Share

Bab 29

last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-12 20:05:40

"Ada yang ingin Farhan bicarakan Pa, Ma." ucap Farhan malam itu, ingin segera masalah nya dengan Gendis selesai.

Gendis juga terlihat duduk, sambil menunduk. Belum hilang rasa sedihnya karena Putra sudah di ambil oleh Ayah kandungnya, kini Farhan memaksanya, untuk segera membicarakan perceraian kepada Mama Papanya.

"Ada apa Nak? Apakah ini soal Putra lagi?" tanya Ambar, karena kemarin baru saja menjenguk Putra di rumah sakit.

"Kalian berdua kemari, terus yang jaga Putra siapa?" tanya Drajat, menatap heran kedua anak mantunya itu.

Farhan terlihat menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan, supaya merasa lebih tenang.

Ia berharap Mamanya akan baik-baik saja setelah ia mengatakan yang sebenarnya nanti.

Karena ia sudah tidak mau berlarut-larut lagi, hidup bersama Gendis.

"Sebenarnya, Putra bukanlah darah daging Farhan Ma, Pa.." ucap lelaki itu, tanpa berani menatap wajah kedua orangtuanya.

Mendengar itu, Ambar dan juga suaminya sangat terkejut.

"Apa maksud uca
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 30

    Sepanjang perjalanan menuju kantor, Farhan jadi kepikiran dengan ucapan istrinya tadi."Benarkah Gendis sedang hamil?!" gumamnya merasa jengkel sendiri, hingga memukul kemudi mobilnya keras."Bagaimana jika dia benar-benar hamil? itu artinya aku tidak bisa segera menceraikan nya, dan kembali rujuk kepada Aisyah!" gumamnya, bermonolog sendiri.Ia segera teringat, kapan terakhir kalinya mereka melakukan hubungan suami istri. Saat itu mereka melakukan nya di hotel Singapore, saat mengantarkan Putra berobat.Farhan tak dapat menahan hasratnya kala itu, dan mengajak istrinya bercinta, walau sedang lelah mengurus Putra yang sakit.Shiit!! Kenapa waktu itu aku harus menyentuhnya!Dengan kesal, Farhan melajukan mobilnya, menuju kantor.Untung nya, meski saat ini ia sedang banyak beban pikiran, tapi ia masih bisa menghandel semua pekerjaan nya dengan baik.Sesampainya di kantor, Farhan menatap lama ke foto keluarga nya dulu, saat masih bersama Aisyah.Sedang apa mereka sekarang? gumamnya, mera

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 31

    Gendis masih belum tahu, akan pergi kemana dia sekarang?Ia sudah tak lagi mempunyai siapa-siapa, karena kedua orangtuanya juga sudah tidak ada.Ada rasa menyesal, kenapa harus pergi dari rumah mertuanya.Haruskah sekarang ia kembali saja,? "Tidak! aku tidak akan pernah kembali lagi ke rumah itu!" geramnya masih merasa sangat jengkel terhadap sikap Farhan kepada nya."Mau kemana ini Mbak?" tanya sopir taksi, yang belum juga mendapatkan perintah arah tujuan.Gendis segera teringat dengan salah satu sahabatnya dulu, sahabat SMA nya, yang konon telah sukses di kota ini.Ia masih ingat, sahabatnya itu tinggal di sebuah kawasan elit, di pusat kota."Apa aku coba hubungi Salsa aja ya?" gumamnya, merasa buntu karena tak punya saudara di kota ini.Gendis segera mengambil ponselnya dalam tas, dan mencari kontak teman lamanya itu."Ah..ini dia!" serunya saat menemukan nomor kontak Salsa, teman nongkrong nya dulu.Teman yang sudah lama tidak saling kontak, karena kesibukan masing-masing.Sebena

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 32

    "Mas Farhan cepat pulang! Bapak Mas, Bapak!" seru Mbok Karsih pembantu di rumah Mama Papanya, meneleponnya dengan panik."Papa kenapa Mbok?!" seru Farhan yang tadinya baru bangun tidur dan masih di dalam mobilnya, karena semalaman tak pulang, hanya berkeliling tak tentu arah tujuan, segera membuka matanya dengan sempurna, saat Mbok Karsih dengan panik, menelepon dan mengabarkan tentang kondisi Papanya sekarang."Bapak di bawa ke rumah sakit Mas, gara-gara jatuh di kamar mandi subuh tadi." ucap Mbok Karsih, terdengar hendak menangis dari suaranya.Tanpa bertanya lagi, Farhan segera mematikan ponselnya, dan menyalakan mesin mobilnya, untuk segera berangkat pulang, menuju rumahnya.Pikirannya benar-benar kalut sekarang, dengan kecepatan tinggi, dia melajukan mobil Pajero keluaran terbaru miliknya, dengan rasa cemas yang menyelimuti dirinya."Ya Allah, apa lagi ini..?" keluhnya dalan hati, berharap sang Papa baik-baik saja.Selama ini Papanya jarang sakit, dan selalu terlihat bugar.Baru

