Share

Bulan Purnama

Situasi kantor eskpor furniture saat ini sangat sibuk. Pesanan domestik membludak karena trend renovasi kamar. Telepon, whatsapp, pesan, e-mail, bahkan inbox di sosial media sangat ramai akan yang betulan beli atau hanya sekedar basa-basi. Arya dan rekan sedikit kewalahan setelah saling tertawa karena pesanan divan prisma segilima.

Sudah kurang lebih 3 jam mereka saling membalas segala pesan, e-mail dan telepon juga merancang segala jenis janji temu untuk mendiskusikan barang. Total pesanan yang entah berapa belum sempat mereka rekap masih terus bertambah hingga mereka harus lembur hari ini. Sekarang cahaya matahari sudah mulai menghilang terganti gelap dan suasana panas karena emisi gas dari orang-orang yang bubar kantor.

“Man, janji temu dalam kota minggu ini penuh ga?” tanya Arya yang mengintip dari balik meja kerjanya ke luar ruang kantor.

Lukman mengangguk. “Full sampe Minggu. Guys kita punya jam tambahan ya.” jawab Lukman disambung memberikan pengum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status