Share

Bab 41

Nayla memegang dahinya, rasa nyeri masih menguasai kepala wanita itu. Perlahan matanya terbuka ketika mendengar suara dari dapur.

Baru saja Nayla akan turun dari ranjang yang terbuat dari bilah bambu, dia dikejutkan dengan kedatangan seseorang.

“Istirahat saja. Kau tidak odelia banyak bergerak.” Seseorang membuka tirai, kemudian berjalan ke arah Nayla dengan membawa sebuah baki pada tangannya.

“Aku sudah di rumah, Mak?” Nayla merasa lega ketika melihat di mana dirinya kini. Langit-langit yang dilihatnya seperti langit rumah Mak Munah, bukan lagi langit-langit yang dipenuhi pepohonan rindang yang sangat menyeramkan.

“Berkat bantuan warga, mereka membantu membawamu pulang. Untung saja masih keburu sebelum hari benar-benar gelap.”

“Apa makhluk itu sudah benar-benar pergi?” Nayla memastikan.

“Seharusnya begitu, karena kau sudah berada di tempat yang aman.”

“Perutku sudah tidak sakit, Mak. Apa yang terjadi?” tanya wanita itu bingung.

“Semuanya sudah aman. Bayimu hampir saja dibawa ruhnya o
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status