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 33

    Farhan akhirnya memutuskan untuk hadir di acara pernikahan mantan istrinya, karena tak ingin di anggap tidak menghargai undangan mereka.Karena setelah Hanan memberinya surat undangan, Aisyah juga mengundang dirinya, dan juga Papa Mamanya untuk hadir, melalui sambungan telepon.Walau dengan hati yang hancur berkeping keping, tapi Farhan berusaha keras untuk terlihat kuat, dan biasa saja.Sengaja ia tidak memberi tahu Papa Mamanya, tentang pernikahan Aisyah.Ia takut, Mamanya akan bersedih mendengar berita itu, mengingat Mamanya itu masih sangat berharap, jika Aisyah mau kembali menjadi menantunya.Dengan mengenakan hem yang dulu di pilihkan oleh Aisyah ketika masih menjadi istrinya dulu, Farhan berangkat menuju kota tempat Aisyah dan anak-anak nya berada.Ia berharap, setidaknya Aisyah bisa mengenang kebersamaan mereka dulu, tentang kehidupan mereka yang membahagiakan, dan juga harmonis.Sungguh, Farhan sangat merindukan masa-masa indah saat bersama Aisyah dulu.Andai ia tahu, jika de

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 34

    "Silahkan tunggu disini, sebentar lagi Pak Roy akan hadir bersama istrinya." ucap asisten sang bos, mempersilahkan Farhan dan rekannya, untuk duduk menunggu di tempat makan hotel. Farhan dan para rekannya mengangguk, mengerti. Selama ini mereka belum pernah tahu siapa istri sebenarnya bos mereka itu, karena setahu mereka, sang bos selalu membawa perempuan yang berbeda saat acara keluar, seperti ini. "Kira-kira kali ini siapa ya yang jadi istri si Bos.. " ucap bu Leni, yang menjadi rekan kerja Farhan di kantor baru, dan sudah cukup lama menjadi anak buah Roy. Johan dan Anita menggedikkan bahu mereka, karena memang sudah bukan rahasia lagi, tentang kelakuan bos mereka itu, yang selalu bergonta ganti pasangan. Farhan tak menggubris pembicaraan para rekannya, dan memilih sibuk dengan ponselnya, menanyakan kabar kedua orang tuanya. "Selamat malam teman-teman! Maaf sudah menunggu lama." suara bariton Pak Roy terdengar, membuat semua orang yang ada di situ seketika mengangkat kepalanya,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 35

    Sore itu Hanan langsung mengantar sang istri ke dokter spesialis kandungan, untuk periksa. Umi Hanan dan Aminah juga ikut, ingin mengantar dan mengetahui perkembangan kandungan Aisyah. "Semoga saja kembar Ya Mi, Abang kan dulu anak kembar kan?" ucap Aminah, kepada Uminya. Umi Hanan mengangguk, Aisyah yang duduk di sebelah ibu mertuanya itu, segera menoleh. "Benarkah Umi?" tanya Aisyah, yang baru mendengar hal itu. "Iya Nak, dulu suami kamu ini, adalah anak kembar. Tapi sayang, adik kembarnya meninggal dalam kandungan." ucap Umi Hanan, teringat dengan masa lalunya dulu. Aisyah mengangguk-angguk. Di selingi obrolan, tak terasa kini mereka telah sampai di tempat praktek dokter. Aminah dan Umi nya tampak antusias menggandeng lengan Aisyah, hingga membuat Aisyah merasa tak enak sendiri. Hanan hanya terkekeh melihat pemandangan itu di depannya. Setelah mengantri sebentar, akhirnya Aisyah di panggil masuk. "Alhamdulillah, semuanya baik, dan usia kandungan sudah memasuki 4 minggu."

