Share

Penglihatan Masa Lalu

“Jangan korbankan kebahagiaan Aya. Lebih baik kamu bawa aku pulang ke rumah.” Sang Ratu menutup mata setelah mengucapkan kata demikian.

Sudah sejak lama Amira tahu Aya menanti Saka kembali dengan penuh harapan. Lalu ketika ada kesempatan bersama Saka harus berkorban demi kehidupan Amira. Lebih baik dia saja yang mati.

“Lagi pula darah Saka tidak cocok dengan Gusti Ratu,” ucap Guru Wirata.

“Alasannya?” tanya Abhiseka.

“Sudah jelas sekali, Saka harimau jantan dan Ratu perempuan biasa. Tidak akan ada keuntungan sama sekali. Lebih baik cari yang betina juga, Gusti Prabu.”

“Iya, baiklah, aku hanya ingin istriku lekas sembuh saja.”

Cahaya tak lagi menatap ayahandanya dengan penuh kebencian. Ya, tidak apa-apa baginya untuk membakar gunung untuk yang kedua kalinya. Rencananya tadi begitu.

“Untuk sekarang, Gusti Ratu bisa bertahan. Saka, kau sebarkanlah kabar ini, siapa yang bersedia akan diberikan hadiah. Cepatlah, agar semua berjalan lancar.” Perintah Guru Wirata.

Lelaki itu pergi dar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status