Share

Bab 80 (Season Dua)

Benalu part 80

POV MARTINA

Pak Hadi segera menuntunku masuk ke dalam mobil. Perut ini terasa sangat nyeri. Ngilu, karena Berlin lumayan kuat juga tadi mendorongku. Dengan menahan perutku yang masih ngilu, aku masih berusaha memainkan gawai. Menekan nomor Mas Angga. Tapi, masih saja tidak tersambung.

“Kamu di mana sih, Mas?” lirihku. Air mata ini keluar lagi, selain merasakan sakit di perut juga merasakan cemas di hati.

“Mbak, tadi harusnya jangan langsung menyerang perempuan tadi. Dari wajahnya saja saya menilai dia bukan orang baik,” celetuk Pak Hadi, yang berkali-kali melihatku ke arah spion depan.

“Sayan tadi udah nggak sabar, Pak! Sudah memuncak emosi saya,” sahutku. Pak Hadi terlihat mendesah.

“Iya, tapi kalau kayak gini kita nggak dapat info apa-apa tentang Mas Angga, Mbak. Terus ini gimana? Apa kita pulang? saya nggak tega lihat Mbak Tina kesakitan kayak gitu,” ucap Pak Hadi masih sering memperhatikanku di spion depan.

“Jangan, Pak. Kita jangan pulang. Aku masih ingin terus men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status