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-18
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 1

    "Pergilah Mas, kejar saja kebahagiaan mu.." tutur perempuan berkerudung lebar itu, tanpa menatap wajah suaminya sama sekali, saat sang suami meminta izin kepadanya, untuk menikahi wanita yang telah menjadi cinta pertamanya dulu."Tapi aku ingin, kamu tetap disini Aisyah.." ucap lelaki tampan bertubuh tegap itu, menyentuh pundak istrinya pelan, yang berdiri membelakanginya, menyembunyikan sebak di wajahnya."Aku ingin kamu dan juga anak-anak, tetap disini, tetaplah menjadi istriku Aisyah, Gendis bersedia menjadi yang kedua, dan aku berjanji, akan tetap berlaku adil kepada kalian." ucap Farhan, tak mau di cap sebagai lelaki yang menelantarkan anak istri, karena kedatangan wanita yang lain, selain itu, sebenarnya ia juga tidak mau kehilangan anak dan istrinya, walau terpaksa harus menyakiti hati Aisyah seperti ini.Gendis, wanita yang selama ini telah terpatri di hatinya, kisah cinta lama yang belum usai di antara keduanya, membuatnya kini nekat meminta izin kepada wanita cantik bernama

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 2

    "Maafkan anak Mama ya Sayang!" ucap Ambar malam itu, sambil menangis, memeluk menantu kesayanganya itu.Drajat Papa Farhan juga hanya dapat menghela nafasnya kasar, sambil menatap iba, ke arah Aisyah, menantunya."Farhan benar-benar keterlaluan, dia bahkan tak mendengarkan nasihat Papa dan Mama. Dia ngotot akan tetap menikahi Gendis." raung Ambar, merasa kecewa dengan keputusan putra sulungnya."Aisyah tidak apa-apa kok Ma.." jawab Aisyah berusaha tidak menangis di depan mertuanya.Ia ingin bersikap tegar, dengan masalah yang sedang ia hadapi."Mama benar-benar malu kepada Abah dan Umi kamu, Nak. Juga keluarga besar kamu yang lain, apa yang akan mereka katakan, jika tahu dengan masalah ini?!" ucap Ambar, masih berderai air mata."Padahal dulu Mama yang ngotot untuk menjodohkan kalian kepada Ummi Salma, tapi sekarang? Ya Allah.. mereka pasti sangat kecewa kepada kami Nak.." ucap Ambar lagi, menggenggam kedua tangan sang menantu.Aisyah hanya dapat tersenyum getir mendengar itu.Ia mem

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27

Bab terbaru

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 35

    Sore itu Hanan langsung mengantar sang istri ke dokter spesialis kandungan, untuk periksa. Umi Hanan dan Aminah juga ikut, ingin mengantar dan mengetahui perkembangan kandungan Aisyah. "Semoga saja kembar Ya Mi, Abang kan dulu anak kembar kan?" ucap Aminah, kepada Uminya. Umi Hanan mengangguk, Aisyah yang duduk di sebelah ibu mertuanya itu, segera menoleh. "Benarkah Umi?" tanya Aisyah, yang baru mendengar hal itu. "Iya Nak, dulu suami kamu ini, adalah anak kembar. Tapi sayang, adik kembarnya meninggal dalam kandungan." ucap Umi Hanan, teringat dengan masa lalunya dulu. Aisyah mengangguk-angguk. Di selingi obrolan, tak terasa kini mereka telah sampai di tempat praktek dokter. Aminah dan Umi nya tampak antusias menggandeng lengan Aisyah, hingga membuat Aisyah merasa tak enak sendiri. Hanan hanya terkekeh melihat pemandangan itu di depannya. Setelah mengantri sebentar, akhirnya Aisyah di panggil masuk. "Alhamdulillah, semuanya baik, dan usia kandungan sudah memasuki 4 minggu."

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 34

    "Silahkan tunggu disini, sebentar lagi Pak Roy akan hadir bersama istrinya." ucap asisten sang bos, mempersilahkan Farhan dan rekannya, untuk duduk menunggu di tempat makan hotel. Farhan dan para rekannya mengangguk, mengerti. Selama ini mereka belum pernah tahu siapa istri sebenarnya bos mereka itu, karena setahu mereka, sang bos selalu membawa perempuan yang berbeda saat acara keluar, seperti ini. "Kira-kira kali ini siapa ya yang jadi istri si Bos.. " ucap bu Leni, yang menjadi rekan kerja Farhan di kantor baru, dan sudah cukup lama menjadi anak buah Roy. Johan dan Anita menggedikkan bahu mereka, karena memang sudah bukan rahasia lagi, tentang kelakuan bos mereka itu, yang selalu bergonta ganti pasangan. Farhan tak menggubris pembicaraan para rekannya, dan memilih sibuk dengan ponselnya, menanyakan kabar kedua orang tuanya. "Selamat malam teman-teman! Maaf sudah menunggu lama." suara bariton Pak Roy terdengar, membuat semua orang yang ada di situ seketika mengangkat kepalanya,

