamu. Aku mohon ya …?""Tapi itu nggak adil buat kamu dan Risa. Kamu akan kesepian bila kita jarang bertemu dan Risa akan sakit hati karena aku mengulangi kesalahanku. Juga bagiku semakin tersiksa bila harus berpura-pura di depan Risa dan menahan rindu padamu." Danu meremas rambutnya frustasi."Mas jangan khawatir, kita jaga

Bab terbaru

  • BROKEN (INDONESIA)    99. Selamanya Bahagia

    Delapan belas tahun telah berlalu, tapi pernikahan kedua Danu dan Risa semakin romantis. Walaupun umur keduanya tidak lagi muda. Seperti saat ini, di taman belakang saat sore hari, Danu dan Risa menghabiskan waktu bersama pada hari sabtu, minggu atau hari libur lainnya. Mereka akan duduk berdua sambil berpelukan dan bercerita keseharian mereka ketika tidak bersama. Danu akan bercerita keadaan kantor beserta permasalahannya dan Risa bercerita tentang keadaan rumah dan Satria. Bocah bule yang ditemukan di depan pintu yayasan sosial milik Risa itu kini tumbuh sebagai remaja tampan dan sangat aktif. Dingin di luar tapi sangat cerewet di saat-saat tertentu. Seperti saat ini, remaja tampan itu sudah menggoda kedua orang tua angkatnya dengan bercie-cie ria. "Astaga, kalian, mataku ternodai." goda Satria yang tiba-tiba muncul lalu mengolok kemesraan Danu dan Risa. "Kamu juga gitu, nanti, kalau udah ketemu cewek yang kamu suka." jawab Danu yang belum mau melepaskan pinggang istrinya. "Ish …

  • BROKEN (INDONESIA)    98. Akhir Bahagia

    Hati Danu seakan ingin melompat dari dalam dadanya. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, takut jika yang dilihatnya adalah halusinasi. Dengan mencubit kulit di lengannya, laki-lski itu memastikan jika yang dilihatnya adalah kenyataan. "Mas Danu," panggil Risa lirih. "Mas." "Eh iya," Danu terlonjak dengan panggilan Risa. Ia bangun dari ranjang lalu mendekati Risa. "Sayang," Danu menangkup wajah Risa yang malam ini terlihat sangat cantik dengan sentuhan make-up minimalis. "Malam ini …?" Risa menganggukkan kepalanya yang disambut senyum lebar dari bibir tipisnya Danu. "Maaf, telah membuat Mas, menunggu lama." "Tidak apa, Mas rela menunggumu." Danu langsung memèluk tubuhnya Risa dengan erat sambil mengècupi puncak kepalanya. Ia menarik kedua tongkat yang menyangga tubuhnya Risa lalu mengangkat tubuh mungil itu ke atas rànjang. Dengan pelan-pelan, Danu membaringkan tubuh istrinya. Pandangan mereka bertemu, Risa tersipu malu ketika suaminya menatapnya dengan lekat. Tatapan mata itu

  • BROKEN (INDONESIA)    97. Mas Danu

    Risa kaget, ia tentu merasakan tonjolan itu. Ia juga paham jika Danu sedang terangsang. Salahnya, ia tergesa-gesa sehingga tidak sengaja terpeleset lalu mengakibatkan insiden yang tidak diinginkannya. "M-maaf," ucap Risa dengan malu-malu. Sebenarnya sudah satu bulan yang lalu ia sudah membuka hatinya untuk menerima kehadiran Danu seutuhnya sebagai seorang suami. Dirinya pun sudah siap jika suatu saat, Danu meminta haknya. Namun ia malu untuk mengatakannya, ketulusan Danu dan perhatiannya selama ini. Dapat Risa rasakan jika tidak pura-pura atau dibuat-buat. Ia juga bisa melihat, tatapan penuh cinta dari Danu selaku ditujukan padanya ketika mereka berhadapan. Jujur, ia sedikit minder dengan keadaan fisiknya yang cacat, yang hanya mempunyai satu kaki. "Oh, tidak apa, kamu baik-baik saja, sayang. Eh … R-ris," mulut Danu selaku gatal untuk memanggil istri tercintanya itu dengan sebutan sayang. "A-aku baik-baik saja, Dan." Risa tak kalah canggung. Posisi mereka dan keadaan dirinya yang ha

  • BROKEN (INDONESIA)    96. Insiden Manis

    "Dan," panggil Risa setelah mendengar nama Karin. Saat ini mereka sedang berada di ruang makan untuk sarapan. "Ris, Karin, meninggal tadi malam di rumah sakit pusat rehabilitasi penyakit AIDS." jelas Danu, yang tahu jika Risa penasaran dengan panggilan telepon yang baru dijawabnya dan menyebutkan nama Karin. "Sebaiknya kamu cuti untuk menghadiri proses pemakamannya Karin. Bagaimanapun, dia pernah menjadi bagian penting dalam hidupmu." ucap Risa tulus. "Ris, kamu …?" "Aku sudah memaafkannya, aku pikir, semua sudah takdir dari Tuhan." "Terima kasih, Ris." Danu tidak menyangka, Risa akan begitu mudah memaafkan kesalahan Karin yang begitu besar padanya di masa lampau. Hati wanita itu sangat baik."Aku tidak bisa ikut, kondisiku yang begini, tidak memungkinkan dan tidak ada yang mengurus Satria.""Benar, sebaiknya, kamu di rumah, jagain Satria." Danu pikir, keputusan itu sudah tepat demi kebaikan semua. "Sudah, sana cepat berangkat sebelum jalanan ramai, daripada terjebak macet nanti.

