Share

BAB 124

Penulis: Mustika Jenar
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dirasa tubuhnya tidak nyaman, kemudian dia bangkit dari sofa, berjalan ke kemar mandi belakang, kepalanya berputar-putar, tangannya terasa dingin, dengan terhuyung-huyung dia melangkah kakinya dengan tertatih, tangannya memegangi perut, ada yang terasa tidak nyaman, setelah sampai pintu kamar mandi

Hoek,hoek,hoek

Susi muntah-muntah di kamar mandi, sambil memegangi perutnya, keringatnya sudah memenuhi dahinya, dia muntah sampai terakhir muntah hanya cairan sedikit kekuningan, terasa sedikit pahit,

“Sus ada apa kamu?” tanya mbok Rah mendekati Susi, walau diam-diam berseteru, tapi harus tetap saling peduli di luarnya bukan? pikir mbok Rah

“Oh, biasa mbok, magh aku kumat, aku lupa tadi minum es jeruk, padahal aku khan tidak boleh makan dan minum yang asam” ujarnya terengah-engah karena aktifitas muntah tadi.

Susi segera mengambil obat maghnya yang selalu tersedia di tasnya, jaga-jaga kalau kambuh, sedang mbok Rah menuju Dapur untuk menyelesaikan pekerjaan memasak makanan untuk makan siang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 125

    Wanita itu merasa di abaikan, dia sedikit gemas dengan pria ini, bagaimana bisa dia diabaikan begitu, dia biasanya selalu di pandang dengan memuja dari para lelaki, dan dia ada kebanggaan dengan hal itu, kini dia tidak di pandang bahkan hanya dengan ekor mata sekalipun. Apalagi dia di panggil bu, ‘sejak kapan aku jadi ibunya’ gerutunya dalam hati.“Ah, ya, tapi hanya Mas Darto yang mudah saya temui, yang lain susah” tukas wanita itu.“Lagian kalau Mas Darto tidak mau menemui saya, saya bisa batalkan investasi saya” ceroxos wanita itu, yang ternyata seorang investor, dia dengan arogant ingin menekan Darto, dia ingin menklukkan Darto dengan kekuatan uangn.“Maaf Bu, yang ingin investasi khan anda sendiri, sedang mengenai investasi saya tidak tahu menahu, karena bukan bagian saya, sudah saya katakan tadi khan ....” timpal Darto sedikit menekankanTamu wanita terdiam, benar juga yang dikatakan Darto, sedangkan tamu pria tidak hendak berkata apapun terkait berdebatan kecil itu, dia sudah m

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 126

    Baru kali ini ada pria yang begitu tegas menolaknya, ‘kamu belum tahu siapa aku Darto, kamu akan bertekuk lutur kepadaku, aku akan melakukan sesuatu hingga kamu akan memohon-mohon padaku’ gumamnya dalam hati.“Halo Humai, sudah siap” ucap darto mesra pada orang di seberang sana, dengan Hand Phonenya“Waalaikumussalam, maaf Humai sampai lupa salam” ujar Darto sedikit terkekeh, saat justru istrinya yang mengucap salam“Ok, segera meluncur sayang” sahut Darto sumringah, matanya terlihat berbinar-binar.“Maaf, bukannya mengusir, tapi saya harus pergi, ada keperluan yang sangat penting” ujar Darto sesopan mungkin.Sarah mendelilk, dia marah, seumur-umur baru kali ini ada orang yang dengan berani mengusirnya, dia tidak terima, dia harus buat perhitungan.“Kamu tidak bisa mengusirku begitu saja, aku adalah calon investor berpotensi, kamu tahu, apa kamu belum tahu siap aku” ujar Sarah dengan suara meninggi, habis sudah kesabarannya yang tadi sudah di tahan-tahan, dia tidak mau diperlakukan se

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 127

    Sebenarnya sudah lama dokter Nova seperti itu, sering sekali membawakan makan siang, tapi karena ibunya juga rutin membawakan makan siang untuknya, ada beberapa waktu juga ibunya kalau sedang sibuk sekalli maka tidak mengirim Darto makan siang, jadi makanan dari dokter Nova selalu diberikan karyawannya, tentu saja tanpa sepengetahuan dokter Nova, takutnya sang pemberi tersinggung.“Eh ya, terima kasih dokter, biar diterima Agung, saya mau keluar, maaf terburu-buru” ujar Darto sopan, dan segera pergi terburu-buru.Dokter Nova hanya terdiam, dia kecewa dengan sikap Darto yang datar-datar saja terhadapnya, apa aku harus mundur yah, batin dokter Nova, tapi sudah terlanjur menunggunya sekian lama, masak mundur begitu saja, salah dia sendiri juga sih, mengharapkan seseorang yang jelas-jelas tidak menaruh minat sedikitpun padanya, tapi yang namanya sudah kadung tresno (cinta), susah untuk berpaling, meski bertepuk sebelah tangan.Dokter Nova mengehela nafas, dia sadar betul, bahwa sejak awal

