Share

BAB 76. TAK MAMPU MENGHITUNG HARI.

Lamaran telah dilaksanakan. Setelah Oom Bulus mendaftarkan pernikahan kami, ditentukan tanggal pernikahan kami. Kami menikah secara sederhana di rumah mama, hanya dihadiri beberapa kerabat mama dan papa yang tinggal di Surabaya dan sekitarnya, tetangga. Oom Herkules menjadi saksi Oom Bulus , adikku Priyo Widagdo Widiantoro sebagai waliku. Setelah pernikahan , kami tinggal di rumah mama beberapa hari agar Adhi bisa dekat dengan omanya , tante dan oomnya. Untung mama dan adik-adikku mampu menjalin hubungan yang erat dengan Adhi sehingga Adhi semakin dekat dengan mama dan adik-adikku.

Selama di rumah mama kita tidak bermain cinta, “Puasa dulu biar bulan madunya hot-hot byarr.” Kata suamiku.

“Dasar mesum,” bisikku.

“Aku ingin bulan madu kita menjadi momen terindah dalam hidupku, setiap saat menatapmu, menidurimu, memandikanmu , menggulungmu dalam pelukan hangatku.”

“Hum.. apakah momen itu hanya untukmu?” bisikku ketika kami tidur di rumah mama.

“Bagiku dan tentunya juga bagimu.” Katanya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status