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 33

    Farhan akhirnya memutuskan untuk hadir di acara pernikahan mantan istrinya, karena tak ingin di anggap tidak menghargai undangan mereka.Karena setelah Hanan memberinya surat undangan, Aisyah juga mengundang dirinya, dan juga Papa Mamanya untuk hadir, melalui sambungan telepon.Walau dengan hati yang hancur berkeping keping, tapi Farhan berusaha keras untuk terlihat kuat, dan biasa saja.Sengaja ia tidak memberi tahu Papa Mamanya, tentang pernikahan Aisyah.Ia takut, Mamanya akan bersedih mendengar berita itu, mengingat Mamanya itu masih sangat berharap, jika Aisyah mau kembali menjadi menantunya.Dengan mengenakan hem yang dulu di pilihkan oleh Aisyah ketika masih menjadi istrinya dulu, Farhan berangkat menuju kota tempat Aisyah dan anak-anak nya berada.Ia berharap, setidaknya Aisyah bisa mengenang kebersamaan mereka dulu, tentang kehidupan mereka yang membahagiakan, dan juga harmonis.Sungguh, Farhan sangat merindukan masa-masa indah saat bersama Aisyah dulu.Andai ia tahu, jika de

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 32

    "Mas Farhan cepat pulang! Bapak Mas, Bapak!" seru Mbok Karsih pembantu di rumah Mama Papanya, meneleponnya dengan panik."Papa kenapa Mbok?!" seru Farhan yang tadinya baru bangun tidur dan masih di dalam mobilnya, karena semalaman tak pulang, hanya berkeliling tak tentu arah tujuan, segera membuka matanya dengan sempurna, saat Mbok Karsih dengan panik, menelepon dan mengabarkan tentang kondisi Papanya sekarang."Bapak di bawa ke rumah sakit Mas, gara-gara jatuh di kamar mandi subuh tadi." ucap Mbok Karsih, terdengar hendak menangis dari suaranya.Tanpa bertanya lagi, Farhan segera mematikan ponselnya, dan menyalakan mesin mobilnya, untuk segera berangkat pulang, menuju rumahnya.Pikirannya benar-benar kalut sekarang, dengan kecepatan tinggi, dia melajukan mobil Pajero keluaran terbaru miliknya, dengan rasa cemas yang menyelimuti dirinya."Ya Allah, apa lagi ini..?" keluhnya dalan hati, berharap sang Papa baik-baik saja.Selama ini Papanya jarang sakit, dan selalu terlihat bugar.Baru

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 31

    Gendis masih belum tahu, akan pergi kemana dia sekarang?Ia sudah tak lagi mempunyai siapa-siapa, karena kedua orangtuanya juga sudah tidak ada.Ada rasa menyesal, kenapa harus pergi dari rumah mertuanya.Haruskah sekarang ia kembali saja,? "Tidak! aku tidak akan pernah kembali lagi ke rumah itu!" geramnya masih merasa sangat jengkel terhadap sikap Farhan kepada nya."Mau kemana ini Mbak?" tanya sopir taksi, yang belum juga mendapatkan perintah arah tujuan.Gendis segera teringat dengan salah satu sahabatnya dulu, sahabat SMA nya, yang konon telah sukses di kota ini.Ia masih ingat, sahabatnya itu tinggal di sebuah kawasan elit, di pusat kota."Apa aku coba hubungi Salsa aja ya?" gumamnya, merasa buntu karena tak punya saudara di kota ini.Gendis segera mengambil ponselnya dalam tas, dan mencari kontak teman lamanya itu."Ah..ini dia!" serunya saat menemukan nomor kontak Salsa, teman nongkrong nya dulu.Teman yang sudah lama tidak saling kontak, karena kesibukan masing-masing.Sebena