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 128

    Agung mengumpat, dia melirik temannya yang mengerjainya dengan melempar potongan besi di sampingnya, sehingga dia terkaget, dan begini deh keadaanya sekarang,Agung yang menjadi obyek bullyan juga ikut tersenyum-senyum, dia merasa senang bahwa karyawan di sini rata-rata kerasan, entah karena suasana yang enjoy penuh kekeluargaan, atau karena memang gajinya disini pantas.“Hey kalian, diam semua, fokus kerja, kalau kerja yang bener, awas kalau ada komplain dari pelanggan, bonus kalian tidak keluar bulan ini ....!” teriak Agung menggelegar, menirukan kebiasaan bos, mata mendelik dengan tangan di belakang meniru gaya si bos, sejenak suasana diam, tapi tiba-tiba kembali riuh, sadar kalau itu suara Agung yang meniru dan berlagak seperti bos, jadi mereka terkejut sesaat, kemudian menjadi tertawa kembali, saat tiba-tiba Agung tertawa ngakak, melihat teman-temannya terdiam, yah begitulah suasana riang di bengkel yang bikin karyawan kerasan, suasana kekeluargaan yang kental dan enjoy.***Do

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 129

    Darto terkejut dengan teriakan istrinya, secepat kilat dia berlari ke toilet,“Humai” Darto segera mendekap istrinya, kemudian dia memerikasa seluruh bagian tubuh istrinya dengan panik,“Kamu tidak apa-apa Humai?” tanya Darto dengan panik“Aku tidak apa-apa Bi, tapi ibu itu” jawab Ninik sambil menunjuk seseorang yang tergeletak di lantai.Darto segera mengangkat tubuh wanita itu keluar, sedangkan Nova dan temannya yang tadi mengekor Darto, juga segera bertindak, mengambil brankar, para suster yang kebetulan melintas juga tak kalah cekatan menangani pasien dadakan itu, kemudian si wanita pingsan itu di bawa ke UGD.Darto dan Ninik menunggu di luar ruangan, mereka berdua duduk di kursi ruang tunggu,“Humai, memang tadi bagaimana kejadiannya?” tanya Darto.Kemudian Ninik mengingat kejadian beberapa waktu yang lalu, saat itu dia sedang asik membenarkan cadar dan cuci tangan, seorang ibu keluar dari dalam toilet, Ninik melihat dari pantulan ceermin itu, ibu itu tiba-tiba menunjuk-nunjuk di

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 130

    “Apa .... !” seru Darto dan Ninik bersamaan, Darto tersentak dengan pernyataan wanita itu, hatinya deg-degan, pikirannya langsung tertuju pada sosok Mayang, kekasih yang dia abaikan, dan saat ini berniat untuk mengusirnya dari kehidupan dirinya dan keluarganya, apa mungkin Mayang yang di maksud, hatinya jadi tidak nyaman dan tidak tentram, ada rasa khawatir, tapi bingung hendak melakukan apa, sedangkan ustad tidak pulang-pulang, entah pak ustad itu sedang melakukan perjalanan apa sampai tidak pulang-pulang, atau aku cari ustad yang lain, tapi aku tidak mengenal salah seorangpun, entahlah, nanti aku akan cari info ustad yang bisa mengatasi urusan ghoib, karena tidak semua ustad punya kemampuan mengenai hal-hal ghoib,Sedangkan Ninik terkejut, apa mungkin seperti itu, dia tahu, dan sebagai muslim dia mengimani adanya makhluk lain selain manusia, yaittu makhluk ghoib, dan ada dunia lain selain dunia manusia, yaitu dunia alam ghoib, tapi sungguh sampai di usia ini, dia belum sama sekali