  • BROKEN (INDONESIA)    95. Berita Duka

    "Bagaimana bisa?" Risa terperangah mendengar pengakuan dosa dari Karin. Seketika dadanya terasa sesak, Papa yang sangat dicintainya meninggal gara-gara mantan madunya."Maafkan aku, Ris, aku ….""Katakan padaku, bagaimana, Papa, bisa meninggal?" titah Risa."Setelah kelahiran Satria, Mas Danu, mulai menjauhiku. Dia memutuskan untuk meninggalkanku demi Satria. Ia merasa bersalah dengan keadaan Satria yang mengidap penyakit gagal jantung. Mas Danu merasa, semua karena kesalahannya. Sewaktu, kamu, mengandung, Mas Danu tidak memperhatikanmu karena sibuk mengurusku. Ia ingin menebus kesalahannya dengan merawat Satria dan meninggalkanku.""Aku yang sudah terbiasa mendapatkan perhatian dan uang jajan darinya. Merasa

  • BROKEN (INDONESIA)    94. Memohon Pengampunan

    Mereka saling berpandangan.Danu mengerjap beberapa kali karena tidak percaya melihat kehadiran Karin di depan matanya. Mantan istri sirinya yang dulu terlihat sangat cantik dan sèksi itu sekarang terlihat layu. Karin memakai kaos dan celana training panjang yang menutupi seluruh lekuk tubuhnya. Pakaian ketat yang sudah menjadi ciri khasnya tak terlihat hari ini. Mukanya kusam tanpa make up, kulitnya tampak kering tidak seperti dulu yang terlihat glowing dan terawat."Mas Danu ….""K-karin."Karin langsung bersimpuh dihadapan Danu."Ada apa? Jangan begini, malu dilihat orang." Danu beringsut mundur ke belakang."Mas, Mas Danu, tolong aku." tangis Karin mulai pecah.

  • BROKEN (INDONESIA)    93. Bertemu Karin 2

    "Oh ya …," Mata Karin terbelalak namun kemudian berubah sendu. "Syukurlah kalau mereka bersama lagi." "Apa maksud Lo?" "Gue yang jadi duri di pernikahan mereka." jawab Karin dengan lemah. "Rin, cerita dong, ada apa sebenarnya sama Elo? Setiap rumah sakit Elo datangi. Sebenarnya Elo sakit apa?" tanya Sisi. "Atau bener, Elo hamil? Siapa bapaknya, biar kita berdua yang datangi minta pertanggung jawaban." Kali ini Tata angkat bicara. Karin hanya menggeleng. "Terus ngapain Elo nolak tawaran untuk jadi sugar babynya Tuan Adrian?" Sisi keheranan. "Sampai kapan Elo hidup menderita, tinggal di kontrakan sempit ini sedangkan mantan suami

  • BROKEN (INDONESIA)    92. Pernikahan Kedua

    Keesokan harinya.Sesuai kesepakatan bersama, pernikahan Risa dan Danu untuk yang kedua kalinya akan dilaksanakan di KUA secara sederhana sesuai dengan permintaan Risa. Tadinya Sinta tidak setuju. Bagaimanapun Sinta ingin mengadakan syukuran kecil-kecilan dari kalangan staf panti dan keluarga. Namun Risa yang bersikeras menolak, membuat Sinta tidak berani memaksakan kehendaknya. Setidaknya ia berhasil memaksa Risa untuk memakai kebaya pengantin berwarna putih. Agar terlihat lebih sacral di hari penting ini."Sudah siap!" Sinta menyembulkan kepalanya dari balik pintu."Sedikit lagi, Bu." jawab sang make up artis yang disewa oleh Sinta."Oke, teruskan saja, Mbak. Saya tunggu di sini." Sinta mengambil kursi lalu duduk tidak jauh dari Risa. Ia memandang Risa yang sedang disa

  • BROKEN (INDONESIA)    91. Karma

    Satu bulan kemudian."Bagaimana? Nggak mungkin kamu terus- terusan menggantung perasaan mereka, Ris?" Sinta yang sedang menimang Satria, menanyakan keputusannya tentang dua lamaran dari dua orang yang berbeda.Risa diam, bimbang dengan pilihannya."Kamu juga harus memikirkan Satria, jika kamu sudah memutuskan untuk merawatnya. Harus menyiapkan juga lingkungan pendukung untuk tumbuh kembangnya. Bukan hanya harta, tapi kelengkapan sebuah keluarga yang akan membentuk kesehatan psikisnya. Seorang anak memerlukan poker lengkap,seorang Ayah dan ibu yang akan menjadi panutan sekaligus pelindungnya. Kasih sayang dari dua orang tua, jauh lebih baik dibandingkan dengan seorang single parents. Kamu sendiri sudah pernah merasakannya, bukan?""Iya, Ma, aku tahu." Risa menatap lekat S

DMCA.com Protection Status