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 30

    Sepanjang perjalanan menuju kantor, Farhan jadi kepikiran dengan ucapan istrinya tadi."Benarkah Gendis sedang hamil?!" gumamnya merasa jengkel sendiri, hingga memukul kemudi mobilnya keras."Bagaimana jika dia benar-benar hamil? itu artinya aku tidak bisa segera menceraikan nya, dan kembali rujuk kepada Aisyah!" gumamnya, bermonolog sendiri.Ia segera teringat, kapan terakhir kalinya mereka melakukan hubungan suami istri. Saat itu mereka melakukan nya di hotel Singapore, saat mengantarkan Putra berobat.Farhan tak dapat menahan hasratnya kala itu, dan mengajak istrinya bercinta, walau sedang lelah mengurus Putra yang sakit.Shiit!! Kenapa waktu itu aku harus menyentuhnya!Dengan kesal, Farhan melajukan mobilnya, menuju kantor.Untung nya, meski saat ini ia sedang banyak beban pikiran, tapi ia masih bisa menghandel semua pekerjaan nya dengan baik.Sesampainya di kantor, Farhan menatap lama ke foto keluarga nya dulu, saat masih bersama Aisyah.Sedang apa mereka sekarang? gumamnya, mera

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 29

    "Ada yang ingin Farhan bicarakan Pa, Ma." ucap Farhan malam itu, ingin segera masalah nya dengan Gendis selesai.Gendis juga terlihat duduk, sambil menunduk. Belum hilang rasa sedihnya karena Putra sudah di ambil oleh Ayah kandungnya, kini Farhan memaksanya, untuk segera membicarakan perceraian kepada Mama Papanya."Ada apa Nak? Apakah ini soal Putra lagi?" tanya Ambar, karena kemarin baru saja menjenguk Putra di rumah sakit."Kalian berdua kemari, terus yang jaga Putra siapa?" tanya Drajat, menatap heran kedua anak mantunya itu.Farhan terlihat menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian menghembuskannya secara perlahan, supaya merasa lebih tenang.Ia berharap Mamanya akan baik-baik saja setelah ia mengatakan yang sebenarnya nanti.Karena ia sudah tidak mau berlarut-larut lagi, hidup bersama Gendis."Sebenarnya, Putra bukanlah darah daging Farhan Ma, Pa.." ucap lelaki itu, tanpa berani menatap wajah kedua orangtuanya.Mendengar itu, Ambar dan juga suaminya sangat terkejut."Apa maksud uca

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 28

    "Gendis?!" seru Alex terdengar terkejut, saat tahu siapa yang menelepon."Mas, bisakah kita bertemu..,? ini tentang anak yang kamu tinggalkan dalam rahimku, dulu." ucap Gendis, langsung pada tujuan.Tak terdengar jawaban dari seberang telepon, tapi sambungan panggilan mereka masih menyala."Apa yang kau katakan tadi?!" desis Alex, kembali membuka suaranya."Aku mohon Mas, bantu aku kali ini saja." ucap Gendis, terdengar menghiba kepada mantan kekasih gelapnya itu."Katakanlah!" "Anak kita itu bernama Putra, kamu harus melihatnya Mas! Dia sangat mirip denganmu!" mohon Gendis, demi putra terkasihnya."Dia sekarang sakit, anak kita terkena kanker darah Mas! dan dia membutuhkan donor sum-sum tulang belakang, untuk kelangsungan hidupnya." ucap Gendis, mulai menangis, memohon kepada Alex, supaya mau membantunya kali ini.Alex sungguh terkejut mendengar itu, dia pikir dulu Gendis akan menggugurkan kandungannya, begitu istrinya memecat dan mengusirnya, dari perusahaan miliknya."Aku akan dis

  • BERI AKU KESEMPATAN SEKALI LAGI   Bab 27

    "Mau kemana, Bang?" tanya Aisyah, melihat suaminya yang berjalan ke depan.Aisyah yang baru selesai menyuapi Fatimah sore itu, menyusul sang suami ke depan."Jalan-jalan keliling kampung yuk? Abang pengen lihat tempat istri Abang ini tumbuh besar, menghabiskan masa-masa kecilnya dulu." ajak Hanan, yang tidak tahu harus melakukan apa di rumah sang mertua, karena Abah dan Umi mertuanya, selalu melarang ia untuk membantu apapun disana."Boleh, mau jalan kaki?" tanya Aisyah tersenyum, membuat Hanan selalu merasa gemas, dengan wajah cantiknya."Boleh, Akbar sama Arash mana?" tanya Hanan, yang mulai tadi tidak melihat kedua anak sambungnya itu."Main Bang, kalau pulang kemari, mereka pasti akan main di dekat sungai sana!" tunjuk Aisyah, ke arah kiri rumahnya.Hanan merasa tertarik mendengar itu."Kalau begitu kita kesana yuk! sini Fatimah, gendong sama Abi aja." ajak Hanan, kepada gadis kecilnya itu.Aisyah mengangguk, kemudian mengambil sandalnya, yang tersimpan di rak, di ujung teras.Sam

DMCA.com Protection Status