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 131

    Ninik manggut-manggut, dia sedikit mulai faham, dan ingin mengorek lebih jauh dari nara sumber langsung yang mengalami gangguan makhluk astral, dan memuaskan rasa keingintahuan juga sedikit cari ilmu nih.“Memang tadi yang ibu lihat sosok itu seperti apa?” tanya Ninik lebih lanjut.“Rambut panjang sepinggang, agak pirang, hidung mancung, bibirnya tipis, matanya kosong, tapi kalau di gambarkan sosok nyata, atau kalau orang yang awam melihat penampakannya pastinya si Hantu itu terlihat cantik seperti indo Belanda” tutur si ibu menerawang mengingat-ingat sosok ituDEGGDarto yang mendengar penuturan itu terhenyak, apa mungking itu sosok Mayang?Mendengar cerita tersebut, sosok itu merujuk pada sosok Mayang, walau selama ini dia hanya bisa melihat dalam mimpi, karena kalau pas sadar, dia sama sekali tidak melihat, pikiran Darto berkecamuk, dia ingin lebih banyak mengorek keterangan dari ibu itu, tapi sepertinya istrinya mewakili

  • BERCINTA DENGAN HANTU   BAB 132

    Darto dan Ninik menengok arah yang ditunjuk oleh wanita itu, tidak nampak apa-apa, hanya tanaman perrdu yang di bentuk bulat-bulat, Darto dan Ninik saling pandang, kemudian saling menggelengkan kepala.“Ibu melihatnya lagi?” tanya Ninik.“Iyah itu disana, tapi dia sekarang pergi, setelah aku tunjuk-tunjuk, nampaknya dia juga sedikit segan dengan wanita yang setengah indigo ini,“Ah ya sudah dek, saya pamit dulu, ingat, jaga diri baik-baik” wanita itu bergegas pergi,“iya bu, sama-sama, jaga diri juga baik-baik, waalaikumussalam” begitu jawab Ninik ramah.“Bi ... bi ... bi! Ninik memanggil suaminya berkali-kali, yang terakhir agak dikeraskan, sambil menepuk bahunya,“Eh, ya Humay, ada apa” ujar Darto geragapan, dia masih mode memikirkan hal Mayang, hingga tak mendengar istrinya mengajaknya bicara.“Bi, kog malah melamun, yuk bi, segera ke anak yang di tolong Habi semalam” tegur Ninik lembut“Eh ya Humay, segera kesana yuk ....” sahut Darto,Mereka merjalan beriringan, sampailah di depa

Bab terbaru

  • BERCINTA DENGAN HANTU   182

    Mereka melihat di depan ada seorang nenek dengan berkebaya kuno dan memakai jarik, yang berjalan tenang menyeberang jalan. Yai Sepuh menyipitkan matanya mengamati orang itu, sedetik kemudian matanya melebar, dadanya berdebar-debar. "Mungkinkah dia,?” batin yai Sepuh "Mbok Rah! " "Rah! " Darto dan yai sepuh berseru bersamaan. Darto kaget dengan seruan yai sepuh, demikian juga yai sepuh terkejut dengan seruan Darto, sontak mereka saling memandang "Kamu mengenalnya nak Darto?" "Ysi Sepuh mengenalnya? " Darto dan yai sepuh saling bertanya bersamaan "Ingeh yai beliau ikut dirumah kami beberapa bulan, kamarnya yang kita temukan botol keramat itu yai" Darto menjelaskan sedangkan yai sepuh manggut-manggut, sambil mengelus-elus janggutnya, sedetik kemudian mereka saling bertatapan dengan mata membulat, "Kita harus menangkapnya!" teriak mereka Darto dan yai sepuh bersamaan, Tanpa komando mereka berdua segera melompat keluar dari mobil dan berlari mengejar orang yang di maksud, me

  • BERCINTA DENGAN HANTU   181

    “LEMPAR...,” suaranya melengking tinggi, tapi tertelan suara ombak yang menderu-deru, meski demikian ustad Reyhan yang memegang botol sangat sigap, segera dia melempar botol itu, tepat saat percikan air laut sudah menghantam bibir batu karang tempat mereka berpijak, ombak itu seperti makhluk laut yang sangat besar dan mengerikan “ALLAHUAKBAR...,” teriak guru dan murid itu bersamaan. SWING... CLUNG Botol itu terlempar tepat di tengah ceruk omba, yai Sepuh dan ustad yang lain berdiri kokoh di bibir tebing, sarung mereka berkibar kibar, di tengah suara ombak yang menderu-deru, masih dengan posisi yang sama ombak itu seakan hendak mencaplok mereka, puncak ombak itu bertahan di atas kepala mereka tapi seolah ada yang manahan, ustad Daru mengalunkan adzan dengan nada yang indah, sedangkan yang lain memejamkan mata dan mendengar dengan khidmat, tidak mempedulikan sekitar dimana alam seolah sedang bergejolak, “......LAA ILAAHA ILLALLAAH” ustad Danu menyelesaikan adzan dan segera menengadah

  • BERCINTA DENGAN HANTU   180

    "Botol itu, botol itu, botol itu," gagap ustad Reihan sambil jarinya menunjuk di tempat botol itu diletakkan,HA...!Semua orang dalam mobil itu tersentak, matanya membelalak, mulutnya melongo, Tak terkecuali Darto sangat terkejut, hatinnya sungguh tergetar, dia takut, kalau-kalau botol itu hilang, lalau terjatuh di tangan orang jahat, atau botol itu pecah lalu penghuninya bebas bergentayangan, dia jadi ngeri, bagaimana dengan nasibnya. ‘Astaghfirullahhaladzim, kalian itu diuji sedikit saja sudah melupakan Allah, kita pasrahkan dan minta sama Allah, ingat tak selembar daun jatuh tanpa seijin Allah, dan apabila botol itu benar-benar hilang, itu berarti memang seijin Allah, mari kita berdoa dan berikhtiar, tenangkan hati kalian, ayo kita cari dengan tenang, karena saat kita panik atau marah, setan menutup mata kita,” tutur yai Sepuh tenang dan bijak, ASTAGHFIRULLAHHAADZYM Seru semua orang itu bersamaan, kemudian dengan tanpa komando mereka semua mengatur nafas agar lebih tenang, “A

  • BERCINTA DENGAN HANTU   179

    DUARRRR ASTAGFIRULLAHAADZIM ... ALLAHUAKBAR seru semua penumpang mobil Mobil bergetar hebat, Darto yang memegang kemudi sampai tangannya terasa kesemutan, Spontan Darto menginjak rem, Ciiiiiiiiit BRUAKKK BRAK BRAK Darto dan semua penumpang saling berpandangan, mata mereka tampak terkejut, "Bagaimana ini Yai sepuh?" tanya Darto dengan suara bergetar, hatinya masih berdebar karena kaget, sedangkan penumpang yang lain hanya terdiam, semua nampak tegang, yah nampaknya sedang terjadi tabrakan beruntun, "Sabar dulu, kita diam dulu, anak-anakku, mari kita berdoa sama-sama, mohon petunjuk dan perlindungan sama Allah SWT, agar kita deberi jalan keluar yang terbaik" titah Yai sepuh pada semua yang ada dalam mobil, "Siap Yai, laksanakan dawuh" serempak para ustad murid Yai Sepuh menjawab, Yai sepuh segera melaksanakan sholat sunah dalam mobil, diikuti oleh para santrinya itu, tak terkecualli Darto, seusai sholat Yai Sepuh memanjatkan doa, suasana namapak hening dan mencekam, nyaris tid

  • BERCINTA DENGAN HANTU   178

    PRUANGSemua tersentakASTAGHFIRULLAHHAADZIMSeru mereka semua bersamaan dan menoleh kearah sumber suara, dan tanpa komando mereka semua menuju ke arah sumber suara itu, betapa terkejutnya mereka dengan apa yang, terjadiUstad Danu sedang terpaku melihat pecahan beling dengan kuah yang berserakan di lantai, sementara Susi berjongkok memunguti pecahan beling,“Ya ampun mbak Susi, kenapa, apa mbak Susi, kurang enak badan ...?” seru Ninik khawatir, ikutan jongkok, dia melihat wajah Susi pucat, bahkan dilihatnya tangannya bergetar,“Eh, oh, nggak mbak Ninik, sa ... sa ... sa ....” Susi gugup hingga sulit menyelesaikan kata-katanya.Dalam hati Susi sangat malu sekali dengan kejadian itu, tanpa mereka ketahui dalam hati Susi sangat merutuki kecerobohannya sendiri, hanya karena tadi tanpa sengaja berpapasan dengan ustad Danu yang keluar dari kamar kecil, dia jadi gugup, dadanya berdetak dengan kencang, entah masih shok dengan kejadian waktu adegan pusaka atau hal lain, yang jelas dia begitu

  • BERCINTA DENGAN HANTU   177

    Yai Sepuh melihat gelagat Darto, dia bisa memahami gestur Darto yang salah tingkah,“Hmm, baiklah, saya akan bicara berdua dengan nak Darto,” ujar Yai Sepuh, sontak membuat tim rukyah mengernyitkan dahi, tapi mereka sangat percaya Yai Sepuh punya perhitungan dan alasan sendiri,“Apakah kita bisa bicara berdua Nak Darto, bisa kita disiapkan kamar?” lanjut Yai Sepuh,“Baik Yai, mari ikut saya” ujar Darto, dia sedikit terkejut dengan manuver Yai sepuh, seolah tahu apa yang diresahkan olehnya,Segera Yai Sepuh mengikuti langkah Darto menuju mushola keluarga yang, dan segera menutup pintunya, kemudian mereka bersila berhadapan,“Dek Darto, aku tahu, kamu mengenal wanita dalam lukisan itu bukan?” tanya yai Sepuh lembut tanpa penekanan, dia ingin Darto terbuka dengan suka rela,“I_ya Yai ... “ jawab Darto gagap sambil menunduk, ada perasaan campur aduk, dia malu sekali mengingat masa gelap itu“Apa hubungannya denganmu?” cecar Yai Sepuh lagi, tetap dengan mode lembut.“saya, saya ... “ Darto

  • BERCINTA DENGAN HANTU   176

    Ustad Mamad terlihat menggerakkan tangannya ke arah kanvas, dengan mata tertutup ustad Mamad meraih cat dengan kuasnya, kemudian menyapukan kuas dengan gerakan yang cepat, gerakan mengambil cat lalu menyapukkan diatas kanvas terlihat seperti sedang menari-nari, sesekali ustad Mamad berhenti sejenak, kepalanya meleng-meleng, kemudian melanjutkan lagi lukisannya,Ustad Mamad terus saja beraksi, sketsa wajah sudah mulai nampak, walau belum selesai sepenuhnya, semua yang ada disitu sudah dapat menganalisa wajah itu, rambut setengah pirang, wajah oval dengan mata belok, bibir menawan, tinggal sentuhan terakhir gar lebih jelas siapa sosok itu, tiba-tiba ....UGH, AAAA, UGH, Usdat Mamad gerakannya terhenti, tangannya yang memegang kuas seakan ada yang menahannya, ustad Mamad berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tak terlihat itu, dia harus segera menyelesaikan tugasnya, tapi cengkeraman ghoib itu begitu kuat, Yai sepuh dan tim yang melihat itu tanpa komando, segera membentuk formasi mel

  • BERCINTA DENGAN HANTU   175

    AAAAAAAAAAAAA Susi yang masih dalam posisi terduduk karena tabrakan dengan ustad Reihan tadi berteriak kencang, kedua telapak tangannya menutup wajahnya dengan menunduk, Ustad Danu dan ustad Reihan menoleh kearah Susi, dengan sorot mata penuh tanya, "Mbak ... mbak kenapa?" tanya ustad Reihan pada Susi, "itu ... itu...." Susi masih menutup wajahnya menunjuk-nunjuk ustad Danu yang masih dengan posisi berdiri dan membentangkan kain sarung menampung botol itu, Sontak ustad Reihan melihat apa yang ditunjuk oleh Susi, seketika matanya membulat, BUAHHHHHHHHHH HHHHHHH HHHHHH Ustad Reihan tertawa terbahak-bahak, sampai memegang perutnya, dia tidak berkata-kata apapun, hanya jarinya menunjuk-nunjuk dengna tertawa terbahak. Ustad Danu penasaran dengan apa yang bikin ustad Reihan tertawa lepas dan terbahak-bahak seperti itu, matanya mengikuti apa yang ditunjuk oleh ustad Reihan dan Susi, seketika matanya membulat, wajahnya memerah, senyumnya kecil tersipu-sipu, segera dia berseimpuh denga

  • BERCINTA DENGAN HANTU   174

    Ustad Danu ikutan berjongkok dan melongok ke bawah ranjang, matanya seketika melebar, dan kemuidan menyipit untuk menajamkan penglihatannya, dilihatnya sebuah benda seperti botol kuno, dengan bodi botol bulat di bawah, kemudian lehernya panjang, dengan tutup seperti kain yang dibulatkan dan diikat seperti buntelan kecil untuk bisa menutup botol itu,Uastad Reihan segera meraih benda itu, setelah tergenggam oleh tangan, dia membawanya dengan hati-hati, kemudian benda itu di dekatkan kewajahnya, diamati benda unik itu, demikian juga dengan ustad Danu yang juga berjongkok dihadapannya ikut mengamati, wajah mereka berdua nampak serius, kening berkerut-kerut, nampak berpikir keras,Benda itu berbentuk botol dengan leher yang panjang, dan transparan, setelah diamati tidak tampak sesutatu yang aneh, tidak ada isinya, hanya sebuah botol kosong yang usang, tapi tidak bagi mereka, mereka tahu itu botol apa, fungsinya apa, tapi sayang ilmu mereka belum cukup untuk bisa mendeteksi, atau mengetah

DMCA.com Protection Status